Anda di halaman 1dari 2

Guru SMP di Seruyan Pukul Siswa hingga Terluka Gara-Gara Mentimun

Liputan6.com, Seruyan - Insiden pemukulan oleh guru SMPN I Danau Sembuluh,


Seruyan, Kalimantan Tengah, berinisial BDS itu terjadi saat aktivitas belajar mengajar
sedang berlangsung pada Kamis, 3 Mei 2018 lalu. Kekerasan yang diterima siswa berinisial
MKF terjadi setelah ia dituduh mencuri mentimun oleh sang guru.
Akibatnya, siswa yang dipukul guru itu harus menjalani perawatan di Puskesmas
Danau Sembuluh.
Kepala Disdik Seruyan, Masrohim mengatakan, insiden pemukulan itu kini sudah
diselesaikan melalui proses mediasi oleh Polsek Danau Sembuluh, Camat Danau Sembuluh,
dan UPTD Pendidikan Danau Sembuluh.
"Keluarga siswa dangan oknum guru sepakat bahwa permasalahan ini diselesaikan
secara kekeluargaan dan menghentikan tuntutan di Polsek Danau Sembuluh," katanya,
dilansir Antara, Jumat, 4 Mei 2018.
Dalam proses perdamaian, BDS bersedia membiayai pengobatan MKF sampai
dinyatakan sembuh. Ia juga bersedia diberikan sanksi dari Disdik Seruyan sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau dimutasi di luar Kecamatan Danau Sembuluh.
"BDS juga mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulang perbuatan yang sama
di kemudian hari dan apabila mengulanginya, maka sanggup dituntut sesui perundangan-
undangan yang berlaku," katanya.
Disdik mengimbau kepada seluru guru di Seruyan untuk menjaga emosi dalam
mengajar. Apabila ingin menghukum siswa, Masrohim meminta agar guru memberikan
hukuman dengan unsur mendidik dan bukan dengan kekerasan.
"Hukuman yang mendidikan banyak, seperti merangkum, menghapal, membersihkan
ruangan kelas. Dengan begitu, murid juga akan menjadi lebih baik," katanya.
Penjabat sementara Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Leonard S Ampung
menyesalkan ulah oknum guru SMPN 1 Danau Sembuluh di Desa Telaga Pulang, Kecamatan
Danau Sembuluh yang memukul salah seorang siswanya.
"Tidak pantas seorang tenaga pendidik melakukan kekerasan terhadap anak didik,"
katanya di Kuala Pembuang, Jumat, 4 Mei 2018.
Menurutnya, pada pendidikan zaman sekarang tenaga pendidik sudah tidak
dibenarkan lagi menerapkan kekerasan terhadap siswa, walaupun dengan maksud
mendisiplinkan.
Tenaga pendidik juga tidak hanya dituntut untuk sekedar mentransfer atau mendidik
penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik bagi siswa dengan
penguasaan kecerdasan emosional. Dengan begitu, bisa lahir generasi yang berkualitas dari
segi ilmu dan akhlak.
"Karena itu, Dinas Pendidikan harus menindaklanjuti kejadian tersebut, agar ke depan
kekerasan dalam dunia pendidikan tidak terjadi lagi di Seruyan," katanya.
Hasil Analisis:
Guru merupakan suatu profesi yang memiliki tanggung jawab dalam mendidik siswa
agar siswa memiliki sikap dan tingkah laku yang baik, entah itu ketika berada di lingkungan
sekolah ataupun masyarakat. Sehingga perilaku yang guru tinjukkan pada saat kegiatan
belajar mengajar atau tidak akan menjadi contoh bagi para siswanya.
Dari artikel yang saya ambil, menurut saya apa yang telah guru lakukan kepada
muridnya terlalu berlebihan dan tidak profesional sehingga perilaku tersebut tidak patut
dicontoh bagi para calon guru, karena hal tersebut tak hanya memengaruhi kondisi fisik siswa
atau korban namun dapat memengaruhi kondisi psikis siswa atau korban. Tak hanya itu,
banyak siswa juga yang akan terpengaruh kondisi psikisnya setelah melihat kejadian tersebut,
sehingga siswa dapat takut terhadap guru atas trauma apa yang mereka lihat. Bisa juga siswa
tersebut mencontoh perilaku guru tersebut, seperti siswa menyelesaikan msalahnya dengan
fisik dan kasar.
Saya paham akan kesalahan siswa atau korban yang mencuri mentimun, tapi tak
seharusnya guru memberikan hukuman fisik seperti pukulan. Guru seharusnya mencari tahu
terlebih dahulu alasan siswa atau korban itu mencuri mentimun. Jika harus dihukum pun
seharusnya hukuman yang diberikan oleh guru tersebut sewajarnya saja, seperti memanggil
wali murid siswa atau korban atau membayar apa yang telah ia curi kepada pemiliknya.
Seharusnya pemerintah memberikan sanksi terhadap apa yang dilakukan oleh guru
tersebut, karena jika tidak diberi saksi semakin banyak guru yang akan melakukan tindakan
semena-mena terhadap siswanya. Sanksi yang didapat seperti penurunan gaji atau jabatan.
Tak hanya itu, seharusnya pemerintah juga membuat undang-undang akan kekerasan
terhadap siswa, atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai