Anda di halaman 1dari 23

1 PENGERTIAN INDUSTRI DAN

HOMOGENITAS PRODUK

Oleh:
Muhiddin Sirat,S.E.,M.P.
Emi Maimunah,S.E.,M.Si.
2 A. PENGERTIAN (BATASAN)
INDUSTRI DALAM LINGKUP MAKRO

Pengertian Industri (Dalam Lingkup


Makro), yaitu dari segi pembentukan
pendapatan : Industri adalah kegiatan
ekonomi yang menciptakan nilai tambah
(Hasibuan 1993: 12)
3 B. PENGERTIAN (BATASAN)
INDUSTRI DALAM LINGKUP MIKRO :

Menurut Lipezynski (2005) dalam


Lincolin Arsyad (2014: 4), Industri
adalah sejumlah perusahaan yang
memproduksi dan menjual sejumlah
produk yang serupa, memanfaatkan
teknologi yang serupa dan mungkin
juga mengakses faktor produksi
(input) dari pasar faktor produksi yang
sama.
4 Lanjutan :

Pengertian Industri (Dalam


lingkup Mikro) : kumpulan
perusahaan perusahaan yang
menghasilkan barang barang
yang Homogen, atau barang
barang yang mempunyai sifat
saling menggantikan yang sangat
erat (Hasibuan 1993: 12)
B.1. DEFINISI INDUSTRI DALAM ARTI
5 SEMPIT

 Industri Dalam Arti Sempit, Adalah kumpulan


perusahaan-perusahaan yang memproduksi dan atau
memasarkan produk yang homogen (sama).

 Sebagai contoh : industri jasa foto kopi, industri


perdagangan bakso keliling, Industri air minum mineral,
Industri hotel melati, industri hotel berbintang, industri roti
basah, industri perdagangan daging sapi, industri jasa
pengiriman barang, industri tempe, industri tahu, Industri
jasa fotografi, industri perdagangan produk meubler,
industri perdagangan kayu (panglong), industri
perdagangan pakaian jadi, industri perdagangan kripik.
B.2. PENGERTIAN INDUSTRI
6
DALAM ARTI LEBIH LUAS

 Industri Dalam arti lebih Luas, adalah kumpulan


perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk
yang memiliki substitusi dekat (Close Substitutes).
 Produk yang dihasilkan perusahaan memiliki
substitusi dekat atau tidak dengan produk yang
dihasilkan perusahaan lain dapat diukur dengan
menggunakan : (1). elastisitas silang dari
permintaan, (2). International Standard Industrial
Classification (ISIC) , dan (3). Klassifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KLBI).... Akan dibahas
dalam penjelasan selanjutnya.
Lanjutan :
7

INDUSTRI DALAM ARTI INDUSTRI DALAM ARTI SEMPIT


LEBIH LUAS
Industri Air Minum Industri Minuman Ringan
Industri Air Minum Mineral
Industri Perhotelan Industri Hotel Melati
Industri Hotel Berbintang
Industri Sabun Mandi Industri Sabun Mandi Cair
Industri Sabun Batangan
Industri Pakaian Jadi Industri Pakaian Sekolah
Industri Pakaian Sipil Harian
Industri Pakaian Olahraga
Lanjutan :
8

Contoh (1) : Industri Sabun

Industri Industri Dalam Arti Luas


Sabun

Sabun Sabun
Mandi Cuci
Industri Dalam Arti Sempit :
1.Sabun Cuci Pakaian

2.Cuci Peralatan RT

3.Sabun Mandi
9 Lanjutan :

 Ketiga jenis produk sabun tersebut (Sabun


cuci pakaian, sabun cuci perlatan
rumahtangga, sabun mandi) tidak berada
dalam satu industri atau pasar yang sama,
karena ketiga produk tersebut tidak saling
bersaing.
 Industri tersebut dibagi menjadi : (1).Industri
sabun cuci pakaian, (2).industri sabun cuci
peralatan rumah tangga, dan (3).industri
sabun mandi.
10 Lanjutan :

CONTOH (2) : Industri Rokok

Industri rokok
a

A B

Keterangan :
Industri Rokok (dalam arti Luas)
A : Industri Rokok Kretek (dalam arti sempit)
B : Industri Rokok Filter (dalam arti sempit)
B.3. INDUSTRI DAN WILAYAH PERSAINGAN PRODUK :
11

 Produk suatu perusahaan baerada dalam satu industri


dengan produk lain yang sejenis apabila produk-produk
tersebut memiliki fungsi yang sama dihadapan
konsumen dan berada dalam suatu wilayah persaingan
tertentu.
Wilayah Persaingan Produk

A B
C
C. CARA MENENTUKAN HOMOGENITAS PRODUK
(PENGELOMPOKAN PERUSAHAAN) KE DALAM SATU
12
INDUSTRI

Kesulitan dalam menentukan batasan industri


seringkali muncul dalam menentukan
perusahaan yang menghasilkan produk yang
sejenis.
Yang jadi masalah apa yang dimaksud produk
yang sejenis ?
Bagaimana cara mengetahui Homogenitas
Produk Perusahaan (Pengelompokan
Perusahaan-perusahaan) dalam suatu Industri?
Lanjutan :
13

 Untuk mengetahui apakah produk-produk yang


dihasilkan perusahaan Homogen atau tidak
(Pengelompokan perusahaan-perusahaan) ke
dalam satu Industri adalah dengan cara :
1. Mengukur homogenitas produk-produk
perusahaan dalam industri menggunakan
Elastititas Silang dari Permintaan Produk-produk
perusahan dalam industi tersebut.
2. Dengan menggunakan ISIC (International
Standard Industrial Classification)
3. Dengan menggunakan Klassifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI).
14 C.1. CARA MENGUKUR HOMOGENITAS
PRODUK PERUSAHAAN DENGAN
MENGGUNAKAN ELASTISITAS SILANG DARI
PERMINTAAN :

 Cara pengelompokan produk perusahaan-


perusahaan ke dalam satu industri
memperhatikan tiga hal:

1. Dari segi Jenis dan sifat produk (Bahan,


kualitas, sifat produk)
2. Penilaian konsumen (kegunaan produk
bagi konsumen)
3. Daerah Geografis pemasaran produk
15 Lanjutan:

Produk yang secara umum memiliki


jenis yang sama, dayaguna yang
sama, dan di pasarkan dalam wilayah
yang sama, maka produk tersebut
berada dalam satu pasar (satu
industri)
Lanjutan :
16
MENGGUNAKAN ELASTISITAS SILANG

 Menggunakan Elastisitas Silang : Contoh: apakah Minuman


Ringan berada dalam satu pasar dengan Minuman Air
Mineral ? Elastisitas Silang sebagai alat ukur :

D ..... Q1 = f(P1, P2)....... Q1 = ao + a1P1 + a2P2


Eq1q2 = dQ1/dP2 . P2/Q1
Eq1q2 = a2 . [ P2/Q1 ]

 Apabila Eq1q2 bernilai positip tinggi kedua produk memiliki


substitusi tinggi (berada dalam satu industri)
 Apabila Eq1q2 mendekati Nol kedua produk merupakan
barang Suplemen
 Apabila Eq1q2 Negatif kedua produk merupakan barang
Komplemen.
C.2. CARA PENGELOMPOKAN PERUSAHAAN KE DALAM SATU
INDUSTRI DENGAN MENGGUNAKAN “ISIC”
17
(INTERNATIONAL STANDARD INDUSTRIAL CLASSIFICATION)

 Dalam Dua Dijit :


3.5 : Industri Barang-barang dari Bahan Kimia

 Dalam Tiga Dijit :


3.5.1 : Industri Minyak bumi
3.5.2 : Industri Batubara
3.5.6 : Industri barang dari plastik
ISIC (International Standard Industrial
18 Classification)

 Dalam Dua Dijit :


3.6 : Industri Barang-barang Galian bukan logam

 Dalam Tiga Dijit :


3.6.2 : Industri gelas dan barang dari gelas
3.6.4 : Industri barang bangunan dari tanah liat
ISIC (International Standard Industrial Classification)
19
ISIC Satu Dijit Dua Dijit Tiga Dijit Empat Dijit Lima Dijit

3. Indistri 3.6. Industri 3.6.3. Industri 3.6.3.1. INDUSTRI 3.6.3.1.0.


Pengolahan Galian galian Bukan Galian bahan Industri Bahan
dan Logam bangunan Galian untuk
Manufaktur semen

3. Indistri 3.2. Industri 3.2.1. Industri 3.2.1.1. ....... 3.2.1.1.1.......


Pengolahan Tekstil, Pakaian Tekstil. 3.2.1.2. ........ 3.2.1.1.2.......
dan jadi, dan Kulit 3.2.1.3...... dst
Manufaktur
3.2.3. Industri 3.2.3.1....... 3.2.3.1.1....
pakaian Jadi. 3.2.3.2....... 3.2.3.1.2....
3.2.3.3....dst

3.2.4. Industri 3.2.4.1....... 3.2.4.1.1....


Kulit . 3.2.4.2....... 3.2.4.1.2....
3.2.4.3....dst
C.2. CARA PENGELOMPOKAN PERUSAHAAN KE DALAM SATU
INDUSTRI DENGAN MENGGUNAKAN KLASSIFIKASI BAKU LAPANGAN
20 USAHA INDONESIA ( KBLI)

Katagori Lapangan Usaha (Industri)


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian
C Industri Pengolahan
D Pengadaan Listrik, Gas, Uap/air panas, dan Udara Dingin
E Pengadaan Air, Pengelolaan sampah dan daur ulang,
Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan sampah
F Konstruksi
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan
Mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan Pergudangan
I Penyediaan Akomodasi dan penyediaan makan minum
J Informasi dan Komunikasi
K Jasa Keuangan dan Asuransi
Lanjutan :
21
Katagori Lapangan Usaha (Industri)
L Real Estat
M Jasa Profesional, ilmiah, dan Teknis
N Jasa Persewaan, ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan
Penunjang Usaha Lainnya
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R Kebudayaan, Hiburan, dan Rekreasi
S Kegiatan Jasa Lainnya
T Jasa Perorangan yg melayani RT, Kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa, oleh RT yang digunakan
sendiri untuk memenuhi kebutuhan
U Kegiatan Badan Internasional, dan Badan Ekstra
Internasional lainnya.
22 Lanjutan :

PENGKLASSIFIKASIAN INDUSTRI
PENGOLAHAN KAYU LAPIS DI INDONESIA
DALAM (KLBI 2009)

Katagori Lapangan Usaha (Industri)


C Industri Pengolahan
C.16 Industri kayu, barang dari kayu dan gabus, barang
anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya
C.16.2 Industri barang dari kayu, industri barang dari
gabus, dan barang dari anyaman jerami, rotan,
bambu, dan sejenis lainnya
C.16.2.1 Industri Kayu Lapis, Veneer, dan sejenisnya
C.16.2.1.1 Industri Kayu Lapis
Lanjutan :
23
 Semakin terinci dijit pengelompokan industri semakin
homogen produk-produk perusahaan dalam suatu
industri.
 Di indonesia pengelompokan pengelompokan
perusahaan-perusahaan ke dalam satu industri
menggunakan Klassifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI).
 Mengukur Homogenitas produk yang sesungguhnya
dapat dilakukan dengan menggunakan elastisitas
silang dari dua/beberapa produk.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai