Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjelang akhir abad ke-20, globalisasi telah memengaruhi sektor pariwisata

serta semua bidang lainnya hidup. Penghapusan perbatasan dalam perekonomian,

perkembangan transportasi, informasi dan komunikasi teknologi telah membawa

persaingan ke dimensi global. Setiap pelanggan menjadi penting secara global

kompetisi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

pelanggan juga demikian dipengaruhi oleh perubahan. Pelanggan yang memiliki

akses cepat ke semua jenis informasi, dapat membandingkan hotel untuk liburan,

mereka berniat untuk membeli dan dengan mudah dapat mengakses komentar dari

mantan pelanggan mulai memberikan preferensi berdasarkan informasi ini. Hotel

sekarang harus menghubungi pelanggan yang ditanyai pasar, dilengkapi dan

mampu membuat pilihan mereka secara sadar (Öğretmenoğlu, Çalışkan and

Uygur, 2019).

Hotel yang ingin memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam

lingkungan persaingan global, meningkat pangsa pasar mereka dan tumbuh harus

mengikuti inovasi di dunia, perubahan sektor, perbedaan produk, layanan dan tren

teknologi. Mengikuti perubahan dengan cermat, memperbaiki diri dan sekaligus

peka lingkungan, menciptakan bisnis hotel yang ajaib suasana dengan arsitektur

internal dan eksternal mereka, dengan kata lain, yang dapat membuat diri mereka
berbeda, dapat bertahan dengan berdiri di depan para pesaing mereka. Oleh karena

itu, inovasi menjadi kunci sukses di industri perhotelan(Öğretmenoğlu, Çalışkan

and Uygur, 2019)

Layanan makanan di Indonesia ditawarkan oleh beragam penyedia layanan,

yang beragam dari hotel dan restoran kelas atas yang menyajikan hidangan

internasional dan lokal hingga yang kecil restoran pinggir jalan (warung) dan

pedagang yang hanya menjual sedikit pilihan hidangan. Selain itu, ada gerai

makanan cepat saji lokal dan internasional, kafe, toko roti dan bar. Selain itu,

layanan katering menjadi semakin menonjol, melayani, misalnya, perusahaan

besar, jalur udara dan pelayaran, penjara dan rumah sakit (Cengiz et al., 2018)

Di Asia terdapat banyak gerai, restoran dengan layanan lengkap (100.170

gerai), terutama yang menawarkan masakan Asia (97.689 gerai), dan makanan

tradisional penjual (92.256) mendominasi pasar jasa makanan pada tahun 2015.

Dari segi nilai penjualan, sekali lagi restoran dengan layanan penuh, termasuk

yang termasuk dalam jaringan juga independen, memimpin dengan penjualan

sebesar USD 2,8 miliar. Dalam kategori restoran layanan penuh, yang

menawarkan masakan Asia kembali mendominasi dengan total penjualan senilai

USD 2,6 miliar. Selain itu, pada tahun 2015 terdapat 4.944 bar dan kafe dengan a

total nilai penjualan USD 207 juta dan 5.915 gerai fast food dengan total nilai

penjualan sebesar USD 148 juta(Cengiz et al., 2018)


Bagian makanan dan minuman (F&B) hotel memiliki karakteristik yang

berbeda. Di departemen ini, ada biaya operasional yang lebih tinggi, terutama

karena biaya tenaga kerja yang tinggi, dan margin keuntungan yang lebih rendah

jika dibandingkan dengan divisi kamar tradisional. Departemen makanan dan

minuman khas memiliki tingkat biaya rata-rata yang biasanya berkisar dari 78%

hingga 90% dan menghasilkan margin keuntungan 20-25%, sementara penjualan

kamar komersial menghasilkan hingga Tingkat margin laba 50–75%. Dari

perspektif pelanggan, layanan F&B dianggap sebagai bagian integral dari

keseluruhan pengalaman hotel dan reflektor dasar dari citra hotel. Fakta-fakta ini

membenarkan perlunya tinjauan canggih dari departemen F&B(Cengiz et al.,

2018)

Pemasaran dalam operasi makanan dan minuman bisa sangat menantang

karena manajer harus mempertimbangkan bagaimana memasarkan kedua elemen

nyata dari makanan tersebut pengalaman serta yang tidak berwujud. Dalam urutan

agar transaksi berlangsung konsumen harus hadir dan menjadikan konsumen

sebagai bagian dari produk yang menambah tantangan bagaimana memasarkan

produk secara efektif. (Davis et al., 2018).

Salah satu perhatian utama dalam strategi pemasaran adalah apa strategi

promosi harus dilakukan dalam mempromosikan produk makanan dan minuman.

Menganalisis dan mempertimbangkan strategi promosi yang sesuai yang dapat

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam memperoleh informasi


produk makanan dan minuman. Pemasaran departemen telah menerima banyak

perhatian baik dalam pers populer dan akademis literatur dalam beberapa tahun

terakhir ini. Departemen pemasaran memiliki arahan berpengaruh terhadap

profitabilitas dan penjualan sehingga merupakan salah satu peran penting dalam

bisnis. Pemasaran strategi juga dapat mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan

menyampaikan informasi yang berguna tentang produk makanan dan

minuman(Nizam, Arshad and Supaat, 2018).

Strategi pemasaran antara lain menganalisis produk makanan dan minuman

yang telah ada dipertimbangkan secara mendalam secara teori maupun

pengalaman. Makanan dan minuman industri yang beroperasi di berbagai tingkat

masyarakat. Makanan dan minuman adalah hal biasa dan universal bagi kehidupan

manusia dan juga memainkan peran unik dalam memperluas peluang ekonomi.

Promosi terutama dapat dianggap sebagai Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

terdiri dari pesan dan media terkait yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

pasar. perusahaan mengadopsi strategi yang mengoordinasikan elemen promosi

yang berbeda. Ini kegiatan promosi terintegrasi dengan kegiatan pemasaran lain

yang berkomunikasi dengan pelanggan dapat didefinisikan sebagai IMC.pelanggan

harus melalui proses lima tahap dalam pengambilan keputusan saat membeli dari

produk apa pun. Ini adalah proses bagi pelanggan untuk memikirkan apa yang

ingin mereka beli, berapa harganya adalah harga dan kuantitas yang ingin dibeli
sehubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi pelanggan sikap selama

proses ini(Nizam, Arshad and Supaat, 2018).

promosi penjualan adalah rangkaian yang beragam dan seringkali berjangka

pendek alat perangsang digunakan untuk merangsang konsumen atau unit bisnis

agar lebih cepat membeli atau membeli lebih banyak barang atau layanan yang

disediakan. Jelas ditunjukkan bahwa akan ada profitabilitas jangka panjang dengan

penjualan promosi. Setelah produk diteliti dan dikembangkan, Butuh Pengakuan

dan Kesadaran Masalah Evaluasi Pencarian Informasi Alternatif Evaluasi

Pembelian Pasca-Pembelian promosi dapat menjadi elemen kunci dalam

mengkomunikasikan manfaat produk. Jelas sekali promosi penjualan dapat

memandu bisnis ke dalam pengembangan tujuan keuangan (Nizam, Arshad and

Supaat, 2018).

Strategi pemasaran dan promosi yang dirancang dengan baik membawa di

lebih banyak pelanggan, pastikan kesuksesan dan keuntungan jangka panjang

untuk bisnis. Penjualan kegiatan promosi terutama digunakan untuk menarik

pelanggan baru, mengarahkan pelanggan yang sudah ada untuk membeli lebih

banyak dan mendorong peralihan pelanggan di lingkungan. Namun, diyakini

bahwa tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan margin keuntungan

dalam penjualan instan dengan menarik pelanggan yang ada dan calon pelanggan

aktivitas bisnis(Nizam, Arshad and Supaat, 2018).


Hotel Vasa Surabaya merupakan salah satu bisnis yang bergerak di bidang

jasa yaitu perhotelan. Hotel ini berdiri pada November 2016. Sebagai hotel baru

yang berdiri di Surabaya tentunya Hotel Vasa akan mencari pemasukan yang besar

untuk segera menutup modal atau Break Event Point secepat mungkin. Tentunya

dengan ditunjang oleh kembalinya konsumen yang pernah memakai jasa hotel

Vasa. Minat menginap kembali juga dapat menggambarkan bahwa pengunjung

mendapatkan pengalaman yang baik selama menginap di hotel Vasa yang berarti

kinerja para karyawan dalam memberikan pelayanan sudah berhasil mendapatkan

perhatian dari tamu dan pentingnya minat menginap kembali dari konsumen yang

akan membuat keberlangsungan dan ketahanan bisnis hotel.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini sebagai

berikut:

Bagaimana bentuk-bentuk strategi dan pengaruh tingkat keberhasilan promosi

Food and Beverage Promotion Hotel Vasa Surabaya dalam upaya menarik

tamu hotel ?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini sebagai

berikut:
Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk strategi dan pengaruh pada tingkat

keberhasilan promosi Food and Beverage Promotion Hotel Vasa Surabaya

dalam upaya menarik tamu hotel.

C. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini dapat dicapai, maka penelitian ini akan memberikan

dua macam manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai perbendaharaan

perpustakaan yang dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah dan juga dapat

dijadikan sebagai bahan masukan bagi penelitian yang akan datang serta

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Hotel Vasa Surabaya

Diharapkan dapat menjadi masukan dalam peningkatan kualitas produk dan

layanan Food and Beverage Department, serta menjadi bahan pertimbangan

dalam menyusun strategi promosi selanjutnya.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai

gelar Sarjana Pariwisata Fakultas Priwisata Universitas Ciputra.


c. Bagi Universitas Ciputra

Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sumber bacaan bagi mahasiswa

program studi Pariwisata pada khususnya dan mahasiswa Universitas Negeri

Yogyakarta pada umumnya.

D. Batasan Penelitian

Karena ada cukup banyak masalah yang dihadapi Hotel Vasa Surabaya dalm

memasarkan produk Food and Baveragenya, maka diperlukan adanya pembatasan

masalah agar penelitian ini lebih efektif dan terarah. Oleh karena itu, peneliti

memilih 2 hal yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu bentuk

startegi promosi Food and Baverage Hotel Vasa Surabaya dan Tingkat

keberhasilan dari strategi promosi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai