Oleh :
Ni Made Nidianingsih (431418064)
Kelas B
Pendidikan Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
HUKUM-HUKUM YANG MELATARBELAKANGI SELEKSI ALAM
Hukum spesiesi atau hukum terbentuknya spesies baru sebagai latar belakang dari seleksi
alam dikemukakan oleh:
1. Gregor Mendel
Mendel memilih untuk melakukan penelitian yang terencana dan teliti dengan
menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Ahli genetika
menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan (seperti
warna bunga yang terdapat pada individu). Setiap varian dari suatu karakter, seperti
warna bunga ungu dan putih pada bunga, dinamakan sifat (trait). Mendel melakukan
persilangan pada kacang ercis, dan setiap sifat yang tampak disebut Genotif dan sifat
yang tidak tampak disebut Fenotif. Mendel melakukan penyerbukan terhadap dua
varietas yaitu antara kacang ercis berbunga ungu dan putih. Perkawinan/persilangan dua
varietas ini disebut Hibridisasi yang disebut penyilangan monohybrid. Induknya disebut
generasi P (Parental), keturunannya disebut generasi F1 (filial/keturunan pertama). Dan
bila F1 disilangkan dengan F1 maka keturunannya disebut F2 (filial kedua). Berdasarkan
hasil percobaannya Mendel menyimpulkan bahwa:
a. Versi alternative gen (allel-allel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada
karakter yang diwarisi
b. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua Allel, satu-satu dari masing-masing
induk
c. Jika kedua Allel berbeda, maka salah satunya, allel yang dominan diekspresikan
sepenuhnya dalam penampakan organisme, sedangkan allel yang satunya yaitu allel
resesif tidak mempunyai efek yang jelas pada penampakan organisme
d.Kedua allel untuk setiap karakter berpisah selama produksi
2. Hugo De Vries
Hugo De Vries salah seorang ahli evolusi yang mempelajari tentang evolusi
dengan cara memperdalam tentang mutasi/perubahan tempat yang bersifat reversible atau
dapat diperbaiki. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu organisme yaitu
adanya perubahan struktur kimia gen (DNA) pada organisme atau sering disebut dengan
mutasi gen. mutasi gen dapat terjadi secara acak dan dapat terjadi tanpa ataupun karena
pengaruh faktor luar. Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat
memunculkan spesies baru dengan sifa yang lebih baik, tergantung dari angka laju mutasi
(angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan
oleh suatu individu dari suatu spesies). Angka laju mutasi memang sangat kecil tetapi
merupakan mekanisme yang sangat penting karena dipengaruhi oleh hal-hal berikut
a. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
b. Individu dalam satu generasi dapat menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet
c.Jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak sekali
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama
periode evolusi cukup besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif
(mampu beradaptasi) juga besar. Dalam proses mutasi gen ini Hugo De Vries mebedakan
mutasi menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi kecil
Mutasi kecil biasanya akan menyerang bagian-bagian inti, misalnya saja
pada Asam Nukleat dari DNA dan RNA
b. Mutasi besar
Mutasi besar biasanya menyerang pada bagian kromosom, dimana di
dalam kromosom ini terdapat gen yang tersimpan di dalam lokus. Lokus yang
terdapat gen tersebut memiliki kode-kode tersendiri atau pasangan-pasangannya
sendiri yang biasa disebut Allela/allel. Mutasi besar ini dibagi lagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1) Deletion (Penghapusan)
Penghapusan terjadi pada saat terjadinya mutasi dimana ada pasangan gen
yang hilang. Misalnya; P Q R S T P Q R T
2) Duplication (Penggandaan)
Terjadinya penggandaan gen saat terjadinya mutasi Misalnya; J K L M J K
KLM
3) Invertion (Penyisipan)
Adanya gen yang menyisip ke dalam gen lain atau pertukaran tempat
Misalnya; F G H I J F G J I H
4) Translocation (Pemindahan)
Terjadinya pemindahan posisi gen pada saat mutasi antara dua pasangan
kelo,pok gen Misalnya; V W X Y V W X T R S T U R S Y U
5) Polidaphly/Polidagtil
Polidaphly merupakan mutasi gen yang menyebabkan jari-jari tangan
berjumlah lebih dari sepuluh atau berjari banyak.
3. Hardy-Weinberg
E.H. Hardy (Inggris) dan W. Weinberg (Jerman) mengembangkan study
genetika populasi. Dari hasil studinya, kedua ahli tersebut menyatakan bahwa
“Keseimbangan frekuensi genotif AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a
selalu sama dari generasi ke generasi”. Hal tersebut dapat terjadi asalkan
memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Tidak ada mutasi
b. Terjadi perkawinan secara acak
c. Tidak ada aliran gen dan tidak terjadi migrasi
d. Tidak terjadi genetic drift (populasi cukup besar)
e. Tidak ada seleksi alam
Pernyataan atau teori yang dikemukakan oleh E.H. Hardy dan W.
Weinberg dikenal dengan hukum Hardy-Weinberg. Secara matematis hukum
Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut p2 + 2pq + q2 = 1
Adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen di dalam suatu populasi memberi
petunjuk adanya evolusi.