Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

Oleh :
Ni Made Nidianingsih (431418064)
Kelas B
Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
HUKUM-HUKUM YANG MELATARBELAKANGI SELEKSI ALAM

4.1 Hukum Spesiesi

Hukum spesiesi atau hukum terbentuknya spesies baru sebagai latar belakang dari seleksi
alam dikemukakan oleh:

1. Gregor Mendel
Mendel memilih untuk melakukan penelitian yang terencana dan teliti dengan
menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Ahli genetika
menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan (seperti
warna bunga yang terdapat pada individu). Setiap varian dari suatu karakter, seperti
warna bunga ungu dan putih pada bunga, dinamakan sifat (trait). Mendel melakukan
persilangan pada kacang ercis, dan setiap sifat yang tampak disebut Genotif dan sifat
yang tidak tampak disebut Fenotif. Mendel melakukan penyerbukan terhadap dua
varietas yaitu antara kacang ercis berbunga ungu dan putih. Perkawinan/persilangan dua
varietas ini disebut Hibridisasi yang disebut penyilangan monohybrid. Induknya disebut
generasi P (Parental), keturunannya disebut generasi F1 (filial/keturunan pertama). Dan
bila F1 disilangkan dengan F1 maka keturunannya disebut F2 (filial kedua). Berdasarkan
hasil percobaannya Mendel menyimpulkan bahwa:
a. Versi alternative gen (allel-allel yang berbeda) menjelaskan terjadinya variasi pada
karakter yang diwarisi
b. Untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua Allel, satu-satu dari masing-masing
induk
c. Jika kedua Allel berbeda, maka salah satunya, allel yang dominan diekspresikan
sepenuhnya dalam penampakan organisme, sedangkan allel yang satunya yaitu allel
resesif tidak mempunyai efek yang jelas pada penampakan organisme
d.Kedua allel untuk setiap karakter berpisah selama produksi
2. Hugo De Vries
Hugo De Vries salah seorang ahli evolusi yang mempelajari tentang evolusi
dengan cara memperdalam tentang mutasi/perubahan tempat yang bersifat reversible atau
dapat diperbaiki. Salah satu penyebab terjadinya perubahan sifat suatu organisme yaitu
adanya perubahan struktur kimia gen (DNA) pada organisme atau sering disebut dengan
mutasi gen. mutasi gen dapat terjadi secara acak dan dapat terjadi tanpa ataupun karena
pengaruh faktor luar. Mutasi merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat
memunculkan spesies baru dengan sifa yang lebih baik, tergantung dari angka laju mutasi
(angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan
oleh suatu individu dari suatu spesies). Angka laju mutasi memang sangat kecil tetapi
merupakan mekanisme yang sangat penting karena dipengaruhi oleh hal-hal berikut
a. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
b. Individu dalam satu generasi dapat menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet
c.Jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak sekali
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama
periode evolusi cukup besar sehingga kemungkinan dihasilkannya spesiess adaptif
(mampu beradaptasi) juga besar. Dalam proses mutasi gen ini Hugo De Vries mebedakan
mutasi menjadi dua, yaitu:
a. Mutasi kecil
Mutasi kecil biasanya akan menyerang bagian-bagian inti, misalnya saja
pada Asam Nukleat dari DNA dan RNA
b. Mutasi besar
Mutasi besar biasanya menyerang pada bagian kromosom, dimana di
dalam kromosom ini terdapat gen yang tersimpan di dalam lokus. Lokus yang
terdapat gen tersebut memiliki kode-kode tersendiri atau pasangan-pasangannya
sendiri yang biasa disebut Allela/allel. Mutasi besar ini dibagi lagi menjadi
beberapa macam, yaitu:
1) Deletion (Penghapusan)
Penghapusan terjadi pada saat terjadinya mutasi dimana ada pasangan gen
yang hilang. Misalnya; P Q R S T P Q R T
2) Duplication (Penggandaan)
Terjadinya penggandaan gen saat terjadinya mutasi Misalnya; J K L M J K
KLM
3) Invertion (Penyisipan)
Adanya gen yang menyisip ke dalam gen lain atau pertukaran tempat
Misalnya; F G H I J F G J I H
4) Translocation (Pemindahan)
Terjadinya pemindahan posisi gen pada saat mutasi antara dua pasangan
kelo,pok gen Misalnya; V W X Y V W X T R S T U R S Y U
5) Polidaphly/Polidagtil
Polidaphly merupakan mutasi gen yang menyebabkan jari-jari tangan
berjumlah lebih dari sepuluh atau berjari banyak.
3. Hardy-Weinberg
E.H. Hardy (Inggris) dan W. Weinberg (Jerman) mengembangkan study
genetika populasi. Dari hasil studinya, kedua ahli tersebut menyatakan bahwa
“Keseimbangan frekuensi genotif AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a
selalu sama dari generasi ke generasi”. Hal tersebut dapat terjadi asalkan
memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Tidak ada mutasi
b. Terjadi perkawinan secara acak
c. Tidak ada aliran gen dan tidak terjadi migrasi
d. Tidak terjadi genetic drift (populasi cukup besar)
e. Tidak ada seleksi alam
Pernyataan atau teori yang dikemukakan oleh E.H. Hardy dan W.
Weinberg dikenal dengan hukum Hardy-Weinberg. Secara matematis hukum
Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut p2 + 2pq + q2 = 1
Adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen di dalam suatu populasi memberi
petunjuk adanya evolusi.

4.2 Hukum Seleksi Alam


Hukum seleksi alam dilatarbelakangi oleh Teori tentang seleksi alam yang
dikemukakan ahli-ahli Evolusi, diantaranya adalah
1. Teori seleksi alam menurut Charles Robert Darwin
Charles Robert Darwin merupakan seorang tokoh evolusi yang
pendapatnya tentang evolusi diterima oleh dunia ilmu pengetahuan. Ketika
usianya baru 22 tahun, Pada tanggal 27 desember 1831 Darwin berangkat
melakukan ekspedisi menuju ke kepulauan Galapagos dengan menggunakan
kapal layer HMS Beagle, Darwin mengamati fenomena-fenomena alam yang
sangat menarik, seperti adanya variasi kura-kura raksasa di Pulau Galapagos
(suatu pulau di sebelah barat daratan Amerika Selatan tepatnya terletak di
daerah Khatulistiwa di sebelah barat Ekuador) dan 14 spesies burung Finch.
Hasil perjalanannya di tuangkan dalam bentuk buku yang di beri judul On The
Origin Of The Species By Mean Of Natural Selection atau Timbulnya/adanya
Spesies Baru Melalui Seleksi Alam. Dalam bukunya tersebjt Darwin
menyatakan dua pendapat berikut:
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa
lampau
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam
Menurut Darwin, burung Finch yang terdapat di Kepulauan
Galapagos semula berasal dari satu spesies burung yang ada di daratan
Amerika Selatan, yang bermigrasi ke Kepulauan Galapagos. Variasi terjadi
akibat kondisi geografis dan lingkungan, terutama makanan sehingga
mengakibatkan keturunan burung Finch (pipit) mengalami perubahan
morfologi/bentuk dan fungsi. Perubahan yang terjadi misalnya pada bentuk
paruh. Paruh burung Finch yang semula tebal dan kuat yang sesuai untuk
memakan biji-bijian mengalami perubahan menjadi paruh untuk memakan
serangga (peruh tebal, lurus, dan berlidah pendek) dan memakan madu
(berparuh lurus agak panjang). Kajian Darwin terhadap aspek geologi dan
seleksi alam yang berkaitan dengan teori evolusi menghasilkan beberapa
kesimpulan, yaitu:
a. Deretan Fosil yang ditemukan pada batuan tua berbeda dengan yang
ditemukan di batuan yang lebih muda
b. Perbedaan yang terjadi pada fosil-fosil disebabkan oleh perubahan yang
terjadi secara perlahan-lahan
c. Perbedaan dapat berkembang dari satu jenis individu menjadi berbagai
jenis karena adanya perkawinan
d. Makhluk hidup memerlukan makanan dan ruang agar dapat
berkembang sehingga makanan dan ruang menjadi faktor pembatas ketika
populasi bertambah besar
Adapun beberapa pokok pikiran yang mendasari teori Evolusi
Darwin, sebagai berikut:
a. Tidak ada individu yang benar-benar sama. Hal ini terbukti adanya
variasi dalam satu keturunan (contohnya variasi burug Finch)
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap individu
mempunyai kemampuan berkembangbiak
c. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup
sehingga memerlukan perjuangan dari individu untuk bertahan hidup
d. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus karena seleksi alam.
Idividu yang bertahan dan berkembang yaitu individu yang paling dapat
beradaptasi dengan lingkungannya.

4.3 Hukum Favorite Races (Spesies Unggulan)


Hukum favorite races atau spesies unggulan berawal dari bukti
bukti evolusi yaitu rekombinasi dan seleksi alam Variasi idividu.
1. Rekombinasi dan seleksi alam
Dimana mutasi yang menguntungkan akan menghasilkan individu
dengan viabilitas dan fertilitas yang tinggi serta bersifat adaptif.
Apabila individu-individu yang mengalami mutasi melakukan kawin
silang, akan terjadi rekombinasi gen pada keturunannya. Fenotif
individu hasil kawin silang tersebut dapat berbeda sekali dengan
fenotif kedua induknya. Dengan adanya faktor seleksi alam maka
hanya individu yang adaptif (memiliki kemampuan beradaptasi) saja
yang mampu bertahan hidup dan mewariskan sifat-sifatnya pada
generasi berikutnya. Individu yang mampu bertahan inilah yang
disebut dengan Spesies Unggulan.
2. Variasi Individu
Individu-individu yang termasuk dalam suatu spesiess tidak
pernah bersifat identik atau persis sama. Hal ini menunjukkan
antarindividu di dalam suatu spesiesmempunyai variasi-variasi.
Artinya secara genetic maupun kefaalan tiap-tiap spesies makhluk
hidup memiliki perbedaan seperti perbedaan warna, ukuran, berat,
maupun kebiasaan. Jadi antarindividu di dalam suatu spesies pun
terdapat variasi.

Anda mungkin juga menyukai