Anda di halaman 1dari 11

YOGAPOLHONG

——————————->>>>>

Belajar ArcGIS 10 – Membuat banyak


layout dalam satu .MXD dengan “Data
Driven Pages”
17 April 2013 Belajar GIS, Layout layout
Sering kali kita membuat banyak layout tetapi masih dalam tema yang sama, yang membedakan
antar layout hanya wilayahnya saja. Untuk memudahkan dan menghemat waktu maka kita dapat
menggunakan tools “Data Driven Pages”. Contohnya adalah peta yang memakai indeks seperti
peta RBI (Rupa Bumi Indonesia), atau contoh lain layout peta yang dibuat berdasarkan wilayah
adminstrasi seperti peta kawasan hutan menurut wilayah administrasi kabupaten dalam suatu
provinsi.

Tentunya kita akan memerlukan layer indeks yang digunakan untuk membedakan antar layout,
atau dengan kata lain layer yang mempunyai attribut yang membedakan antar wilayah. Layer
indeks ini dapat berupa grid atau dapat juga berupa wilayah seperti wilayah administrasi.
Perpindahan antar halaman layout didefinisikan berdasar attibut yang ada pada suatu kolom
dalam layer indeks.

Sebagai contoh dalam tulisan ini kita akan membuat layout peta kawasan hutan menurut
kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu,Provinsi Kalimantan Barat. Shapefile yang digunakan
adalah kawasan hutan (Kemenhut) dan peta wilayah (BPS,2010). Yang menjadi layer indeks
adalah peta wilayah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.

Attribut dari shapefile kawasan hutan Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut

Sedangkan Attribut dari shapefile peta wilayah kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu adalah
sebagai berikut

Layout kawasan hutan per kecamatan ini akan diatur untuk menampilkan hanya kawasan hutan
di kecamatan tersebut saja, sehingga kawasan hutan di kecamatan-kecamatan lain di sekitarnya
tidak akan ditampilkan dalam layout tersebut. Oleh karena itu sebelumnya kedua shapefile
tersebut di “overlay” terlebih dahulu (bisa dengan union atau identity).
Adapun attribut shapefile setelah proses “overlay” menjadi seperti berikut ini

Setelah itu, toolbar “Data Driven Pages” diaktifkan, maka akan muncul toolbar baru.
Langkah selanjutnya adalah meng”klik” tombol “Data Driven Page Setup” untuk kemudian
mengatur apa yang akan menjadi dasar dalam pembedaan halaman (page) dalam “Data Driven
Pages”

Dalam contoh ini, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:


1.Mengaktifkan “Data Driven Pages” dengan mencentang pada “Enable Data Driven Pages”.
2.Menentukan “Data Frame” yang digunakan, pada contoh ini yaitu “Layers”.
3.Menentukan layer yang digunakan sebagai dasar pembeda antar layout; dalam contoh ini yang
dipakai adalah layer shapefile “batas_kec”.
4.Menentukan kolom yang dijadikan dasar pembeda antar layout; dalam contoh ini memakai
kolom “KECAMATAN” . Kolom-kolom yang dapat dipilih adalah kolom dari shapefile yang
ditentukan pada langkah ke-3. Attribut dalam kolom ini nantinya dapat dimunculkan sebagai ”
text” dalam layout, yang akan berubah sesuai dengan halamannya.
5.Menentukan berdasar kolom mana halaman layout tersebut diurutkan; dalam contoh ini adalah
berdasar kolom “KECNO”. Kolom-kolom yang dapat dipilih adalah kolom dari shapefile yang
ditentukan pada langkah ke-3.
Setelah diklik “OK”, maka tampilannya adalah sebagai berikut

Pada jendela “View” terlihat yang menjadi fokus adalah wilayah Kecamatan Silat Hilir.
Akan tetapi, karena pada layout ini hanya akan menampilkan kawasan hutan di kecamatan
tersebut saja (sesuai yang terpilih pada “Data Driven Pages”), maka masih diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Klik kanan pada layer yang pada langkah awal sudah di”overlay”, pada contoh ini adalah layer
“kawasan_kapuas_hulu.shp”
2. Klik “Properties”.
3. Pilih menu “Definition Query”.
4.Klik tombol “Page Definition”

5.Setelah muncul jendela “Page Definition Query” maka centang pada “Enable”
6. Pilih kolom dari shapefile yang isinya sama persis dengan yang digunakan menjadi kolom
pada “Name Field” pada jendela “Setup Data Driven Pages”.
7.Pilih “Match” pada “Show features that”
8. Klik “OK”. Maka kawasan hutan di kecamatan lain tidak akan diperlihatkan.
Langkah selanjutnya adalah menampilkannya di Layout

Agar judul dari peta tersebut juga otomatis berubah sesuai dengan wilayah kecamatannya, maka
pada nama kecamatan, kita memakai “query”. Query tersebut kita copy saja dari query yang
telah ada pada “Data Driven Page Name”. Caranya :
1. Klik pada “Page Text” yang terletak paling kanan pada toolbar “Data Driven Pages”.
2.Pilih “Data Driven Name”.
3. Pada jendela “View” akan muncul tulisan yang dikelilingi oleh garis berwarna biru putus-putus.
4.Klik dua kali pada tulisan tersebut.
5.Akan muncul jendela “Properties”.
6.Salin (copy) query yang terdapat pada “Text”.
7.”Paste” query tersebut pada “Text” judul peta.
8. “Text” pada langkah ke-3 yang diambil querynya dihapus dari layout, sehingga tidak
mengganggu layout.
Maka selesai sudah “template” layout dari peta kawasan hutan per kecamatan di Kabupaten
Kapuas Hulu. Untuk berpindah ke layout kecamatan lain, hanya perlu klik tombol “Next Page”
pada toolbar “Data Driven Pages”
Maka “View” yang tampil di Layout akan berpindah ke wilayah selanjutnya sesuai dengan yang
diatur pada “Setup Data Driven Pages”

Jadi setelah memakai tool “Data Driven Pages” kita tinggal mengatur skalanya agar bulat (jika
diperlukan) kemudian menyimpan ke dalam .MXD baru atau bisa juga .MXD hanya satu, tetapi
untuk output dalam bentuk image saja misal dalam bentuk .jpeg .

Untuk menyimpan layout dalam bentuk image langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Klik pada menu “File”.
2. Pilih “Export Map”.
3.Pilih folder tempat penyimpanan file.
4.Ketikkan nama file yang akan dihasilkan (defaultnya akan sesuai dengna nama .MXD).
5.Pilih jenis image.
6. Mengatur kualitas image yang dihasilkan.
7. Save.
Share this:

Twitter Facebook

Suka
Satu blogger menyukai ini.

Terkait

Belajar ArcGIS 10 – Belajar ArcGIS 10 – Belajar ArcGIS 10 -


Layout Menghitung Luas Membuat simbol "sendiri"

4 pemikiran pada “Belajar ArcGIS 10 –


Membuat banyak layout dalam satu .MXD

Anda mungkin juga menyukai