ANALISIS VEGETASI
KELAS : A
KELOMPOK : 8
gulma mempunyai nilai negatif yang lebih besar dari pada nilai ekonomisnya.
kerugian yang lainnya, yang nantinya dapat mengganggu kegiatan pertanian. Baik
secara teknis, produksi, maupun secara ekonomis. Gulma merupakan salah satu
Gulma menjadi pesaing kuat bagi tanaman dalam pemanfaatan sarana tumbuh
evaluasi hasil pengendalian gulma. Selain itu, analisis vegetasi digunakan untuk
sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada
umumnya menentukan gulma tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini
jenis tanaman memiliki peran penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu
terpengaruh oleh adanya gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banyak.
yaitu tumbuhan yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja untuk ditanam
karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan tumbuhan yang
kegiatan budidaya atau dalam ilmu pertanian, tumbuhan tersebut sering disebut
dengan gulma.
vegetasi untuk untuk mengetahui spesies-spesies gulma yang ada dalam plot dan
dan mengenal spesies-spesies gulma yang ada dalam plot dan klasifikasinya.
Adapun kegunaan dari praktikum yaitu agar kita dapat mengetahui populasi
gulma dan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa mengenai klasifikasi gulma
menggambarkan pengaruh dari kondisi faktor lingkungan dari sejarah dan faktor
itu mudah di ukur dan nyata. Dengan demikian analisis vegetasi secara hati – hati
indeks H’ > 4 dikategorikan sangat tinggi (Fachrul, 2012 dalam Kusumo, dkk,
2016).
Analisis adalah salah satu cara untuk mengetahui indeks nilai penting suatu
tanaman atau gulma. Indeks nilai penting yang didapatkan akan membantu untuk
mengetahui dominasi suatu spesies yang ada dalam komunitas dan dapat
membantu menggambarkan peranan satu jenis tumbuhan atau gulma (Zahara, dkk,
2016).
Weed Survey atau survei gulma adalah pengamatan dilakukan terhadap jenis
dan persentase gulma. Metode ini dilakukan dengan cara memilih lahan yang akan
digunakan yang ditumbuhi gulma yang homogen. Jika diketahui gulma yang
Parameter yang diamati pada survei gulma menurut Restiana, dkk, (2014),
sebagai berikut:
2.2.1 Kerapatan, yaitu nilai yang menunjukkan jumlah individu dari suatu jenis
2.2.2 Frekuensi, yaitu nilai besaran yang menyatakan derajat penyebaran di dalam
komunitasnya.
2.3 Rumus Menghitung Frekuensi, Dominansi, Kerapatan
kelindungan yang diukur melalui luas bidang dasar (basal cover) atau penutupan
tajuk (canopy cover). Tumbuhan yang dominan dapat memberikan ciri utama
bahwa dominansi suatu jenis dalam suatu komunitas (Indriyanto, 2006 dalam
Densitas adalah jumlah individu per satuan luas atau per unit volume.
Dengan kata lain densitas merupakan jumlah individu organisme per satuan
spesies ke-i dapat dihitung sebagai K-I dan densitas relatif setiap spesies ke-I
100%
2.3.2 Frekuensi
berisi suatu jenis tertentu terhadap jumlah total sampel. Frekuensi tumbuhan
adalah jumlah petak contoh tempat ditemukannya suatu spesies dari sejumlah
tumbuhan, frekuensi spesies (F),frekuensi spesies ke-i (F-i) dan frekuensi relatif
2.3.3 Dominasi
spesies ke-i (D-i) dan dominansi relatif spesies ke-I (DR-i) dapat dihitung dengan
rumus :
BAB III
METODE PENELITIAN
September 2017 pada pukul 16.00 WITA sampai selesai di Teaching Farm,
Alat yang digunakan pada praktikum kompetisi gulma ini adalah meteran,
Adapun bahan yang digunakan yaitu patok, tali rapiah dan papan nama
kelompok
berikut :
memasang tali rapiah dengan mengikatnya pada patok yang telah ditancapkan
DAFTAR PUSTAKA
Afrianti, Iis, Rofiza Yolanda, dan Rief Anthonius. 2015. Analisis Vegetasi Gulma
Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Quinensis Jacq.) Di Desa Suka
Maju Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pasir Pengaraian.
Fadli. Khairijon. Sofiyanti, Nery. 2014. Vegetasi Avidennia sp. dan Karakteristik
Sedimen di Kawasan Mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai
Apit Kabupaten Siak, Riau. Pekanbaru: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Kampus Binawidya.
Kusumo, Andi. Nur, B. Azis. Izzati Munifatul. 2016. Struktur Vegetasi Kawasan
Hutan Alam dan Hutan Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo.
Semarang: Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.
Restiana dan Dahlianah, Inka 2014. Analisis Vegetasi Gulma pada Kebun
Semangka di Desa Timbangan Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan
Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Palembang: Fakultas MIPA, Universitas
PGRI Palembang.
Zahara, Putri. Noriko, Nita. Pambudi, Arief. 2016. Analisis Vegetasi Ficus
Racemosa L. di Bantaran Sungai Ciliwung Wilayah Pangadegan Jakarta
Selatan. Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar.