Anda di halaman 1dari 12

Volume 9 • Tidak.

2 • April - Juni 2015 ISSN 1978 - 3744


Diterbitkan setiap 3 bulan

Dewan Perwalian: Wakil Presiden Direktur HRD dan Pendidikan Rumah Sakit
Dewan Pengarah: Kanker “Dharmais”
Direktur Medis dan Perawatan Direktur Jenderal
dan Direktur Operasional Direktur Keuangan

Presiden : Dr. Dr. M. Soemanadi, Sp.OG dr.


Keuangan : Sariasih Arumdati, MARS dr.
Sekretaris: Kardinah, Sp. Rad
Artistik: dr. Edy Soeratman, Sp.P
Manajer produksi : dr. Zakifman Jack, Sp.PD, KHOM dr.
Kepala editor : Nasdaldy, Sp.OG
Pemimpin Redaksi : dr. Chairil Anwar, Sp.An (Ahli Anestesi)
Editor : dr. Bambang Dwipoyono, Sp.OG (Dokter Kandungan)
1. Dr. dr. Fielda Djuita, Sp.Rad (K) Onk Rad (Ahli Onkologi Radiasi)
2. dr. Kardinah, Sp. Rad (Radiologi Diagnostik)
3. Dr. dr. Dody Ranuhardy, Sp.PD, KHOM (Ahli Onkologi Medis)
4. dr. Ajoedi, Sp.B, KBD (Bedah Pencernaan)
5. dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A (K), MHA (Spesialis Onkologi Anak)
Koordinator Editorial: dr. Edy Soeratman, Sp.P (Ahli Paru)
Peninjau Sejawat: 1. Prof. dr. Sjamsu Hidajat, SpB KBD
2. Prof. dr. Errol Untung Hutagalung, SpB, SpOT
3. Prof. dr. Siti Boedina Kresno, SpPK (K)
4. Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG (K)
5. Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK
6. Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA (K)
7. Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc, Ph.D
8. Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed., Apt
9. Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH
10. Prof. dr. Rainy Umbas, SpU (K), PhD
11. Prof. Dr. Endang Hanani, M.Si
12. Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, SpS (K), MS
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH
14. Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF (K)
15. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD KHOM
16. dr. Elisna Syahruddin, PhD, SpP (K)
17. Dr. dr. Sutoto, M.Kes
18. dr. Nuryati Chairani Siregar, MS, Ph.D, SpPA (K)
19. dr. Triono Soendoro, PhD
20. Dr. dr. Dimyati Achmad, SpB Onk (K)
21. Dr. dr. Noorwati S, SpPD KHOM
22. Dr. dr. Jacub Pandelaki, SpRad (K)
23. Dr. dr. Sri Sukmaniah, M.Sc, SpGK
24. Dr. dr. Slamet Iman Santoso, SpKJ, MARS
25. Dr. dr. Fielda Djuita, SpRad (K) Onk Rad
26. Dr. Monty P. Satiadarma, MS / AT, MCP / MFCC, DCH
27. dr. Ario Djatmiko, SpB Onk (K),
28. dr. Siti Annisa Nuhoni, SpRM (K)
29. dr. Marlinda A. Yudharto, SpTHT-KL (K)
30. dr. Joedo Prihartono, MPH
31. Dr. Bens Pardamean

Nomor Terakreditasi: 623 / AU2 / P2MI-LIPI / 03/2015

Diterbitkan oleh:
Sekretariat:
Rumah Sakit Kanker “Dharmais” Ruang Jurnal Kanker Indonesia
Gedung Litbang Lt. 3 Jl. Letjen S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta
11420 Telp. (021) 5681570 (ext. 2372) Fax. (021) 56958965 Email:
journal.cancer@gmail.com

Situs web: www.indonesianjournalofcancer.org


Pedoman bagi Penulis 2. Organisasi sebagai pengarang utama
Direktorat Jenderal PPm & PLP, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Pedoman pengobatan malaria. Medika 1993; 34-23-8.
Ruang Lingkup
Majalah ilmiah Jurnal Kanker Indonesia memuat publikasi naskah ilmiah
3. Tanpa nama pengarang
yang dapat memenuhi tujuan jurnal ini, yaitu teori, konsep, konsensus,
Pencitraan sinusitis [editorial]. Ped Infect J 1999; 18:
petunjuk praktis untuk praktek sehari-hari, serta kemajuan di bidang onkologi
1019-20.
kepada dokter yang berkecimpung di bidang onkologi di seluruh Indonesia.
4. Tuan-tuan
Tulisan hekdaknya memberi informasi baru, menarik minat dan dapat
Solomkim JS, Hemsel DL, Sweet R, dkk. Evaluasi obat infektif baru
memperluas wawasan onkologi, serta alternatif anggota masalah, diagnosis,
untuk pengobatan infeksi intrabdominal. Clin Infect Dis 1992, 15 Suppl 1:
terapi, dan pencegahan.
S33-42.

Buku dan Monograf


1. Penulis pribadi
Bentuk Naskah
Banister BA, Begg NT, Gillespie SH. Penyakit menular. Edisi pertama.
Naskah disusun menggunakan bahasa Indoensia, diketik spasi ganda
Oxford: Ilmu Blackwell; 1996.
dengan garis tepi minimal 2,5 cm. Panjang naskah tidak melebihi 10 halaman
2. Penulis sebagai penyunting
yang dicetak pada kertas A4 (21 x 30 cm). Kirimkan 2 (dua) kopi naskah
Galvani DW, Cawley JC, Penyunting. Terapi sitokin. New York: Sindikat
beserta CD-nya atau melalui e-mail.
Pers Universitas Cambridge; 1992.
3. Organisasi sebagai penulis dan penerbit
Naskah dikirim ke:
Bank Dunia. Laporan pembangunan dunia 1993; berinvestasi dalam kesehatan. New
RS. Kanker Dharmais, Ruang Instalasi Gizi, Lt. 1 Jl. S.
York: Bank Dunia; 1993.
Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta 11420
4. Bab dalam buku
Telp .: 021 581570-71 Ext. 2115 atau 021 5695 8965 Fax: 021 5695
Loveday C. Virogoly dari AIDS. Dalam: Mindel A, Miller R, penyunting.
8965
AIDS, buku saku diagnosis dan manajemen. Edisi kedua. London: Grup
E-mail: info@indonesianjournalofcancer.org
Judul Pemegang Arnold; 1996. H. 19-41.

5. Perhatian: janji
Judul dan Nama Pengarang
Kimura j, Shibasaki H, penyunting. Kemajuan terbaru dalam neurofisiologi
Judul ditulis lengkap dan jelas, tanpa singkatan. Nama pengarang (atau
klinis. Memimpin dari 10 th 15-19 Oktober 1995 Internasional.
pengarang-pengarang) ditulis lengkap disertai gelar akdemiknya, tempat
pengarang bekerja, dan alamat pengarang serta nomor telepon, faksimili,
6. Naskah yang sesuai
atau surel untuk memudahkan korespondensi.
Begston S, Solheim BG, Penegakan perlindungan data, privasi, dan
keamanan dalam informatika medis. Dalam: Lun KC, Degoultet P, Piemme
TE, Reinhoff o, penyunting MEDINFO
92. Mengetuai 7 th Kongres Dunia tentang Informatika Medis: 6-10 September
Abstrak 1992; Genewa, Swiss. Amsterdam: Belanda Utara;
Naskah tinjauan pustaka dan artikel asli yang dibuatnya abstrak 1993. H. 1561-5.
berbahasa Indonesia dan Inggris, ditulis pada halaman pertama di bawah 7. Laporan ilmiah
naif. Panjang abstrak 100-150 kata untuk naskah panjang atau 50-100 kata Akutsu T. Perangkat pengganti jantung total. Bethesda: Institut Kesehatan
untuk naskah pendek. Nasional, Institut Jantung dan Paru Bangsa; 1974 Apr. Laporan No:
NHH-NHL1-69-2185-4.
8. Disertasi
Suyitno RH. Pengamatan vaksinasi dalam nama dengan berbagai
Tabel dan Gambar tingkat gizi [disertasi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Tabel harus singkat dan jelas. Judul tabel ditulisnya di atasnya dan Diponegoro, 1983.
catatan di bawahnya. Jelaskan semua singkatan yang dipergunakan. Gambar
yang lebih jelas dan lebih lanjut bila telah siap untuk dicetak. Judul gambar
ditulis di bawahnya. Publikasi lain
Tabel asal rujukan atau gambar dituliskan di bawahnya. Tabel dan gambar 1. Naskah dalam Koran
yang dibuatnya dibuat dengan program Power Point, Free Hand, atau Photoshop, Bellamy C. Gizi bayi adalah investasi masa depan. Kompas 26 Januari
(menggunakan format jpeg). 2000; hal 8 kolom 7-8.
2. Naskah dari audiovisual
Epidemi AIDS: peran dokter [rekaman video]. Cleveland: Akademi
Daftar Pustaka Kedokteran Cleveland, 1987.
Rujukan di dalam nas (teks) harus disusun menurut angka sesuai dengan 3. Naskah belum dipublikasi (sedang dicetak)
urutan pemanpilannya di dalam nas, dan ditulis menurut sistem Vancouver. Connellv KK. Febrile neutrDpenia. J Infeksi Dis. Sedang dicetak.
Untuk singkatan nama majalah ikutilah 4. Naskah Jurnal dalam bentuk elektronik
Daftar Jurnal Terindeks di Index Medicus. Tuliskan sebua nama pengarang bila Morse SS. Faktor munculnya penyakit menular. Emergency Infect Dis
kurang dari tujuh. Bila tujuh atau lebih, tuliskan hanya 3 pengarang pertama dan [serial online] Jan-Mar 1995 [dikutip 5 Jan 1996] 1910: [24 layar].
tambahkan dkk. Tuliskan judul artikel dan halaman awal-akhir. Akurasi data dan Didapat dari URL: http \\ www.cdc. gov / ncidod / EID / eid.htm.
kepustakaan menjadi tanggung jawab pengarang.
5. Monograf dalam format elektronik
CDI. Dermatologi LliniGiil diilustrasikan [monograf pada enROM]. Reeves
JRT, Maibach H, CMEAMultimedia Lnnip, produser, edisi ke-2. Versi 2.0.
Jurnal San Diego: CMEA; 1995.
1. Naskah dalam majalah / jurnal 6. Naskah dari file komputer
Gracey M. Sindrom usus halus yang terkontaminasi: patogenesis, diagnosis, Hemodinamika III: naik turunnya hemodinamika [program komputer].
dan pengobatan. Am J Clin Nutr 1979; 32: 234-43. Versi 2.2. Orlando (FL); Sistem Pendidikan Terkomputerisasi; 1993.

ii Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015


Volume 9 • Tidak. 2 • April - Juni 2015

Diterbitkan setiap 3 bulan

Daftar Isi

49 58 Analisis Masalah Terkait Narkoba pada Pasien Kanker Padat Stadium Lanjut Yang
Menjalani Terapi Paliatif di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”
(EMA NILLAFITA PUTRI KUSUMA, RETNOSARI ANDRAJATI, RIZKA ANDALUSIA)

59 - 64 Kehamilan Terkait Kanker Payudara di Rumah Sakit Ongkologi Surabaya 2006


–2014
(JACOBUS OCTOVIANUS, SAVITRI KUNTARI, ARIO DJATMIKO)

65 - 70 Ekspresi CTR1 dan ATP7B sebagai Prediktor Respons Kemoterapi Neoadjuvan


Cisplatin pada Kanker Serviks IIB
(PUTU AGUS SUARTA, BRAHMANA ASKANDAR, JULIATI HOOD)

71 - 81 Perbandingan Uji Diagnostik Serum Mesothelin dengan CA-125 pada Kanker Ovarium
Tipe Epitel
(ERI PERDANA USHAN, BRAHMANA ASKANDAR T, BUDIONO)

83 89 Hubungan antara Ekspresi Hsp 27 dan Hsp 70 Dengan Derajat Diferensiasi dan Angka
Ketahanan Hidup Dua Tahun pada Penderita Kanker Endometrium Tipe I
Pasca-Pembedahan di RSUD Dr. Soetomo
(INDRA YULIATI, BRAHMANA ASKANDAR, DYAH FAUZIAH)

89 - 95 Buttockectomy yang Dimodifikasi sebagai Prosedur Penyelamatan Tungkai di Ischium


Osteosarcoma: Laporan Kasus
(ACHMAD FAUZI KAMAL, YOSHI PRATAMA DJAJA, EVELINA KODRAT, THARIQAH
SALAMAH)

Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015 aku aku aku
LAPORAN KASUS

Buttockectomy yang Dimodifikasi sebagai Prosedur Penyelamatan


Tungkai di Ischium Osteosarcoma: Laporan Kasus

ACHMAD FAUZI KAMAL 1, YOSHI PRATAMA DJAJA 1, EVELINA KODRAT 2, THARIQAH SALAMAH 3
1 Departemen OrthopaedicandTraumatologyCiptomangunkusumoRumah Sakit Pusat Nasional / Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

2 Department of AnatomicpathologyCiptomangunkusumoNational Central Hospital / Faculty ofMedicineUniversitas Indonesia, Jakarta, Indonesia


3 Departemen Radiologi Rumah Sakit Pusat Nasional Ciptomangunkusumo / Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

Diterima: 5 Maret 2015; Direview: 6Maret 2015; Disetujui: 20 April 2015

ABSTRAK
Osteosarcoma, yang jarang berasal dari tulang aksial seperti panggul, menghadirkan tantangan besar dalam pemeliharaan ekstremitas. Kami melaporkan

seorang gadis 9 tahun dengan osteosarcoma di pantatnya. Dia menjalani eksisi luas "buttockectomy yang dimodifikasi" untuk mereseksi tumor dengan

keterlibatan saraf skiatik. Satu tahun setelah operasi, dia bisa berjalan dan tidak ditemukan kekambuhan.

Kata kunci: buttockectomy, osteosarcoma

ABSTRAK
Osteosarkoma, tulang aksial seperti pelvis jarang ditemukan, dan menjadi tantangan besar dalam upaya penyelamatan ekstremitas. Kami
laporkan satu kasus osteosarkoma pada tulang panggul-daearah bokong pada seorang anak perempuan berusia 9 tahun. Pasien menjalani
eksisi luas “buttockectomy” yang berangkat untuk mengangkat tumor beserta nervus ischiadikus yang terlibat. Pada pengamatan satu tahun
pasca pembedahan, pasien dapat berjalan dan tidak ditemukan tanda-tanda rekurensi.

Kata Kunci: buttockectomy, osteosarkoma

PENGANTAR

P. merupakan
elvis adalahsekitar
tempat10-15% dariumum
yang cukup semua tumor
untuk tulang.
tumor Diantaranya,
tulang chondrosarcoma,
di mana tumor tulang panggul
osteosarcoma dan Ewing sarcoma adalah tumor tulang yang paling umum ditemukan. 1
Osteosarcoma paling sering ditemukan pada metafisis tulang panjang. Ini jarang berasal dari panggul
KORESPONDENSI: atau tulang belakang. Pelvis hanya mewakili 5% dari osteosarcoma dari semua situs. Meskipun demikian,
dr. Achamd Fauzi Kamal, SpOT osteosarcoma dan jenis tumor tulang panggul lainnya menghadirkan tantangan besar dalam onkologi
(K) ortopedi. 2 Tumor ini biasanya muncul terlambat dan ukurannya relatif besar dengan ekstensi yang cepat ke
Departemen Orthopaedi otot gluteal. Dalam beberapa kasus yang melibatkan tumor panggul atau sakrum yang terletak di pusat,
dan Traumatologi reseksi lengkap tidak dimungkinkan. Kontrol lokal juga sulit dicapai dan memiliki hasil yang buruk. 3
FKUI / RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta

Jl. Diponegoro No. 71 Buttockectomy awalnya adalah prosedur penyelamatan ekstremitas yang diindikasikan untuk sarkoma jaringan lunak
Jakarta Pusat. tingkat tinggi dan rendah dari gluteus maximus yang sebagian besar tidak meluas ke ruang retrogluteal yang mendasarinya
Surel: atau melibatkan femur atau sakrum. 4 Kami menyajikan kasus seorang gadis berusia sembilan tahun yang datang dengan
fauzikamal@yahoo.com osteosarcoma pada iskium kanan

Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015 89


Buttockectomy yang Dimodifikasi sebagai Prosedur Penyelamatan Tungkai di Ischium Osteosarcoma: Laporan Kasus 89-95

dirawat dengan menggunakan prosedur penyelamatan ekstremitas Selain nyeri dan massa yang membengkak di bokong, orang
menggunakan pendekatan buttockectomy yang dimodifikasi daripada tuanya juga mengeluhkan pasien tidak mampu berdiri sejak
hemipelvektomi atau pendekatan utilitarian standar. sekitar 3 minggu yang lalu akibat nyeri itu sendiri.

KASUS Pada pemeriksaan fisik, terdapat massa keras di panggul


Seorang gadis berusia 6 tahun dirujuk ke institusi kami kanan dengan diameter kurang lebih 11 cm (Gambar 1). Tidak ada
dengan massa yang membesar di pantatnya sejak 2 tahun nyeri tekan pada benjolan atau gangguan pada fungsi
sebelum masuk. Massa tumbuh perlahan tanpa rasa sakit sampai neurovaskular di bagian distal benjolan. Pergerakan sendi panggul
4 bulan yang lalu, saat rasa sakit dimulai. Sebelum sakitnya terbatas, namun masih dalam zona yang dapat diterima. Tidak ada
timbul, ia dirawat dengan pengobatan alternatif (herbal), namun batasan yang ditemukan pada rentang gerak lutut dan pergelangan
tidak ada perbaikan dan massanya tetap membesar. Setelah kaki. Masalah lain yang kami temukan adalah pasien memiliki
sakitnya timbul, dia dibawa ke rumah sakit umum setempat dan indeks massa tubuh (malnutrisi) yang sangat rendah.
kemudian dirujuk ke institusi kami.

(Sebuah) (b)

Gambar 1: Presentasi klinis massa di pantat kanan pasien wanita berusia sembilan tahun (AP dan lateral)

Dari rumah sakit sebelumnya, pasien telah menjalani foto polos, kami menduga tumor kondroid ganas di iskium
serangkaian pemeriksaan radiologis termasuk radiograf polos kanannya dengan kemungkinan ekstensi ke kepala femoralis.
panggul dan computed tomography (CT) scan (Gambar 2). Dari
panggul

(Sebuah) (b)

90 Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015


ACHMAD FAUZI KAMAL, YOSHI PRATAMA DJAJA, EVELINA KODRAT, THARIQAH SALAMAH 89-95

(c)

Gambar 2: Foto rontgen panggul menunjukkan lesi kondroid ganas pada iskium kanan dengan
kemungkinan keterlibatan kepala femoralis kanan (AP dan lateral) (a dan b).
CT scan aksial menunjukkan adanya sarkoma pada panggul (c)

Sedangkan pada CT scan abdomen, diduga terdapat tumor gambar di panggul. Tumor kondroid maligna ditemukan pada
jaringan lunak pada iskium kanan disertai kerusakan femur iskium kanan dengan massa jaringan lunak yang meluas hingga
proksimal kanan dan pelvis. Tidak ditemukan metastasis di hati ke gluteus maximus, medius, otot minimus, dan otot piriformis.
atau di kelenjar getah bening. Hasil magnetic resonance imaging Massa juga meluas ke pelvis interior dan melibatkan saraf
(MRI) menunjukkan hasil yang lebih jelas ischiadicus [Gambar 3].

Gambar 3: Corona l MRI menunjukkan lesi chondroid ganas di sepanjang iskium kanan
dengan tumor jaringan lunak yang melibatkan otot gluteus maximus, medius dan minimus bersama dengan piriformis kanan.
Ada juga perluasan ke organ intrapelvis dan saraf skiatik.

Biopsi jarum inti menunjukkan kecenderungan Osteotomi dilakukan pada iskium proksimal dan ilium distal.
kondrosarkoma dengan diagnosis banding osteosarkoma derajat Fragmen pada iskium dan ilium kemudian distabilkan
rendah. Karena itu, kami memutuskan untuk melakukan eksisi menggunakan ethibone
luas - buttockectomy diikuti dengan kemoterapi adjuvan. Sayatan 2.0. Massa tumor kemudian dibawa ke bagian patologi dan
lengkung dilakukan mulai dari krista iliaka posterior yang diperiksa. Pada pandangan mikroskopis, massa tumor konsisten
melengkung ke distal mengikuti otot gluteus maximus sampai dengan osteosarkoma karena adanya sel osteoid dan pleomorfik
mencapai trokanter mayor sekitar 3 cm distal. Kemudian sayatan ganas [Gambar 5].
dibengkokkan ke belakang ke aspek dalam paha ke lipatan
gluteal membentuk flap kulit posterior yang besar. Identifikasi Setelah operasi, pasien menjalani rehabilitasi dan beberapa
saraf skiatik dilakukan. Karena saraf skiatika tidak dapat sesi kemoterapi. Satu tahun setelah operasi, tidak ada
diselamatkan, kami memutuskan untuk melakukan reseksi kekambuhan dan dia bisa berjalan meskipun dengan langkah
bersamaan dengan massa tumor [Gambar 4]. halaman yang tinggi [Gambar 6].

Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015 91


Buttockectomy yang Dimodifikasi sebagai Prosedur Penyelamatan Tungkai di Ischium Osteosarcoma: Laporan Kasus 89-95

Gambar 4: Flap kulit posterior dibuat untuk mengekspos gluteus maximus yang menutupi massa tumor tulang. Identifikasi saraf skiatik
yang keluar dari massa tumor dan oleh karena itu tidak dapat diselamatkan

Gambar 5: Patologi kasar tumor menunjukkan lesi sedikit kondroblastik


yang mengarah ke chondrosarcoma. Namun keberadaan osteoid maligna menunjukkan bahwa lesi tersebut adalah osteosarcoma. Gambaran histopatologi menunjukkan
adanya komponen tulang rawan neoplastik yang dominan dengan produksi osteoid. (H&E 100x, 400x)

92 Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015


ACHMAD FAUZI KAMAL, YOSHI PRATAMA DJAJA, EVELINA KODRAT, THARIQAH SALAMAH 89-95

Gambar 6: Gambaran klinis pasien satu tahun setelah operasi

DISKUSI melakukannya dengan baik dengan rehabilitasi dan ortosis yang tepat. 1 Serangkaian
Pengobatan osteosarkoma panggul bervariasi dari ablasi ekstremitas penelitian bahkan melaporkan bahwa prosedur penyelamatan anggota tubuh
(hemipelvektomi) atau penyelamatan ekstremitas. Seperti disebutkan memiliki prognosis yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pasien yang
sebelumnya, ablasi anggota badan adalah pilihan yang disukai sampai diobati dengan hemipelvektomi, tetapi mungkin terkait dengan perluasan

sekitar awal 80-an. Meskipun demikian, prosedur ini tetap dilakukan penyakit yang memerlukan pengobatan yang lebih agresif. 7

secara teratur dalam kasus di mana tidak mungkin untuk mendapatkan


Dalam kasus ini, MRI telah menunjukkan bahwa saraf skiatik
margin yang memadai dari reseksi tumor dan anggota tubuh fungsional. 5 Kemajuan
prosedur diagnostik telah memungkinkan ahli bedah untuk mengevaluasi terlibat dalam tumor dan harus dikorbankan bersama dengan
perluasan tumor sebelum operasi sehingga memungkinkan untuk tumor tersebut. Tepi tumor itu sendiri melibatkan sebagian besar
melakukan operasi penyelamatan ekstremitas. jaringan lunak di sekitar gluteus di mana tepi tumor yang jelas
dapat diperoleh. Reseksi lengkap selalu lebih disukai meskipun
teknik mana yang digunakan untuk mendapatkannya dan operasi
Prosedur hemat tungkai yang dikombinasikan dengan penyelamatan adalah pilihan kami dalam kasus ini setelah
kemoterapi adjuvan atau neoadjuvan adalah standar emas mengevaluasi luasnya tumor sebelum operasi.
pengobatan tumor tulang panggul ganas. Sedangkan beberapa
tumor resisten terhadap kemoterapi, seperti chondrosarcoma.
Sebagian besar resisten terhadap kemoterapi atau radiasi Alih-alih menggunakan reseksi panggul konvensional dengan
konvensional. 6 Dalam kasus kami, hasil biopsi inti adalah menggunakan pendekatan utilitarian, kami lebih memilih teknik
kondrosarkoma yang mencurigakan atau osteosarkoma derajat buttockectomy karena keterlibatan otot gluteus maximus yang
rendah. Jadi, eksisi en-blok yang luas adalah pengobatan pilihan. luas. Teknik yang diusulkan Sugarbaker terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut: sayatan kulit di sekitar tumor,
Sementara itu, masih terdapat kontroversi apakah keterlibatan pembuatan flap kulit untuk mengekspos seluruh otot gluteus
saraf skiatik dan / atau pembuluh femoralis juga menjadi kontra maximus; mengidentifikasi tepi otot yang tergulung inferior dan
indikasi untuk operasi penyelamatan ekstremitas. Secara umum, ditelusuri ke lateral ke penyisipannya pada saluran iliotibial.
keterlibatan salah satu atau kedua struktur ini merupakan Kemudian kami melanjutkan berlawanan arah jarum jam mulai
kontraindikasi untuk prosedur hemat ekstremitas karena akan dari aspek inferior gluteus maximus. 8
semakin mengganggu fungsi ekstremitas. 5 Namun anggota tubuh
yang mengalami gangguan fungsional lebih disukai daripada
amputasi. Pasien yang saraf skiatik atau femoralisnya harus Buttockectomy awalnya dilakukan pada kasus sarcoma
dikorbankan, akan melakukannya jaringan lunak yang terjadi pada gluteus maximus dan
dikontraindikasikan jika ada

Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015 93


Buttockectomy yang Dimodifikasi sebagai Prosedur Penyelamatan Tungkai di Ischium Osteosarcoma: Laporan Kasus 89-95

perpanjangan sarkoma ke tulang panggul atau saraf sakral. 4 Pendekatan Berbeda dengan osteosarkoma ekstremitas, kemajuan
kami dengan menggunakan buttockectomy untuk osteosarcoma kemoterapi memiliki nilai terbatas dalam mengobati osteosarkoma
panggul adalah karena perluasan jaringan lunak yang luas ke otot panggul. Respon yang buruk dari osteosarcoma panggul disebabkan
utama di daerah gluteus, terutama gluteus maximus. Dengan oleh sifat kondroblastik tumor. 13 Tingkat kekambuhan secara
menggunakan pendekatan buttockectomy, seluruh otot gluteus signifikan lebih rendah pada pasien yang dirawat dengan eksisi luas
maximus dapat diperoleh dengan lebih baik dibandingkan dengan dibandingkan dengan eksisi intralesi. 14 Tingkat kelangsungan hidup
pendekatan utilitarian. Pendekatan buttockectomy kami juga lima tahun pasien osteosarkoma Enneking stadium IIB meskipun
dimodifikasi untuk membuat reseksi panggul tipe 1 setelah insisi telah dilakukan pembedahan dan kemoterapi adalah sekitar 21-40%. 7,10
gluteus maximus dilakukan. Kasus kami telah ditindaklanjuti selama kurang lebih satu tahun, tidak
ditemukan kekambuhan secara klinis walaupun pasien hanya
menjalani satu rangkaian kemoterapi karena kurang patuh.
Prognosis pasien ini tetap buruk meskipun telah dilakukan Sedangkan untuk tingkat fungsional, pasien sudah dapat melakukan
reseksi tumor dan kemoterapi yang memadai. Oleh karena itu, aktivitas sehari-hari dengan keluhan yang minimal. Kesimpulannya,
margin bedah yang lebar biasanya sulit diperoleh. Ham dkk 7, menganalisis
buttockectomy yang dimodifikasi adalah pendekatan yang layak
faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis osteosarkoma untuk mengobati ischium osteosarcoma dengan perluasan jaringan
panggul, faktor prognosis positif adalah keluhan kurang dari tiga lunak yang masif ke bokong.
bulan sebelum presentasi awal, ukuran tumor kurang dari 8 cm,
reseksi bedah dan subtipe osteoblas. Saab dkk 9 menyebutkan
bahwa metastatis pada presentasi awal berkontribusi pada
prognosis yang buruk pada pasien osteosarkoma pelvis. 9 Dalam
kasus kami, prognosis tetap tidak pasti meskipun margin bedah
jelas dan tidak ada metastasis yang ditemukan selama KONFLIK KEPENTINGAN
pemeriksaan pra operasi. Sifat tumor adalah kondroblastik Penulis menyatakan bahwa tidak ada konflik kepentingan
sehingga mungkin memiliki beberapa resistensi terhadap terkait penerbitan makalah ini.
kemoterapi untuk pengendalian sistemik. Ukuran tumor juga lebih
besar dari diameter 8 cm dan presentasi yang terlambat juga
berkontribusi pada prognosis pasien kami.

REFERENSI
1. Bickels J, Malawer M. Tinjauan reseksi panggul: pertimbangan bedah dan
klasifikasi. Masuk: Malawer M, Sugarbaker PH, eds. Bedah Kanker
Margin bedah yang lebar secara konsisten merupakan faktor Muskuloskeletal. Belanda: Penerbit Akademik Kluwer; 2001. hal. 204-5
prognostik yang signifikan pada seri osteosarkoma. 5,7,10 Ferari et al
menekankan pentingnya kontrol lokal pada osteosarkoma panggul 2. Fahey M, Spanier SS, Vander Griend RA. Osteosarcoma panggul: studi
karena respon patologis yang buruk terhadap kemoterapi dan klinis dan histopatologi dari dua puluh lima pasien. J Bone Joint Surg [Am]. 1992;
tingginya insiden varian kondroblastik. 11 Reseksi bedah lengkap 74: 321-30. Aledavood SA, Amirabadi A, Memar B. Perawatan Non Bedah
sangat penting pada osteosarkoma panggul, tetapi dalam praktiknya, 3. Osteosarcoma Sakral. Iran J Cancer Sebelumnya. 2012; 5 (1): 46-9
sangat sulit diperoleh karena anatomi panggul yang kompleks yang
berhubungan dengan asosiasi pembuluh darah besar, saraf, dan
organ viseral dengan kompartementalisasi minimal. Bahkan 4. Malawer M, Pabrik Gula P. Buttockectomy. Masuk: Malawer M, Sugarbaker
beberapa penelitian atau penulis menganggap tidak mungkin PH, eds. Bedah Kanker Muskuloskeletal. Belanda: Penerbit Akademik
mencapai margin yang memadai di daerah panggul yang sulit. 12 Selain Kluwer; 2001. hal. 410-9 Grimer RJ, Carter SR, Tillman RM, Spooner D,
itu, ini bukan satu-satunya faktor penentu yang sesuai dengan fakta 5. Mangham
bahwa margin bedah yang lebih luas pada hemipelvektomi tidak DC, Kabukcuoglu Y. Osteosarcoma panggul. J Bone Joint Surg [Br]. 1999;
menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih baik dalam beberapa 81-B: 796-802.
penelitian. 5,7,10 6. Gelderblom H, Hogendoorn PC, Dijkstra SD, van Rijswijk CS, Krol AD,
Taminiau AH, Bovée JV. Pendekatan klinis terhadap chondrosarcoma. Ahli
Onkologi. 2008 Mar; 13 (3): 320-9 Ham SJ, Kroon HM, Koops HS,
Hemipelvectomy sendiri disediakan untuk tumor yang lebih lanjut 7. Hoekstra HJ. Osteosarcoma panggul — hasil onkologi dari 40 pasien yang
atau untuk kasus yang berpotensi dapat disembuhkan karena hasil terdaftar oleh The Netherlands Committee on Bone Tumors. Eur J Surg
fungsional dan efek psikologis yang menghancurkan bagi pasien. Oncol. 2000; 26: 53–60

94 Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015


ACHMAD FAUZI KAMAL, YOSHI PRATAMA DJAJA, EVELINA KODRAT, THARIQAH SALAMAH 89-95

8. Saab R, Rao BN, Rodriguez-Galindo C, Billups CA, Fortenberry TN, Daw 12. Fuchs B, Hoekzema N, Larson DR, Inwards CY, Sim FH. Osteosarcoma
NC. Osteosarcoma panggul pada anak-anak dan dewasa muda: dari Pelvis. Analisis Hasil Perawatan Bedah. Clin Orthop Relat Res ( 2009);
pengalaman Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude. Kanker 2005 April 1; 103 467: 510–87. Parade J, Chawla SP, Raymond AK, Carrasco CH, Romsdahl
(7): 1468-74 13.

9. Sugarbaker PH. Teknik bedah untuk buttockectomy. MM ,. Rich TA. Kemoterapi osteosarkoma panggul.
Surg. 1992; 91 (1): 104–7 Proc Am Assoc Kanker Res. 1988; 29: A885.
10. Kawai A, Healey JH, Boland PJ, Lin PP, Huvos AG, Meyers PA. Faktor 14. Randall RL. Osteosarcoma panggul. Masuk: Conrad EU. Onkologi
prognostik untuk pasien dengan sarkoma tulang panggul. Kanker 1998; 82: ortopedi: Diagnosis dan pengobatan. New York: Thienne; 2009: 189-93.
851–9
11. Ferrari S, Palmerini E, Fabbri N, Staals E, Ferrari C, Alberghini M dkk.
Osteosarcoma panggul: pengalaman monoinstitusional pada pasien yang
lebih muda dari 41 tahun. Tumouri
2012; 98 (6): 702-708

Jurnal Kanker Indonesia Vol. 9, No. 2 April - Juni 2015 95


INDEKS PENULIS

SEBUAH

ACHMAD FAUZI KAMAL IJOC 9; 2; 89 - 95 IJOC

ARIO DJATMIKO 9; 2; 59 - 64

B
BRAHMANA ASKANDAR IJOC 9; 2; 65 70 IJOC

9; 2; 71 - 81 IJOC 9; 2;

83 - 88 IJOC 9; 2; 71 -

BUDIONO 81

D
DYAH FAUZIAH IJOC 9; 2; 83 - 88

E
EMA NILLAFITA PUTRI KUSUMA IJOC 9; 2; 49 58 IJOC

ERI PERDANA USHAN 9; 2; 71 - 81 IJOC 9; 2;

EVELINA KODRAT 89 - 95

saya

INDRA YULIATI IJOC 9; 2; 83 - 88

J
JACOBUS OCTOVIANUS IJOC 9; 2; 59 - 64 IJOC

JULIATI HOOD 9; 2; 65 - 70

P.

PUTU AGUS SUARTA IJOC 9; 2; 65 - 70

R
RETNOSARI ANDRAJATI IJOC 9; 2; 49 58 IJOC

RIZKA ANDALUSIA 9; 2; 49 58

S
SAVITRI KUNTARI IJOC 9; 2; 59 - 64

T
THARIQAH SALAMAH IJOC 9; 2; 89 - 95

Y
YOSHI PRATAMA DJAJA IJOC 9; 2; 89 - 95
Ucapan Terimakasih Mitra Bestari

Redaksi Jurnal Kanker Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan


tertinggi kepada para Mitra Bestari atas Konstribusinya pada publikasi Jurnal Kanker
Indonesia Volume 9, edisi no. 2 tahun 2015.

Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFKD Departemen


Farmakologi FKUI / RSUPN
Cipto Mangunkusumo Jakarta

Prof. dr. Errol Untung Hutagalung, SpB, SpO Departemen Orthopedi


dan Traumatologi FKUI-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG (K)


Departemen Obstetri & Ginekologi, Divisi Ginekologi-Onkologi FKUI-RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta

Dr. Dr. Dimyati Achmad, SpB Onk (K)


Departemen Bedah Divisi Bedah Onkologi FK-UNPAD / RS. Hasan
Sadikin Bandung

Anda mungkin juga menyukai