Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN UROSEPSIS


DI RUANG HCU IGD RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

MAHASISWA :
NURLAELA FAIZA
A2R16039

PEMBIMBING PENDIDIKAN PEMBIMBING RUANGAN


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN UROSEPSIS
DI RUANG HCU IGD RSUD Dr. ISKAK KAB. TULUNGAGUNG

I. DEFINISI

Urosepsis adalah suatu kondisi terjadinya sindroma peradangan sistemik yang diakibatkan
karena bakteri yang berasal dari saluran kemih tersebut.Urosepsis adalah suatu kondisi ketika infeksi
saluran kemih menyebabkan sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS).Infeksi saluran kemih tersebut
menyebar ke aliran darah.
Urosepsis adalah adanya mikroorganisme patogenik atau toksinnya didalam darah atau
jaringan lainnya. Urosepsis berat adalah yang berkaitan dengan disfungsi organ , hipoperfusi, atau
hipotensi.
UROSEPSIS adalah infesksi saluran kemih yang menyebar ke aliran darah sehingga antibodi
memberikan respon berlebihan dan merangasang tubuh, menghasilkan antibodi terlalu banyak
akhirnya masuk ke dalam darah. kemudian menyebabkan keracunan darah
II. ETIOLOGI

Urosepsis disebabkan oleh bakteri gram (-) dan focus primernya dapat berasal dari saluran
genitouraniruim, saluran empedu dan saluran gastrointestinum yang kemudian menyebar kestruktur
yang berdekatan, seperti pada peritonitis setelah perforasi apendikal, atau biasa berpindah dari
perineum ke urethra atau kandung kemih. Sedangkan gram (+) timbul dari infeksi kulit., saluran
respirasi dan juga biasa bersal dari luka terbuka, seperti luka bakar.
III. TANDA DAN GEJALA
a. Nyeri perut dan panggul
b. Urin berdarah
c. Sulit atau sakit saat buang air kecil dan terasa panas saat BAK
d. Demam dan menggigil
e. Nyeri selama berhubungan seksual
f. Detang jantung cepat
g. Nafas cepat
h. Nadi lemah
i. Keringat banyak
j. Mengalami gejala infeksi saluran kemih
IV. PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG
a. Tanda-tanda vital
b. Kultur darah
c. Pemeriksaan laboratorium
d. Rontgen thorax dan abdomen
e. USG organ urogenital

2
f. CT scan

V. PENATALAKSANAAN
a. Penanganan gawat (syok) : resusitasi ABC
b. Pemberian antibiotik = menghilangkan sumber infeksi
c. Resusitasi cairan dan elektrolit

VI. KRITERIA UROSEPSIS


a. Kriteria I : terbukti bateremia atau dicurigai sepsis.
b. Kriteria II : Systemics Inflammatory Response Syndrome (SIRS)
Suhu tubuh :> 38 derajat Celcius atau < 36 derajat Celcius
Nadi :> 90x per menit
Pernafasan :> 20x per menit
Alkalosis respiratorik : PaCO2 < 32 mmHg
Leukosit :> 12.000/mm3 atau 4.000/mm3
c. Kriteria III : Multiple Organ dysfunction syndrome (MODS)
Tekanan darah sistolik < 99 mmHg selama > 1 jam walaupun cairan adekuat.
Produksi urin < 0,5 ml/kg BB/jam walaupun resusitasi cairan adekuat.
Ph darah < 7,30.
Somnolen, kebingungan.

VII. PATHWAY
Kuman pada sistem perkemihan

Masuk ke dalam sirkulasi darah

Sitokin

Aktivasi sel-sel makrofag atau monosit

Memacu reaksi inflamasi

Urosepsis Urosepsis

Takipneu Takikardi Demam Nyeri berhubungan seksual Disuria

Nyeri
Hipertermia Disfungsi seksual

Kurang terpajan informasi

3Kurang pengetahuan
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan kerusakan control suhu
b. Nyeri akut berhubungan dengan adanya pus saat berkemih
c. Infeksi
d. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit
e. Kurang pengetahuan mengenai konsep penyakit dan pengobatan berhubungan dengan kurang
terpapar informasi.

IX. INTERVENSI
1) Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
Manajemen Hipertermia :
Observasi :
 Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi)
 Monitor suhu tubuh
 Monitor haluaran urine
Terapeutik :
 Longgarkan atau lepaskan pakaian
 Berikan cairan oral
Edukasi :
 Anjurkan tirah baring
Regulasi Temperature :
Observasi :
 Monitor suhu tubuh sampai stabil (36,5 derajat Celcius sampai 37,5 derajat Celcius
 Monitor tekanan darah, frekuensi pernafasan, dan nadi

2) Nyeri berhubungan dengan disuria


 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur

Manajemen nyeri :
Observasi :
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik :
Edukasi :
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

X. DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan keperawatan Nanda nic-noc jilid 3.
Jogjakarta : Mediaction.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/urosepsis-adalah-infeksi-saluran-kencing/.2018

4
KLINIK KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
MAHASISWA STIKES “HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG

NURLAELA FAIZA
A2R16039

STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG


Jl. Wahidin Sudiro Husodo Telp / Fax (0355) 322738
TULUNGAGUNG (66224)
Alamat e-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

5
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl : 15 Juni 2020 Jam : 17.00


Tanggal Masuk : 15 Juni 2020 No. reg : 22122233
Ruangan / Kelas : HCU IGD
No. Kamar :3
Diagnosa Masuk : Urosepsis
Diagnosa Medis :Urosepsis

I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. R
2. Umur : 66 Tahun
3. Jenis Kelamin :L
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Bahasa : Indonesia dan Jawa
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Karyawan
9. Alamat : Kauman
10. Alamat yg mudah dihubungi : Kauman
11. Ditanggung oleh : BPJS

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
Demam, sesak, batuk berdahak, pingsan (kesadaran menurun)
b. Keluhan Utama :
Perut mual
2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :
Pada tanggal 15 JUNI 2020 pukul 20:00 WIB pasien masuk ke IGD RSUD Dr. iskak
Tulungagung dengan keluhan demam, sesak, batuk berdahak, serta kesadran menurun.

1
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
Memakai kateter selama kurang lebih 2 tahun.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
tidak ada keturunan yang mengalami penyakit seperti Tn. P
III. POLA AKTIFITAS SEHARI-HARI

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

A. Pola Tidur / Istirahat


1. Waktu Tidur 21:00 Sewaktu-waktu

2. Waktu Bangun 05:00 Sewaktu-waktu

3. Masalah Tidur Tidak ada Suara bising

4. Hal-hal yang Suasana tenang Suasana tenang


mempermudah tidur

5. Hal-hal yang Suara bising Suara bising


mempermudah pasien
terbangun

B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna Kuning khas Belum BAB
- Bau Khas Belum BAB
- Konsistensi Padat Belum BAB
- Jumlah Tidak terkaji Belum BAB
- Frekwensi 1-2x/hari Belum BAB
- Masalah BAB Tidak ada Belum BAB
- Upaya mengatasi Tidak ada Belum BAB

2. B A K
- Spontan/alat bantu Kateter Kateter
- Warna Kuning khas Kuning pekat kecoklatan
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah Tidak terkaji 100cc saat pengkajian
- Frekwensi Tidak terkaji Tidak terkaji
- Masalah BAK Ada Ada
- Upaya mengatasi Pemasangan kateter Pemasangan kateter

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan
- Oral/NGT Oral Oral
- Frekwensi 3x/hari 3x/hari
- Jenis Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada Setiap makan merasa mual
- Upaya mengatasi Tidak ada Makan sedikit tapi sering

2
2. Minum
- Oral / NGT Oral Oral
- Frekwensi Kurang lebih 8x Sewaktu-waktu
- Jenis Cair Cair
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

D. Kebersihan diri / personal


hygiene :
1. Mandi 3x/hari Di lap
2. Keramas 3 hari sekali Di lap
3. Pemeliharaan gigi dan 3x/hari 1x/hari
mulut
4. Pemeliharaan kuku Saat kuku panjang dipotong Belum potong kuku
5. Ganti pakaian Kurang lebih 3x/hari 1x/hari

E. Pola Kegiatan / Aktifitas Kepala rumah tangga Pasien hanya terbaring


Lain

F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Tidak Tidak

IV. DATA PSIKO SOSIAL


A. Pola Komunikasi :
Kesadaran menurun
B. Orang yang paling dekat dengan klien :
Anak
C. Rekreasi
Hobby : memancing
Penggunaan Waktu Senggang :
Menonton TV
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit :
Tidak bisa beraktivitas
E. Hubungan dengan orang lain / interaksi sosial :
aktif berkomunikasi dengan orang lain
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan :
Anak

V. KONSEP DIRI
A. Gambaran Diri
Baik
B. Harga Diri
Pasien ingin cepat sembuh
C. Ideal Diri
Pasien ingin beraktivitas seperti biasa
D. Identitas Diri
Pasien mengatakan namanya Tn.I
E. Peran
Ayah dan kakek

3
VI. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Selama di rawat pasien tetap beribadah dengan sering menyebut nama Allah
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit : pasien yakin sembuh
C. Keyakinan terhadap penyembuhan :
Pasien yakin sembuh

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A.Kesan Umum / Keadaan Umum
lemah
B.Tanda – tanda vital
Suhu Tubuh : 39 derajat Celcius Nadi : 80x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg Respirasi : 22x/menit
Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 80kg
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : bulat dan simetris
Ubun-ubun : ……………………………………………………….
Kulit kepala : sedikit kotor
b. Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut :
Tidak merata dan kotor
Bau : sedikit bau
Warna : putih
c. Wajah
Warna Kulit : sawo matang
Struktur Wajah : lengkap
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :
Lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
tidak ada peradangan
c. Konjuctiva dan sklera :
anemis, sclera putih
d. Pupil :
miosis
e. Kornea dan iris
bening, berwarna hitam
f. Ketajaman penglihatan / visus :
tidak terkaji
g. Tekanan bola mata :
tidak terkaji
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi :
simetris
b. Lubang Hidung :
sedikit kotor
c. Cuping hidung :
tidak ada pernafasan cuping hidung

4
4. Telinga
a. Bentuk telinga : lebar
Ukuran telinga : lebar
Ketegangan telinga : lentur
b. Lubang telinga :
sedikit kotor
c. Ketajaman pendengaran :
dapat mendengar dengan normal
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir :
kering
b. Keadaan gusi dan gigi :
ada caries gigi
c. Keadaan lidah :
sedikit kotor
d. Orofarings :
tidak ada peradangan
6. Leher
a. Posisi trakhea : simetris
b. Tiroid : tidak ada pembesaran
c. Suara : normal
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran
e. Vena jugularis : tidak ada bendungan
: …………………………………………………
f. Denyut nadi Carotis : teraba normal
: …………………………………………………
D. Pemeriksaan Integumen ( Kulit )
a. Kebersihan : kotor
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : sawo matang
d. Turgor : normal
e. Tekstur : halus
f. Kelembaban : kering
g. Kelainan pada kulit : mengelupas dan kemerahan
: …………………………………………………
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
a. Ukuran dan bentuk payudara :
simetris
b. Warna payudara dan areola :
cokelat
c. Kelainan-kelainan payudara dan puting :
tidak ada
d. Axila dan clavicula :
tidak ada benjolan

5
F. Pemeriksaan Thorak / dada
1. Inspeksi Thorak
a. Bentuk Thorak : normal
b. Pernafasan
Frekwensi : 20x/menit
Irama : reguler
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas :
tidak ada
d. Alat bantu : O2 - luka : ada
Keterangan luka : kulit memerah dan mengelupas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) :
getaran sama, kanan dan kiri
b. Perkusi :
sonor/normal
c. Auskultasi
Suara Nafas :
Vesikuler/normal
Suara Ucapan :
Seluruh lapang paru
Suara Tambahan :
Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulsasi : teraba
- Ictus cordis : ICS V (mid clavicula sinistra)
b. Perkusi
Batas-batas jantung :
Atas = ICS II mid sternalis. Bawah = ICS V
Kanan = ICS IV mid sternalis dextra. Kiri = ICS V midclavicula sinistra
c. Auskultasi
- Bunyi jantung I : terdengar lup
- Bunyi jantung II : terdengar dup
- Bunyi jantung Tambahan : tidak ada - Bising / Murmur : tidak ada
- Frekwensi denyut jantung : 90x/menit
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : datar
- Benjolan / Massa : tidak ada benjola/ massa
-Bayangan pembuluh darah pada abdomen : Tidak terlihat bayangan pembuluh darah

- Luka : post laparotomi / post SC : ket luka- Auskultasi


- Peristaltik Usus : 17x/menit

c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Benjolan / massa : tidak ada benjolan massa
- Tanda-tanda ascites : tidak ada acites
- Hepar : tidak ada pembesaran hepar
- Lien : tidak ada pembesaran lien
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi :
- Suara Abdomen : timpani
- Pemeriksaan Ascites Tidak ada acites

6
H. Pemeriksaan Kelamin dan Daerah Sekitarnya
1. Genetalia
a. Kelainan – kelainan pada genetalia eksterna dan daerah inguinal : tidak ada
kelainan
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : normal tidak ada luka
b. Kelainan – kelainan pada anus dan perineum :tidak ada kelainan
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal ( Ekstrimitas )
a. Kesimetrisan Otot : simetris
b. Pemeriksaan Oedem : tidak ada oedema ekstremitas
c. Kekuatan Otot : normal
d. Kelainan – kelainan pada ekstrimitas dan kuku : px merasa lemas tidak ada kelainanpada
kuku
e. Luka : ada/tidak jenis : fraktur / abvasi / alat bantu : ya/tidak
jenis alat bantu-

J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS : Compos mentis, GCS 3-5-5
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) : normal
3. Syaraf otak( Nervus cranialis ) : normal
4. Fungsi Motorik : normal
5. Fungsi Sensorik : normal
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : normal
b. Refleks Patologis : normal

K. Pemeriksaan Status Mental


a. Kondisi Emosi / Perasaan : Px menerima keadaan sekarang
b. Orientasi : Baik
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan ) : Baik
d. Motivasi ( Kemauan ) : Px yakin akan sembuh
e. Persepsi : Baik
f. Bahasa : Jawa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : Urosepsis
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

2. Rontgen
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. E C G
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. U S G
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
5. Lain – lain
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

Ceftriaxon 2x1
Levofloxacin 1x750 mg
Ranitidine 2x1
7
Nebulizing Combivent 3x1
Paracetamol 4x1

Mahasiswa

NURLAELA FAIZA
____________________________
NIM. A2R16039

8
ANALISA DATA

Nama pasien : Tn. R


Umur : 66 tahun
No. Register : 22122233

NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


. (Pokok Masalah)
1. Mayor : Kuman pada sistem perkemihan Nyeri Akut
Ds :
1. Mengeluh nyeri pada Masuk ke sirkulasi darah
bagian perut bagian bawah
P : nyeri urosepsis Aktivasi sel-sel makrofag atau
Q : nyeri seperti ditekan monosit
R : perut bagian bawah / pada
kandung kemih Sitokin
S : skala nyeri 6
T : terus-menerus Memacu reaksi berantai
Do :
- Tamp Urosepsis
ak meringis dan gelisah
Disuria
Minor :
Ds : Nyeri
Do :
- Pola
nafas berubah
- Nafsu
makan berubah

2. Mayor : Kuman pada sistem perkemihan Hipertermia


Ds :
1. Px mengatakan badan Masuk ke sirkulasi darah
terasa enakan. Makan sedikit,
karena setiap kali makan Aktivasi sel-sel makrofag atau
terasa mual. Tidak sesak. monosit
2. -
Do : Sitokin
- Suhu
tubuh diatas nilai normal = Memacu reaksi inflamasi
39 derajat Celcius
Urosepsis
Minor :
Ds : - Demam/Hipertermia
Do :
- Kulit
terasa hangat

9
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. R


Umur : 66 tahun
No. Register : 221122233

NO. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


MUNCUL TERATASI TANGAN

1. 16 Juni 2020 Nyeri akut berhubungan dengan


disuria

2. 16 Juni 2020 Hipertermi berhubungan dengan


reaksi inflamasi

10
NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA RENCANA TANDA TANGAN
. KEPERAWATAN STANDART TINDAKAN
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan - N Manajemen nyeri : RENCANA
dengan disuria selama 1x24 jam diharapkan nyeri yeri berkurang Observasi :
dapat terkontrol. - Klien tampak tidak  Identifikasi lokasi, ASUHAN
meringis karakteristik, KEPERAWATAN
- Klien Nampak tidak durasi, frekuensi,
gelisah kualitas, intensitas Nama pasien : Tn. R
nyeri Umur : 66 tahun
 Identifikasi skala No. Register :
nyeri 221122233
 Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri

Terapeutik :
 Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat
dan tidur

Edukasi :
 Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri

2. Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan - S Manajemen Hipertermia :


dengan reaksi inflamasi selama 1x24 jam diharapkan suhu uhu tubuh normal 36,5 Observasi :
tubuh kembali normal. derajat Celcius sampai  Identifikasi
1
37,5 derajat Celcius penyebab
- Klien tidak tampak hipertermia (mis.
menggigil Dehidrasi)
- Panas badan menurun  Monitor suhu
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Tn. R Umur : 66 tahun No. Register : 221122233 Kasus : Urosepsis

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1 16 Juni - Mengidentifikasi penyebab hipertermia 16 Juni S : Px mengatakan badan terasa enakan.
2020/17.00 (mis. Dehidrasi) 2020/20:30 Makan sedikit karena perut mual bila diisi
- Memonitor suhu tubuh makanan.
- Memonitor haluaran urine
- Memberikan cairan oral O : Keadaan umum lemah
- Memberikan oksigen TD = 131/57 mmHg
- Berkolaborasi pemberian cairan dan Suhu = 38 derajat Celcius
elektrolit intravena N = 75x/menit
-Memonitor suhu tubuh sampai stabil (36,5 RR = 32x/menit
derajat Celcius sampai 37,5 derajat Celcius SpO2 = 97%
- Monitor tekanan darah, frekuensi Terpasang kateter
pernafasan, dan nadi Terpasang nasal 4lpm

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2
2. 2 16 Juni - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 16 Juni S : Px mengatakan badan terasa enakan. Saat
2020/17.00 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2020/20:30 BAK kadang-kadang nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri
- mengidentifikasi faktor yang memperberat O : Keadaan umum lemah
dan memperingan nyeri TD = 131/57 mmHg
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk N = 75x/menit
mengurangi rasa nyeri RR = 32x/menit
S = 38 derajat Celcius
SpO2 = 97%
Terpasang kateter
Urine = 100cc warna coklat pekat.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ISK DAN UROSEPSIS

Topik/Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Urosepsis


Sasaran: Tn. R dan keluarga
Hari,Tanggal: KAMIS, 18 Juni 2020
Pukul : Pukul 10.00 WIB
Penyuluh/Promotor: Nurlaela faiza
------------------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Tn. R dan Keluarga mengerti dan memahami tentang ISK dan urosepsis.
B. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menitdiharapkan Tn. R dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang :
a. Menjelaskan pengertian penyakit ISK dan urosepsis
b. Menyebutkan penyebab penyakit ISK dan urosepsis
c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit ISK dan urosepsis
d. Menjelaskan penangananpada anak dengan penyakit ISK dan urosepsis
e. Menyebutkan cara pencegahan penyakit ISK dan urosepsis
C. Garis Besar Materi:
4
Materi penyuluhan meliputi (terlampir):
a. Pengertian ISKdan urosepsis
b. Penyebab ISKdan urosepsis
c. Tanda dan gejala ISKdan urosepsis
d. Penanganan pada anak dengan ISKdan urosepsis
e. Cara pencegahan ISK
D. Metode Penyuluhan:
Ceramah dan tanya jawab
E. Media dan Alat:Leaflet
F. Alokasi Waktu :
Hari, tanggal: Rabu, 24 juni 2020
Pukul: 10.00-10.30 WIB

NO. KEGIATAN RESPON KELUARGA/PASIEN WAKTU


1 Pembukaan : Menjawab salam 5 menit
a. Salam pembukaan Memperhatikan
b. Perkenalan
c. Mengkomunikasikan tujuan
2. Kegiatan inti penyuluhan, menyampaikan materi tentang Menyimak dan memperhatikan penyuluhan 15 menit
: Menanyakan hal-hal yang belum jelas
a. Pengertian ISK
b. Penyebab ISK
c. Tanda dan gejala ISK
d. Penanganan pada anak dengan ISK
5
e. Cara pencegahan ISK

3. Penutup : Bersama penyuluh merangkum dan menyimpulkan materi. 10 menit


a. Merangkum materi. Pasien/keluarga menjawab pertanyaan materi yang dibahas.
b. Menyimpulkan materi yang telah didiskusikan. Menjawab salam
c. Melakukan evaluasi penyuluhan.
d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan dengan salam.

G. Setting Tempat
Duduk saling berhadapan
H. Evaluasi
NO ASPEK WAKTU METODE ALAT EVALUATOR
.
1. Kognitif 5 menit Tanya jawab Daftar pertanyaan Nurlaela

I. Daftar pertanyaan :
1. Apa itu ISK ?
2. Sebutkan penyebab ISK dan urosepsis?
3. Sebutkan tanda dan gejala ISK dan urosepsis?
4. Coba jelaskan penanganan ISK dan urosepsis?
5. Sebutkan cara pencegahan ISK dan urosepsis?

6
MATERI PENYULUHAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DAN UROSEPSIS

1. Pengertian penyakit ISK Infeksi saluran kemih adalah ditemukannya bakteri pada urine di kandung kemih yang umumnya steril (Mansjoer, 2000). Infeksi Saluran Kemih (ISK)

adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, terutama masuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu organisme (Corwin, 2001).Urosepsis adalah suatu kondisi

terjadinya sindroma peradangan sistemik yang diakibatkan karena bakteri yang berasal dari saluran kemih tersebut.Urosepsis adalah suatu kondisi ketika infeksi saluran kemih

menyebabkan sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS).Infeksi saluran kemih tersebut menyebar ke aliran darah.

2. Penyebab penyakit ISK a. Bakteri b. Jamur c. Virus d. Bakteri yang hidup di anus : E. Coli

3. Tanda dan gejala ISK Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah : a. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih b. Spasme pada area kandung kemih dan suprapubis c.

Hematuria d. Nyeri punggung dapat terjadi Tanda dan gejala ISK bagian atas : a. Demam b. Menggigil c. Nyeri panggul dan pinggang d. Nyeri ketika berkemih e. Malaise f.

Pusing g. Mual dan muntah (Sudoyo, 2006).

4. Penanganan pada anak dengan ISK Penanganan ISK dilakukan dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter, menangani demam dengan antipiretik dan tirah baring, serta

konsumsi cairan yang adekuat.

5. Cara pencegahan ISK Menurut Mansjoer (2000), ada beberapa cara untuk mencegah infeksi saluran kencing, antara lain : a. Jaga kebersihan b. Sering ganti celana dalam c.

Banyak minum air putih d. Tidak sering menahan kencing e. Bersihkan alat kelamin setelah BAB maupun BAK secara benar yaitu dari depan ke belakang.

7
ISK DAN PENGERTIAN Gejala
Urosepsis
UROSEPSIS
ISK adalah infeksi bakteri yang
mengenai bagian dari saluran
kemih. ISK dapat menimbulkan
komplikasi, salah satunya yaitu - Sering buang air kecil
urosepsis - Saat BAK terasa panas dan terbakar
- Kandung kemih terasa penuh, bahkan
setelah BAK
- Ada darah pada urine
- Nyeri saat berhubungan seks
- Nyeri punggung dan perut
- Volume urine berkurang atau tidak keluar

UROSEPSIS adalah infesksi


saluran kemih yang menyebar ke
aliran darah sehingga antibodi
memberikan respon berlebihan
dan merangasang tubuh, PENCEGAHAN
menghasilkan antibodi terlalu - jangan menahan BAK
Oleh : Nurlaela Faiza banyak akhirnya masuk ke - bersihkan dari depan ke
(A2R16039) dalam darah. kemudian belakang
menyebabkan keracunan darah. - jaga area genital selalu
kering

8
PENCEGAHAN VIRUS CORONA (COVID-19)

Virus corona COVID-19 menyebar dengan cepat dari orang ke orang melalui tetesan bersin atau batuk yang keluar dari
orang dengan infeksi COVID-19. Karena cepatnya penyebaran virus ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyarankan untuk melakukan lima 5 ini demi mencegah penyebaran virus corona.
1. Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan sabun dan air atau cairan berbasis alkohol. Mencuci
tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan berbasis alkohol membunuh virus yang mungkin ada di tangan
Anda.
2. Pertahankan jarak fisik atau physical distancing setidaknya 1 meter (3 kaki) antara Anda dan siapa saja yang batuk atau
bersin. Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka
yang mungkin mengandung virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda bisa menghirup tetesan air, termasuk virus COVID-19
jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak permukaan dan virus dapat menempel. Setelah
terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke
tubuh Anda dan bisa membuat Anda sakit.
4. Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, menjaga kebersihan pernapasan. Ini berarti menutupi mulut dan
hidung Anda dengan siku atau anggota badan yang tertekuk saat Anda batuk atau bersin. Kemudian segera buang tisu
bekas yang digunakan untuk menutupi bersih atau batuk. Tetesan yang keluar saat Anda bersin atau batuk menyebarkan
virus. Dengan mengikuti saran ini, Anda melindungi orang-orang di sekitar Anda dari virus.
5. Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan
medis dan hubungi mereka terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat Anda. Otoritas nasional dan lokal
akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.

9
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan
yang tepat. Ini juga akan melindungi Anda dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

10
11
I.

12

Anda mungkin juga menyukai