REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)
Vol. 9, No. 2, Juli 2015
Hal. 91-98 J URNA L
EKONOMI & BISNIS
Tahun 2007
91
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98
92
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)
H1: Tidak terdapat reaksi investor saat perusahaan menunjukkan bahwa pengaruh beta terhadap return
memperoleh opini going concern. adalah positif namun tidak signiikan. Sedangkan
Reaksi pasar terhadap pengumuman laba yang untuk conditional approach, didapat hasil pengaruh
telah mendokumentasikan bahwa pengumuman laba positif signiikannya hanya terjadi saat risk premium
akuntansi memiliki kandungan informasi terhadap positif, tetapi saat risk premium negatif didapat hasil
pasar saham dan investor atau pada peristiwa pengu- yang juga positif namun tidak signiikan. Selanjutnya
muman tersebut pada tanggal pengumuman, atau pada hipotesis ketiga dirumuskan sebagai berikut.
periode peristiwa (event periode) pengumuman laba. H3: Tidak terdapat reaksi investor atas beta.
Informasi ini menggunakan proksi laba bersifat good Kondisi makro perekonomian suatu negara
news dan laba bersifat bad news yang diungkapkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pada laporan keuangan perusahaan. Lako (2003) kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di negara
meneliti reaksi pasar atas pengumuman laba positif tersebut (Samsul, 2006). Gejolak perekonomian yang
(good news) dan laba negatif (bad news) dengan efek terjadi di Amerika Serikat telah mempengaruhi stabili-
penggangu dan tanpa efek pengganggu membuktikan tas ekonomi global di beberapa kawasan. Berdasarkan
bahwa pasar bereaksi positif terhadap publikasi laba hal tersebut, indikator yang digunakan untuk mempre-
positif dan laba negatif pada tahun 1998 dan 1999 dan diksi pasar adalah pergerakan indeks global NASDAQ
bereaksi negatif terhadap publikasi laba positif dan laba Composite karena indeks global menggambarkan baik
negatif tahun 2000. Kurniawan (2010) juga meneliti atau buruknya kondisi perekonomian dunia. NASDAQ
adanya reaksi pasar yang ditunjukkan oleh average ab- Composite adalah indeks pasar saham dari saham biasa
normal return positif dan signiikan terbukti disekitar dan efek serupa yang terdaftar di pasar saham NAS-
tanggal pengumuman laporan laba bersih setelah pajak DAQ. NASDAQ Composite menjadi indikator kinerja
berkondisi good news. Sedangkan, reaksi pasar yang saham perusahaan. Pergerakan indeks di pasar modal
ditunjukkan oleh average abnormal return negatif suatu negara dipengaruhi oleh indeks-indeks pasar
juga signiikan terbukti disekitar tanggal pengumuman modal dunia (Samsul, 2006). Hal ini disebabkan aliran
laporan laba bersih setelah pajak berkondisi bad news. perdagangan antarnegara, adanya kebebasan aliran
Oleh karena itu hipotesis hipotesis kedua dirumuskan informasi, serta deregulasi peraturan pasar modal yang
sebagai berikut. menyebabkan investor semakin mudah untuk masuk
H2: Tidak terdapat reaksi investor atas good news/bad di pasar modal suatu negara. NASDAQ Composite
news pada perusahaan yang terdaftar di Bursa menjadi salah satu indikator indeks global yang dapat
Efek Indonesia. memicu luktuasi pasar. Indeks bursa saham global
Beta adalah pengukur risiko sistematik dari berpengaruh signiikan terhadap IHSG (Mansur, 2005).
suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko Samsul (2006) mengungkapkan bahwa perger-
pasar (Hartono, 2011). Mengetahui beta suatu sekuritas akan indeks di pasar modal suatu negara dipengaruhi
atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting oleh indeks-indeks pasar modal dunia. Yufrandhika
untuk menganalisis sekuritas atau portofolio tersebut. (2009) menunjukkan bahwa indeks NASDAQ Com-
Penelitian pengaruh beta saham harian terhadap return posite berpengaruh negatif signiikan terhadap Indeks
saham harian pada pasar modal yang sedang berkem- Harga Saham Gabungan BEI. Hayo dan Kutan (2004)
bang. Hasil penelitian Prabawani (2003) menunjukkan menyatakan bahwa pasar modal Amerika Serikat
bahwa beta saham secara signiikan berpengaruh posi- memiliki pengaruh terhadap padar modal Rusia.
tif terhadap return saham di hari Senin, Rabu, Kamis, Maka, sangat besar kemungkinannya indeks global
dan Jum’at tetapi tidak signiikan di hari Selasa. juga berpengaruh terhadap pasar modal Indonesia.
Penelitian tentang analisis pengaruh beta dan Sementara itu, Valadkhani (2006) mengungkapkan
varian return saham terhadap return saham. Hasil pene- bahwa pasar modal regional tidak memiliki pengaruh
litian Utomo (2007) menunjukkan bahwa beta saham signiikan terhadap pasar modal Thailand. Mansur
dan varian return saham secara parsial signiikan ter- (2005) membuktikan bahwa indeks bursa saham global
hadap return saham. Vanny (2011) menjelaskan bahwa berpengaruh signiikan terhadap IHSG. Begitu juga
secara parsial (uji t) untuk unconditional approach, dengan Witjaksono (2010) yang menggunakan indeks
93
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98
=
beta sekuritas ke-i
tingkat return dari indeks pasar
kesalahan residu sekuritas ke-i
94
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)
NASDAQ Composite merupakan indeks yang data terdistribusi cenderung tidak normal. Hasil uji
dapat digunakan untuk mengukur performa kinerja Autokorelasi menunjukkan bahwa nilai test adalah
perusahaan besar dunia yang beroperasi secara global. -0,01421 dengan probabilitas 0,000 signiikan pada
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh 0,05 yang berarti hipotesis nol ditolak. Oleh karena
dari inance.yahoo.com. Data indeks bursa saham itu, residual tidak random atau terjadi autokorelasi
global yang digunakan adalah data log natural dari antar nilai residual. Namun penelitian ini merupakan
NASDAQ Composite. event study yang berarti bahwa tidak ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
HASIL PENELITIAN kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
meskipun data yang digunakan adalah data perusahaan
Berdasarkan data yang digunakan, diketahui untuk antara tahun 2006-2011.
variabel opini Going Concern sebagai variabel dummy Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa variabel
mempunyai nilai sebesar 0 pada perusahaan yang GCO dan beta tidak signiikan pada α = 0,05. Oleh
memiliki opini non going concern dengan frekuensi karena itu, variabel independen tersebut tidak terjadi
sebanyak 895 sampel atau 85,9%, nilai sebesar 1 pada heteroskedastisitas dalam varian kesalahannya. Na-
perusahaan yang mendapatkan opini going concern mun, variabel news dan NASDAQ Composite signiikan
dengan frekuensi sebanyak 147 sampel atau 14,1%. pada α = 0,05. Data news dan NASDAQ Composite
Variabel news sebagai variabel dummy mempunyai masing-masing merupakan data yang berasal dari
nilai sebesar 0 pada perusahaan yang memiliki laba satu sumber, sehingga variabel NASDAQ Composite
positif dengan frekuensi sebanyak 925 sampel atau dipastikan homoskedastik yang berarti tidak terjadi
88,8%, nilai sebesar 1 pada perusahaan yang memiliki heteroskedastisitas dalam varian kesalahannya. Ber-
laba negatif dengan frekuensi sebanyak 117 sampel dasarkan hasil uji multikolinearitas, diperoleh hasil
atau 11,2%. bahwa nilai mutlak koeisien korelasi antarvariabel
Variabel beta mempunyai nilai minimum sebe- bebas lebih kecil dari |0,90|, VIF di bawah 10 dan be-
sar -2,262 pada perusahaan berkode RDTX yaitu PT. saran tolerance > 0,1. Oleh karena itu, tidak terdapat
Roda Vivatex Tbk. tahun 2009, nilai maksimum 4,838 multikolinearitas antarvariabel.
pada perusahaan berkode ZBRA yaitu PT. Zebra Nus- Hasil uji Koeisien determinasi menunjukkan
antara Tbk. tahun 2006, rata-rata 0,54069 dan standar bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,6 % atau
deviasinya sebesar 0,593194. Variabel NASDAQ Com- 0,006 yang berarti pengaruh semua variabel inde-
posite yang merupakan hasil log natural dari NASDAQ penden adalah 0,6 % dan sisanya 99,4% dipengaruhi
Composite mempunyai nilai minimum sebesar 7,17 oleh variabel lain selain variabel independen yang
pada tanggal 5 Maret 2009, nilai maksimum 8,05 pada digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji statistik F
tanggal 27 Maret 2012, rata-rata 7,7517 dan standar menunjukkan nilai signiikansi sebesar 0,041 dan nilai
deviasi 0,22638. Berdasarkan data yang digunakan F hitung sebesar 2,501 pada model. Dasar pengambilan
juga diketahui variabel return saham mempunyai nilai keputusan adalah tingkat signiikansinya sebesar 5%
minimum sebesar -0,739 pada perusahaan berkode atau 0,05. Karena nilai signiikansi lebih kecil dari
SULI yaitu PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. tahun 0,05 maka menunjukkan variabel independen yang
2009, nilai maksimum sebesar 1,41 pada perusahaan dipakai dalam penelitian ini dapat digunakan untuk
berkode LAPD yaitu PT. Leyand International Tbk. menjelaskan variabel dependen pada model penelitian.
tahun 2007, rata-rata 0,023240 dan standar deviasinya Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa model
sebesar 0,13782049. regresi ini mempunyai konstanta sebesar 0,406, hal
Berdasarkan hasil uji normalitas, besarnya ini berarti apabila GCO, News, Beta, NASDAQ Com-
nilai Kolmogorov-Smirnov adalah < 0,05. Hal ini posite mempunyai nilai nol maka return saham men-
berarti data residual tidak terdistribusi secara normal. jadi 0,406. Berdasar persamaan dapat dilihat bahwa
Penggunaan data ordinal dan nominal memungkinkan sensitivitas GCO sebesar -0,006, news sebesar 0,026,
data tidak terdistribusi secara normal. Namun reaksi beta sebesar -0,001, dan NASDAQ Composite sebesar
investor adalah sebuah fenomena sosial, sehingga -0,050.
95
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98
96
REAKSI INVESTOR ATAS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN:.................................................... (Aji Prasetyo dan Junaidi)
Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa informasi jangka waktu data penelitian yang panjang dan jumlah
good news/bad news pada laba usaha yang dihasilkan sampel yang lebih banyak, akan memberikan hasil
perusahaan tidak mempengaruhi return saham dan yang lebih baik. Dalam penelitian ini hanya menggu-
tidak memiliki implikasi pada pengaruh opini going nakan empat variabel saja, untuk penelitian selanjutnya
concern dalam mempengaruhi reaksi investor dilihat diharapkan menambahkan variabel-variabel lain yang
dari return saham. Hasil pengujian regresi linier ber- dapat mempengaruhi reaksi investor misalnya seperti
ganda menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat reaksi tingkat suku bunga, kurs, inlasi, indeks regional yang
investor atas beta. Beta berpengaruh tidak signiikan ada di Asia, isu-isu kondisi politik dan sosial, harga
terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar emas, dan harga minyak dunia.
di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa beta tidak mem-
pengaruhi return saham, dalam hal investor cenderung
tidak mempertimbangkan beta dalam berinvestasi di
pasar modal. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
beta pasar tidak memiliki implikasi pada pengaruh
opini going concern terhadap perilaku investor yang Hartadi, Bambang. 2001. “Analisis multivariate pada
dilihat melalui return saham. Hasil pengujian regresi proses pembuatan keputusan pendapat kelang-
linier berganda menunjukkan hasil bahwa terdapat sungan usaha”. Jurnal KOMPAK, (1): 1-27.
reaksi investor atas NASDAQ Composite. Indeks
global NASDAQ Composite berpengaruh signiikan Hartono, Jogiyanto. 2011. Teori Portofolio dan Analisis
terhadap return saham dengan hubungan yang berband- Investasi. Edisi 7. BPFE. Yogyakarta.
ing terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan
indeks global NASDAQ Composite mempengaruhi Hayo, B. dan Kutan, A. M. 2004. “The impact of news,
return saham, dalam hal investor cenderung memper- oil prices, and global market developments on
timbangkan kondisi ekonomi makro pada pergerakan russian inancial markets”. William Davidson
indeks global NASDAQ Composite dalam berinvestasi Institute Working Paper. February No. 656.
di pasar modal. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa kondisi makro ekonomi yang diproksikan Kurniawan, M. Iqbal. 2010. “Pengujian Reaksi Pasar
dengan indeks global NASDAQ Composite hanya terhadap Pelaporan Laba Akuntansi Berkondisi
memiliki implikasi pada teori pengaruh opini going Good News dan Bad News pada Perusahaan
concern melalui arah pergerakan pasar global yang Properti dan Real Estate di Bursa Efek In-
berlawanan terhadap perilaku investor yang dilihat donesia”. Skripsi. Universitas Pembangunan
melalui return saham. Nasional Veteran Jawa Timur.
97
JEB, Vol. 9, No. 2, Juli 2015: 91-98
98