Modul 02
Modul 02
Sebagai contoh
√ √
|3| = 3 | − 3| = 3 | 2 − 1| = 2 − 1 |3 − π| = π − 3.
|a| = a, jika a ≥ 0
|a| = −a, jika a < 0 (1)
[5] Sifat-sifat Nilai mutlak. Andaikan a dan b bilangan riel dan n bilangan bulat. Maka
a |a|
1.|ab| = |a||b| 2. = 3.|an | = |a|n .
b |b|
1
Untuk menyelesaikan persamaan atau pertaksamaan yang memuat nilai mutlak, perlu diper-
hatikan sifat-sifat berikut.
4. |x| = a ⇐⇒ x = ±a
5. |x| < a ⇐⇒ −a < x < a
6. |x| > a ⇐⇒ x > a atau x < −a.
Jika a dan b bilangan riel, jarak a dan b adalah nilai mutlak dari selisih keduanya, yaiut
|a − b|, atau sama juga dengan |b − a|.
Contoh 2. Selesaikan |2x − 5| = 3.
Solusi. Dengan menggunakan sifat 4 dari [6] di atas, |2x − 5| = 3 berarti
2x − 5 = 3, atau 2x − 5 = −3
2x = 8, 2x = 2
x = 4, x = 1
Jadi solusi adalah himpunan terbuka x ∈ (3, 7). Secara geometri ini adalah himpunan yang
memuat semua titik yang berjarak kurang dari 2 dari titik x = 5 pada garis bilangan riel.
Contoh 4. Selesaikan |3x + 2| ≥ 4.
Solusi. Menurut sifat 4 dan 6 dari [6], |3x + 2| ≥ 4 ⇔ 3x + 2 ≥ 4 atau 3x + 2 ≤ −4.
3x + 2 ≥ 4, atau 3x + 2 ≤ −4
3x ≥ 2, 3x ≤ −6
2
x ≥ , x ≤ −2
3
Jadi himpunan penyelesaiannya
2 2
x|x ≤ −2 atau x ≥ = (−∞, 2] ∪ , ∞ .
3 3
Sifat nilai mutlak lain yang sangat penting adalah sifat ketaksamaan segitiga (Triangle
Inequality), sering digunakan tidak hanya dalam kalkulus tapi juga diseluruh bidang metematika.
[7] Ketaksamaan Segitiga (Triangle Inequality). Jika a dan b bilangan riel, maka
|a + b| ≤ |a| + |b|.
2
Contoh 5. Jika |x − 4| < 0.1 dan |y − 7| < 0.2. Gunakan Ketaksamaan Segitiga untuk menaksir
|(x + y) − 11|.
Solusi. Dari sifat Ketaksamaan Segitiga [7], misalkan a = x − 4 dan b = y − 7:
|(x + y) − 11| = |(x − 4) + (y − 7)|
≤ |x − 4| + |y − 7|
< 0.1 + 0.2 = 0.3
Jadi |(x + y) − 11| < 0.3.
Contoh 6. Selesaikan |x − 3| + |x + 2| < 13.
Solusi. Menurut definisi nilai mutlak (1)
x−3 jika x−3≥0
|x − 3| =
−(x − 3) jika x − 3 < 0,
sehingga diperoleh
x−3 jika x≥3
|x − 3| = (3)
3−x jika x < 3,
Kemudian
x+2 jika x+2≥0
|x + 2| =
−(x + 2) jika x + 2 < 0,
sehingga diperoleh
x+2 jika x ≥ −2
|x + 2| = (4)
−x − 2 jika x < −2,
Dari persamaan (3) dan (4) terlihat bahwa x < −2, x ≥ −2, x < 3, x ≥ 3. Dengan demikian
terdapat tiga interval yaitu
x < −2, −2 ≤ x < 3, dan x ≥ 3.
• Untuk interval x < −2, dari persamaan (3) dan (4), diketahui bahwa |x − 3| = 3 − x dan
|x + 2| = −x − 2. Dengan demikian
|x − 3| + |x + 2| = (3 − x) + (−x − 2) < 13
= 1 − 2x < 13
− 2x < 12
x > −6
Jadi himpunan penyelesaian −6 < x < −2 atau x ∈ (−6, −2).
• Untuk interval −2 ≤ x < 3,dari persamaan (3) dan (4), diketahui bahwa |x − 3| = 3 − x
dan |x + 2| = x + 2. Dengan demikian
|x − 3| + |x + 2| = (3 − x) + (x + 2) < 13
= 5 < 13,
3
• Untuk interval x ≥ 3, dari persamaan (3) dan (4), diketahui bahwa |x − 3| = x − 3 dan
|x + 2| = x + 2. Dengan demikian
|x − 3| + |x + 2| = (x − 3) + (x + 2) < 13
= 2x − 1 < 13
2x < 14
x<7
Ada tiga interval solusi yaitu (−6, −2), [−2, 3) dan [3, 7). Dengan demikian himpunan penye-
lesaian
(−6, −2) ∪ [−2, 3) ∪ [3, 7) = (−6, 7).
Jadi himpunan penyelesaian dari |x − 3| + |x + 2| < 13 adalah x ∈ (−6, 7).