Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: afarahdika@gmail.com
117
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
118
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
adalah 39 responden dan jumlah sampel uji chi square (α=0,05). Teknik pengambilan
keseluruhan adalah 78 responden.Analisis data sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan secara univariat dan bivariat dengan purposive sampling
Sampel
Total P.Value
No. Variabel Kasus Kontrol
N % N % N %
1. Dislipidemia
Ya 28 71,8 11 28,2 39 100
0,0001
Tidak 11 28,2 28 71,8 39 100
2. Kebiasaan Merokok
Ya 17 70,8 7 29,2 24 100
0,027
Tidak 22 40,7 32 59,3 54 100
3. Hipertensi
Ya 28 68,2 13 31,8 41 100
0,002
Tidak 11 29,7 26 70,3 37 100
4. DM
Ya 28 71,8 11 28,2 39 100
0,0001
Tidak 11 28,2 28 71,8 39 100
5. Obesitas
Ya 29 63,0 17 37,0 46 100
0,011
Tidak 10 31,2 22 68,8 32 100
6. Tingkat Aktivitas Fisik
Kurang Aktif 10 62,5 6 37,5 16 100
0,400
Aktif 29 46,7 33 53,3 62 100
7. Status Sosial Ekonomi
Rendah 21 51,2 20 48,8 41 100
1,000
Tinggi 18 46,2 19 48,7 37 100
8. Jenis Pekerjaan
Berisiko 27 58,6 19 41,4 46 100
Tidak 12 37,5 20 62,5 32 100 0,107
berisiko
9. Jenis Kelamin
Laki-laki 16 53,3 14 46,7 30 100
Perempuan 23 59,0 25 64,1 48 100 0,816
10. Stres
Berisiko 29 69,0 13 31,0 42 100
Tidak 10 27,7 26 72,3 36 100 0,0001
Berisiko
119
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
120
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
Hubungan antara Obesitas dengan yang signifikan antara aktivitas berat dengan
Penyakit Jantung Koroner kejadian PJK (p=0,627) dan tidak ada
Dari hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara aktivitas
adanya hubungan antara obesitas dengan ringan dengan kejadian PJK (p=0,361).
penyakit jantung koroner pada usia dewasa Hubungan antara Status Sosial Ekonomi
madya (41-60 tahun). Hal tersebut dibuktikan dengan Penyakit Jantung Koroner
dalam analisis bivariat di peroleh nilai p value = Dari hasil penelitian menunjukkan tidak
0,0011 (< 0,05), dari hasil analisis juga adanya hubungan antara status sosial ekonomi
diperoleh Odd Ratio (OR) = 3,753 (95% Cl = dengan penyakit jantung koroner pada usia
1,440-9,779). Hal tersebut menunjukkan bahwa dewasa madya (41-60 tahun). Hal tersebut
responden dengan obesitas berisiko 3,753 kali dibuktikan dalam analisis bivariat di peroleh
menderita penyakit jantung koroner nilai p value = 1,000 (> 0,05), dari hasil analisis
dibandingkan responden yang tidak obesitas. juga diperoleh Odd Ratio (OR) = 1,108 (95% Cl
Hasil penelitian ini membuktikan teori Gotera = 0,456-2,697). Hal tersebut tidak sejalan
dkk (2006) yang mengatakan bahwa obesitas dengan teori dari Eaker (1988) yang
merupakan kunci penting dari terjadinya mengatakan bahwa faktor sosial ekonomi
peningkatan kejadian PJK. Terdapat keterkaitan berhubungan dengan peningkatan prevalensi
antara obesitas dengan risiko peningkatan PJK tekanan darah tinggi dan obesitas. Secara teori
dan merupakan beban penting pada kesehatan hal tersebut sesuai dengan konsep ekonomi,
jantung dan pembuluh darah. Hasil penelitian pengeluaran akan selalu mengikuti pendapatan.
ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya, Gaya hidup akan menyesuaikan pendapatan
Susanti (2010) yang menyatakan bahwa ada yang didapatkan. Status sosial ekonomi akan
hubungan yang bermakna antara obesitas mempengaruhi konsumsi kolesterol yang
dengan penyakit jantung koroner dengan p value kemudian berpengaruh pada tekanan darah dan
= 0,039 (<0,05) dan OR= 0,455. kejadian aterosklerosis. Namun pada
kenyataannya terdapat pergeseran tren dan gaya
Hubungan antara Tingkat Aktivitas Fisik hidup yang menyebabkan kalangan sosial
dengan Penyakit Jantung Koroner ekonomi rendah juga banyak yang
Dari hasil penelitian menunjukkan tidak mengkonsumsi makanan siap saji, makanan
adanya hubungan antara tingkat aktivitas fisik berlemak dan makanan tinggi kolesterol. Hal
dengan penyakit jantung koroner pada usia tersebut membuktikan bahwa status sosial
dewasa madya (41-60 tahun). Hal tersebut ekonomi bukan lagi menjadi faktor risiko
dibuktikan dalam analisis bivariat di peroleh penyakit jantung koroner.
nilai p value = 0,400 (> 0,05), dari hasil analisis Hasil penelitian diperkuat oleh penelitian
juga diperoleh Odd Ratio (OR) = 1,897 (95% Cl sebelumnya , yaitu Supriyono (2008) yang
= 0,614-5,862). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keadaan sosial ekonomi
bertentangan dengan teori Soeharto (2004) yang secara keseluruhan tidak memiliki hubungan
mengatakan bahwa apabila orang yang kurang yang bermakna (p=0,596) dengan kejadian PJK.
beraktivitas akan kehilangan dua kali lipat lebih
besar dibandingkan mereka yang beraktivitas. Hubungan antara Jenis Pekerjaan dengan
Hal tersebut terjadi karena perbedaan asumsi Penyakit Jantung Koroner
mengenai aktivitas fisik yang dilakukan, Dari hasil penelitian menunjukkan tidak
variabel aktivitas fisik disini dimaksudkan adanya hubungan antara jenis pekerjaan
kepada aktivitas harian responden secara dengan penyakit jantung koroner pada usia
menyeluruh tidak dispesifikkan pada kegiatan dewasa madya (41-60 tahun). Hal tersebut
olahraga saja. Hasil penelitian diperkuat oleh dibuktikan dalam analisis bivariat di peroleh
penelitian sebelumnya , yaitu Supriyono (2008) nilai p value = 0,107 (> 0,05), dari hasil analisis
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan juga diperoleh Odd Ratio (OR) = 2,368 (95%
121
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
122
Amelia Farahdika / Unnes Journal of Public Health 4 (2) (2015)
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Liu Jian, M.D, PhD, Christopher Sempos, PhD,
Kementrian Kesehatan, Jakarta Richard P Donahue, PhD, 2005, Joint
, 2010, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) distribution of non-HDL and LDL cholesterol
2013, Badan Penelitian dan Pengembangan and coronary heart disease risk prediction among
Kesehatan Kementrian Kesehatan, Jakarta individuals with and without diabetes, Diabetes
, 2010, Indikator Indonesia Sehat 2015 dan Care, Vol. 28, USA
Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat Soeharto, I, 2001, Pencegahan dan Penyembuhan
dan Kabupaten/Kota Sehat, Jakarta Penyakit Jantung Koroner, PT Gramedia
Dinkes Prop. Jateng, 2012, Laporan kasus penyakit Pustaka Utama, Jakarta
tidak menular berdasarkan Kabupaten/Kota ,2004, Penyakit jantung koroner dan
Propinsi Jawa Tengah, Semarang serangan jantung, PT. Gramedia
Eaker, E.D., 1989. Psychological factors in the Pustaka Utama, Jakarta.
epidemiology of coronary heart disease in women, Supriyono, Mamat, 2008, Faktor-Faktor Risiko yang
Psychiatric Clinic of North America 12, 167- Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit
174 Jantung Koroner Pada Kelompok Usia < 45
Gotera Wira, Suka Aryana, Ketut Suastika, Anwar tahun.http://eprints.undip.ac.id/18090/1/M
Santoso, Tuty Kuswardhani, 2006, Hubungan AMAT_ SUPRIYONO.pdf. Diakses tanggal
Antara Obesitas Sentral dengan Adiponektin 25 Maret 2013.
pada Pasien Geritari dengan Penyakit Jantung Tsani, FR, 2013, Hubungan Antara Faktor Lingkungan
Koroner, J. Penyakit Dalam, Volume 7 dan Perilaku dengan Kejadian Penyakit Jantung
Nomor 2 Koroner (Studi Kasus di Rumah Sakit X Kota
Gray-Domingo, Ph.D., M.D., Pamela Coxson, Semarang), Unnes Journal of Public Health
Ph.D., Mark J. Pletcher, M.D., M.P.H., Yusnidar, Faktor-faktor risiko yang berpengaruh
James Lightwood, Ph.D., Lee Goldman, terhadap kejadian PJK pada wanita usia > 45
M.D., M.P.H, 2002, Adolescent Overweight tahun, Tesis, PPS Magister Epidemiologi
and Future Adult Coronary Heart Disease, The UNDIP, Semarang, 2007.
New England-Journal of Medicine,
Massachuetts Medical Society
Hurlock, E, 2001, Psikologi Perkembangan, Edisi 5,
Erlangga, Jakarta
Lewis JP, Malcom GT, McMahan CA, et.al, 2007,
Prevalence and extent of atherosclerosis in
adolescents and young adults: Implications for
prevention from the Pathobioloical
Determinants of Atherosclerosis in Youth
Study, JAMA
123