Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PENGISIAN

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


( Friedman)

A. Data umum

1. Nama KK :……………………………………
2. Umur KK : ……………………………………
3. Alamat : ……………………………………
4. No. Telephon : ……………………………………
5. Pekerjaan : ……………………………………
6. Pendidikan: ……………………………………
7. Susunan Anggota Keluarga :

Sex Tgl
No Nama Umur Gol Darah Pendidikan Pekerjaan Hubungan
(L/P) Lahir

Genogram ( dibuat 3 generasi )

8. TipeKeluarga…………………………………………………………
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. Tipe keluarga inti, keluarga besar,
keluarga homo.
9. Latar belakang kebudayaan (etnik)
a. Bagaimana latar belakang budaya keluarga?
b. Apa bahasa yang digunakan dalam keluarga sehari-hari?
c. Darimana daerah asal keluarga dan alasan perpindahan tempat tinggal (apabila bukan
penduduk asli)?
d. Bagaimana hubungan sosial keluarga dengan lingkungan budaya yang homogen?
e. Bagaimana keikutsertaan keluarga dalam aktivitas, sosial, kebudayaan, rekreasi?
f. Bagaimana kebiasaan diet keluarga yang berhubungan dengan budaya?
g. Bagaiman kebiasaan berpakaian keluarga yang berhubungan dengan budaya?
h. Bagaimana bentuk rumah yang mempengaruhi budaya?
i. Apakah keluarga menggunakan praktisi dan jasa perawatan kesehatan tradisional?

10. Identifikasi religius


a. Apa agama yang dianut oleh keluarga dan anggota keluarga?
b. Apakah anggota keluarga berbeda dalam keyakinan dan praktik religious mereka?
c. Sejauh mana keterlibatan keluarga di tempat peribadatan (mesjid, gereja, kuil)?
d. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat pada kehidupan keluarga?

11. Status kelas sosial


a. Identifikasi kelas sosial keluarga berdasarkan indicator pekerjaan, pendidikan dan
pendapatan dan sesuai dengan tahapan keluarga sejahtera menurut BKKBN(lima
tahapan menurut BKKBN, yaitu keluarga prasejahtera (KPS), keluarga sejahtera I
(KS‐I), keluarga sejahtera II (KS‐II), keluarga sejahtera III (KS‐III), dan keluarga
sejahtera III plus (KS‐III Plus)
b. Siapakah pencari nafkah dalam keluarga?
c. Apakah keluarga menerima bantuan dalam memenuhi kebutuhannya?
d. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai?
e. Bagaimana keluarga mengelola keuangannya sendiri?

12. Mobilitas kelas sosial


Identifikasi mobilitas kelas sosial berkenaan dengan mobilitas vertikal keatas
(peningkatan taraf hidup yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya) ataupun ke bawah
(peningkatan taraf hidup yang menurun dari kehidupan sebelumnya) melalui strata kelas
sosial.
B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga saat ini berada pada tahap perkembangan apa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Identifikasi tahap perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi dan yang belum
terpenuhi sesuai dengan poin pertanyaan 2.
3. Riwayat keluarga inti
Identifikasi riwayat keluarga mulai dari tahap baru menikah.
4. Riwayat keluarga asal
Identifikasi kehidupan asal orang tuanya, hubungan masa silam dengan kakek/nenek
mereka.

C. Data Lingkungan

1. Bagaimana jenis tempat tinggal, apakah berupa rumah, apartemen, atau rumah
kontrakan?? Apakah rumah tersebut milik keluarga sendiri atau merupakan sewaan?
2. Bagaimana kondisi atau keadaan rumah baik interior maupun posterior?
3. Pada bagian interior rumah, apakah jumlah ruangan dan tipe ruangan (kamar tamu, kamar
tidur, dll)? Bagaimana dengan penggunaannya? dan bagaimana cara melengkapinya?.
4. Bagaimana kondisi dan kelayakan perabotan rumah?
5. Apakah pada rumah tersebut terdapat pemanas, pendingin, ventilasi dan juga penerangan
yang cukup memadai?
6. Apakah kondisi rumah tersebut terdapat lantai, tangga, pegangan tangga, dan struktur lain
yang menopang rumah? Bagaimana keadaanya, apakah semuanya dalam keadaan baik
(layak guna) atau tidak?
7. Apakah pada rumah tersebut terdapat telpon rumah atau terdapat jangkauan telpon?
8. Bagaimana kondisi halaman rumah?
9. Bagaimana pemanfaatan halaman rumah?
10. Bagaimana kondisi dapur, akses terhadap pasokan air, kondisi sanitasi, dan keadekuatan
lemari pendingin serta fasilitas dapur ?
11. Bagaimana area kamar mandi ? Amati kondisi sanitasi, pasokan air, fasilitas pada kamar
mandi tersebut, apakah terdapat sabun dan handuk?
12. Apakah setiap anggota keluarga memiliki handuk sendiri atau menggunakan handuk
secara bersamaan?
13. Apakah terdapat bak berendam atau bath tube? Apakah tempat berendam itu memiliki
pegangan(hal tersebut penting jika ada anggota keluarga yang lansia)?
14. Bagaimana pengaturan tidur di rumah? Apakah cukup bagi anggota keluarga dengan
mempertimbangkan usia, hubungan dan kebetuhan khusus masing-masing anggota
keluarga?
15. Apa yang biasanya keluarga lakukan untuk menjalankan kebersihan dan hygiene
keluarga?
16. Apakah terdapat sarang serangga atau gangguan serangga didalam rumah?
17. Jika terdapat hewan peliharaan, apakah terdapat masalah sanitasi yang berhubungan
dengan keberadaan hewan tersebut didalam rumah?
18. Apakah terdapat tanda terkelupasnya cat tua (hal ini berhubungan dengan kemungkinan
bahaya keracunan timbal), yang bisa menyebabkan paparan terhadap anak kecil?
19. Apakah anggota keluarga merasa nyaman mengemudi dilingkungan sekitar mereka untuk
dapat menggunakan sumber/ pelayanan dibagian lain dari komunitas?
20. Bagaimana pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga tentang terpenuhinya
kebutuhan privasi ?
21. Bagaimana kondisi bahaya keamanan di area lain rumah. Tanyakan kepada keluarga
tentang bagaimana cara keluarga mengenai penyimpanan obat dan substansi yang
mengandung zat atau bahan-bahan beracun?
22. Apakah zat tersebut tersimpan secara aman, jauh dari jangakauan anak dan hewan
peliharaan serta diberi tanda secara jelas?
23. Apakah ada anggota keluarga yang menggunakan racun atau zat yang potensial
berbahaya?
24. Apakah ada objek berbahaya yang dapat menyebabkan bahaya keamanan bagi anak-anak
atau lansia?
25. Apakah terdapat pintu masuk dan keluar yang bebas rintangan, dan ruang serta
penerangan yang memadai serta aman untuk bergerak didalam rumah?
26. Apakah terdapat kabel listrk yang terurai dan terpapar atau karpet yang longgar di lantai?
27. Apakah pada rumah tersebut terdapat kelengkapan untuk kedaruratan seperti detector
asap, dan nomor telepon untuk kedaruratan?
28. Apakah ada kolam renang, dan jika ada, apakah kolam tersebut dipagari dan dikunci
secara adekuat jika terdapat anak-anak kecil di rumah?
29. Bagaimana kondisi kelayakan tempat pembuangan sampah?
30. Bagaimana perasaan serta kepuasan anggota keluarga secara menyeluruh terkait dengan
penataan rumah mereka?
31. Apakah keluarga mempertimbangkan kelayakan rumah sesuai dengan kebutuhan?
Apakah terdapat sumber yang memadai untuk semua anggota keluarga?
32. Bagaimana karakteristik tetangga disekitar lingkungan rumah tersebut?
33. Apakah ada pengaruh dari lingkungan tempat tinggal yang sebelumnya? Bagaimana
pengaruhnya terhadap keluarga?

D. Struktur Keluarga
1. Pola dan Komunikasi Keluarga
a. Identifikasi adanya komunikasi yang fungsional dan disfungsional
 Kejelasan dalam mengungkapkan pesan
 Penggunaan klarifikasi
 Penggunaan umpan balik dalam mengeksplorasi sesuatu
 Kemampuan mendengar
 Penggunaan asumsi dan judgmental
 Sikap dalam berkomunikasi
b. Pesan-pesan emosional
c. Frekuensi dan kualitas komunikasi
 Siapa bicara kepada siapa
 Bagaimana pola komunikasi (terbuka/tertutup)
 Kesesuaian dengan tingkat tumbuh kembang
d. Apakah komunikasi kongruen
e. Faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga

2. Struktur Kekuatan
a. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan
b. Yang berperan mengambil keputusan
c. Bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut

3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
 Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam
melaksanakan peran tersebut
 Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga,
apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
 Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten
 Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan

b. Struktur peran informal


 Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas dlam keluarga, serta
siapayang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering
dilakukan secara konsisten
 Identifikasi tujuan dari melakukan peran informal, ada tidaknya peran
disfungsional serta bagaimana dampaknya terhadap anggota keluarga

c. Peran-peran Informal :
1. Peran pendorong
pendorong, memuji, menerima kontribusi dari orang lain  dapat merangkul
orang lain dan membuat mereka merasa bahwa pemikiran mereka penting dan
bernilai untuk didengar
2. Peran pengharmonis
pengharmonis mengenai perbedaan yang terdapat diantara para anggota,
menghibur, menyatukan kembali perbedaan pendapat
3. Peran inisiator-kontributor
inisiator-kontributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok
4. Peran pendamai
pendamai merupakan salah satu bagian dari konflik dan ketidaksepakatan.
Pendamai menyatakan posisinya dan mengakui kesalahannya, atau menawarkan
penyelesaian “setengah jalan”
5. Peran penghalang
penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa alasan.
6. Peran dominator
dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan kekuasaannya dan
bertindak seakan-akan ia mengetahui segala-galanya dan tampil sempurna
7. Peran penyalah
peran ini sama seperti penghalang dan dominator. Penyalah adalah seorang yang
suka mencari tahu kesalahan, diktator, dan seorang bos yang mengetahui
semuanya
8. Peran pengikut
seorang pengikut terus mengikuti gerakan dari kelompok, menerima ide-ide orang
lain, tampil sebagai pendengar dalam diskusi kelompok dan keputusan kelompok
9. Peran pencari pengakuan
pencari pengakuan berupaya mencari cara apa saja yang tepat untuk menarik
perhatian kepada dirinya sendiri, perbuatannya, prestasi, dan masalah-masalahnya
10. Peran martir
martir tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban untuk
keluarganya
11. Peran keras hati
orang yang memainkan peran ini mengumbar secara terus-menerus dan aktif
tentang semua hal yang “benar”, tidak ada bedanya dengan sebuah komputer
12. Peran sahabat
sahabat seorang teman bermain keluarga yang mengikuti kehendak pribadi dan
memaafkan perilaku keluarga dan memaafkan perilaku keluarga tanpa melihat
konsekuensinya. Nampak ia tidak selalu relevan
13. Peran kambing hitam keluarga
kambing hitam keluarga adalah masalah anggota keluarga yang telah
diidentifikasikan dalam keluarga. Sebagai korban atau tempat pelampiasan
ketegangan dan rasa bermusuhan, baik secara jelas maupun tidak. Kambing hitam
berfungsi sebagai tempat penyaluran
14. Peran penghibur
penghibur senantiasa mengagumkan dan mencoba menyenangkan, tidak pernah
tidak setuju, ia termasuk “yang selalu mengiakan”
15. Peran perawat keluarga
perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh
anggota keluarga lain yang membutuhkannya
16. Peran koordinator keluarga
koordinator keluarga mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan
keluarga, yang berfungsi mengangkat keterikatan/keakaraban dan memerangi
kepedihan
17. Peran penghubung keluarga
perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga
18. Peran saksi
peran dari saksi sama dengan “pengikut” kecuali dalam beberapa hal, saksi lebih
pasif. Saksi hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya

4. Nilai-Nilai Keluarga
a. Dikaji tentang nilai-nilai yang dianut oleh keluarga yang menjadi pedoman
keluarga
b. Perbedaan nilai dalam keluarga
c. Perseteruan nilai antar generasi akan mengakibatkan konflik nilai

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.

2. Fungsi Sosialisasi
Mengkaji bagaimana interaksi atau hubungan/bersosialisasi dalam keluarga dan dengan
orang lain, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya
serta persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Hal yang perlu dikaji adalah :
 Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah
 Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
 Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
 Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
 Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
 Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
 Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
 Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluaga mengetahui :
 Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara
perawatannya)
 Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
 Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga bertanggungjawab,
sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik dan psikologis)
 Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat


Yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga
 Mengetahui sumber-sumber yang dimiliki
 Melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
 Mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
 Mengetahui upaya pencegahan penyakit
 Mengetahui sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
 Kekompakan antar anggota keluarga
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat
Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga
 Mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
 Memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
 Mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
 Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
kesehatan
 Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
4. Terapi Komplementer dan Alternatif
a. Apa praktik perawatan kesehatan alternatif yang digunakan anggota keluarga?
b. Seberapa sering, dan alasan keluarga?
c. Apakah menurut keluarga ini menguntungkan kesehatannya?
d. Apakah keluarga juga berkoordinasi dengan layanan medis lainnya?
5. Sumber Pembayaran
a. Bagaimana keluarga membayar layanan yang diperoleh?
b. Apakah keluarga memiliki asuransi kesehatan?

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor
Bisa dilihat di family inventory of life event scale
o Kehilangan
o Ketegangan dalam pernikahan
o Pelanggaran hukum dalam keluarga
o Penyakit dan ketegangan perawatan dalam keluarga
o Ketegangan intra keluarga
o Ketegangan dalam kehamilan dan kelahiran anak
o Transisi dan ketegangan kerja keluarga
o Ketegangan finansial dan usaha
o Transisi masuk dan keluar
Pertimbangan stress lingkungan dan ekonomi . Bagaimana kedurasi kekuatan dan
ini durasi dari stressor ini ?
2. Kekuatan apa yang menyeimbangkan stressor
Apakah keluarga mampu mengatasi stress biasa dan ketegangan dalam kehidupan
sehari-hari keluarga ? sumber apa yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stressor
3. Apa definisi keluarga
Apakah definisi keluarga mengenai situasi tersebut ?
Apakah dilihat sebagai tantangan secara realistik dan penuh harapan ? apakah
keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian realistic dan penuh harapan .
Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stressor ?
4. Sejauh mana keluarga menggunakan koping internal ?
o Mengandalkan kelompok keluarga ?
o Berbagi perasaan , pemikiran, dan aktifitas, ( memperkuat kohesivitas)
o Fleksibitas peran
o Normalisasi
o Mengendalikan makna masalah ?
o Pemecahan masalah bersama ?
o Mendapatkan masalah bersama ?
o Mendapatkan informasi dan pengetahuan ?
o Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga ?
o Menggunakan humor dan tawa ?
5. Sejauh mana keluarga menggunakan koping ekternal
o Memelihara jalinan aktif dengan komunitas
o Menggunakan dukungan spiritual ?
o Menggunakan system dukungan spiri tual ?
o Menggunakan system dukungan sosial ? ap akah keluarga memiliki ikatan yan
bermakna dengan teman, kerabat, tetangga, kelompok sosial, dan organisasi
komunitas yang memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan. Jika
demikian, siapa mereka dan bagaimana sifat hubungan mereka?
6. Strategi koping disfungsional apa yang telah digunakan keluarga atau apa yang sedang
digunakan ?apakah ada tanda tanda disfungsional ?
7. Bagaimana fungsi keluarga dikelola ?
Apakah stressor / masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga ?
Apakah keluarga terpajan krisis
8. Mengidentifikasi masalah keluarga di area stress
o Ketidakefektifaan penatalaksanaan penatalaksanan regimen terapi keluarga
o Kesiapan untuk meningkatkan koping keluarga
o Ketidakmampuan koping keluarga
o Risiko kekerasan terhadap orang lain
o Gangguan proses keluarga
o Proses keluarga yang tidak fungsional : alkoholisme
o Berduka disfungsional

9. Pemeriksaan Fisik

Pada saat akan melakukan pemeriksaan fisik ada beberapa persiapan untuk pemeriksaan
fisik, yaitu :
1. Tunjukkan pendekatan anda dengan pasien
2. Atur pencahayaan dan lingkungan
3. Tetapkan ruang lingkup pemeriksaan
4. Pilih urutan pemeriksaan
5. Buat pasien merasa nyaman.
Disarankan pemeriksaan pasien dilakukan dari sisi kanan pasien. Pemeriksaan secara umum
terhadap bentuk tubuh, tinggi badan, dan berat badan dimulai ketika pasien berada ketika
pertama kali berhadapan dengan pasien.
Awali inspeksi saat anda menyapa klien, yakni saat pertama kali anda memasuki ruangan
tamu dan perhatikan adanya tanda-tanda distress atau peyakit, anda dapat melakukan bagian-
bagian pemerksaan fisik setiap hari selama pasien berada dalam pengamatan perawat. Lihat
dan perhatian berbagia hal yang anda temui misalnya kelembapan telapak tangan, cara klien
berjalan, matanya, ekspresi dan emosinya. Berikut adalah pengkajian secara umum :
1. Warna kulit
2. Ekspresi wajah
3. Mobilitas
4. Pakaian dan postur
5. Pola bicara, gangguan, bahasa asing
6. Kesulitan mendengar, alat bantu
7. Tinggi badan dan perawakannya
8. Deformitas dan muskoloskelteal
9. Masalah penglihatan dan alat bantu yang dipakai
10. Kontak mata dengan pemeriksa
11. Orientasi dan kewaspadaan mental
12. Status nutrisi
13. Masalah pernafasan

Anjuran pengkuran yang di lakukan adalah :


1. Ukur tinggi badan
2. Timbang berat badan
3. Kaji jarak pandang
4. Dokumentasikan tanda-tanda vital: suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah dari kedua
lengan.

Berkut pengakajian fisik secara spesfik pada system tubuh manusia.


1. Pemeriksaan kulit, rambut, dan kuku
a. Pemeriksaan kulit
Kulit, periksa seluruh permukaan kulit dibawah cahaya yang baik. Inspeksi dan
palpasi setiap area. Perhatikan :
 Warna kulit : sianosis, ikterus, kerotenemia, perubahan melanin
 Kelembapan : lembap, kering, berminyak
 Temperature : dingin, hangat
 Tekstur : lici, kasar
 Mobilitas : menurun pada dehidrasi
 Turgor : menurun pada saat dehidrasi
 Apabila ada lesi, perhatikan lokasi, susunan dan bentyuknya, tipe, warna.
b. Pemeriksaan Rambut.
lakukan inspeksi dan palpasi rambut. Perhatikan :
 Kuantitas : tipis, tebal
 Distribusi : alopesia sebagain atau total
 Tekstur : halus atau kasar
c. Pemeriksaan kuku
lakukan inspeksi dan palpasi kuku jari, tangan dan kaki. Perhatikan :
 Warna : sianosis, pucat
 Bentuk : jari tabuh (clubbing)
 Adanya lesi: paronikia, onikolisis

2. Pemeriksaan kepala dan leher


a. Pemeriksaan kepala
- Sakit kepala merupakan gejala yang sangat sering terjadi yang memerlukan
evaluasi yang cermat
- Apakah sakit kepala menyerang satu sisi atau bilateral
- Tanyakan mengenai gejala yang terkait
- Tanyakan batuk, bersin atau perubahan posisi kepala
- Tanyakan mengenai riwayat keluarga
b. Pemeriksaan mata
- Tanyakan bagaimana penglihatan
- Bagaimana jarak penglihatan jauh atau dekat
- Bagaiman pandangan kabur atau tidak
- Tanyakan mengenai nyeri, kemerahan, dan air mata ya ng berlebihan
c. Pemeriksaan telinga
- Tanyakan bagaimana pendengaran anda
- Apakah pasien mengalami kesulitan khusus untuk pendengaran
- Keluhan sakit telinga atau nyeri di dalam telinga
- Tanyakan mengenai vertigo
- Inspeksi kesejajaran
- Palpasi aurikula
- Kaji pendengaran dengan gtes bisikan
- Lakukan pemeriksaan otoskopik
- Lakukan tes rinne dan weber
d. Pemeriksaan hidung
 Perhatikan struktur hidung, posisi srptum
 Tentukan kepatenan masing-masing lubang hidung
 Inspeksi mukosa, septum, turbin dengan speculum nasal
 Kaji fungsi olfaktorius, periksa penciuman
e. Pemeriksaan mulut dan faring
 Inspeksi bibir, mukosa, gusi
 Inspeksi orofaring, uvula, tosil, faring dan bau mulut
 Inspeksi gigi untuk melihatb warna, jumlah karakteriskin permukaannya
 Inspeksi lidah untuk melihatb warna, karakterisktik, kesimetyrisan dan
geraknnya
 Tes reflex muntah dan reflex ah
 Lakuikan tes pengecap
f. Pemeriksaan leher
 Inspeksi untuk melihat :
o Kesimetrisan
o lunaknya leher
o tiroid
o distensi vena jugularis
o rentang pergerekan sendi
o tes bresistensi melawan tangan pemeriksa
 Palpasi nadi nkarotis, posisi trakea, tiroid
 Auskultasi arteri karotis dan tiroid untuk mendengarkan suara yang tidak
normal

3. Pemeriksaan toraks dan paru


a. Lakukan Inspeksi pada :
 Permukaan kulit
 perkembangan musculoskeletal
 kesimetrisan
 otot pernafasan
 postur klien
 upaya nafas

b. Lakukan palpasi pada :


 Dinding dada untuk melihat kestabilan, krepitasi, nyeri tekan
 Pericardium untuk mengkaji adanya getaran, helaan nafas dan pulsasi
 Dada kiri untuk menentukan llasi impuls di apeks
 Untuk menkaji taktil premitus
 Nodus infrakalvikular, aksila
c. Lakukan auskultasi Jantung

4. Pemeriksaan Abdomen
a. Lakukan Inspeksi pada :
Permukaan kulit, kontur, pulsasi, gerakan
b. Lakukan auskaltasi pada :
 Semua kuadran untuk mendengar bising usu
 Aorta, arteri renalis, arteri femoralis
c. Lakukan perkusi pada :
 Semua kuadran untuk mengkaji tonus
 Batas-batas hati dan perkiraan rentangnya
 Garis mid-aksila kiru untuk mengkaji apakah dihasilkan suara redup di limpa
d. Lakukan palapasi pada :
 Lakukan palpasi ringan pada semua kuadran
 Ginjal kiri dan kanan
 Mengetahui pulsasi aorta

5. Muskuloskeletal

Observasi saat klien bergerak dan posisi bebaring ke posisi duduk


perhatikan koordinasi, penggunaan otot, kemudahan dalam bergerak

6. Nuerologis
 tes fungsi sensorik
 Tes sensai getra
 Tes fungsi motorik
 Tes reflek tendon
 Tes reflex babinski secara bilateral
 Observasi cara berjalan

Anda mungkin juga menyukai