Anda di halaman 1dari 2

Devra Anga Lesmana Putra

19333005

A. Psikosastra

Psikologi sastra merupakan kajian sastra yang pusat perhatiannya pada aktivitas
kejiwaan baik dari tokoh yang ada dalam suatu karya sastra, pengarang yang
menciptakan karya sastra, bahkan pembaca sebagai penikmat karya sastra. Dan dalam
hal ini dibagi menjadi 2 bagian yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum
masuk lebih jauh kedalam ilmu psikosastra yakni :

1. Psikologi
Psikologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “psyche” dan “logos”. Psyche berarti
jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan. Berarti pengertian psikologi secara adalah
ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Dan psikologi merupakan ilmu yang
berfokus pada perilaku dan proses mental yang melatarbelakangi kehidupan manusia
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ahli dalam ilmu psikologi dibagi
menjadi dua bagian yaitu profesi yang berkaitan dengan praktik psikologi dan ilmu
psikologi yang termasuk dalam ilmu murni sains dan terapan. Berikut arti Psikologi
menurut beberapa ahli :
a. Menurut Plato dan Aristoteles
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta
prosesnya sampai akhir.
b. Menurut Wilhem Wundt
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul
pada diri manusia. Seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.
c. Menurut Bruno
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

 Psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “roh”.


 Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”.
 Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.

d. Menurut Mussen dan Rosenzwieg


Pada masa lampau psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang 
“mind” (pikiran) atau the study of mind. Tapi dalam perkembangannya, kata mind
berubah menjadi “behavior” (tingkah laku). Sehingga psikologi  didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.

Kemudian ada yang namanya Sastra jadi kita harus mengetahui sastra lagi, setelah itu
digabungkan menjadi psikosastra (Psikologi Sastra)
2. Sastra
Sastra, Sanskerta : shastra adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang
mempunyai makna “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata
dasar śās- yang bemakna “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasanya digunakan untuk mengacu kepada “kesusastraan” atau sebuah tulisan yang
mempunyai arti atau keindahan tertentu.

Adapun definisi sastra menurut beberapa ahli sebagai berikut :

a. Mursal Esten (1978 : 9)

Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif
sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

b. Semi (1988 : 8 )

Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

c. Panuti Sudjiman (1986 : 68)

Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.

Nah diatas adalah definisi dari Psikosastra beserta Psikologi dan Sastra yang menjadi bagian
dari Psikosastra, kemudian kita akan masuk kedalam Ruang Lingkup Kajian Psikosastra.

B. Ruang Lingkup Kajian Psikologi Sastra

Pada awal perkembangan, kritik sastra hanya bertumpu pada dua jenis pendekatan,
yaitu: pendekatan moral dan pendekatan formal. Dengan berlandaskan pada kedua
pendekatan tersebut, para penelaah sastra mencoba menentukan nilai suatu karya
berdasarkan aspek moral dan aspek formal.

Dalam perkembangan selanjutnya, mulailah dirasakan adanya pengaruh dari ilmu


kemasyarakatan dan psikologi dalam studi sastra. Dengan semakin kuatnya arus
masuk sosiologi dan psikologi ke dalam studi sastra, maka muncullah dua pendekatan
baru, yakni: pendekatan sosiologi yang memanfaatkan teori sosiologi dan pendekatan
psikologi yang memanfaatkan teori psikologi.

Di Indonesia, perkembangan pendekatan psikologi dalam studi sastra jauh lebih


lambat lajunya. Pada tahun 1955 Musyawarah Kesusastraan di Yogyakarta pernah
membahasnya dalam acara Simposium Sastra disampaikan oleh Winarno Surachmad
dengan judul Pengaruh psikologi dalam kesusastraan. Namun, perkembangan
selanjutnya untuk studi sastra dengan pendekatan psikologi mandeg sama sekali tidak
ada para penelaah yang mengkaji psikologi dalam karya sastra.

Sekian Dan Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai