Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk
hidup yang bersangkutan.oleh sebab itu dari segi biologis, semua makhluk hidup mulai
daribinatang sampai dengan Manusia, mempunyai aktivitas masing-masing.manusia sebagai
salah satu makhluk hidup mempunyai bentangan kegiatan yang sangat luas, sepanjang kegiatan
yang untuk mengenali sikap perilaku diri sendiri dan sikap perilaku orang lain, dan seterusnya.
Secara singkat aktivitas manusia itu terdiri dari

1.aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain, seperti berjalan, bernyannyi, tertawa dsb

2.aktivitas yang tidak dapat diamati oleh orang lain seperti berpikir, berfantasi, bersikap dan
sebagainya.

Dalam mempelajaridan memahami ilmu perilaku ini,Anda tidak hanya diajak untuk
menghafalkan atau menguasai semua materinya, sehingga kemudian menjadi berpuas diri karena
telah merasa menguasai semua materi atau pengetahuannya, tetapi lebih dari itu, Anda diajak
untuk lebih memperhatikan dan mendalami ilmu perilaku secara umum dan mendasar. baik
tentang sikap dan perilaku diri sendiri maupun sikap dan perilaku orang lain di sekitar kita.

Peran TTK Dalam Bidang Farmasi

Bidang Industri Farmasi : Pengemasan, Pengadaan dan Administrasi

Bidang Pelayanan: Menjamin keamanan penggunaan obat, Mencegah penyalahgunaan dan


ketersediaan obat, Edukasi

PENGERTIAN

Menurut Peraturan Pemerintah R I no.51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian.


Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
kefarmasian. Terdiri dari : Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga
menengah Farmasi atau Asisten Apoteker. Memahami prinsip dasar compounding, persiapan,
kalkulasi, racikan serta kemasan.

Dalam hal pelayanan resep masalah yang timbul antara lain berupa kemampuan membaca resep,
ketersediaan obat dan kecepatan pelayanan. Memahami prinsip dasar pengadaan obat,
penyimpanan, jalur pendistribusian, pelayanan dan evaluasi.

Sedangkan kewajiban TTK Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


1332/MENKES/X?2002 adalah sebagai berikut:

Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya yang dilandasi pada
kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter.

Memberi Informasi: Yang berkaitan dengan penggunaan/ pemakaian obat yang diserahkan
kepada pasien. Penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional atas permintaan masyarakat.

Apotek menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian merupakan suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat


Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang dimaksud meliputi perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan.
Pelayanan farmasi klinik yang dapat dilakukan di apotek meliputi pengkajian resep, dispensing,
Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, Pelayanan Kefarmasian di rumah (home pharmacy
care), Pemantauan Tterapi Obat (PTO), dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO).

Anda mungkin juga menyukai