Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN LALAT DROSOPHILA SEBAGAI

ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Disusun oleh:
Nur Lizam Zahro (B1A019051)
Kelas B
III/6
Asisten: (Yulina)

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Foto lalat Drosophila melanogaster jantan dan betina

Gambar 1.1 Lalat Drosophila melanogaster Tipe Liar


Keterangan: (a) Lalat Drosophila melanogaster
tipe liar jantan; (b) Lalat Drosophila
melanogaster tipe liar betina

2. Foto lalat Drosophila melanogaster tipe mutan


a

Gambar 1.2 Lalat Drosophila melanogaster


Tipe Mutan
Keterangan: (a) Lalat Drosophila melanogaster
tipe Vestigeal; (b) Lalat Drosophila
melanogaster tipe Ebony; (c) Lalat Drosophila
melanogaster tipe Miniature Wings
3. Foto hasil isolasi lalat betina virgin

Gambar 1.3 Hasil Isolasi Lalat Betina Vigin


Keterangan: (a) Pupa tidak berkembang menjadi imago
B. Pembahasan

Organisme yang akan digunakan dalam percobaan genetika


perlu mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain
mudah diperoleh, mudah dipelihara, mudah diamati, mudah
berkembangbiak, dan mampu menghasilkan keturunan dalam jumlah
yang besar setiap masa reproduksinya. Drosophila melanogaster
adalah serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan
saja mampu menghasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru
dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karakteristik ini menujukkan
Drorosphila melanogaster sebagai organisme yang cocok sekali untuk
kajian-kajian genetika. Ukuran kromosom yang cukup besar dan
jumlahnya yang hanya empat pasang juga menjadikan Drosophila
melanogaster menarik untuk dijadikan bahan uji dalam kajian
genetika.

Drosophila melanogaster tipe liar mempunyai ciri umum,


yaitu tubuh berwarna kuning kecoklatan dengan cincin hitam pada
bagian belakang tubuhnya, sayap berwarna transparan dan normal
yaitu panjang sayap yang melebihi panjang tubuh, berukuran kecil
kurang lebih 5 mm, serta mata berwarna merah.

Drosophila melanogaster jantan dan betina dapat dibedakan


melalui beberapa ciri umum seperti besar ukuran tubuh, warna tubuh,
panjang sayap, bentuk ujung abdomen, dan alat khusus. Pada
Drosophila melanogaster, ukuran betina lebih besar dibandingkan
dengan Drosophila melanogaster jantan. Drosophila melanogaster
jantan umumnya mempunyai tubuh yang lebih kecil dari lalat betina,
ujung abdomennya tumpul, ujung abdomen berwarna hitam, segmen
tubuh kurang terlihat, serta mempunyai sisir kelamin (sex comb).
Sedangkan Drosophila melanogaster betina umumnya mempunyai
tubuh yang lebih besar, ujung abdomennya lancip, ujung abdomennya
berwarna terang, segmen tubuh terlihat, tidak memiliki sex comb
tetapi memiliki spermateca pada ujung abdomennya yang berfungsi
untuk menyimpan sperma sementara dan mempunyai ovipositor yang
berfungsi untuk meletakkan telur.

Drosophila melanogaster mempunyai beberapa jenis tipe


mutan, diantaranya:

1. Ebony
Mempunyai tubuh yang berwarna gelap atau hitam
karena mutasi yang terjadi pada kromosom no.3 lokus
70,7 cM.
2. Vestigeal
Mempunyai sayap yang lebih pendek dan keriput
sehingga tidak dapat terbang karena mutasi pada
kromosom no.2 lokus 67 cM.
3. Taxi
Mempuyai sayap yang terus membentang karena
mutasi pada kromosom no.3 lokus 91 cM.
4. White Eyes
Mempunyai mata yang berwarna putih karena tidak
adanya pigmen pteridin yang menyebabkan mata
merah dan pigmen omokrom yang menyebabkan
warna coklat, adanya mutasi pada kromosom no.1
lokus 1,5 cM.
5. Miniature Wings
Mempunyai sayap yang sama panjang dengan panjang
tubuh, adanya mutasi pada kromosom no.1 lokus 36,1
cM.

Subkultur Drosophila melanogaster merupakan pemindahan


secara langsung Drosophila melanogaster dari botol kultur lama ke
botol kultur baru tanpa adanya pembiusan. Pemindahan Drosophila
melanogaster dilakukan dengan meletakkan botol kultur baru diatas
botol kultur lama dengan posisi terbalik. Botol kultur lama digelapkan
menggunakan tangan atau kertas sehingga lalat bergerak naik ke botol
kultur baru dengan sendirinya. Metode subkultur Drosophila
melanogaster bertujuan untuk memperbaiki nutrisi Drosophila
melanogaster, menghindari adanya kontaminasi, meremajakan kultur,
dan mempercepat reproduksi Drosophila melanogaster.

Isolasi lalat betina virgin merupakan suatu metode untuk


mendapatkan lalat betina yang belum pernah dibuahi, sehingga dapat
digunakan untuk persilangan galur murni. Isolasi lalat betina virgin
dilakukan dengan cara memindahkan pupa ke dalam sedotan plastik
transparan yang sudah terdapat sumber makanan pada salah satu
ujungnya menggunakan kuas atau pinset dengan hati-hati, kemudian
tutup ujung sedotan yang lain dengan busa. Pada percobaan isolasi
lalat betina virgin yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
percobaan tersebut gagal, karena pupa tidak berkembang menjadi
organisme dewasa (imago). Kegagalan percobaan ini dapat
disebabkan oleh pupa yang digunakan sebagai objek percobaan
kosong atau sudah mati serta dapat disebabkan oleh ketidakhati-hatian
praktikan dalam mengambil pupa sehingga menekan isi pupa keluar.

C. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan penggunaan lalat Drosophila sebagai


organisme percobaan genetika yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:

1. Drosophila melanogaster merupakan organisme yang tepat


digunakan sebagai bahan uji genetika.
2. Drosophila melanogaster dapat dibedakan menjadi tipe liar dan
tipe mutan.
3. Drosophila melanogaster jantan mempunyai ciri yang berbeda
dengan Drosophila melanogaster betina.
4. Beberapa Drosophila melanogaster tipe mutan, diantaranya
ebony, vestigeal, taxi, white eyes, dan miniature wings.
5. Subkultur Drosophila melanogaster merupakan pemindahan lalat
dari botol kultur lama ke botol kultur yang baru.
6. Isolasi betina virgin yang telah dilakukan gagal.

Anda mungkin juga menyukai