Anda di halaman 1dari 27

KULIAH OBSTETRI PATOLOGI

TOPIK
ABNORMALITAS PLASENTA
ABNORMALITAS FUNIKULUS DAN UMBILIKUS
KELAINAN PADA AMNION DAN CAIRAN CORION

Dr. Risman
i F. Kaban, SpOG
S OG
Penyakit-Penyakit
y y p
pada Plasenta

Plasenta :
• Normal Ǿ 15 – 20 cm ; tebal 1,5 – 3 cm ; berat 1/6 berat bayi (500-
600 gram)
• Plasenta yang besar dan berat : syphillis, erotroblastosis
foetalis, DM dan peny. Ginjal. PE perbandingan dgn baik 1 : 3
• Placenta
ace ta kecil
ec
Placenta Succenturiata :
• Terdapat plasenta kecil diluar plasenta besar, terpisah diantara
keduanya dihubungkan pembuluh darah
• Bisa menyebabkan PPH.
PENYAKIT--PENYAKIT PADA PLASENTA
PENYAKIT

PLASENTA SETELAH KELAHIRAN


Plasenta Bipartita :
• Placenta 2 buah dipisahkan oleh selaput ketuban
• Kalau lengkap → plasenta dupleks (Bilobata)
• Pembagian lobis tidak lengkap ; 2 buah bersatu

Plasenta Membranasea :
• Lebar dan tipis
p → terkadang g menutupi
p seluruh kavum uteri Æ
plasenta previa atau retensio plasenta Æ kesulitan Kala

Plasenta
ase ta Circumvalata
C cu a ata :
• 2-18% sering abortus dan solusio plasenta

Plasenta Battledore :
• Insersi tali pusat pada bagian marginal
• Perdarahan Antepartum
• Menyerupai plasenta previa
• Menyebabkan prematuritas
F Ada kalanya tali pusat berinsersi tidak pada jar.
Plasenta tapi pada selaput janin pembuluh darah
umbilikal.

) Berjalan antara chorion dan amnion → menuju


plasenta.
plasenta

) Inverti vasaprevia → ketuban pecah pd permulaan


persalinan → pembuluh darah robek → perdarahan
intra partum.

) Gawat janin → kehilangan darah.


F Asfiksia → p
penekanan pembuluh
p darah oleh bagian
g
anak
F Vasa previa sering diduga plasenta previa atau sol.
Plasenta
F Untuk membedakannya darah yg keluar 2- 2-3 cc di
campur air 1:1

) Cantrifuge 2000 rpm ± 2 mnt, supernatan di


pisahkan,, di campur
p p Na OH 0,25
, N 5:1 ± ((1
(1--2)) mnt.

) Warna kuning coklat (Alkalin beme) → dari ibu.

) Warna merah Hb janin

) Kematian
K ti bbayii pada i ± 60 % → tindakan
d vasa previa ti d k
SC segera
Gangguan Fungsi Plasenta
• Kelangsungan hidup janin tergantung : keadaan ibu
ibu, uterus
uterus,
janin, fungsi plasenta

Fungsi Plasenta
• Respiratorik
Respiratorik, metabolik
metabolik, nutrisi
nutrisi, endokrinologik
endokrinologik, penyimpanan
penyimpanan,
transportasi dan pengeluaran, dan penyaluran antibodi dari ibu
ke anak
• Kelaianan inflantasi plasenta :
– Normal Æ fundus muka dan belakang
Jonjot-jonjot Æ starum spongiosum.
• Rendah Æ Plasenta previa
• Jonjot-jonjot dalam Æ plasenta akreta Æ Inkreta Æ Perkreta
Insufisiensi Plasenta :
Anatomi dan fisiologi tidak mampu memberi nutrisi dan oksigen kepada janin

Adanya gangguan fungsi plasenta


• Contoh : nutrisi → bayi KMK
oksigenasi → hipoksia janin Æ Small fordate baby Æ
vernix coceosa ((-))

Etiologi
• BOH
BOH, ttoksemia
k i gravidarum,
id peny. Gi
Ginjal
j l ddan HDK,DM,
HDK DM
isoimunisasi, Rh, gemelli, postmaturitas
• Gangguan vaskularisasi dan plasentasi → infark → gangguan
f
fungsii
• Isoimunisasi resus → kegagalan jantung janin → oedema →
gangguan fungsi
STRUKTUR FUNGSIONAL PLASENTA :
Pemeriksaan Lain Yang Mendukung

• USG,
USG pertambahan
b h Diameter
Di Biparietal
Bi i l secara serial.
i l
• Amnioskopi : volume dan warna air ketuban
• Stres test janin : kerja ringan atau oxytocin infus → deselerasi
lambat
• Kadar estriol urine 24 jam : > 36 mgg.
mgg Kadar 12 – 18 ųg/24 jam,
jam
kalau turun > 20% → insifisiensi plasenta
• Hormon HPL dalam darah: kadar puncak kehamilan 37 mgg.
• Enzym Alkaline Phosphatase dan oksitosinase membantu
metabolisme janin
Penanganan Kehamilan dan Persalinan

• Petunjuk insufisiensi plasenta → IUGR


• Tetapi IUGR bisa juga karena : kelainan ibu (gizi dan o
ksigenasi jelek) atau kelainan janin (genetik)
• Tanda-tanda IUGR harus dikenali :
- BOH dan fundus uteri, lingkaran perut dan
pertambahan berat
badan tidak sesuai
• Tindakan dalam kehamilan :
- Konservatif :
= Pengobatan kausal
= Memperbaiki fungsi plasenta
plasenta, istirahat baring,
baring diet yang
sesuai, obat tokolisis.
- Tindakan aktif, kalau :
= Konservatif tidak dapat dipertahankan
= Kehamilan > 36 minggu → terminasi kehamilan

• Pada terminasi kehamilan, pengawasan ketat dilakukan dengan :


- Mendengar DJJ : monoaural, phonocardiogram
- Melihat
M lih t air
i ketuban
k t b : Pemecahan
P h ketuban
k t b amniotomi
i t i
- Variasi DJJ dan his : Kardiotokografi
- Pengukuran pH darah janin
Infeksi Plasenta :
y
• Penyebab sepsis
p p puerperalis
p dan p
pada jjanin p
pneumonia,,
peradangan tali pusat dan septicemia

Tumor Plasenta (Chorioangioma)


(C ):
• Miksomafibroma, hemangioma, molahidatidosa, koriokarsinoma

Infark Plasenta :
• Bagian
Bagian-bagian
bagian berwarna putih nodular dan keras yang terletak
baik pada permukaan foetal maupun maternal atau kedua-
duanya
• Karena
K gangguan vaskularisasi
k l i i dan
d penumpukan k fibrin
fib i
• Pada permukaan foetal tidak penting
• Pada
P d permukaan
k l → insufisiensi
maternal
t i fi i i
FUNIKULUS DAN
UMBILIKUS
F Panjang tali pusat ± 55 cm

) 2 arteri 1 vena
) Achordia
A h di (tanpa
(t tali
t li pusat)
t)
) ± 300 cm panjang
) ± 32 cm bisa lahir normal,
normal bila letak plasenta di
fundus
) Tali pusat mutlak atau nisbi (lilitan pada leher atau
badan janin)
F Tali pusat pendek:

) Partus lama
) Hernia umbilikalis
) Ruptura
R t ttali
li pusatt
) Sol. Plasenta
) Inversio
I i uteri
t i
) Sulit di duga sebelum anak lahir
) Lilitan tali pusat segera dipotong antara 2 klem
setelah kepala janin lahir
F Tali pusat panjang :

) Lilitan
) Tali pusat menumbung (ketuban pecah)
) Tali pusat terkemuka (ketuban belum pecah)
) Simpul benar (true knot) → gerakan anak aktif
) Simpul palsu : pembuluh darah umbilikus terutama
vena lebih pendek dari tali pusat
- HIDRAMNION -
Jumlah air ketuban tergantung :
Usia kehamilan ; keadaan ibu dan keadan janin
Jumlah air ketuban pada berbagai umur kehamilan :
ƒ 10 minggu : lebih kurang 30 cc
ƒ 20 minggu : lebih kurang 350 cc
ƒ 38 minggu : lebih kurang 1000 cc
ƒ 42 minggu : lebih kurang 500 cc
Air ketuban diproduksi
p :
9 Permulaan
P l kehamilan
k h il – pertengahanh kehamilan
k h il →
transudasi cairan plasma melalui selaput amnion dan
chorion
9 Proses
P menelan
l dan
d produksi
d k i urine
i janin
j i
Sirkulasi air ketuban masuk – keluar kantong ketuban ± 500 cc
perjam
POLIHIDRAMNION

• Volume air ketuban lebih 2000 cc


• Muncul sesudah kehamilan lebih 20 minggu
• Dibagi atas akut dan kronik ; akut 2%
• Angka kejadian 1 : 150 – 200 kehamilan
• Penyebab : hidramnion antara lain : Rh isoimunisasi, DM,
gemelli kelainan kongenital dan idiophatic
gemelli, idiophatic.
DIAGNOSIS :
ƒ Sering pada trimester terakhir kehamilan.
ƒ Fundus uteri ≥ tua kehamilan.
ƒ Djj sulit didengar.
ƒ Polihidramnion : Ringan : sesak nafas ringan
Berat : air ketuban > 4000 cc.
cc
ƒ Dyspnoe & orthopnea, oedema pada extremitas bawah .

Diagnosis : mudah
ƒ Dengan palpasi
ƒ Pemeriksaan USG
ƒ Jumlah empat kuadrant > 24 cm
Perbedaan akut dan kronis polihidramnion

No. Keterangan Kronik Akut


1. Diagnosis ditegakkan 28-38 mgg. 20-24 mgg.

2. TFU [ada kehamilan 24 mgg. 20-26 mgg. 24-32 mgg.

3 Kenaikan BB dalam 4 mgg.


3. mgg 1 – 3,5
3 5 kg 4 5 – 5,5
4,5 5 5 kg

4. Persalinan 32–34 mgg 24-27 mgg.

5. Keluhan ibu Ringan-Sedang Berat


Penyebab dan angka kejadian Polihidramnion

Penyebab
y Angka
g Kejadian
j
Idopatik 34
Diabetes mellitus 25
Kelainan kongenital 20
Eritoblastosis fetalis 11
Gemelli 8
Akut 2
PENANGANAN

• Telusuri penyebab
• Kronik hidramnion : diet protein ↑, cukup istirahat, k/p sedatif.
• Polihidramnion sedang/beat, aterm → terminasi.
• p
Penderita diopname, , istirahat total dan dimonitor
• Kronik hidramnion, amniosintesis jarang.
• Jika dyspnoe berat, orthopnea, janin kecil → amniosintesis
• Amniosintesis 500 – 1000 cc/hari → diulangi 2 – 3 hari
Amniosintesis,
• K/p diberi tokolitik
• Komplikasi yang sering : klainan letak janin, partus lama,
solusio plasenta
plasenta, tali pusat menumbung dan PPH.PPH
• Prematuritas dan kematian perinatal tinggi sering pada
polihidramnion akut
OLIGOHIDRAMNION
• Air ketuban < 500 cc
• Pada trimester II dan III kehamilan, lebih awal prognosa janin
lebih jelek
• Penyebab : pertumbuhan janin terhambat, ketuban pecah dini,
postdatism dan kelainan kongenital
• Dibandingkan polihidramnion, prognosa janin lebih jelek

Diagnosis :
• Uterus < usia kehamilan
• Cari penyebab
p y
• USG : - Masing-masing kuadrant < 1 cm
- Jumlah keempat kuadrant < 5 cm
Penanganan :

• Pada trimester II kehamilan, prognosa janin jelek


• Berlangsung lama → hipoplasia paru dan deformitas janin.
• Oligohidramnion dan peny. Jantung turunan → prognosa janin
jelek
• Amnio infusion dapat dipertimbangkan
• Penanganan tergantung penyebab
• KPD → p penanganan
g KPD
• PJT → penanganan PJT
• Postdatism → penanganan postdatism
Infeksi Selaput Ketuban
Disebut
Di b t jjuga amnionitis
i iti → ibuib demam,
d air
i ketuban
k t b berbau
b b →
sudah terlambat
– Sering pada KPD dan partus terlantar
– 5 – 20% kasus
k KPD → amnionitis
i iti
– Amnionitis dapat berlanjut : endometritis dan infeksi
neonatal
– Kemungkinan amnionitis tergantung pada : lamanya KPD,
laten period persalinan, jumlah VT dan jumlah air ketuban.

Penyebaran :
• Transcervical → selaput ketuban
• Transcervical → desidua → lapisan khorion
• Infeksi langsung ke jaringan cervical
• Systemic → plasenta → chorion
Penanganan:

• Awal infeksi,
infeksi diagnosa sulit → gejala klinik dan
laboratoriumtidak spesifik
• Diagnosa cepat, penanganan tepat → prognosa ibu & janin baik
• Gejala : demam, maternal & fetal takikardi, uterus nyeri dan
cairan ketuban berbau
• Pemeriksaan : gram,
gram klutur dan sensitivity test
test, bakteri aerob &
anaerob perlu segera dilakukan
• Untuk menghindari
g peritonitis → p
p persalinan ppervaginam
g ; k/p
p
SC
• Pemberian antibiotika → sesuai dengan sensitivity test

Anda mungkin juga menyukai