Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
2018 28 01 69
Puji dan syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sebagai syukur atas berkat dan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu makalah dari mata kuliah Anatomi
Fisiologi Manusia yang merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa pada program studi pendidikan biologi.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Maria Waldetrudis Lidi,
S.Pd, M.Pd yang merupakan dosen pangampuh pada mata kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia. Terimakasih untuk semua motivasi dan dukungannya kepada penulis dalam
penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa membantu menjelaskan tentang Sistem
Rangka, serta tidak lupa penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
guna melengkapi makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ….………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ….………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan ….………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Rangka ….………………………… 3
2.2 Rangka Aksial ….………………………… 4
2.3 Rangka Apendikuler ….………………………… 7
2.4 Jenis Tulang Pada Tubuh Manusia ….………………………… 8
2.5 Otot ….………………………… 10
2.6 Persendian ….………………………… 11
2.7 Penyakit dan Kelainan Pada Rangka Manusia ….………………………… 12
c. Tulang dada
Tulang dada mempunyai bagian diantaranya :
Hulu
Badan
Taju pedang
d. Tulang rususk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang,yang dapat dikelompokan sabagai berikut :
7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan
melekat pada badan tulang dada dan bagian belakang melekat pad
tulang punggung.
3 pasang tulang rusuk palsu.tulang rusuk ini bagian depan melekat
pada tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang melekat pada
tulang punggung.
2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang
melekat pada tulang punggung dan bagian depan tidak melekat
pada tulang yang lain.
e. Tulang hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan
mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
a. Tulang keras
Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan
tulang pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan jaringan ikat atau periosteum.
yang merupakan tempat melekatnya otot. Saluran Havers pada tulang keras
mengandung pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan makanan bagi sel
tulang keras (osteosit).
Tulang pipa biasanya berbentuk bulat panjang serupa pipa.
Ujung-ujungnya membentuk bonggol yang di dalamnya berisi sumsum
kuning. Contoh tulang pipa misalnya tulang paha, tulang lengan, tulang
kering, tulang betis, dan tulang ruas-ruas jari.
Tulang pipih bentuknya pipih dengan rongga sumsum merah di
dalamnya tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Contoh tulang pipih yaitu tulang-tulang yang membentuk tengkorak,
tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang
panggul.
Tulang pendek bentuknya tidak beraturan dengan rongga berisi
sumsum merah. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang yang
membentuk pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan dan
jari-jari tangan, telapak kaki dan jari-jari kaki, serta ruas-ruas tulang
belakang.
b. Tulang rawan
Saat masih bayi, rangka manusia masih berupa tulang rawan. Seiring dengan
perkembangannya, tulang rawan berangsur-angsur tumbuh menjadi tulang keras. Pada
bagian tertentu, tulang rawan tidak mengalami perubahan, seperti pada persendian
tulang, ujung hidung, daun telinga. Tulang rawan mengandung banyak zat perekat
(kolagen) yang tersusun atas protein, sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini
menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
2.5 Otot
Manusia dapat mengerakkan tubuhnya karena adanya otot. Otot atau yang dikenal
dengan istilah sehari-hari "daging" terdiri atas sel-sel otot. Sifat sel otot adalah
mempunyai kemampuan untuk mengerut (kontraksi) dan mengembang kembali
(relaksasi).
Otot mampu memberikan tarikan pada tulang karena dapat melakukan kontraksi.
Saat kontraksi serabut otot akan memendek dan tendon yang melekat pada tulang
akan membuat tulang tertarik ke arah yang lebih dekat searah kontraksi otot. Untuk
mengembalikan tulang pada posisi semula maka otot mengalami relaksasi, dengan
memanjang seperti semula. Otot yang terdapat pada rangka yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif merupakan otot lurik. Kumpulan serabut otot lurik akan membentuk
berkas otot. Berkas otot membentuk otot yang melekat pada tulang. Ujung otot yang
melekat pada tulang disebut sebagai tendon.
2.6 Persendian
Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian.
Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi gerak,
sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak merupakan hubungan antar tulang dengan
kemampuan gerak lebih banyak. Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang
yang lain diikat dengan semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar
tulang ini akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang
tidak terdapat minyak sendi.
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai jenis sendi, di
antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan sendi engsel.
a. Sendi peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke seluruh arah,
dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada hubungan antara tulang lengan
atas dan tulang belikat. Pada sendi peluru ujung tulang yang satu dengan yang lain
membentuk lekukan berupa lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk
pada lekukan tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul dan tulang paha juga
merupakan sendi peluru.
b. Sendi putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan yang
masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi putar. Sendi putar
memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi putar terdapat pada hubungan
antara tulang hasta dan tulang pengumpil, juga pada hubungan antara tulang pemutar
dan tulang atlas.
c. Sendi pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah adalah sendi
pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara tulang ibu jari dengan tulang
telapak tangan. Hubungan antara tulang telapak tangan dengan tulang pengumpil
merupakan sendi gulung.
d. Sendi engsel
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti engsel pada
pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha dengan tulang kering pada
lutut, atau antara tulang lengan dengan tulang hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu
jari juga merupakan sendi engsel.
e. Sendi kaku
Sendi kaku merupakan jenis persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar tulang-tulang pergelangan tangan
dan tulang pergelangan kaki. Sendi mati merupakan jenis persendian yang
menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan
sama sekali. Persendian jenis ini terdapat pada hubungan antara tulang pada
tengkorak.
b) Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini
disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini berfungsi
untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolism kalsium. Penderita ini
disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, dan minyak hati ikan. Selain itu,
pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di bawah sinar matahari karena
sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.
3.1 Kesimpulan
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal,
dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang.
Fungsi Kerangka adalah Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh,
menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh
seperti otak, jantung, dan paru-paru, untuk bergerak ketika dikehendaki otot dan
menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang. Secara garis besar, rangka (skeleton)
manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota
tubuh).
Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan tulang
rusuk sedangkan Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan,
tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler
menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas
dan rangka bagian bawah.
Jenis Tulang dibagi menjadi dua yaitu Tulang Keras dan Tulang Rawan.Tulang
keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang
pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan jaringan ikat atau periosteum. yang
merupakan tempat melekatnya otot. Saluran Havers pada tulang keras mengandung
pembuluh darah yang berfungsi untuk memberikan makanan bagi sel tulang keras
(osteosit). Pada bagian tertentu, tulang rawan tidak mengalami perubahan, seperti
pada persendian tulang, ujung hidung, daun telinga. Tulang rawan mengandung
banyak zat perekat (kolagen) yang tersusun atas protein, sedangkan zat kapurnya
sedikit. Hal ini menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian.
Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi gerak,
sendi kaku dan sendi mati. Tulang juga memiliki kelainan dan juga penyakit seperti
pengeroposan tulang (osteoporosis), pelunakan tulang (Rakhitis). Sementara untuk
kelainan pada tulang terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan.Beberapa kelainan
yang terjadi pada anggota gerak tubuh seperti Fraktura, Greenstick, Komminudet.
Sementara kelainan bawaan sejak lahir yaitu Mikrosefalus, Hidrocephalus dan
Kelainan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah seperti lordosis, kifosis
dan skoliosis.
3.2 Saran
Pada penyajian makalah ini mungkin tidak menampilkan penjelasan secara
mendalam atau detail. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca selanjutnya dapat
melengkapi makalah ini dengan mencari sumber-sumber lain demi penyempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://septiantarie.com/2012/10/08/sistem-rangka-pada-manusia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rangka
http://asagenerasiku.com/2012/03/rangka-manusia-dan-fungsinya.html
https://www.academia.edu/11154912/Sistem_Rangka
https://www.academia.edu/26349064/Penjelasan_Sistem_Gerak_Manusia_Rangka_T
ulang_Otot_dan_Persendian
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-rangka-manusia