A. Data umum
1. Nama KK :……………………………………
2. Umur KK : ……………………………………
3. Alamat : ……………………………………
4. No. Telephon : ……………………………………
5. Pekerjaan : ……………………………………
6. Pendidikan: ……………………………………
7. Susunan Anggota Keluarga :
Sex Tgl
No Nama Umur Gol Darah Pendidikan Pekerjaan Hubungan
(L/P) Lahir
8. TipeKeluarga…………………………………………………………
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. Tipe keluarga inti, keluarga besar,
keluarga homo.
9. Latar belakang kebudayaan (etnik)
a. Bagaimana latar belakang budaya keluarga?
b. Apa bahasa yang digunakan dalam keluarga sehari-hari?
c. Darimana daerah asal keluarga dan alasan perpindahan tempat tinggal (apabila bukan
penduduk asli)?
d. Bagaimana hubungan sosial keluarga dengan lingkungan budaya yang homogen?
e. Bagaimana keikutsertaan keluarga dalam aktivitas, sosial, kebudayaan, rekreasi?
f. Bagaimana kebiasaan diet keluarga yang berhubungan dengan budaya?
g. Bagaiman kebiasaan berpakaian keluarga yang berhubungan dengan budaya?
h. Bagaimana bentuk rumah yang mempengaruhi budaya?
i. Apakah keluarga menggunakan praktisi dan jasa perawatan kesehatan tradisional?
C. Data Lingkungan
1. Bagaimana jenis tempat tinggal, apakah berupa rumah, apartemen, atau rumah
kontrakan?? Apakah rumah tersebut milik keluarga sendiri atau merupakan sewaan?
2. Bagaimana kondisi atau keadaan rumah baik interior maupun posterior?
3. Pada bagian interior rumah, apakah jumlah ruangan dan tipe ruangan (kamar tamu, kamar
tidur, dll)? Bagaimana dengan penggunaannya? dan bagaimana cara melengkapinya?.
4. Bagaimana kondisi dan kelayakan perabotan rumah?
5. Apakah pada rumah tersebut terdapat pemanas, pendingin, ventilasi dan juga penerangan
yang cukup memadai?
6. Apakah kondisi rumah tersebut terdapat lantai, tangga, pegangan tangga, dan struktur lain
yang menopang rumah? Bagaimana keadaanya, apakah semuanya dalam keadaan baik
(layak guna) atau tidak?
7. Apakah pada rumah tersebut terdapat telpon rumah atau terdapat jangkauan telpon?
8. Bagaimana kondisi halaman rumah?
9. Bagaimana pemanfaatan halaman rumah?
10. Bagaimana kondisi dapur, akses terhadap pasokan air, kondisi sanitasi, dan keadekuatan
lemari pendingin serta fasilitas dapur ?
11. Bagaimana area kamar mandi ? Amati kondisi sanitasi, pasokan air, fasilitas pada kamar
mandi tersebut, apakah terdapat sabun dan handuk?
12. Apakah setiap anggota keluarga memiliki handuk sendiri atau menggunakan handuk
secara bersamaan?
13. Apakah terdapat bak berendam atau bath tube? Apakah tempat berendam itu memiliki
pegangan(hal tersebut penting jika ada anggota keluarga yang lansia)?
14. Bagaimana pengaturan tidur di rumah? Apakah cukup bagi anggota keluarga dengan
mempertimbangkan usia, hubungan dan kebetuhan khusus masing-masing anggota
keluarga?
15. Apa yang biasanya keluarga lakukan untuk menjalankan kebersihan dan hygiene
keluarga?
16. Apakah terdapat sarang serangga atau gangguan serangga didalam rumah?
17. Jika terdapat hewan peliharaan, apakah terdapat masalah sanitasi yang berhubungan
dengan keberadaan hewan tersebut didalam rumah?
18. Apakah terdapat tanda terkelupasnya cat tua (hal ini berhubungan dengan kemungkinan
bahaya keracunan timbal), yang bisa menyebabkan paparan terhadap anak kecil?
19. Apakah anggota keluarga merasa nyaman mengemudi dilingkungan sekitar mereka untuk
dapat menggunakan sumber/ pelayanan dibagian lain dari komunitas?
20. Bagaimana pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga tentang terpenuhinya
kebutuhan privasi ?
21. Bagaimana kondisi bahaya keamanan di area lain rumah. Tanyakan kepada keluarga
tentang bagaimana cara keluarga mengenai penyimpanan obat dan substansi yang
mengandung zat atau bahan-bahan beracun?
22. Apakah zat tersebut tersimpan secara aman, jauh dari jangakauan anak dan hewan
peliharaan serta diberi tanda secara jelas?
23. Apakah ada anggota keluarga yang menggunakan racun atau zat yang potensial
berbahaya?
24. Apakah ada objek berbahaya yang dapat menyebabkan bahaya keamanan bagi anak-anak
atau lansia?
25. Apakah terdapat pintu masuk dan keluar yang bebas rintangan, dan ruang serta
penerangan yang memadai serta aman untuk bergerak didalam rumah?
26. Apakah terdapat kabel listrk yang terurai dan terpapar atau karpet yang longgar di lantai?
27. Apakah pada rumah tersebut terdapat kelengkapan untuk kedaruratan seperti detector
asap, dan nomor telepon untuk kedaruratan?
28. Apakah ada kolam renang, dan jika ada, apakah kolam tersebut dipagari dan dikunci
secara adekuat jika terdapat anak-anak kecil di rumah?
29. Bagaimana kondisi kelayakan tempat pembuangan sampah?
30. Bagaimana perasaan serta kepuasan anggota keluarga secara menyeluruh terkait dengan
penataan rumah mereka?
31. Apakah keluarga mempertimbangkan kelayakan rumah sesuai dengan kebutuhan?
Apakah terdapat sumber yang memadai untuk semua anggota keluarga?
32. Bagaimana karakteristik tetangga disekitar lingkungan rumah tersebut?
33. Apakah ada pengaruh dari lingkungan tempat tinggal yang sebelumnya? Bagaimana
pengaruhnya terhadap keluarga?
D. Struktur Keluarga
1. Pola dan Komunikasi Keluarga
a. Identifikasi adanya komunikasi yang fungsional dan disfungsional
Kejelasan dalam mengungkapkan pesan
Penggunaan klarifikasi
Penggunaan umpan balik dalam mengeksplorasi sesuatu
Kemampuan mendengar
Penggunaan asumsi dan judgmental
Sikap dalam berkomunikasi
b. Pesan-pesan emosional
c. Frekuensi dan kualitas komunikasi
Siapa bicara kepada siapa
Bagaimana pola komunikasi (terbuka/tertutup)
Kesesuaian dengan tingkat tumbuh kembang
d. Apakah komunikasi kongruen
e. Faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga
2. Struktur Kekuatan
a. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan
b. Yang berperan mengambil keputusan
c. Bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut
3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam
melaksanakan peran tersebut
Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga,
apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
c. Peran-peran Informal :
1. Peran pendorong
pendorong, memuji, menerima kontribusi dari orang lain dapat merangkul
orang lain dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan
bernilai untuk didengar
2. Peran pengharmonis
pengharmonis mengenai perbedaan yang terdapat diantara para anggota,
menghibur, menyatukan kembali perbedaan pendapat
3. Peran inisiator-kontributor
inisiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok
4. Peran pendamai
pendamai merupakan salah satu bagian dari konflik dan ketidaksepakatan.
Pendamai menyatakan posisinya dan mengakui kesalahannya, atau menawarkan
penyelesaian “setengah jalan”
5. Peran penghalang
penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa alasan.
6. Peran dominator
dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan kekuasaannya dan
bertindak seakan-akan ia mengetahui segala-galanya dan tampil sempurna
7. Peran penyalah
peran ini sama seperti penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang yang
suka mencari tahu kesalahan, diktator, dan seorang bos yang mengetahui
semuanya
8. Peran pengikut
seorang pengikut terus mengikuti gerakan dari kelompok, menerima ide-ide orang
lain, tampil sebagai pendengar dalam diskusi kelompok dan keputusan kelompok
9. Peran pencari pengakuan
pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja yang tepat untuk menarik
perhatian kepada dirinya sendiri, perbuatannya, prestasi, dan masalah-masalahnya
10. Peran martir
martir tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban untuk
keluarganya
11. Peran keras hati
orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus-menerus dan aktif
tentang semua hal yang “benar”, tidak ada bedanya dengan sebuah komputer
12. Peran sahabat
sahabat seorang teman bermain keluarga yang mengikuti kehendak pribadi dan
memaafkan perilaku keluarga dan memaafkan perilaku keluarga tanpa melihat
konsekuensinya. Nampak ia tidak selalu relevan
13. Peran kambing hitam keluarga
kambing hitam keluarga adalah masalah anggota keluarga yang telah
diidentifikasikan dalam keluarga. Sebagai korban atau tempat pelampiasan
ketegangan dan rasa bermusuhan, baik secara jelas maupun tidak. Kambing hitam
berfungsi sebagai tempat penyaluran
14. Peran penghibur
penghibur senantiasa mengagumkan dan mencoba menyenangkan, tidak pernah
tidak setuju, ia termasuk “yang selalu mengiakan”
15. Peran perawat keluarga
perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh
anggota keluarga lain yang membutuhkannya
16. Peran koordinator keluarga
koordinator keluarga mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan
keluarga, yang berfungsi mengangkat keterikatan/keakaraban dan memerangi
kepedihan
17. Peran penghubung keluarga
perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga
18. Peran saksi
peran dari saksi sama dengan “pengikut” kecuali dalam beberapa hal, saksi lebih
pasif. Saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya
4. Nilai-Nilai Keluarga
a. Dikaji tentang nilai-nilai yang dianut oleh keluarga yang menjadi pedoman
keluarga
b. Perbedaan nilai dalam keluarga
c. Perseteruan nilai antar generasi akan mengakibatkan konflik nilai
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
2. Fungsi Sosialisasi
Mengkaji bagaimana interaksi atau hubungan/bersosialisasi dalam keluarga dan dengan
orang lain, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
9. Pemeriksaan Fisik
Pada saat akan melakukan pemeriksaan fisik ada beberapa persiapan untuk pemeriksaan
fisik, yaitu :
1. Tunjukkan pendekatan anda dengan pasien
2. Atur pencahayaan dan lingkungan
3. Tetapkan ruang lingkup pemeriksaan
4. Pilih urutan pemeriksaan
5. Buat pasien merasa nyaman.
Disarankan pemeriksaan pasien dilakukan dari sisi kanan pasien. Pemeriksaan secara umum
terhadap bentuk tubuh, tinggi badan, dan berat badan dimulai ketika pasien berada ketika
pertama kali berhadapan dengan pasien.
Awali inspeksi saat anda menyapa klien, yakni saat pertama kali anda memasuki ruangan
tamu dan perhatikan adanya tanda-tanda distress atau peyakit, anda dapat melakukan bagian-
bagian pemerksaan fisik setiap hari selama pasien berada dalam pengamatan perawat. Lihat
dan perhatian berbagia hal yang anda temui misalnya kelembapan telapak tangan, cara klien
berjalan, matanya, ekspresi dan emosinya. Berikut adalah pengkajian secara umum :
1. Warna kulit
2. Ekspresi wajah
3. Mobilitas
4. Pakaian dan postur
5. Pola bicara, gangguan, bahasa asing
6. Kesulitan mendengar, alat bantu
7. Tinggi badan dan perawakannya
8. Deformitas dan muskoloskelteal
9. Masalah penglihatan dan alat bantu yang dipakai
10. Kontak mata dengan pemeriksa
11. Orientasi dan kewaspadaan mental
12. Status nutrisi
13. Masalah pernafasan
4. Pemeriksaan Abdomen
a. Lakukan Inspeksi pada :
Permukaan kulit, kontur, pulsasi, gerakan
b. Lakukan auskaltasi pada :
Semua kuadran untuk mendengar bising usu
Aorta, arteri renalis, arteri femoralis
c. Lakukan perkusi pada :
Semua kuadran untuk mengkaji tonus
Batas-batas hati dan perkiraan rentangnya
Garis mid-aksila kiru untuk mengkaji apakah dihasilkan suara redup di limpa
d. Lakukan palapasi pada :
Lakukan palpasi ringan pada semua kuadran
Ginjal kiri dan kanan
Mengetahui pulsasi aorta
5. Muskuloskeletal
6. Nuerologis
tes fungsi sensorik
Tes sensai getra
Tes fungsi motorik
Tes reflek tendon
Tes reflex babinski secara bilateral
Observasi cara berjalan