Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmatnya kepada kita
semua hingga hari ini dan memberikan kesempatan bagi kami untuk menimba ilmu
dengan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntut kita kepada agama islam dan ilmu yang
bermanfaat sampai saat ini.

Tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai pembelajaran bagi kami selaku
penyusun makalah ini agar dapat disampaikan kepada para mahasiswa dan dosen sebagai
bentuk proses kerja keras kami dalam berpartisipasi untuk menimba ilmu yang lebih baik
lagi.

Makalah ini dibuat berdasarkan rujukan dari beberapa buku dan referensi lainnya
agar menjadi penunjang pembelajaran yang lebih baik dengan pembahasan beberapa
masalah yang terkait supaya lebih terarah dalam penyusunannya.

Rasa terima kasih kami sampaikan kepada ibu Winda Khoirun Nisak, S.Pd. I.,
M.Pd selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah psikologi pendidikan ini atas
bimbingannya dalam penyusunan. Meski pada akhirnya kami menyadari bahwa dari
makalah ini masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan, maka dari itu kami selaku
penyusun makalah ini meminta kritik dan saran yang membangun agar kami bisa terus
memperbaiki kesalahan-kesalahan kami.

Blitar, 7 Oktober 2020

Hormat kami

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar belakang masalah..............................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................3
1.3 TUJUAN MASALAH................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
2.1 Definisi Psikologi Pendidikan....................................................................................5
2.2 Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan........................................................................6
2.3 PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN..........7
Memahami peserta didik sebagai pelajar, ....................................................................8
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat............................................................8
Memberikan bimbingan dan konseling.........................................................................8
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.............................................8
Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif, edukatif dan efektif
......................................................................................................................................9
Menilai hasil pembelajaran yang adil...........................................................................9
Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru..................................9
2.4 TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN.....................................................................9
Agar guru dapat mendidik para siswanya melalui proses belajar yang berdaya guna
dan berhasil guna........................................................................................................10
Mengembangkan ranah afeksi pendidik agar terukur.................................................10
Menentukan berbagai fakta, generalisasi dan teori psikologi yang berkaitan dengan
pembelajaran ..............................................................................................................10
2.5 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN..................................................10
Anak (pelajar).............................................................................................................11
Belajar.........................................................................................................................11
Mengajar.....................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................12
3.2 SARAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

BAB I

2
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Ditinjau dari makna pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Biasanya pendidikan dibawah
bimbingan orang lain tetapi ada juga yang dilakukan secara mandiri (otodidak),
pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam
menempuh kehidupan itu sendiri atau seperti pendidikan formal (sekolah) karena
pendidikan selain menyangkut tentang pendidikan materi tertentu dimana diharuskan para
penerima pendidikan tersebut menguasainya ataupun mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari pendidikan juga menyangkut proses mendidik yang melibatkan
penerapan nilai-nilai kehidupan didalamnya, seperti dalam hal berbuat kebaikan kepada
sesama, menghargai perbedaan pendapat, dll.

Sedangkan dalam dunia pendidikan pasti didalamnya ada seorang pendidik selaku
produsen dan seorang yang menerima didikan selaku konsumen, dari keterikatan dalam
hal ini tidak hanya didasari atas kebutuhan seorang konsumen terhadap produsen itu
sendiri akan tetapi pemahaman seorang pendidik terhadap anak didiknya yang berkaitan
dengan individual anak didiknya.

Yang dimaksudkan dalam pengenalan seorang pendidik dengan anak didiknya


yaitu berhubungan dengan karakteristik atau jiwa, tingkah laku, dan kebiasaan-kebiasaan
tertentu dalam hal ini dibutuhkan ilmu pengetahuan yang mencangkup tentang hal yang
mempelajari keadaan tersebut yaitu psikologi.

Bagi seorang guru pemahaman akan psikologi sangatlah penting terutama dalam
menghadapi tantangan zaman dengan kemajuan sains dan teknologi, mereka
membutuhkan cara-cara pendekatan yang efektif untuk bisa menjangkau para murid,
maka dari itu psikologi pendidikan diharapkan dapat memberikan konstribusi berarti
dalam dunia pendidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi dari psikologi pendidikan ?
2. Jelaskan pembahasan tentang sejarah singkat psikologi pendidikan ?
3. Apakah peran penting psikologi pendidikan dalam pembelajaran ?

3
4. Apakah tujuan dari psikologi pendidikan?
5. Bagaimana ruang lingkup dalam psikologi pendidikan ?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Mampu menjelaskan secara singkat definisi psikologi pendidikan
2. Mampu menjelaskan sejarah singkat psikologi
3. Mampu mengetahui pentingnya psikologi dalam pembelajaran
4. Mampu menjelaskan tujuan psikologi pendidikan
5. Mampu menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Psikologi Pendidikan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psycology yang merupakan
gabungan dari kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu.
Secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah Psyche atau jiwa
masih sulit didefinisikan karena jiwa adalah objek yang sifatnya abstrak meskipun
tidak dapat dipungkiri keadaannya. Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid
13 (1990) dinyatakan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak
dapat dilihat secara langsung.

Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan


membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indoneia (1991) Pendidikan
diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan.

Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan


bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk
meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk
bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya. .

Pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli:

1. Whiterington

Menurutnya,psikologi pendidikan adalah suatu studi sistematis


tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan manusia.

2. Sumadi Suryabrata

Menurutnya, psikologi pendidikan adalah suatu pengetahuan


psikologi tentang anak didik dalam suatu pendidikan.

3. Barlow

5
Psikologi pendidikan adalah suatu pengetahuan berdasarkan riset
psikologi yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu
seorang guru dalam proses belajar-mengajar secara lebih efektif

4. Elliot dkk

Psikologi pendidikan adalah penerapan teori-teori psikologi untuk


mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan
permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan

5. Muhibinsyah

Psikologi pendidikan adalah disiplin psikologi yang mempelajari


masalah psikologis yang terjadi didunia pendidikan.

Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan


bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-
teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan
dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

2.2 Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan.


Kemajuan psikologi pendidikan berawal pada abad ke-20 yang ditandai
oleh adanya penelitian-penelitian psikologi yang memberikan dampak besar
terhadap teori-teori dan praktek pendidikan .Pada awal perkembanganya,
pemanfaatan psikologi pendidikan belum terlalu dikenal orang. Namun seiring
dengan perkembangan sains dan teknologi,akhirnya lahir dan berkembanglah
secara resmi sebuah cabang khusus psikologi yang disebut psikologi pendidikan.

Menurut David (1975) pada umumnya para ahli memandang bahwa Johan
Friedrich Herbart adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut
sebagian ahli masih merupakan disiplin sempalan psikologi lainnya. Herbart
adalah seorang filsuf dan pangeran kenamaan yang lahir di Oldenburg,
Jerman,pada tanggal 4 Mei 1776. Pada usia 29 tahun ia menjadi dosen filsafat di
gottingen dan mencapai puncak karirnya pada tahun 1809 ketika ia diangkat
menjadi ketua jurusan filsafat di Konisberg sampai tahun 1833. Ia meninggal pada
tanggal 14 Agustus 1841 di Gottingen. Nama Herbart kemudian diabadikan

6
sebagai nama sebuah aliran psikologi yang disebut Herbartianisme pada tahun
1820-an.

Konsep utama pemikiran Herbartianisme ialah apperceptive mass, sebuah


istilah yang khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu.
Dalam pandangan Herbart, proses belajar atau memahami suatu bergantung pada
pengenalan individu terhadap hubungan-hubungan antara ide-ide baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki.Aliran pemikiran Herbartianisme, menurut
Rebbert (1988), adalah pendahulu pemikiran psikoanalisis Freud dan berpengaruh
besar terhadap pemikiran psikologi eksperimental Wundt. Ia juga dianggap
sebagai pencetus gagasan-gagasan pendidikan gaya baru yang pengaruhnya masih
terasa hingga sekarang. Buku pedagogics (ilmu mengajar) adalah karyanya yang
dianggap monumental, karya besar lainnya adalah Application of fsichology to
the Science of Education (Penerapan psikologi untuk ilmu pendidikan) Dalam
pandangan Herbart,mata pelajaran yang paling jitu untuk mengembangkan watak
anak-anak adalah sejarah. Kemudian, mata pelajaran selanjutnya adalah Ilmu-ilmu
alam, dan sebagai pelajaran akhir yang perlu diberikan kepada anak-anak adalah
bidang study formal seperti membaca, menulis, dan berhitung.

Selanjutnya psikologi pendidikan lebih pesat berkembang di Amerika


Serikat , meskipun tanah kelahirannya sendiri di Eropa. Kemuadian menyebar
keseluruh benua hingga sampai ke Indonesia. Meski perkembangan pskologi
pendidikan di eropa tidak seberapa, kenyataannya psikologi tersebut tidak lenyap.
Salah satu bukti dikembangkanyya psikologi tersebut di Eropa,khususnya Inggris
adalah masih diterbitkannya sebuah jurnal internasional yang bernama British
Journal of Educational Psychology.

Sekarang,semakin dewasa usia psikologi pendidikan, semakin banyak


pakar psikologi dan pendidikan untuk mengembangkannya. Hal ini terbukti
dengan banyaknya fakultas psikologi di universitas-universitas dunia denagn
fasilitas belajar yang lengkap dan modern. Kenyataan lain yang menunjukkan
kepesatan perkembangan psikologi pendidikan adalah semakin banyaknya ragam
cabang psikologi dan aliran pemikiran psikolog pendidikan, seperti Aliran
Humanisme, Aliran Behaviornes, dan Aliran Kognitif.

7
2.3 PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN
Pentingnya bagi seorang pengajar atau guru untuk menerapkan psikologi
pendidikan dalam setiap kegiatan belajar para siswa dikarenakan dalam hal ini
pengajar atau guru diharapkan dapat mempertimbangkan berbagai hal berikut :

 Memahami peserta didik sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat,


kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, dan kepribadian.
Pengenalan dalam setiap karakteristik setiap siswa oleh guru sangat penting untuk
mendukung setiap proses pembelajaran mereka menyadari kebutuhan pada masa
perkembangan siswa yang berbeda; perkembangan anak usia dini, remaja, dewasa
mereka memiliki kebutuhan masing-masing dalam proses pembelajarannya karena
kebutuhan pada usia mereka tidak dapat di samakan begitupun dengan
kemampuan dan kecerdasannya. Guru akan lebih prihatin kepada individu
pembelajarannya dan akan lebih sabar apabila membimbing kanak-kanak dalam
pembelajaran karena mereka menyadari aspek kecerdasan dipengaruhi oleh bakat
dan persekitaran(Hashim, 2003, 21-23)

 Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat


Tujuan dalam pembelajaran dirasa hal yang paling mendasar bagi seorang
pengajar karena mereka membutuhkan apa yang dinamakan tujuan akhir dari
pembelajaran yang ingin dicapai terutama bagi jenjang pendidikan formal yang
mana mereka diharuskan menyelesaikan suatu materi pembelajaran dalam kurun
waktu tertentu dan hal itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk
menyesuaikan tujuan pembelajaran mereka secara tepat sasaran dan tepat waktu.

 Memberikan bimbingan dan konseling


Dalam kegiatan pembelajaran atau belajar mengajar perlu adanya bimbingan dan
konseling dari guru kepada para siswanya memahami dari segi kondisi murid
yang mempunyai latar belakang yang beragam, bimbingan dan konseling ini
memberikan harapan kemudahan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa
kepada guru dan kepada siswa yang lain mengingat bahwa guru adalah orang tua
bagi para muridnya di sekolah. Dengan adanya bimbingan dan konseling
diharapkan para murid merasa aman dan nyaman dengan sistem pembelajaran
yang guru terapkan.

 Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai


Pemahaman setiap orang yang beragam seperti pengaruh gaya belajar, faktor
lingkungan, dan hambatan-hambatan yang kemungkinan akan terjadi itu menjadi
8
tolak ukur seorang guru dalam memilih strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai untuk diterapkan kepada para siswanya, dan bagi mereka yang memiliki
kebutuhan khusus dalam pembelajaran dan penyerapan ilmu di sekitarnya. Maka
dari itu perlu bagi para guru mengetahui tahap perkembangan pelajar untuk dapat
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.

 Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif, edukatif dan


efektif
Situasi pembelajaran dan pengajar yang kondusif, edukatif dan efektif biasanya
terikat oleh keadaan, ruang dan waktu. Seperti kondisi antara guru dan siswa
bagaiamana seharusnya kondisi yang baik untuk menyampaikan dan menerima
pelajaran, edukatif yaitu apakah yang disampaikan guru bisa mendidik bagi para
siswa atau sebaliknya hal itu juga perlu pertimabangan sebelum mengambil
keputusan tentang bahan ajar bagi siswa, serta efektifitas dalam belajar dan
mengajar memperhitungkan waktu apakah cara dan waktu yang digunakan sudah
efektif dalam membantu pembelajaran para siswa.

 Menilai hasil pembelajaran yang adil


Keadilan diharapkan bisa dipegang teguh pada pribadi para guru dalam
memberikan hasil pembelajaran kepada para siswa meninjau dari segi psikologi
siswa yang beragam bukan berdasarkan faktor lain yang dirasa berat sebelah
kepada para siswa. Menilai hasil pembelajaran yang adil bukan karena keadaan
fisik atau kelebihan lain yang dimiliki individual seorang siwa akan tetapi
perlakuan yang sama bagi mereka yang kurang dan lamban dalam penyerapan
bahan ajar yang disampaikan oleh guru.

 Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru


Dalam proses belajar mengajar tidak hanya para siswa yang diharapkan untuk
berkembang akan tetapi juga para guru dengan adanya perkembangan gagasan dan
teknologi untuk mendukung segala aspek dalam pembelajaran agar para siswa
juga tidak merasa bosan dengan gaya mengajar dan belajar mereka yang dirasa
kuno dan monoton meski harus tetap ada nilai-nilai dalam hal belajar mengajar
yang masih dipertahankan. Guru diperbolehkan memahami tingkah laku para
siswanya , dalam urusan pemahaman dan mengembangkan kepribadian seorang
guru agar dapat memotivasi para siswa, dapat mengelola ruang kelas

9
mengevaluasi pengetahuan yang sebelumnya dengan penyampaian gagasan yang
lebih efektif.

2.4 TUJUAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Setiap ilmu pasti memiliki tujuan akhir sama halnya dengan dengan ilmu
psikologi pendidikan juga memiki tujuan, Subini dkk (4-7) menuturkan bahwa
tujuan psikogi pembelajaran, yaitu:

 Agar guru dapat mendidik para siswanya melalui proses belajar yang berdaya
guna dan berhasil guna
Belajar yang bedaya guna dan berhasil guna yaitu memiliki kemapuan yang
bermanfaat dan mendapat hasil meski pada dasarnya tidak akan didapat tanpa
usaha dan proses yang dijalani karena mendidik bagi seorang guru bukan hanya
sekedar menyampaikan materi bahan ajar yang akan diterima oleh siswa tetapi
bagaimana dari materi ajar tersebut agar dapat tersampaikan dengan baik kepada
siswa dan dapat diterapkan dalam kehidupan serta berbuah hasil yang akan
membantunya menuju hasil yang diharapkan guru maupun siswa.

 Mengembangkan ranah afeksi pendidik agar terukur


Ditinjau dari makna afeksi sendiri dalam kamus bahasa indonesia yaitu rasa kasih
sayang atau perasaan-perasaan dan emosi yang lembut yang bermaksud untuk
memberikan kasih sayang yang terukur agar dapat memberikan kesinambungan
dalam mengajar. Dengan menerapkan nilai-nilai atau akhlak yang baik kepada
para murid dengan memberikan pemahaman kepada mereka terutama murid yang
memiliki karakteristik khusus.

 Menentukan berbagai fakta, generalisasi dan teori psikologi yang berkaitan


dengan pembelajaran untuk digunakan dalam upaya melaksanakan proses
pendidikan.
Bagi guru menetukan fakta, generalisasi dan teori psikolgi berkaitan dengan
tingkah laku siswa yang akan dibimbing dari sini guru dapat melihat tingkah laku
siswa kenapa dia bersikap demikian dan solusi untuk menyelesaikannya karena
mengamatinya dan menyusunnya dengan berbagai fakta dan teori yang dapat
disimpulkan untuk segera mengambil langkah terbaik dalam mengajar.

10
2.5 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi semua aspek yang
berkaitan dengan tujuan praktek pendidikan yaitu menyangkut masalah
perkembangan anak, masalah efisiensi belajar siswa, dan masalah aktivitas guru
(Tim Litbang KMI, 1425, 26-27). Yang mana dari pernyataan tersebut dapat
ditarik kesimpulan ruang lingkup psikologi pendidikan adalah :

 Anak (pelajar)
Dalam ranah pendidikan bagian awal yang akan menerimanya adalah
anak-anak ditinjau dari segi usia perkembangan yang akan membuat kehadirannya
penting dalam masyarakat kelak, dan psikologi pendidikan memfokuskan guru
atau pengajar untuk menyesuaikan kebutuhan para siswa dengan usia
perkembangannya meskipun masih ada siswa yang membutuhkan kebutuhan
khusus.

 Belajar
Melihat dari fungsi dan keefisiannya dalam penerapan kepada setiap siswa,
dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari kegiatan belajar yang mana
kegiatan ini penting bagi siswa maupun guru, untuk siswa mungkin belajar adalah
keharusan mereka sebagai seorang pelajar dan untuk memenuhi suatu syarat
dalam menempuh pendidikan tetapi dari pada itu belajar juga menjadi tolak ukur
kemampuan siswa yang dapat merubah perilakunya karena pada dasarnya belajar
adalah suatu perubahan dimana siswa mulai berfikir dan bertindak dari kegagalan
dan masalah yang ingin mereka selesaikan sedangkan bagi seorang guru belajar
adalah bentuk evaluasi dari kegagalan atau peningkatan dari hasil mengajar.

 Mengajar
Aktivitas seorang guru ditinjau dari seberapa besar perkembangan seorang
siswa dilihat dari aktivitas seorang guru dalam penerapannya dalam kegiatan
belajar mengajar, bagi guru mengajar adalah ruh yang harus mereka miliki yaitu
menghayati setiap langkah dalam mengajar dan terus melakukan evaluasi dalam
mengajar, melihat bahwa guru yang baik adalah guru yang dapat memberikan
materi atau bahan ajaran yang akan mereka sampaikan kepada para siswanya.
Menjadikannya seefisien mungkin agar murid tidak merasa bosan dengan apa
yang guru ajarkan dan mereka terpacu untuk terus berkembang.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psycology yang merupakan gabungan dari
kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harfiah
psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Sedangkan pendidikan diartikan sebagai
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
 Sedangkan psikologi pendidikan menurut para ahli memiliki pendapat yang
berbeda-beda yang pada akhirnya disimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah
ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan.
 Kemajuan psikologi pendidikan berawal pada abad ke-20 yang ditandai adanya
penelitian-penelitian psikologi yang memberikan dampak besar terhadap teori-
teori dan praktek, menurut David (1975) menurut para ahli konsep utama oleh
Herbartianisme (seorang filsuf dan pangeran kenamaan Jerman) dalam
pandangannya proses belajar atau memahami suatu bergantung pada pengenalan
individu, selanjutnya psikologi pendidikan bekembang lebih pesat di Amerika
Serikat meskipun tanah kelahirannya sendiri di Eropa, kemudian menyebar
keseluruh benua hingga sampi ke Indonesia dan sekarang semakin dewasa usia
psikologi pendidikan semakin banyak pakar psikologi dan pendidikan untuk
mengembangkannya dan kepesatan perkembangan psikologi pendidikan adalah
semakin banyaknya ragam cabang psikologi dan aliran humanisme, aliran
behaviornes, dan aliran kognitif.
 Pentingnya bagi seorang pengajar untuk menerapkan psikologi pendidikan dalam
kegiatan belajar siswa adalah :
1. Memahami peserta didik sebagai pelajar, meliputi perkembangannya,
tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, dan
kepribadian.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
3. Memberikan bimbingan dan konseling
 Tujuan dari psikologi pendidikan, yaitu :
1. Agar guru dapat mendidik para siswanya melalui proses belajar yang
berdaya guna dan berhasil guna.
2. Mengembangkan ranah afeksi pendidikan agar terukur
3. Menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori psikologi yang berkaitan
dengan pembelajaran untuk digunakan dalam upaya melaksanakan proses
pendidikan yang efektif.
 Ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi :
1. Anak (pelajar)

12
2. Belajar
3. Mengajar

3.2 SARAN
Terkait pembahasan dan kesimpulan diatas kami menyarankan agar pendidikan di
Indonesia bisa terus ditingkatkan terutama bagi para guru maupun pendidik, alangkah
baiknya apabila dalam setiap tindakan pembelajaran bisa terus diterapkan prinsip dasar
dan konsep-konsep psikologi pendidikan. Mengenal masih banyak kekurangan kita dan
perhatian kita pada dunia pendidikan

13
DAFTAR PUSTAKA
Dosenpendidikan2.2020.PsikologiPendidikanwww.dosenpendidikan.co.id/psikologi-
pendidikan/.

Didik Supriyanto, 2017, Sejarah Singkat Psikologi,dalam jurnal pendidikan.4(2)

Hashim, Shahabuddin dan Razul, dan Jantan, Cet: I 2003, Psikologi Pendidikan, Kuala
Lumpur, PTS Professional Publishing Sdn. Bhd
Muhid, Abdul, Buku Pskologi Pendidikan
Subini, Nini, dkk, Psikologi Pembelajaran, Mentari Pusaka
Tim Litbang KMI, 1425,Psikologi Pendidikan, Gontor: Darussalam Press

14

Anda mungkin juga menyukai