Anda di halaman 1dari 30

CAIRAN & ELEKTROLIT

TUBUH

Ns. Zulmah Astuti., M.Kep


Capaian Pembelajaran
Setelah Mengikuti Perkuliahan selama 2x50 Menit Mahasiswa
mampu menjelaskan tentang cairan dan elektrolit tubuh

Tujuan Khusus :
Mahasiswa Mampu :
1. Menjelaskan Kompartemen dan Komposisi Cairan Tubuh
2. Menjelaskan Tentang Keseimbangan Elektrolit
3. Menjelaskan Tentang Larutan Isotonik, Hipotonik dan Hipertonik
KOMPARTEMEN DAN KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Air Tubuh Total (Total Body Water{TBW}) bergantung pada Usia,
berat badan, Jenis Kelamin, dan derajat Obesitas.
1. Bayi : 80% BB adalah air karena permukaan tubuh bayi lebih
besar dari berat badannya.
2. Dewasa : TBW 60% Berat tubuh (sekitar 40 L) pada laki-laki ;
50% berat badan (30 L) pada wanita dikarenakan lemak sub
kutan wanita lebih banyak; pada kondisi obesitas maka TBW
sekitar 25% sd 30%
3. Usia 65 keatas, TBW mencapai 40% sd 50% BB
DISTRIBUSI : Otot (50% TBW); Kulit (20%); Organ Lain (20%);
Darah (10%)
Kompartemen Cairan Tubuh
Terdapat 2 kompartemen Cairan
Tubuh :
1. Kompartemen cairan Intraseluler
(CIS) : cairan dalam miliaran sel
tubuh. Komposisi 2/3 dari
keseluruhan cairan tubuh
2. Kompartemen Cairan
Ekstraseluler (CES) : Cairan di
luar Sel tubuh. Komposisi 1/3
dari keseluruhan cairan tubuh
Kompartemen Cairan Ekstraseluler (CES)
a. Cairan Interstisial : Cairan di sekitar sel tubuh dan limfe
(cairan dalam pembuluh limfatik). Gabungan kedua cairan ini
mencapai ¾ CES
b. Plasma Darah: Bagian yang cair dari darah dan mencapai ¼
CES
c. Cairan Transeluler : Sekitar 1% sampai 3% BB, Meliputi
seluruh cairan tubuh yang dipisahkan dari CES oleh lapisan
sel Epitel. Sub kompartemen ini meliputi : keringat, cairan
serebrospinal, cairan sinovia (sendi), cairan dalam
peritoneum, perikardiak, dan rongga pleura, cairan dalam
rongga mata dan cairan dalam sistem pernafasan, pencernaan
dan urinaria
Komposisi Kompartemen Cairan

1. Kompartemen cairan ekstraseluler


Plasma darah dan cairan intertsial memiliki isi yang sama yaitu ion
Natrium dan klorida serta ion Bikarbonat (HCO3) = Dalam Jumlah
besar
Namun
Ion Kalium, kalsium,, magnesium, fosfat, sulfat dan asam organik =
Dalam Jumlah Kecil
Kandungan Protein dalam Plasma BANYAK
Kandungan Protein dalam Intertsisial SEDIKIT
Komposisi Kompartemen Cairan
1. Kompartemen cairan Intrasel
Akoibat Pompa Natrium-kalium dependen ATP
ion Kalium Intrasel Berkonsentrasi TINGGI
ion Natrium Intrasel Berkonsentrasi RENDAH
Konsentrasi Protein 4 x lebih banyak di intrasel
dibandingkan plasma
Pergerakan cairan antar kompartemen
a. Antar Sel dan CES
1. Distribusi air di dalam dan di luar sel bergantung pada tekanan
osmotik
2. Tekanan osmotik : konsetrasi zat terlarut total (osmolalitas) di
dalam dan diluar sel. Air akan bergerak dari regio berosmolalitas
rendah ke regio berosmolalitas
3. Normal nya : osmolalitas dalam dan luar sama dan tidak ada
penarikan atau pengeluaran air menuju dan keluar sel
4. Jika zat terlarut atau air tidak bertambah maupun hilang,
ekuilibrium osmotik sementara akan terganggu. Air kemudian
akan bergerak masuk atau keluar sel sampai ekulibrium baru
tercapai
Pergerakan cairan antar kompartemen
b. Antara plasma dan cairan interstisial
1. Pergerakan air menembus membran sel kapiler diatur
oleh Tekanan Hidrostatik (tekanan yang
diberikan oleh cairan kesemua arah akibat gaya
gravitasi) dan Tekanan Osmotik/Onkotik (tekanan
yang disebabkan oleh zat terlarut dalam cairan)
2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau
penurunan tekanan osmotik koloid plasma
mengakibatkan banyak cairan yang bergerak dari
kapiler menuju cairan intertsisial dan sebaliknya
Pengaturan keseimbangan cairan
Input dan output air harian
Input :
Makanan yang ditelan mengandung sekitar 700 ml
Air (daging 50% sd 75% dan beberapa buah &
sayur mengandung 95% air.
Air yang diminum : 1600 ml
Air metabolik (hasil dari katabolisme 300 ml)
Pengaturan keseimbangan cairan
Timbulnya rasa haus dikendalikan oleh pusat haus
Osmoreseptor, letaknya dekat dengan neuron yang
mensekresi hormon Antideuritik Hormon (ADH)
Mekanisme :
Penigkatan osmolalitas CES dan penurunan
volume darah
Pengaturan keseimbangan cairan
Timbulnya rasa haus dikendalikan oleh pusat haus
Osmoreseptor, letaknya dekat dengan neuron yang
mensekresi hormon Antideuritik Hormon (ADH)
Mekanisme :
Penigkatan osmolalitas CES, penurunan
volume darah, Mulut dan kerongkongan kering
Pengaturan hormonal untuk keluaran cairan

• Anti Deuritik hormon (ADH) berfungsi


meretensi air di ginjal sehingga keluaran urine
menurun
Mekanisme pengeluaran ADH
Terjadi peningkatan osmolalitas plasma
menstimulasi osmoreseptor hipotalamus dan
menyebabkan refleks sekresi ADH.
Pengaturan hormonal untuk keluaran cairan
Mekanisme pengeluaran ADH
Penurunan Volume darah sekitar 10% sampai 15 %
Mekanisme renin angiotensi aldosteron
Mengendalikan reabsorbsi ginjal terhadap natrium dan ekskresi
ion kalium, angiotensin menstimulasi aldosteron yang disekresi
oleh korteks adrenal untuk bekerja pada tubulus kortortus
distal agar reabsorbsi natrium meningkat. Air secara osmotik
mengikuti natrium, maka terjadi retensi cairan.
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Pemeliharaan keseimbangan air dalam tubuh
juga bergantung pada keseimbangan elektrolit
CES karena osmolalitas menentukan “ daya
penarikan air” suatu larutan. Ion Natrium (Na
+) : Ion Kation (ion positip) paling banyak di
CES (90%). Bila ada masalah pada CES maka
terjadi perubahan volume plasma dan tekanan
darah, yang berarti keseimbangan elektrolit juga
mempengaruhi .
Satuan elektrolit dalam cairan tubuh dinyatakan
miliequivalen per liter (Meq/L) Yaitu ukuran
sejumlah ion dalam larutan dikali jumlah
muatan listrik yang dibadwa ion dalam setiap
liternya.
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
NATRIUM
Sumber utama : Makanan (4 g sd 20 g NaCl).
Dikeluarkan memalui : Kulit, Ginjal, dan saluran GI
Keseimbangan Natrium :
1. Positif : asupan berlebihan. Menyebabkan retensi cairan. Volume CES dan
plasma meningkat, pasien mengalami edema. Terjadi pada Penyakit CHF
dan CKD
2. Negatif : Pengeluaran berlebihan. Natrium banyak dikeluarkan
menyebabkan volume CES dan plasma menurun dan menyebabkan TD
menurun
Pengaturan Natrium (di Ginjal)
a. Laju Filtrasi Glomerular mengatur jumlah natrium yang di filtrasi
b. Aldosteron menstimulasi reabsorbsi ion natrium
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Sistem renin-angiotensin-aldosteron
a. Renin dilepas dari aparatus jkstaglomerular ginjal untuk merespon tekanan
darah yang rendah. Konsentrasi natrium yang rendag, penurunan tekanan
arteri dan kehilangan air (hipovolemia)
b. Renin bergabung degan Angiotensinogen substrat dalam plasma dan
mengubah angiotensi I. Angiotensin I diubah dalam paru menjadi
angiotensi II
c. Angiotensi II yang secara enzimatik tidak teraktivasi dalam beberapa menit
memiliki beberapa aksi fisiologis langsung.
I. Angiotensi II menstimulasi pelepasan aldosterin dari zona glomerulus
korteks adrenal
II. Angiotensi II Menstimulasi Haus
III.Angitonesi II menstimulasi sekresi ADH dan ACTH.
IV.Angiotensi II adalah Vasokonstrikotor kuat yang menyebabkan
peningkatan Tekanan darah.
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
KALIUM
Merupakan kation intraseluler Utama (95%). Asupan harian untuk kalium
sekitar 10%. Kalium di ekskresi dalam feses dan 90% dalam urin
Fungsi kalium untuk aktivivtas listrik saraf dan jaringan otot. Ion kalium
mempertahankan osmolalitas dalam sel dan memiliki peranan penting dalam
metabolisme selular.
Pengaturan kadar kalium darah dikendalikan oleh aldosteron. Hormon lain
yang menstimulasi asupan seluler terhadap kalium adalah insulin dan epineprin

Keseimbangan kalium :
1. Kekurangan kalium (hipokalemia) terjadi akibat munta dan diare, asupan narium
berlebih, penyakit ginjal atau penggunaan obat deuritik utnuk hipertensi dan edema.
Hipokalemia dapat menyebabkan aritmia jantung
2. Kalium berlebih (hiperkalemia) terjadi akibat ekskresi ginjal yang inadekuat.
Hiperkalemia menyebabkan fibrilasi jantung dan membahayakan kehidupan
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
KALSIUM & FOSFAT
Kalsium adalah elektrolit Ekstraseluler. Sebagian besar kalsium (99%) berada
dalam rangka, tempatnya berikatan dengan fosfat dalam bentuk kristal
hidrosiapatit matriks. Sisanya berada di CES dan sejumlah jaringan
Konsentrasi Fosfat tinggi di dalam CIS dan dalam CES rendah.
Fungsi Kalsium adalah sebagai penyusun tulang dan gigi, berperan dalam
motilitas sel, pembekuan darah, konsentrasi otot, konduksi sarafm respons
hormonal dan proses sekretorik.
Pengaturan konsentrasi Kalsium di dalam CES dan plasma oleh :
1. Hormon paratiroid
2. Kalsitonin
3. Vitamin D
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
ANION :
Klorida dan bikarbonat diatur bersamaan dengan penagturan ion natrium
dan keseimbangan asam-bsa tubuh. Sulfat, nitratm dan laktat memiliki
maksimum transpor. Jika maksimum transportnya terlewati, ion yang
berlebihan akan disekresi.
JENIS LARUTAN
• Tekanan osmotik dalam cairan tubuh
dipertahankan dalam rentang sempit yaitu
285±5 mOsm/L (280-296)
• Larutan-larutan dengan tekanan osmotik
yang sama disebut isotonik. Larutan
dengan tekanan osmotik lebih rendah
disebut hipotonik, dan yang tekanan
osmotiknya lebih tinggi dari cairan tunbuh
disebut hipertonik
Proses perpindahan Cairan
Jenis cairan intravena
Jenis larutan
Jenis Larutan
• Larutan Isotonik
Larutan isotonik adalah suatu
larutan yang mempunyai
konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama)
seperti larutan yang lain, sehingga
tidak ada pergerakan air. Larutan
isotonik dengan larutan pada sel
tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul yang melewati
membran semipermeabel.
Jenis Larutan
• Larutan Hipertonik
Larutan hipertonik adalah suatu
larutan dengan konsentrasi zat
terlarut lebih tinggi (tekananosmotik
yang lebih tinggi) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke luar sel.
Dalam lingkungan hipertonik,
tekanan osmotik menyebabkan air
mengalir keluar sel. jika cukup air
dipindahkan dengan cara ini,
sitoplasma akan mempunyai
konsentrasi air yang sedikit
sehinggasel tidak berfungsi lagi
Jenis Larutan
• Larutan hipotonik
Larutan hipotonik adalah suatu larutan
dengan konsentrasi zat terlarut lebih
rendah (tekanan osmotik lebih rendah)
dari pada yang lain sehingga air
bergerak ke dalam sel. Dengan
menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik
menyebabkan jaringan mengalirkan air
ke dalam sel, sehingga menyebabkan
sel pecah dan tidak berfungsi
Jenis larutan
Jenis Larutan

Anda mungkin juga menyukai