Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 1978-3116

REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)
Vol. 9, No. 2, Juli 2015
Hal. 91-98 J URNA L
EKONOMI & BISNIS

Tahun 2007

REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN


KEUANGAN: STUDI ATAS OPINI GOING CONCERN
Aji Prasetyo dan Junaidi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Teknologi Yogyakarta
E-mail: masjun.junaidi@gmail.com

ABSTRACT tor saat perusahaan memperoleh opini going concern.


Adanya opini audit yang menyatakan going concern
This research is an event study that saw investor reac- penting bagi investor untuk menentukan prospek peru-
tion to the announcement of inancial reports: a study sahaan. Opini going concern merupakan asumsi dalam
of the going concern opinions. The reaction of investors pelaporan keuangan suatu perusahaan, sehingga jika
in this study can be seen through the stock return. Limit suatu perusahaan mengalami kondisi yang berlawanan
studies examine the stock returns directly inluence dengan asumsi kelangsungan usaha, maka perusahaan
going concern opinions, and other factors that can tersebut dimungkinkan mengalami masalah untuk
support business continuity as news that proxied using mempertahankan kelangsungan usahanya (O’Reilly,
operating income, beta, and macroeconomic factors on 2010). Laporan audit dengan modiikasi mengenai
the NASDAQ Composite Index as global sentiment. going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam
Sample research using the go public company on the penilaian auditor terdapat risiko. Opini going concern
Stock Exchange of Indonesia between the years 2006- berguna bagi pemakai laporan keuangan khususnya
2011 were selected by purposive sampling. Testing investor sebagai tanda negatif atau bad news mengenai
hypotheses using multiple linear regression. The results kelangsungan hidup perusahaan.
of this study showed that there was no effect of going- Opini going concern berimplikasi pada daya
concern opinions are signiicant to the stock return. melaba perusahaan, sehingga kemampuan perusahaan
The results also indicate there is no news and beta dalam menghasilkan laba menjadi pertimbangan inves-
the inluence of signiicant to stock return. However, tor lebih lanjut dalam menganalisis investasi. Laporan
there is the inluence of NASDAQ Composite Index keuangan mengandung informasi yang bernilai bagi
as a signiicant global sentiment on stock return with pemakai laporan keuangan untuk membuat keputu-
a negative direction. san investasi. Informasi laba saat dipublikasikannya
laporan keuangan dapat berupa informasi yang bersifat
Keywords: return, going concern, news, beta, NAS- good news atau bad news. Informasi laba positif meru-
DAQ pakan good news, sedangkan informasi laba negatif
merupakan bad news. Pasar akan bereaksi positif jika
JEL Classiication: M41 mendapatkan good news mengenai investasinya. Seba-
liknya, pasar akan bereaksi negatif jika mendapatkan
informasi berupa bad news.
Ketika perusahaan mendapat opini going con-
PENDAHULUAN cern, investor perlu mengetahui risiko yang dimiliki
oleh perusahaan terhadap pergerakan pasar. Investor
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis reaksi inves- akan mempertimbangkan lebih lanjut mengenai tingkat

91
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98

pengembalian dan risiko dalam mengambil keputusan dan keputusan investasi.


investasi. Respon investor pada setiap sekuritas terha- Dalam hal auditor mengevaluasi apakah ada
dap pergerakan pasar dikenal dengan istilah beta pasar. kesangsian tentang kemampuan entitas untuk mem-
Beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu pertahankan kelangsungan hidupnya, maka tang-
sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar gungjawab auditor untuk menilai apakah terdapat
(Hartono, 2011). Mengetahui beta merupakan hal yang kesangsian besar terhadap kemampuan satuan usaha
penting untuk menganalisis sekuritas. Dengan adanya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
tingkat risiko yang ditawarkan setiap sekuritas terhadap perioda waktu pantas. Going concern adalah suatu
pasar menjadi pertimbangan para investor dalam hal dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan
pengambilan keputusan investasi. menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu
Kemampuan perusahaan dalam melanjutkan yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya,
usaha juga tidak lepas dari iklim investasi global tanggungjawab serta aktivitas-aktivitas yang tidak
karena adanya hubungan bisnis saling terkait di dunia berhenti. Dengan adanya going concern maka suatu
yang berdampak pada kinerja perusahaan. Indeks badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan
global mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang, tidak
Gabungan (IHSG) di Indonesia (Witjaksono, 2010). akan dilikuidasi (untuk perusahaan perbankan) dalam
Indeks NASDAQ Composite merupakan indeks yang jangka waktu pendek.
dapat digunakan untuk mengukur performa kinerja pe- Satu bentuk khusus ketidakpastian yang harus
rusahaan besar Amerika yang beroperasi secara global. dipertimbangkan auditor adalah kelanjutan entitas bis-
Pergerakan indeks global pada NASDAQ Composite nis dalam kondisi going concern (Hartadi, 2001). Ma-
memberikan gambaran pada trend investasi secara salah going concern terbagi 2, yaitu masalah keuangan
global. yang meliputi deisiensi likuiditas, deisiensi ekuitas,
penunggakan utang, kesulitan memperoleh dana, serta
MATERI DAN METODE PENELITIAN masalah operasi yang meliputi kerugian operasi yang
terus-menerus, prospek pendapatan yang meragukan,
Hubungan agensi sebagai suatu kontrak di bawah satu kemampuan operasi terancam, dan pengendalian yang
atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melak- lemah atas operasi. Menurut Meiden (2008) opini audit
sanakan beberapa layanan dengan melakukan pendel- sangat penting sebagai acuan bagi para investor untuk
egasian wewenang pengambilan keputusan kepada melakukan kegiatan investasi. Opini going concern
agen. Pemilik akan mendelegasikan tanggungjawab yang dikeluarkan auditor membuat para investor
kepada manajemen perusahaan dan manajemen peru- ragu-ragu untuk melakukan investasi karena hal ini
sahaan bertindak atas tanggungjawab atau wewenang dapat mempengaruhi pasar. Opini going concern akan
yang diberikan pemilik. Pemilik dan agen diasumsikan berguna untuk pemakai laporan keuangan khususnya
pihak yang mengetahui bidang ekonomi secara rasional investor sebagai tanda negatif atau bad news mengenai
dan saling memiliki kepentingan pribadi. kelangsungan hidup perusahaan (O’Reilly, 2010). Opi-
Informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan ni going concern merupakan asumsi dalam pelaporan
tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar keuangan suatu perusahaan, sehingga jika suatu peru-
modal sebagai alat analisis untuk pengambilan kepu- sahaan mengalami kondisi yang berlawanan dengan
tusan investasi. Informasi yang dipublikasikan sebagai asumsi kelangsungan usaha, maka perusahaan tersebut
suatu pengumuman memberikan sinyal bagi investor dimungkinkan mengalami masalah untuk mempertah-
dalam pengambilan keputusan investasi (Hartono, ankan kelangsungan usahanya. Laporan audit dengan
2011). Pensinyalan merupakan usaha manajemen modiikasi mengenai going concern merupakan suatu
yang memiliki informasi lebih ketimbang investor indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko.
tetapi berusaha untuk menyajikannya pada investor Menon dan Williams (2010) menyatakan bahwa opini
guna meningkatkan keputusan investasi, sehingga audit going concern berpengaruh negatif terhadap
dapat diperoleh kabar baik dan kabar buruk mengenai cumulatif abnormal return (CAR). Berdasarkan logika
tindakan manajemen terkait dengan kondisi perusahaan konsep tersebut maka hipotesis pertama adalah:

92
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)

H1: Tidak terdapat reaksi investor saat perusahaan menunjukkan bahwa pengaruh beta terhadap return
memperoleh opini going concern. adalah positif namun tidak signiikan. Sedangkan
Reaksi pasar terhadap pengumuman laba yang untuk conditional approach, didapat hasil pengaruh
telah mendokumentasikan bahwa pengumuman laba positif signiikannya hanya terjadi saat risk premium
akuntansi memiliki kandungan informasi terhadap positif, tetapi saat risk premium negatif didapat hasil
pasar saham dan investor atau pada peristiwa pengu- yang juga positif namun tidak signiikan. Selanjutnya
muman tersebut pada tanggal pengumuman, atau pada hipotesis ketiga dirumuskan sebagai berikut.
periode peristiwa (event periode) pengumuman laba. H3: Tidak terdapat reaksi investor atas beta.
Informasi ini menggunakan proksi laba bersifat good Kondisi makro perekonomian suatu negara
news dan laba bersifat bad news yang diungkapkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pada laporan keuangan perusahaan. Lako (2003) kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di negara
meneliti reaksi pasar atas pengumuman laba positif tersebut (Samsul, 2006). Gejolak perekonomian yang
(good news) dan laba negatif (bad news) dengan efek terjadi di Amerika Serikat telah mempengaruhi stabili-
penggangu dan tanpa efek pengganggu membuktikan tas ekonomi global di beberapa kawasan. Berdasarkan
bahwa pasar bereaksi positif terhadap publikasi laba hal tersebut, indikator yang digunakan untuk mempre-
positif dan laba negatif pada tahun 1998 dan 1999 dan diksi pasar adalah pergerakan indeks global NASDAQ
bereaksi negatif terhadap publikasi laba positif dan laba Composite karena indeks global menggambarkan baik
negatif tahun 2000. Kurniawan (2010) juga meneliti atau buruknya kondisi perekonomian dunia. NASDAQ
adanya reaksi pasar yang ditunjukkan oleh average ab- Composite adalah indeks pasar saham dari saham biasa
normal return positif dan signiikan terbukti disekitar dan efek serupa yang terdaftar di pasar saham NAS-
tanggal pengumuman laporan laba bersih setelah pajak DAQ. NASDAQ Composite menjadi indikator kinerja
berkondisi good news. Sedangkan, reaksi pasar yang saham perusahaan. Pergerakan indeks di pasar modal
ditunjukkan oleh average abnormal return negatif suatu negara dipengaruhi oleh indeks-indeks pasar
juga signiikan terbukti disekitar tanggal pengumuman modal dunia (Samsul, 2006). Hal ini disebabkan aliran
laporan laba bersih setelah pajak berkondisi bad news. perdagangan antarnegara, adanya kebebasan aliran
Oleh karena itu hipotesis hipotesis kedua dirumuskan informasi, serta deregulasi peraturan pasar modal yang
sebagai berikut. menyebabkan investor semakin mudah untuk masuk
H2: Tidak terdapat reaksi investor atas good news/bad di pasar modal suatu negara. NASDAQ Composite
news pada perusahaan yang terdaftar di Bursa menjadi salah satu indikator indeks global yang dapat
Efek Indonesia. memicu luktuasi pasar. Indeks bursa saham global
Beta adalah pengukur risiko sistematik dari berpengaruh signiikan terhadap IHSG (Mansur, 2005).
suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko Samsul (2006) mengungkapkan bahwa perger-
pasar (Hartono, 2011). Mengetahui beta suatu sekuritas akan indeks di pasar modal suatu negara dipengaruhi
atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting oleh indeks-indeks pasar modal dunia. Yufrandhika
untuk menganalisis sekuritas atau portofolio tersebut. (2009) menunjukkan bahwa indeks NASDAQ Com-
Penelitian pengaruh beta saham harian terhadap return posite berpengaruh negatif signiikan terhadap Indeks
saham harian pada pasar modal yang sedang berkem- Harga Saham Gabungan BEI. Hayo dan Kutan (2004)
bang. Hasil penelitian Prabawani (2003) menunjukkan menyatakan bahwa pasar modal Amerika Serikat
bahwa beta saham secara signiikan berpengaruh posi- memiliki pengaruh terhadap padar modal Rusia.
tif terhadap return saham di hari Senin, Rabu, Kamis, Maka, sangat besar kemungkinannya indeks global
dan Jum’at tetapi tidak signiikan di hari Selasa. juga berpengaruh terhadap pasar modal Indonesia.
Penelitian tentang analisis pengaruh beta dan Sementara itu, Valadkhani (2006) mengungkapkan
varian return saham terhadap return saham. Hasil pene- bahwa pasar modal regional tidak memiliki pengaruh
litian Utomo (2007) menunjukkan bahwa beta saham signiikan terhadap pasar modal Thailand. Mansur
dan varian return saham secara parsial signiikan ter- (2005) membuktikan bahwa indeks bursa saham global
hadap return saham. Vanny (2011) menjelaskan bahwa berpengaruh signiikan terhadap IHSG. Begitu juga
secara parsial (uji t) untuk unconditional approach, dengan Witjaksono (2010) yang menggunakan indeks

93
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98

DJIA dan Nikkei 225 telah berhasil membuktikan Notasi:


bahwa Indeks Nikkei 225 dan Indeks Dow Jones ber- R1 = kumulatif return saham i
pengaruh positif terhadap IHSG. Berdasarkan hasil Rit = return perioda ke-t sekuritas ke-i
penelitian-penelitian tersebut hipotesis keempat dapat t = perioda ke-t
dirumuskan sebagai berikut.
H4: Tidak terdapat reaksi investor atas NASDAQ Opini going concern akan berguna untuk pe-
Composite. makai laporan keuangan khususnya investor sebagai
Model yang digunakan dalam penelitan ini tanda negatif atau bad news mengenai kelangsungan
adalah: hidup perusahaan (O’Reilly, 2010). Pengukuran opini
Return Saham = a + b1 Opini Going Concern + b2 audit going concern yang digunakan adalah menggu-
News + b3 Beta + b4 NASDAQ Composite + e nakan variabel dummy. Pengukuran untuk perusahaan
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yang mendapatkan opini audit going concern diberi
adalah perusahaan yang listing di BEI pada tahun kode 1, sedangkan perusahaan yang mendapatkan opini
2006-2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian audit non going concern diberi kode 0. Data adanya
ini adalah perusahaan yang mempublikasikan laporan opini going concern diambil dari laporan auditor inde-
keuangan, terdapat laporan auditor, dan memiliki data penden yang terdapat dalam paragraf penjelas. Opini
perdagangan yang lengkap selama tahun 2006-2011. going concern dalam paragraf penjelas tersebut tertulis
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan bahwa laporan keuangan telah disusun dengan angga-
metoda purposive sampling. Adapun kriteria yang pan perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai
digunakan dalam memilih sampel penelitian ini adalah entitas yang berkemampuan untuk melangsungkan
1) perusahaan yang konsisten terdaftar di BEI selama usahanya.
perioda tahun 2006-2011; 2) data penelitian meng- News dalam penelitian ini diproksikan pada
gunakan data laporan keuangan tahunan perusahaan informasi laba positif yang bersifat good news dan
yang terdaftar di BEI karena untuk mengetahui opini informasi laba negatif yang bersifat bad news saat
going concern pada laporan auditor independen, dan laporan keuangan dipublikasikan. Pengukuran adanya
news pada laba yang diperoleh perusahaan, data pene- good news adalah menggunakan laba positif yang
litian dibatasi pada perioda tahun 2006-2011; dan 3) diberi nilai 0, sedangkan adanya bad news meng-
memiliki data perdagangan saham yang lengkap dari gunakan laba negatif yang diberi nilai 1. Data adanya
tahun 2006-2011. good news dan bad news diambil dari laba/rugi usaha
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah opini perusahaan dalam laporan keuangan tahunan selama
going concern, news, beta dan faktor ekonomi makro perioda pengamatan tahun 2006-2011.
yang berupa indeks global NASDAQ Composite. Varia- Indikator risiko pasar yang digunakan adalah
bel tidak bebas adalah return saham. Variabel yang nilai beta pasar yang merupakan respon investor pada
menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah setiap sekuritas terhadap pergerakan pasar. Persamaan
return saham. Return saham adalah pendapatan yang regresi yang digunakan untuk mengestimasi beta dapat
dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. didasarkan pada model indeks-tunggal atau model
Penelitian ini menggunakan kumulatif return saham pasar, rumusnya yaitu:
selama perioda peristiwa 3 hari sebelum dan 3 hari
sesudah laporan keuangan dipublikasikan. Perhitungan Ri = αi + βi . RM + ei .......................(2)
kumulatif return saham dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut: Notasi:
Ri = return sekuritas ke-i
1 αi = konstanta sekuritas ke-i
Ri -
Ei=7
Rit ..................(1)
βi
RM =
ei
=

=
beta sekuritas ke-i
tingkat return dari indeks pasar
kesalahan residu sekuritas ke-i

94
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)

NASDAQ Composite merupakan indeks yang data terdistribusi cenderung tidak normal. Hasil uji
dapat digunakan untuk mengukur performa kinerja Autokorelasi menunjukkan bahwa nilai test adalah
perusahaan besar dunia yang beroperasi secara global. -0,01421 dengan probabilitas 0,000 signiikan pada
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak. Oleh karena
dari inance.yahoo.com. Data indeks bursa saham itu, residual tidak random atau terjadi autokorelasi
global yang digunakan adalah data log natural dari antar nilai residual. Namun penelitian ini merupakan
NASDAQ Composite. event study yang berarti bahwa tidak ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
HASIL PENELITIAN kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
meskipun data yang digunakan adalah data perusahaan
Berdasarkan data yang digunakan, diketahui untuk antara tahun 2006-2011.
variabel opini Going Concern sebagai variabel dummy Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa variabel
mempunyai nilai sebesar 0 pada perusahaan yang GCO dan beta tidak signiikan pada α = 0,05. Oleh
memiliki opini non going concern dengan frekuensi karena itu, variabel independen tersebut tidak terjadi
sebanyak 895 sampel atau 85,9%, nilai sebesar 1 pada heteroskedastisitas dalam varian kesalahannya. Na-
perusahaan yang mendapatkan opini going concern mun, variabel news dan NASDAQ Composite signiikan
dengan frekuensi sebanyak 147 sampel atau 14,1%. pada α = 0,05. Data news dan NASDAQ Composite
Variabel news sebagai variabel dummy mempunyai masing-masing merupakan data yang berasal dari
nilai sebesar 0 pada perusahaan yang memiliki laba satu sumber, sehingga variabel NASDAQ Composite
positif dengan frekuensi sebanyak 925 sampel atau dipastikan homoskedastik yang berarti tidak terjadi
88,8%, nilai sebesar 1 pada perusahaan yang memiliki heteroskedastisitas dalam varian kesalahannya. Ber-
laba negatif dengan frekuensi sebanyak 117 sampel dasarkan hasil uji multikolinearitas, diperoleh hasil
atau 11,2%. bahwa nilai mutlak koeisien korelasi antarvariabel
Variabel beta mempunyai nilai minimum sebe- bebas lebih kecil dari |0,90|, VIF di bawah 10 dan be-
sar -2,262 pada perusahaan berkode RDTX yaitu PT. saran tolerance > 0,1. Oleh karena itu, tidak terdapat
Roda Vivatex Tbk. tahun 2009, nilai maksimum 4,838 multikolinearitas antarvariabel.
pada perusahaan berkode ZBRA yaitu PT. Zebra Nus- Hasil uji Koeisien determinasi menunjukkan
antara Tbk. tahun 2006, rata-rata 0,54069 dan standar bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,6 % atau
deviasinya sebesar 0,593194. Variabel NASDAQ Com- 0,006 yang berarti pengaruh semua variabel inde-
posite yang merupakan hasil log natural dari NASDAQ penden adalah 0,6 % dan sisanya 99,4% dipengaruhi
Composite mempunyai nilai minimum sebesar 7,17 oleh variabel lain selain variabel independen yang
pada tanggal 5 Maret 2009, nilai maksimum 8,05 pada digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji statistik F
tanggal 27 Maret 2012, rata-rata 7,7517 dan standar menunjukkan nilai signiikansi sebesar 0,041 dan nilai
deviasi 0,22638. Berdasarkan data yang digunakan F hitung sebesar 2,501 pada model. Dasar pengambilan
juga diketahui variabel return saham mempunyai nilai keputusan adalah tingkat signiikansinya sebesar 5%
minimum sebesar -0,739 pada perusahaan berkode atau 0,05. Karena nilai signiikansi lebih kecil dari
SULI yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. tahun 0,05 maka menunjukkan variabel independen yang
2009, nilai maksimum sebesar 1,41 pada perusahaan dipakai dalam penelitian ini dapat digunakan untuk
berkode LAPD yaitu PT. Leyand International Tbk. menjelaskan variabel dependen pada model penelitian.
tahun 2007, rata-rata 0,023240 dan standar deviasinya Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa model
sebesar 0,13782049. regresi ini mempunyai konstanta sebesar 0,406, hal
Berdasarkan hasil uji normalitas, besarnya ini berarti apabila GCO, News, Beta, NASDAQ Com-
nilai Kolmogorov-Smirnov adalah < 0,05. Hal ini posite mempunyai nilai nol maka return saham men-
berarti data residual tidak terdistribusi secara normal. jadi 0,406. Berdasar persamaan dapat dilihat bahwa
Penggunaan data ordinal dan nominal memungkinkan sensitivitas GCO sebesar -0,006, news sebesar 0,026,
data tidak terdistribusi secara normal. Namun reaksi beta sebesar -0,001, dan NASDAQ Composite sebesar
investor adalah sebuah fenomena sosial, sehingga -0,050.

95
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98

PEMBAHASAN lebih kecil daripada 0,05, maka H4 ditolak artinya


variabel NASDAQ Composite berpengaruh terhadap
Signiikansi GCO sebesar 0,657 lebih besar daripada return saham. Hal yang menyebabkan kemungkinan
0,05, maka H1 tidak dapat ditolak artinya variabel ini terjadi adalah sentimen pasar global dijadikan acuan
GCO tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal dalam bertransaksi di pasar modal. Hasil pengujian
yang menyebabkan kemungkinan ini terjadi adalah ini menunjukkan bahwa kondisi makro ekonomi yang
investor cenderung tidak terlalu mengkhawatirkan diproksikan dengan indeks global NASDAQ Composite
opini going concern yang didapat oleh perusahaan hanya memiliki implikasi pada teori pengaruh opini
dalam bertransaksi di pasar modal. Hasil penelitian ini going concern melalui arah pergerakan pasar global
mendukung hasil penelitian yang menyatakan bahwa yang berlawanan terhadap perilaku investor yang
opini going concern tidak memiliki pengaruh yang dilihat melalui return saham. Nilai NASDAQ Com-
signiikan terhadap return saham. posite negatif yang mempunyai hubungan berbanding
Signiikansi news sebesar 0,080 lebih besar terbalik dengan return saham, dalam artian jika pasar
daripada 0,05, maka H2 tidak dapat ditolak artinya global sedang optimis maka return saham di Indonesia
variabel news tidak berpengaruh terhadap return sa- akan turun. Hal yang meyebabkan ini terjadi yaitu
ham. Hal yang menyebabkan kemungkinan ini terjadi kemungkinan adanya sentimen lain dari bursa di Asia
adalah investor lebih berorientasi pada transaksi yang secara geograis lebih dekat dan memiliki zona
jangka pendek dan hanya menginginkan capital gain waktu yang sama dengan Indonesia. Dengan demikian,
sehingga cenderung tidak mengkhawatirkan good apabila pasar global ditutup naik, kemungkinan bursa
news/bad news pada laba usaha yang dimiliki oleh di Indonesia dan Asia lainnya akan mengartikan tingkat
perusahaan. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kejenuhan transaksi di pasar global sehingga pasar di
good news/bad news mengenai laba positif dan laba Asia dapat bergerak berlawanan dengan indeks global
negatif tidak memiliki implikasi pada pengaruh opini yang dibuka dan ditutup pada jam perdagangan Ameri-
going concern terhadap perilaku investor yang dilihat ka Serikat. Kemungkinan hal itu menjadikan naiknya
melalui return saham. Selama pergerakan pasar masih indeks global NASDAQ Composite dapat menyebabkan
menarik, investor akan terus melakukan aksi jual dan return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI
beli meskipun perusahaan mendapat good news/bad turun signiikan. Hasil penelitian ini mendukung hasil
news. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil pene- penelitian yang menyatakan bahwa indeks global me-
litian yang menyatakan bahwa reaksi pasar terhadap miliki pengaruh yang signiikan terhadap return saham
pengumuman laba telah mendokumentasikan bahwa
pengumuman laba akuntansi memiliki kandungan SIMPULAN DAN SARAN
informasi (information content) terhadap pasar saham
dan investor atau pada peristiwa pengumuman tersebut Simpulan
pada tanggal pengumuman.
Signiikansi beta sebesar 0,863 lebih besar Hasil pengujian regresi linier berganda menunjukkan
daripada 0,05, maka H3 tidak dapat ditolak artinya bahwa tidak terdapat reaksi investor atas opini go-
variabel beta tidak berpengaruh terhadap return sa- ing concern. Opini going concern berpengaruh tidak
ham. Hal yang menyebabkan kemungkinan ini terjadi signiikan terhadap return saham pada perusahaan
adalah investor tidak mengkhawatirkan risiko yang yang terdaftar di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa
ditimbulkan oleh pergerakan pasar. Hasil pengujian opini yang diberikan auditor tidak mempengaruhi
ini menunjukkan bahwa beta pasar tidak memiliki return saham. Artinya, bahwa investor lebih memper-
implikasi pada pengaruh opini going concern terhadap timbangkan faktor lainnya dalam berinvestasi. Hasil
perilaku investor yang dilihat melalui return saham. pengujian regresi linier berganda menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang tidak terdapat reaksi investor atas news. Good news/
menyatakan bahwa beta pasar tidak memiliki pengaruh bad news yang diproksikan menggunakan laba positif
yang signiikan terhadap return saham. dan laba negatif berpengaruh tidak signiikan terhadap
Signiikansi NASDAQ Composite sebesar 0,009 return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

96
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)

Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa informasi jangka waktu data penelitian yang panjang dan jumlah
good news/bad news pada laba usaha yang dihasilkan sampel yang lebih banyak, akan memberikan hasil
perusahaan tidak mempengaruhi return saham dan yang lebih baik. Dalam penelitian ini hanya menggu-
tidak memiliki implikasi pada pengaruh opini going nakan empat variabel saja, untuk penelitian selanjutnya
concern dalam mempengaruhi reaksi investor dilihat diharapkan menambahkan variabel-variabel lain yang
dari return saham. Hasil pengujian regresi linier ber- dapat mempengaruhi reaksi investor misalnya seperti
ganda menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat reaksi tingkat suku bunga, kurs, inlasi, indeks regional yang
investor atas beta. Beta berpengaruh tidak signiikan ada di Asia, isu-isu kondisi politik dan sosial, harga
terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar emas, dan harga minyak dunia.
di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa beta tidak mem-
pengaruhi return saham, dalam hal investor cenderung
tidak mempertimbangkan beta dalam berinvestasi di
pasar modal. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
beta pasar tidak memiliki implikasi pada pengaruh
opini going concern terhadap perilaku investor yang Hartadi, Bambang. 2001. “Analisis multivariate pada
dilihat melalui return saham. Hasil pengujian regresi proses pembuatan keputusan pendapat kelang-
linier berganda menunjukkan hasil bahwa terdapat sungan usaha”. Jurnal KOMPAK, (1): 1-27.
reaksi investor atas NASDAQ Composite. Indeks
global NASDAQ Composite berpengaruh signiikan Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis
terhadap return saham dengan hubungan yang berband- Investasi. Edisi 7. BPFE. Yogyakarta.
ing terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan
indeks global NASDAQ Composite mempengaruhi Hayo, B. dan Kutan, A. M. 2004. “The impact of news,
return saham, dalam hal investor cenderung memper- oil prices, and global market developments on
timbangkan kondisi ekonomi makro pada pergerakan russian inancial markets”. William Davidson
indeks global NASDAQ Composite dalam berinvestasi Institute Working Paper. February No. 656.
di pasar modal. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa kondisi makro ekonomi yang diproksikan Kurniawan, M. Iqbal. 2010. “Pengujian Reaksi Pasar
dengan indeks global NASDAQ Composite hanya terhadap Pelaporan Laba Akuntansi Berkondisi
memiliki implikasi pada teori pengaruh opini going Good News dan Bad News pada Perusahaan
concern melalui arah pergerakan pasar global yang Properti dan Real Estate di Bursa Efek In-
berlawanan terhadap perilaku investor yang dilihat donesia”. Skripsi. Universitas Pembangunan
melalui return saham. Nasional Veteran Jawa Timur.

Saran Lako, Andreas. 2003. “An empirical investigation of


the market response to the good and bad news
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian, earnings announcements with and without
yaitu banyak perusahaan yang datanya tidak tersedia confounding effects”. Prosiding Simposium
dengan lengkap, sehingga sampel yang digunakan Nasional Akuntansi VI. Yogyakarta.
dalam penelitian masih terbatas. Penelitian ini hanya
menggunakan data perusahaan yang memiliki data Mansur, Moh. 2005. “Pengaruh indeks bursa global
perdagangan yang lengkap dalam kurun waktu yang terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG)
terbatas. Penelitian ini hanya menguji secara langsung pada bursa efek jakarta (BEJ) perioda tahun
pengaruh opini going concern, news, beta, dan indeks 2000-2002”. Sosiohumaniora: 203-219.
global NASDAQ Composite terhadap return saham
sebagai reaksi investor. Saran untuk peneliti selanjut- Meiden, C. 2008. “Pengaruh opini audit terhadap return
nya diharapkan dapat menambah jangka waktu data dan volume perdagangan saham”. Akuntabili-
penelitian dan menambah sampel penelitian, karena tas:109-113.

97
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98

Menon, K. dan Williams, D. 2010. “Investor reaction


to going concern audit report”. The Accounting
Review, 85: 2075-2105.

O’reilly. Dennis M. 2010. “Do investors perceive the


going concern opinion as useful for pricing
stock”. Managerial Auditing Journal, 25: 4-16.

Prabawani, Bulan. 2003. “Pengaruh beta saham harian


terhadap return saham harian pada pasar modal
yang sedang berkembang”. Tesis. Universitas
Diponegoro.

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manage-


ment Portofolio. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Utomo, Welly. 2007. “Analisis pengaruh beta dan var-


ian return saham terhadap return saham”. Tesis.
Universitas Diponegoro.

Valadkhani, A. Chancharat, S. and Havie, C. 2006.


“The interplay between the thai and several
other international stock markets”. Econom-
ics working paper series. University of Wol-
longong.

Vanny, M. Dio. 2011. “Menguji pengaruh beta saham


terhadap return saham dengan unconditional
dan conditional approach”. Tesis. Universitas
Diponegoro.

Witjaksono, Ardian. 2010. “Analisis pengaruh tingkat


suku bunga sbi, harga minyak dunia, harga
emas dunia, kurs rupiah, indeks nikkei 225,
dan indeks dow jones terhadap IHSG”. Tesis.
Universitas Diponegoro.

Yufrandhika. 2009. “Analisis pengaruh indeks nasdaq


composite (ixic), indeks hang seng (hsi), dan
indeks Kuala Lumpur (KLSE) terhadap indeks
harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek In-
donesia”. Skripsi. Universitas Andalas.

98

Anda mungkin juga menyukai