Disusun Oleh:
1. Syayida Yunita Sari 1711011066
2. Rizal Fajri Maulana 1711011072
3. Naning Anggraini Putri 1711011087
4. Zunanda Handrie Lukman 1711011088
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Metabolisme Anaerob
DAFTAR PUSTAKA
ANALISIS JURNAL
C. Applicability
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan frekwensi nafas sebelum dan sesudah
dilakukan fisioterapi dada pada anak yang mengalami bersihan jalan nafas.
dimana dapat diketahui dari hasil penelitian dengan hasil perhitungan p =
0.00 (p=<0.05), hal ini berarti bahwa fisioterapi dada dapat membentu
perbaikan frekwensi nafas pada anak yang mengalami gangguan bersihan
jalan nafas. Sedangkan, untuk uji beda proporsi (pernafasan cuping hidung,
dan retraksi interkostal) tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
fisioterapi dada dengan hasil perhitungan p = 0.225, artinya fisioterapi dada
tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap pernafasan cuping hidung dan
retraksi interkostal.
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. Kasus
Berdasarkan hasil dari pengkajian didapatkan data bahwa terdapat klien
anak-anak berinisial An.A berusia 6 tahun. Keluhan utama yang didapatkan
dari data subjektif Ibu An.Y mengatakan bahwa anaknya sering batuk dan
mengalami demam selama 2 hari. Diagnosa awal saat anak masuk rumah
sakit febris, setelah di lakukan pemeriksaan foto rontgen didapatkan corakan
vaskuler meningkat dan kasar tak tampak infiltrat densitas abnormal trakea
tampak di midline, hilus tampak melebar dan kasar dengan kesimpulan bahwa
terdapat gambaran bronkitis.
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. A Suami Istri / Orang tua : Ibu
Umur : 6 tahun Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki Pekerjaan :
A. KELUHAN UTAMA
Ny. A mengatakan An.A sering batuk.
3. Pola eliminasi
Tidak ada masalah dalam eliminasi BAK dan BAB.
4. Pola aktifitas
An.A hanya tertidur ditempat tidur rumah sakit. Sebelum sakit An.A
melakukan toileting sendiri. An.A melakukan toileting dikamar mandi
dengan bantuan Ny.A (ibu) karena keadaan An.A yang terpasang infus.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum Keadaan / penampilan umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis G C S : 15
BB sebelum sakit : 20 Kg
BB saat ini : 20 Kg
BB ideal :-
Tanda– tanda Vital :
TD : mmHg Suhu : C
N : x/mnt RR : 45 x/mnt
Sp02 : 94 %
2. Kepala : Bentuk kepala mesocepal rambut lurus hitam dan tebal distribusi
rambut merata, kulit kepala bersih, tidak ada cidera atau bekas operasi,
tidak adanyeri tekan. Bentuk mata simetris dextra dan sinistra, reflex pupil
terhadap cahaya normal, pupil isokor, konjutiva tidak anemis. Lubang
hidung simetris dextra dan sinistra, tidak ada pembengkakan. Bentuk
telinga simetris dextra dan sinistra, tidak terdapat serumen,pendengaran
baik. Mulut : Bentuk mulut simetris dextra dan sinistra, warna pucat,
mukosa bibirkering, tidakada stomatitis, tidakada tonsillitis, fungsi
pengecapan baik.
3. Leher
Tenggorokan : Suara serak, sakit tenggerokan, tidak sulit dalam menelan,
Pada leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran tyroid, tidak kaku
kuduk, tidak ada
4. Thorax (dada)
Pemeriksaan Paru Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi - Inspeksi :
Simetris dextra dan sinistra, menggun ictus cordis tidak tampak
akan pernapasan dada, gerakandiagra - Palpasi : tidak ada nyeri tekan
gma minimal, adanya pembesaran -Perkusi:Pekak,
dada saat bernapas pelebaran batas jantung
- Palpasi : - Auskultasi : S1 dan S2 reguler.
Vocal fremitus dextra dan sinistra tida
k sama, tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi :
hyperresonan pada area paru.
- Auskultasi : terdapat ronchi.
7. Ekstremitas
Ekstremitas atas bagian sinistra menggunakan infus, tidak terjadi flebitis
pada daerah infus,pada pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah tidak
terdapat luka maupun kelainan.
8. Integumen
………………………………………………………………
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tgl Jenis Hasil
Pemeriksaan
1 Radiologi Hari/ Tanggal : Senin 23/09/2014
Jam : 09.40 PM
(Rontgen
Thorax) X-Foto Thrax AP
Cor : CTR< 55 %
Bentuk dan Konfigurasi normal
Pulmo : Corakan vaskuler meningkat dan kasar tak tampak
infiltrate densitas abnormal.
Trakea tampak di midline, tak menyempit.
Hilus tampak melebar dan kasar
Costpharenic angle tajam, tak tampak efusi.
GAMBARAN BRONKITIS
2 Laboratorium
E. TERAPI
Nama Obat Rute Dosis Efek Samping Nama Obat Rute Dosis Efek Samping
1. Infus Iv 20 tpm Detak jantung 6. Pacetik Oral 3 x ½ Penggunaan
RL tidak cth jangka lama dan
500 m dosis besar dapat
normal,Turunnya t
menyebabkan
ekanan darah, kerusakan hati,
Kesulitan Reaksi
bernapas, Batuk hipersensitifitas
5. Cefixi 2 x ½ shock,
me Diminu
cth hipersensitif nyeri
m
lambung, diare,
demam, batuk
Mahasiswa,
NIM : …………………….
ANALISIS DATA
DX
TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Bersihan jalan 22–2-2014
13:00 WIB 1. Melakukan pengkajian terkait
napas tidak efektif
bersihan jalan napas tidak
b.d sekresi yang
efektif.
tertahan d.d
R/
terdapat suara
- Tampak sesak nafas.
tambahan ronchi
- SpO2 = 94 %
dan Gangguan pola
- Melakukan auskultasi dada :
tidur b.d Sesak
terdengar bunyi ronchi.
nafas d.d durasi
- Adanya retraksi dada.
tidur yang
berkurang. 13:20 WIB 2. Memberikan edukasi kepada
keluarga terkait penyakit,
penyebab, hingga perawatan
pada anak.
R/ Ajarkan keluarga melakukan
pengaturan posisi untuk
mempermudah pernafasan.
16:00 WIB 3. Melakukan pemantauan cairan
infus
R/Infus RL 500 cc
17:00 WIB 4. Mengajarkan teknik relaksasi
R/ Latihan nafas dalam
18:00 WIB 5. Melakukan observasi TTV, suara
21:00 WIB R/
- Indexon 3,05 cc
- Vit c 3 x 1 cc
- Cefixime 2 x ½ cth.
7. Membantu pengaturan posisi
21:45 WIB untuk tidur.
R/ Mengatur posisi semi fowler
09:00 WIB R/
- Pasien sudah tidak Nampak
sesak lagi.
- SpO2 = 98 %
- Rr = 38 x/mnt
- Auskultasi : masih terdengar
sedikit suara ronchi.
- Tidak ada retraksi intercostal
- Tidak ada pernafasan cuping
hidung.
4. Melakukan persiapan
10:15 WIB
pemulangan pasien
R/ melakukan AV Infus.
5. Memberikan edukasi kepada
11:30 WIB keluarga
R/ Terkait perawatan anak
selama di rumah.
EVALUASI
TANGGAL/ MASALAH CATATAN PARAF
PUKUL KEPERAWATAN PERKEMBANGAN
/ KALABORATIF
22-2-2014 Bersihan Jalan S = Keluarga An.A mengatakan
Napas Tidak Efektif An.A masih batuk,masih sesak
dan Gangguan pola napas, dahak tertelan dan
tidur susahdikeluarkan.
O=
- Ada pengembangan dada
saat batuk,
- An.A batuk dengan
pernapasan ronchi,
terbangun di malamhari
jika batuk.
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
23-2-2014 Bersihan Jalan S = “Ny.A mengatakan sesak
Napas Tidak Efektif nafas An.A sudah
dan Gangguan pola berkurang”
tidur O=
- Rr : 41 x/menit.
- SpO2 : 96%.
- Auskultasi : ronchi
berkurang.
- Pernafasan cuping hidung
(+)
- Retraksi intercostal (+)
- frekuensi batuk berkurang.
A = Bersihan jalan nafas belum
teratasi.
P = Lanjutkan intervensi yaitu
monitor status pernafasan,
observasi
sumbatan jalan nafas, lakukan
fisioterapi dada.
24-2-14 Bersihan Jalan S = Keluarga An.A mengatakan
Napas Tidak Efektif bahwa batuk An.Asudah
dan gangguan pola berkurang, tidak sesak napas,
tidur tidakterbangun saat malam hari.
O=
- Pasien tampak lebih
nyaman, batuk sudah
berkurang dan jarang,
tidak ada gangguan
polatidur.
A = Masalah keperawatan
teratasi
P = Lanjutkan rawat jalan dan
pasien sudah diizinkan untuk
pulang
BAB IV
ANALISIS VIDEO
Lampiran Jurnal
Lampiran Kasus