Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kurikulum itu? Apa fungsi, tujuan, komponen
sebuah kurikulum dan bagaimana sejarah dari kurikulum itu sendiri? nah, mari kita simak
penjelasannya.
Pengertian Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan
cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya
tujuan akhir pembelajaran.
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata yang diambil dari Bahasa Yunani
yaitu curir yang berarti “pelari”, serta curere yang artinya “tempat berpacu”. Istilah ini
dahulunya digunakan dalam dunia olahraga.
Jika ditinjau dari segi istilah, kata kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali atau penghargaan lainnya.
Kemudian, hal tersebut diadaptasi ke dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari atau ditempuh oleh seorang peserta didik demi
mendapatkan ijazah sebagai penghargaannya.
“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Rencana tersebut dilakukan di bawah bimbingan dan tanggung jawab lembaga pendidikan
dan para pengajar di lembaga tersebut.
Fungsi Kurikulum
Sebagai rangkaian rencana demi terwujudnya tujuan pendidikan, tentu kurikulum memiliki
beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi dari kurikulum.
1. Fungsi Penyesuaian
Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan yang cenderung dinamis.
2. Fungsi Integrasi
Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang
utuh serta berintegritas di masyarakat.
3. Fungsi Diferensiasi
Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap
peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk
dihargai.
4. Fungsi Persiapan
Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta
didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup
bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.
5. Fungsi Pemilihan
Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan
untuk memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.
6. Fungsi Diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta didik
agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya.
Sedangkan untuk peserta didik, kurikulum berfungsi untuk membantu mereka agar dapat
memahami materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan mudah, sehingga target
pembelajaran dapat tercapai.
Selain itu, peserta didik juga diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang bisa saja
menjadi bekal di kehidupannya nanti.
Tujuan Kurikulum
Sebagai alat pendidikan, tentu kurikulum diciptakan bukan tanpa tujuan. Bahkan, kurikulum
muncul dan terus berkembang agar dapat mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi
pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan juga afektif ketika dia berada
pada lingkungan masyarakat kelak.
Selain itu, kurikulum juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar
dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Komponen Kurikulum
Dalam praktiknya, kurikulum terdiri dari lima komponen antara lain sebagai berikut.
1. Tujuan Kurikulum
Setiap negara memahami betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa. Maka
dari itu, setiap negara merumuskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui kurikulum.
2. Materi Kurikulum
Kurikulum mengandung materi yang berupa serangkaian bahan ajar yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan di negara tersebut.
3. Strategi Pembelajaran
Demi tercapainya tujuan pendidikan, strategi yang jitu sangat diperlukan. Strategi tersebut
merujuk pada metode dan peralatan yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar.
Strategi yang diterapkan pada suatu negara mungkin akan berbeda dengan negara yang
lain bergantung pada beberapa faktor, seperti sumber daya alam dan manusia.
4. Organisasi Kurikulum
Keberagaman organisasi tersebut terbagi menjadi enam, antara lain adalah mata pelajaran
terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak, inti
masalah, dan eclectic program.
5. Evaluasi
Evaluasi pada kurikulum ditujukan untuk memeriksa apakah kurikulum yang diterapkan
tersebut efektif dan mampu mencapai tujuan pendidikan.
Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum terus berkembang dan bervariasi seiring perkembangan zaman serta
perkembangan teori dan praktiknya.
Akan tetapi, dari semua perbedaan tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan atas tiga
konsep kurikulum antara lain sebagai berikut.
Kurikulum dianggap sebagai suatu rencana kegiatan belajar yang dilakukan siswa di
sekolah. Kurikulum juga dianggap sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu dokumen yang merumuskan tujuan, bahan
ajar, kegiatan belajar dan mengajar, jadwal, serta evaluasi.
Kurikulum adalah bagian dari sistem pendidikan. Sistem yang berlaku dalam kurikulum
terdiri dari struktur personalia dan prosedur kerja tentang cara menyusun suatu kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, serta menyempurnakannya.
Hasil dari sistem tersebut adalah tersusunnya suatu kurikulum yang sesuai. Adapun fungsi
dari sistem tersebut adalah untuk memelihara kurikulum yang tengah atau akan diterapkan
agar tetap dinamis.
Kurikulum sebagai bidang studi memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu tentang
kurikulum beserta sistemnya.
Pada tahun 1964, kurikulum di Indonesia kembali disempurnakan dengan penekanan pada
program Pancawardhana (pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan,
dan jasmani).
Pada tahun 1968, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan kembali yang menekankan
pada pembentukan manusia Pancasila sejati.
Pada tahun 1975, kurikulum yang baru pun menggantikan kurikulum 1968. Kurikulum yang
baru ini dikenal dengan sebutan satuan pelajaran yang maksudnya adalah rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.
Kurikulum kembali mengalami pembaharuan di tahun 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, dan
yang terakhir di tahun 2013. Kurikulum 2013 atau yang biasa dikenal dengan K13 menitik
beratkan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.
Perubahan bukan hanya ditemui pada cara penilaian dan penyajian nilai tersebut, tetapi
juga pada materi pembelajaran.