Anda di halaman 1dari 5

KURIKULUM

Pengertian Kurikulum – Dalam dunia pendidikan formal, kurikulum memegang peran


penting demi tercapainya kesuksesan belajar. Seiring berkembangnya zaman, kurikulum
sering mengalami perubahan.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kurikulum itu? Apa fungsi, tujuan, komponen
sebuah kurikulum dan bagaimana sejarah dari kurikulum itu sendiri? nah, mari kita simak
penjelasannya.

Pengertian Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan
cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya
tujuan akhir pembelajaran.

Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata yang diambil dari Bahasa Yunani
yaitu curir yang berarti “pelari”, serta curere yang artinya “tempat berpacu”. Istilah ini
dahulunya digunakan dalam dunia olahraga.

Jika ditinjau dari segi istilah, kata kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali atau penghargaan lainnya.

Kemudian, hal tersebut diadaptasi ke dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari atau ditempuh oleh seorang peserta didik demi
mendapatkan ijazah sebagai penghargaannya.

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003

“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

2. Prof. Dr. S. Nasution, M.A

Dalam bukunya yang bertajuk Kurikulum dan Pengajaran, beliau menyatakan bahwa


kurikulum adalah serangkaian rencana yang disusun demi melancarkan proses belajar-
mengajar.

Rencana tersebut dilakukan di bawah bimbingan dan tanggung jawab lembaga pendidikan
dan para pengajar di lembaga tersebut.

3. Dr. H. Nana Sudjana

Dalam bukunya yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,


beliau berpendapat bahwa kurikulum merupakan kumpulan niat dan harapan yang
teertuang dalam bentuk program pendidikan yang mana dilaksanakan oleh guru di sekolah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum juga merupakan alat atau saran yang dirumuskan
demi tercapainya tujuan pendidikan melalui proses pengajaran.

Fungsi Kurikulum
Sebagai rangkaian rencana demi terwujudnya tujuan pendidikan, tentu kurikulum memiliki
beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi dari kurikulum.

1. Fungsi Penyesuaian
Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan yang cenderung dinamis.

2. Fungsi Integrasi
Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang
utuh serta berintegritas di masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi
Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap
peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk
dihargai.

4. Fungsi Persiapan
Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta
didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup
bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan
Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan
untuk memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.

6. Fungsi Diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta didik
agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya.

Sedangkan untuk peserta didik, kurikulum berfungsi untuk membantu mereka agar dapat
memahami materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan mudah, sehingga target
pembelajaran dapat tercapai.

Selain itu, peserta didik juga diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang bisa saja
menjadi bekal di kehidupannya nanti.

Tujuan Kurikulum
Sebagai alat pendidikan, tentu kurikulum diciptakan bukan tanpa tujuan. Bahkan, kurikulum
muncul dan terus berkembang agar dapat mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi
pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan juga afektif ketika dia berada
pada lingkungan masyarakat kelak.
Selain itu, kurikulum juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar
dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Komponen Kurikulum
Dalam praktiknya, kurikulum terdiri dari lima komponen antara lain sebagai berikut.

1. Tujuan Kurikulum

Setiap negara memahami betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa. Maka
dari itu, setiap negara merumuskan tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui kurikulum.

Kurikulum di setiap negara berbeda-beda berdasarkan pada falsafah negara, keadaan


sosial politik, serta sumber daya manusia dan alam yang terdapat pada negara tersebut.

Di Indonesia, tujuan pendidikan dirumuskan antara lain sebagai berikut.

 Tujuan pendidikan dasar yang meletakkan fondasi dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan agar peserta didik dapat hidup mandiri
dan siap mengikuti jenjang pendidikan lebih lanjut.
 b. Tujuan pendidikan menengah, yaitu pendidikan yang meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan agar peserta didik dapat
hidup mandiri dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan, yaitu pendidikan yang meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan sehingga
dapat hidup mandiri dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.

2. Materi Kurikulum

Kurikulum mengandung materi yang berupa serangkaian bahan ajar yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan di negara tersebut.

Adapun kriteria dari materi tersebut adalah sebagai berikut.

 Sesuai dengan perkembangan siswa serta bermakna bagi mereka.


 Merupakan pengetahuan ilmiah yang dapat diuji kebenarannya.
 Merupakan cerminan dari kenyataan nasional.
 Penunjang tercapainya tujuan dari pendidikan.

3. Strategi Pembelajaran

Demi tercapainya tujuan pendidikan, strategi yang jitu sangat diperlukan. Strategi tersebut
merujuk pada metode dan peralatan yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar.

Strategi yang diterapkan pada suatu negara mungkin akan berbeda dengan negara yang
lain bergantung pada beberapa faktor, seperti sumber daya alam dan manusia.
4. Organisasi Kurikulum

Munculnya berbagai pandangan para ahli mengenai kurikulum menjadikan keberagaman


dalam hal mengorganisasikan kurikulum tersebut.

Keberagaman organisasi tersebut terbagi menjadi enam, antara lain adalah mata pelajaran
terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi, program yang berpusat pada anak, inti
masalah, dan eclectic program.

5. Evaluasi

Evaluasi pada kurikulum ditujukan untuk memeriksa apakah kurikulum yang diterapkan
tersebut efektif dan mampu mencapai tujuan pendidikan.

Konsep Kurikulum
Konsep kurikulum terus berkembang dan bervariasi seiring perkembangan zaman serta
perkembangan teori dan praktiknya.

Akan tetapi, dari semua perbedaan tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan atas tiga
konsep kurikulum antara lain sebagai berikut.

1. Kurikulum Sebagai Substansi

Kurikulum dianggap sebagai suatu rencana kegiatan belajar yang dilakukan siswa di
sekolah. Kurikulum juga dianggap sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai.

Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu dokumen yang merumuskan tujuan,  bahan
ajar, kegiatan belajar dan mengajar, jadwal, serta evaluasi.

2. Kurikulum Sebagai Sistem

Kurikulum adalah bagian dari sistem pendidikan. Sistem yang berlaku dalam kurikulum
terdiri dari struktur personalia dan prosedur kerja tentang cara menyusun suatu kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, serta menyempurnakannya.

Hasil dari sistem tersebut adalah tersusunnya suatu kurikulum yang sesuai. Adapun fungsi
dari sistem tersebut adalah untuk memelihara kurikulum yang tengah atau akan diterapkan
agar tetap dinamis.

3. Kurikulum Sebagai Bidang Studi

Kurikulum sebagai bidang studi memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu tentang
kurikulum beserta sistemnya.

Perkembangan Kurikulum di Indonesia


Karena kurikulum bersifat dinamis, yaitu menyesuaikan dengan perkembangan zaman,
tidak mengherankan jika kurikulum di Indonesia mengalami pergantian dari masa ke masa.
Kurikulum yang pertama di Indonesia disebut dengan Rentjana Pelajaran 1947 yang
menekankan pada pembentukan karakter masyarakat Indonesia sebagai manusia yang
merdeka dan berdaulat.

Kemudian, kurikulum tersebut disempurnakan oleh Rentjana Pelajaran Terurai 1952 yang


mulai menerapkan seorang guru mengajarkan satu mata pelajaran.

Pada tahun 1964, kurikulum di Indonesia kembali disempurnakan dengan penekanan pada
program Pancawardhana (pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan,
dan jasmani).

Pada tahun 1968, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan kembali yang menekankan
pada pembentukan manusia Pancasila sejati.

Pada tahun 1975, kurikulum yang baru pun menggantikan kurikulum 1968. Kurikulum yang
baru ini dikenal dengan sebutan satuan pelajaran yang maksudnya adalah rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.

Kurikulum kembali mengalami pembaharuan di tahun 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, dan
yang terakhir di tahun 2013. Kurikulum 2013 atau yang biasa dikenal dengan K13 menitik
beratkan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.

Perubahan bukan hanya ditemui pada cara penilaian dan penyajian nilai tersebut, tetapi
juga pada materi pembelajaran.

Meskipun beberapa ahli mendefinisikan kurikulum dengan cara pandang yang berbeda,


intinya tetap sama, yaitu sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Apa pun
kurikulum yang diterapkan pasti bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai