Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Ilmu Gulma dan Pengelolaannya

ANALISIS VEGETASI

NAMA : RAHMAT NUR

NIM : G111 15 501

KELAS : A

KELOMPOK : 8

ASISTEN : NICKANOR DHARMA PUTRA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian gulma yang lain adalah tumbuhan yang belum diketahui

manfaatnya secara pasti sehingga kebanyakan orang juga menganggap bahwa

gulma mempunyai nilai negatif yang lebih besar dari pada nilai ekonomisnya.

Sehingga gulma tersebut harus dimusnahkan, agar tidak menimbulkan kerugian-

kerugian yang lainnya, yang nantinya dapat mengganggu kegiatan pertanian. Baik

secara teknis, produksi, maupun secara ekonomis. Gulma merupakan salah satu

faktor penting yang dapat mempengaruhi produksi dan produktivitas pertanian.

Gulma menjadi pesaing kuat bagi tanaman dalam pemanfaatan sarana tumbuh

seperti hara, air, dan cahaya.

Analisis vegetasi biasa ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, dan

evaluasi hasil pengendalian gulma. Selain itu, analisis vegetasi digunakan untuk

mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan

sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada

umumnya menentukan gulma tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini

jenis tanaman memiliki peran penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu

terpengaruh oleh adanya gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banyak.

Pada umumnya dipandang dari manfaat yang didapat, tumbuhan dibagi

menjadi dua, yaitu tumbuhan yang menguntungkan dan dibudidayakan dan

tumbuhan yang merugikan. Tumbuhan yang menguntungkan disebut tanaman

yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja untuk ditanam
karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan tumbuhan yang

merugikan adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki keberadaannya. Dalam

kegiatan budidaya atau dalam ilmu pertanian, tumbuhan tersebut sering disebut

dengan gulma.

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan praktikum mengenai analisis

vegetasi untuk untuk mengetahui spesies-spesies gulma yang ada dalam plot dan

dapat mengetahui klasifikasinya

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum mengenai kompetisi gulma adalah untuk mempelajari

dan mengenal spesies-spesies gulma yang ada dalam plot dan klasifikasinya.

Adapun kegunaan dari praktikum yaitu agar kita dapat mengetahui populasi

gulma dan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa mengenai klasifikasi gulma

yang ada dalam plot


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Vegetasi

Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem, yang dapat

menggambarkan pengaruh dari kondisi faktor lingkungan dari sejarah dan faktor

itu mudah di ukur dan nyata. Dengan demikian analisis vegetasi secara hati – hati

dipakai sebagai alat untuk memperlihatkan informasi yang berguna tentang

komponen komponen lainnya dari suatu ekosistem. Analisis vegetasi dilakukan

untuk mengetahui keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif dengan yang

ditetapkan secara sistematis (Sahira, 2016).

Analisis dilakukan secara deskriptif. Jenis tanaman penutup tanah diambil

pada titik sampel dan dilakukan identifikasi. Identifikasi dilakukan berdasarkan

buku identifikasi tumbuhan. Hasil identifikasi jenis tumbuhan yang diperoleh

dihitung nilai penting dan indeks keanekaragaman Shannon Weaver. Untuk

menentukan persentase dan besarnya pengaruh yang diberikan suatu jenis

tumbuhan terhadap komunitasnya, maka dicari indeks nilai penting. Untuk

menentukan tingkat eanekaragaman jenis tumbuhan menggunakan analisis indeks

keanekaragaman Shannon-Wienner indeks keanekaragaman jenis Shanon-

Whiener (H’) dibagi menjadi 4 kategori. Indeks H’ = 1-2 dikategorikan rendah,

indeks H’ = 2-3 dikategorikan sedang, indeks H’ = 3-4 dikategorikan tinggi, dan

indeks H’ > 4 dikategorikan sangat tinggi (Fachrul, 2012 dalam Kusumo, dkk,

2016).
Analisis adalah salah satu cara untuk mengetahui indeks nilai penting suatu

tanaman atau gulma. Indeks nilai penting yang didapatkan akan membantu untuk

mengetahui dominasi suatu spesies yang ada dalam komunitas dan dapat

membantu menggambarkan peranan satu jenis tumbuhan atau gulma (Zahara, dkk,

2016).

Analisis vegetasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui bagaimana

struktur dan komposisi vegetasi disuatu kawasan. Demikian juga mengenai

karakteristiknya penting untuk dikaji agar mengetahui hubungannya terhadap

struktur dan komposisi vegetasi (Fadli, dkk, 2014).

2.2 Weed Survey

Weed Survey atau survei gulma adalah pengamatan dilakukan terhadap jenis

dan persentase gulma. Metode ini dilakukan dengan cara memilih lahan yang akan

digunakan yang ditumbuhi gulma yang homogen. Jika diketahui gulma yang

tumbuh seragam, maka pengambilan sampel dengan acak beraturan. Untuk

mengetahui keseragaman gulma yang tumbuh di lahan tersebut, maka dilakukan

analisis vegetasi gulma (Paiman, dkk, 2013).

Parameter yang diamati pada survei gulma menurut Restiana, dkk, (2014),

sebagai berikut:

2.2.1 Kerapatan, yaitu nilai yang menunjukkan jumlah individu dari suatu jenis

yang menjadi anggota suatu komunitas tumbuhan dalam luasan tertentu.

2.2.2 Frekuensi, yaitu nilai besaran yang menyatakan derajat penyebaran di dalam

komunitasnya.
2.3 Rumus Menghitung Frekuensi, Dominansi, Kerapatan

Tiga parameter kuantitatif untuk mendeskripsikan kondisi komunitas

tumbuhan yaitu densitas atau kerapatan, frekuensi dan dominansi atau

kelindungan yang diukur melalui luas bidang dasar (basal cover) atau penutupan

tajuk (canopy cover). Tumbuhan yang dominan dapat memberikan ciri utama

terhadap fisiognomi suatu komunitas. Masing-masing parameter jenis jika

dijumlahkan akan menghasilkan Indeks Nilai Penting (INP) yang menyatakan

bahwa dominansi suatu jenis dalam suatu komunitas (Indriyanto, 2006 dalam

Kusumo, dkk, 2016).

Menurut Afrianti (2015), parameter-parameter kuantitatif dihitung

menggunakan rumus-rumus sebgai berikut:

2.3.1 Kerapatan (Densitasi)

Densitas adalah jumlah individu per satuan luas atau per unit volume.

Dengan kata lain densitas merupakan jumlah individu organisme per satuan

ruang. Untuk kepentingan analisis komunitas tumbuhan istilah yang sering

digunakan adalah kerapatan dengan notasi K. Dengan demikian, densitas

spesies ke-i dapat dihitung sebagai K-I dan densitas relatif setiap spesies ke-I

terhadap kerapatan total dapat dihitung sebagai KR-i:

Jumlah individu untuk spesies ke−i Kerapatan spesies ke−i


K= KR-I = x
Luas seluruh petak contoh Kerapatan seluruh spesies

100%
2.3.2 Frekuensi

Frekuensi digunakan untuk menyatakan proporsi antara jumlah sampel yang

berisi suatu jenis tertentu terhadap jumlah total sampel. Frekuensi tumbuhan

adalah jumlah petak contoh tempat ditemukannya suatu spesies dari sejumlah

petak contoh yang dibuat. Frekuensi merupakan besarnya intensitas

diketemukannya suatu spesies organisme dalam pengamatan keberadaan

organisme pada komunitas atau ekosistem Untuk kepentingan analisis komunitas

tumbuhan, frekuensi spesies (F),frekuensi spesies ke-i (F-i) dan frekuensi relatif

spesies ke-i (FR-i) dapat dihitung dengan rumus :

Jumlah petak contoh ditemukannya suatu spesies


F=
Luas seluruh petak contoh

Jumlah petak contoh ditemukannya suatu spesies ke−i


F-i =
Luas seluruh petak contoh

Frekuensi suatu spesies ke−i


FR-I = x 100%
Frekuensi seluruh spesies

2.3.3 Dominasi

Dominansi merupakan parameter yang digunakan untuk menunjukkan

spesies tumbuhan yang dominan dalam suatu komunitas. Untuk kepentingan

analisis komunitas tumbuhan, luas penutupan/dominansi spesies (D), dominansi

spesies ke-i (D-i) dan dominansi relatif spesies ke-I (DR-i) dapat dihitung dengan

rumus :

Luas basal area Total luas basal area spesies ke−i


D= D-i =
Luas seluruh petak contoh Luas seluruh petak contoh
Penutupan spesies ke−i
DR-I =
Penutupan seluruh spesies

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum analisis vegetasi ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29

September 2017 pada pukul 16.00 WITA sampai selesai di Teaching Farm,

Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kompetisi gulma ini adalah meteran,

kamera dan alat tulis menulis.

Adapun bahan yang digunakan yaitu patok, tali rapiah dan papan nama

kelompok

3.3 Cara Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai

berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Menentukan lahan yang akan digunakan sebagai plot

3. Mengukur plot dengan ukuran 1 x 1 m berbentuk persegi


4. Menancapkan patok pada keempat sudut plot sebagai dan kemudian

memasang tali rapiah dengan mengikatnya pada patok yang telah ditancapkan

5. Mengamati dan mengidentifikasi jenis gulma yang ada didalam plot.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, Iis, Rofiza Yolanda, dan Rief Anthonius. 2015. Analisis Vegetasi Gulma
Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Quinensis Jacq.) Di Desa Suka
Maju Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pasir Pengaraian.
Fadli. Khairijon. Sofiyanti, Nery. 2014. Vegetasi Avidennia sp. dan Karakteristik
Sedimen di Kawasan Mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai
Apit Kabupaten Siak, Riau. Pekanbaru: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Kampus Binawidya.

Greig-Smith, P. 2013. Quantitative Plant Ecology, Studies in Ecology. Volume


9.Oxford: Blackwell Scientific Publications.

Kusumo, Andi. Nur, B. Azis. Izzati Munifatul. 2016. Struktur Vegetasi Kawasan
Hutan Alam dan Hutan Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo.
Semarang: Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.

Paiman. P. Yodono. D. Indradewa. B. Sumarminto. 2013. Keragaman Komunitas


Gulma pada Berbagai Kedalaman Tanah. Yogyakarta: Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Restiana dan Dahlianah, Inka 2014. Analisis Vegetasi Gulma pada Kebun
Semangka di Desa Timbangan Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan
Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Fakultas MIPA, Universitas
PGRI Palembang.

Sahira, Maifairus. 2016. Analisis Vegetasi Tumbuhan Asing Invasif di Kawasan


Taman Hutan Raya Dr. Moh. Hatta, Padang. Padang: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.
Sukman, Y dan Yakup. 2013. Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Zahara, Putri. Noriko, Nita. Pambudi, Arief. 2016. Analisis Vegetasi Ficus
Racemosa L. di Bantaran Sungai Ciliwung Wilayah Pangadegan Jakarta
Selatan. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar.

Anda mungkin juga menyukai