Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP DASAR KEGAWAT DARURATAN KOMUNITAS DAN

MENJELASKAN PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI,SURVEILENS


EPIDEMIOLOGI,SKRINING PENYAKIT MENULAR

OLEH :

INDAH SUWANDEWI(201801109)

3C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2020
KONSEP DASAR KEGAWAT DARURATAN KOMUNITAS(PERTEMUAN 1)

A. Pengertian Komunitas
Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai
dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit
dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat
sistem tubuh.
Pengertian komunitas yaitu sekelompok manusia yang saling berhubungan
lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk
menunjang kehidupan sehari-hari.
keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatanmasyarakat dan bantuan
sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,perbaikan perbaikan
lingkungan lingkungan fisik, fisik, rehabilitasi,rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan
dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai
masalahlebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan.
B. Tahap pencegahan
Tujuan:
1. Tujuan umum yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat
secara menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan khusus yaitu :
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
Tujuan dari keperawatan komunitas adalah untuk upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya sebagai berikut :Pelayanan
keperawatan langsung ( Direct care ) terhadap individu, keluarga,kelompok dalam
konteks komunitas. Dan Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
dan mempertimbangkan bagaimana masalah masyarakat
C. Strategi pelayanan kesehatan
Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas perlu digunakan
strategi sebagai berikut :
Locality development => yang menekankan pada peran serta masyarakat dan
masyarakat terlibat langsung dalam proses asuhan keperawatan. Social planning =>
dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan menggunakan birokrasi. Social action
=> adanya proses per ubahan yang berfokus pada masyarakat.
Tujuan:Pertologan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecacatan.
a. Prinsip :Penanganan cepat dantepat,Pertologan cepat dantepat dibrikan oleh siapa
saja (awam,perawat,dokter ). Tindakan yang diberikan : Non- medis :cara
meminta pertolongan ,transportasi dan menyediakan alat alat. Medis : kemampuan
medis berupa pengetahuanmaupun keterampilan :BLS,ALS
D. Pengertian IGD
Yaitu suatu tempat /unit dirumah sakit yang memiliki tim kerja dengan
kemampuan dan peralatan khusus yang memberikan pelayanan gawat darurat yang
merupakan penanggulangan gawat darurat yang terorganisir.Sifat gawat darurat
adalah : Perlu pertolongan segera cepat, tepat dan aman (scta) dan Punya masalah
patologis,psikologis,lingkungan dan keluarga.
Perawat gawat darurat: Orang yang terdekat dengan pasien,Paling mengetahui
perlengkapan pasien saat dirawat,Mampu mengenal gejala dan pertolongan sebelum
dokter datang, Karakteristik perawat gawatdarurat, Melakukan askeb dalam situassi
urgent dan non urgent, Triase dan prioritas, Disaster dan preparednes
 Peran dan fungsi perawat gadar
1. Memberi pelayanan
2. Manajemen administrasi
3. Pendidikan
4. Konsultasi
5. Advokasi
6. Penelitian

MENJELASKAN PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI,SURVEILENS


EPIDEMIOLOGI,SKRINING PENYAKIT MENULAR(PERTEMUAN 2)

A. Pengukuran dalam epidemiologi


1. Proporsi:
Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut.Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi
Rumus: Proporsi : x / (x+y) x k.
2. Ratio:
Ratio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung. Ratio
digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian
Rumus:Ratio:(x/y) k, Ratio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan Ratio x : y =
1:2
3. Rate
Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang
mempunyai risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan
kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat
Rumus:Rate:(x/y)k
X: angka kejadian
Y: populasi berisiko
K: konstanta (angka kelipatan dari 10)
4. Prevalence rate
Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit
dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu PR yang
ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point Prevalence
Rate PR yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2019 s/d 31
Desember 2019) disebut Periode Prevalence Rate.
1. Pengukuran angka kesakitan/morbiditas
a. Incidence rate
Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu
b. Attack rate
Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang
berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu
tertentu
2. Pengukuran mortality rate
a. Crude death rate
CDR adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama
satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
b. Specific death rete
SDR adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu
tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun
c. Case fatality rate
CFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk
menentukan kegawatan/ keganasan penyakit tersebut
B. surveilance
Surveilans menurut WHO adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis
dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yang membutuhkan untuk diambil tindakan.
1. Maternal mortality rate
MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab
kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000
kelahiran hidup
2. Infant mortality rate
IMR = AKB = angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur
<1tahun) per 1000 kelahiran hidup
3. Neonatal mortality rate
NMR = AKN = Angka Kematian Neonatal adalah jumlah kematian bayi sampai
umur < 4 minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup
4. Perinatal mortality rate
PMR = AKP = angka Kematian Perinatal adalah jumlah kematian janin umur 28
minggu s/d 7 hari seudah lahir per 1000 kelahiran hidup
C. surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
melalui proses pengumpulan data.
a. Manfaat dan tujuan surveilans epidemiologi
1. Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya
2. Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
3. Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat
4. Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya
5. Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
b. Tujuan
Tujuan surveilans epidemiologi tersedianya data dan informasi epidemiologi
sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan
peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat
secara menyeluruh (Buton, 2008).
c. Ruang lingkup penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan
1. Surveilans epidemiologi penyakit menular
2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan dan perilaku
4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan
5. Surveilans epidemiologi kesehatan matra
d. Penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan
Mekanisme kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus dengan
mekanisme sebagai berikut :
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya.
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data
c. Analisis dan intreprestasi data
d. Studi epidemiologi
Jenis penyelenggaraan surveilans epidemiologi adalah sebagai berikut :
Penyelenggaraan berdasarkan metode pelaksanaan
1. Surveilans epidemiologi rutin terpadu, adalah penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan dan atau faktor resiko
kesehatan.
2. Surveilans epidemiologi khusus, adalah penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan , faktor resiko atau situasi
khusus kesehatan
e. Penyelenggaraan berdasarkan aktifitas pengumpulan data
Surveilans aktif dan pasif
f. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan
Pola kedaruratan dan pola selain kedaruratan
g. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan
1. Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan, adalah kegiatan surveilans
dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak menggunakan
peralatan pendukung pemeriksaan.
2. Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus, adalah kegiatan surveilans
dimana data diperoleh berdasarkan pemerksaan laboratorium atau peralatan
pendukung pemeriksaan lainnya.
h. Langkah-langkah kegiatan surveilans
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk memproses
data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasi epidemiologis yang
dilaksanakan secara teratur dan terus menerus dan dikumpulkan tepat waktu.
b. Pengolahan dan penyajian data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan dalam bentuk
tabel, grafik (histogram, poligon frekuensi), chart (bar chart, peta/map area).
c. Analisis data
Analisis merupakan langkah penting dalam surveilans epidemiologi karena akan
dipergunakan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi serta tindakan
pencegahan dan penanggulangan penyakit.
i. Penyebar luasan informasi
Penyebarluasan informasi dapat dilakukan ke tingkat atas maupun ke bawah. Dalam
rangka kerja sama lintas sektoral instansi-instansi lain yang terkait dan masyarakat
juga menjadi sasaran kegiatan ini.
j. Umpan balik
Kegiatan umpan balik dilakukan secara rutin biasanya setiap bulan saat menerima
laporan setelah diolah dan dianalisa melakukan umpan balik kepada unit kesehatan
yang melakukan laporan dengan tujuan agar yang mengirim laporan mengetahui
bahwa laporannya telah diterima dan sekaligus mengoreksi dan memberi petunjuk
tentang laporan yang diterima.
k. Investigasi Penyakit Berpotensi KLB
Setelah pengambilan keputusan perlunya mengambil tindakan maka terlebih dahulu
dilakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi penyakit campak.
Tindakan penanggulangan : Berdasarkan hasil investigasi/penyelidikan
epidemiologi tersebut maka segera dilakukan tindakan penanggulangan dalam
bentuk yaitu: (1) Pengobatan segera pada penderita yang sakit, (2) Melakukan
rujukan penderita yang tergolong berat, (3) Melakukan penyuluhan mengenai
penyakit kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran agar tidak tertular
penyakit atau menghindari penyakit tersebut, (4) Melakukan gerakan kebersihan
lingkungan untuk memutuskan rantai penularan (Arias, 2010).
Evaluasi : Setiap program surveilans sebaiknya dinilai secara periodik untuk
mengevaluasi manfaatnya . sistem dapat berguna apabila secara memuaskan
memenuhi paling tidak salah satu dari pernyataan berikut : apakah kegiatan
surveilans dapat mendeteksi kecenderungan yang mengidentifikasi perubahan dalam
kejadian kasus penyakit, apakah program surveilans dapat mendeteksi epidemik
kejadian penyakit di wilayah tersebut.
D. Skrining penyakit menular
Penyaringan atau  screening adalah upaya mendeteksi/mencari  penderita
dengan penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan
berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang
sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan
pengobatan.
a. Macam-macam skrining meliputi :
1. Mass Screening adalah screening yang dilakukan secara masal (melibatkan
populasi secara keseluruhan)
2. Selectiv Screening adalah screening yang dilakukan pada kelompok tertentu
3. Singgle Disease Screening adalah screening yang dilakukan pada satu jenis
penyakit saja
Contoh :skrining HIV
4. Multiphasic Screeninga Adalah screening yang dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode tertentu.
5. Chase Finding Screning adalah screening yang dilakukan karena  penemuan
kasus baru.

Pertanyaan mengenai materi ini adalah :


1. Dipertemuan pertama kan membahas tentang kegawat daruratan dikomunitas,
yang mau saya tanyakan bagaimana peran utama seorang perawat dalam
kegawat daruratan dikomunitas ?

Anda mungkin juga menyukai