Anda di halaman 1dari 31

ALAT BANTU MOBILITAS

• alat bantu jalan : penurunan kekuatan otot, patah


tulang pada anggota gerak bawah, gangguan
keseimbangan.
• Macam2 ABM: Walker, Crutch, Cane, Wheelchair,
Tripod, dan Parallel Bar.
• Fungsi : Improved stability, Reduced lower-limb
loading, Generating Movement
• walker


• cane

• tripod
• parallel bar
Faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan pola
berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan, antara lain
1. kemampuan pasien untuk melangkah dengan satu /
kedua tungkai
2. kemampuan weight bearing dan keseimbangan pasien
dengan satu kaki / kedua tungkai
3. kemampuan kedua AGA untuk mempertahankan weight
bearing ; keseimbangan
4. kemampuan mempertahankan tubuh dalam posisi
berdiri.
• Pengertian : tongkat / alat bantu untuk berjalan,
biasanya digunakan secara ber-pasangan yang diciptakan
untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.
• Kruk ada 2 : kruk axilla dan kruk nonaxilla (canadian
crutch).
• Kruk non-axilla mentransfer 40-50% berat badan
• Kruk axilla mentransfer sampai 80% berat badan →
lebih baik dalam menopang badan.
Tujuan
• Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan
kemampuan   mobilisasi
• Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi
• Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain
• Meningkatkan rasa percaya diri klien
Fungsi
• Sebagai alat Bantu berjalan.
• Mengatur / memberi keseimbangan waktu berjalan.
• Membantu menyokong sebagian berat badan.
IndikasiPasien dengan fraktur ekstremitas bawah.Pasien
dengan postop amputasi ekstremitas bawah.Pasien
dengan kelemahan kaki / post stroke.
Kontra IndikasiPenderita demam dengan suhu tubuh
lebih dari 37o C.Penderita dalam keadaan bedrest.
Penderita dengan post op.
• Four Point Gait
• Partial Weight Bearing
• Non-Weight Bearing
• Indication : kelemahan pd kedua tungkai dan koordiasi
yg jelek
• Advantages : mmberi stability karena mpy 3 point yg
bersentuhan lgsg dg lantai
Partial weight bearing/ three point crutch gait
1. Indication: fractures, pain
2. Advantages : eliminates all weight bearing on the
affected leg
• Keadaan px berdiri
• Ukur mulai dr bwh armpits abt 1,5“ – 2 “ smpai lantai kira abt
6 “ didpn telapak
• Posisi elbow fleksi 15 – 30 drjt
• Hand grip setinggi hip joint
• Bahan – bahan yang dibutuhkan :
• Up Right Bar : Pipa Besi / Alumunium 5/8” – 3/4’’
• Transversal bar : Pipa Besi / Alumunium 5/8’’ – ¾’’
• Axial support : Kayu + Pading
• Fore Arm Cup : Besi – Duralumin plat
• Handle : Kayu – Pipa besi – Pading
• Baut moor yg sesuai
• Crutch Tip / anti slip
• Weld / mengelas
• Sbg alat bantu bergerak permanen bagi yg mengalami gangguan
keseimbangan ringan → tdk mudah jatuh, krn gaya berat tdk
terkontrol dg baik
• Penggunaan canadian crutch lengan harus betul2 kuat
• Tinggi hip joint ( trochantor mayor ) – lantai
• Ukur panjang dr (3 inch / 5cm bwh elbow ) – wrist
• Posisi fore arm dlm mid position
• Ukur ½ circum terbesar fore arm untk cuff size
• Posisi elbow flexi abt 15– 20 drjt
- Kegunaan :
• Support dn keseimbangan utk menjegah dr jatuh
• Melatih berjalan
• Membantu melatih berjalan sbg persiapan utk berjalan
dg krek, tripod, atau tongkat
• Walker dpt menyangga lbh dr 50% BB
• Indikasi penggunaan walker :

1. Arthritis, khususnya di knee dn hip


2. Gangguan keseimbangan yg moderat dan and gait
disorders
3. Umumnya kelemahan pd otot hip dn leg
Paralysis, parese, hemiplegi
Cara pengukuran Walker
• Tinggi walker diukur dr wrist ( wrist dlm posisi flexi 20 –
30˚- lantai.
• Tinggi walker hrs sejajar dg hip joint ( trochantor mayorr ).
• Kekuatan Walker dikonsep utk pemakaian fokus
drumah/daily assistance
Konsep kekuatan walker
• Alat bantu dg 4 parallel yg saling berhubungan
• Kombinasi dr kekuatan dan kontrol posisi.
• Kegunaan : melatih berjalan sbg peningkatan dr
walker, pararel bar, krek
• Sbg alat bantu bergerak sementara/ permanen
• Sbg pegangan pd waktu letihan berdiri
• Cara penggunaan : alat diletakkan disamping pd sisi
angg tubuh yg baik, bagian penyangga yg miring
diletakkan di samping luar agar tdk mengganggu
gerakan kaki
• Mrpkn ABM yg didesign utk pengganti berjalan
• Digunakan utk pasien yg kesulitan dlm berjln krn
penyakit (physiological/physical), injury, disability,
post op.
• Jenis jenis Kursi roda :
1. Kursi roda manual : folding & rigid
2. Kursi roda electric : digunakan pd px yg mengalami
kelemahan otot pd ex. Atas dan dilengkapi
remote/joystick
3. Kursi roda reclining :
• sandaran punggung bisa direbahkan dengan
kemiringan ± 145°-180° sesuai dengan kebutuhan
pasien, begitu juga dengan bagian kaki yang dapat
dinaik-turunkan.
• digunakan oleh pasien penderita stroke atau pasien
yang mempunyai kelemahan/masalah pada bagian
punggung.
• Karena ada bagian-bagian tertentu yang bisa diatur,
Kursi Roda Reclyning ini bisa juga dipakai untuk
pasien yang menjalani therapy diatas kursi roda.
• Kursi (CP) ini mempunyai model unik karena didesain
khusus sesuai dengan ukuran tubuh, postur dan
kebutuhan penderita CP.
• dilengkapi assesories tambahan seperti bantalan
penyangga pada kepala, tangan dan kaki, tergantung
kebutuhan.
• Dalam memilih kursi roda khusus, terutama untuk
penderita CP sebaiknya pasien konsultasi terlebih dahulu
dengan dokter ahli yang bersangkutan (dokter syaraf,
ahli orthopedi atau dokter ahli rehab) agar kursi roda
yang dipergunakan sesuai dengan ukuran tubuh,
kebutuhan dan kegiatan pasien.
• Untuk melatih posisi duduk & keseimbangan duduk
• Melatih ketahanan otot otot penegak kepala & leher
• Sebagai sarana latihan utk makan/minum
• Memberikan medan pandang kedepan lebih luas
• Alat tersebut selain membantu sekaligus melatih
pasien untuk menempatkan postur tubuh pada posisi
yang seharusnya, yaitu dengan cara memberi bantalan
penyangga pada bagian tubuh tertentu.
• Ada kursi roda CP yang pada bagian tertentu dapat
diatur sesuai dengan pertumbuhan tubuh pasien.
• Ringan, kuat, bhn tahan karat
• Adjustable seats, foot, armrest
• Roda lancar berputar
• Mudah di bongkar & dirakit
Hambatan Arsitektural

- Perubahan tingkat ketinggian permukaan yang mendadak


seperti pada tangga
- Tidak adanya pertautan landai antara jalan dan trotoar.
- Tidak cukupnya ruang untuk lutut di bawah meja atau
wastapel.
- Tidak cukupnya ruang untuk berbelok, lubang pintu dan
koridor yang terlalu sempit.
- Permukaan jalan yang renjul (misalnya karena adanya
bebatuan) menghambat jalannya kursi roda.
- Pintu yang terlalu berat dan sulit dibuka.
- Tombol-tombol yang terlalu tinggi letaknya.
Tips & Warning
• Lihat pada manual pengguna dari kursiroda untuk
penggunaan dan kepedulian yang tepat.
• Tergantung pada seperti apa macam kursi yang anda punyai,
injakan kaki dan sandaran bisa dipindahkan, membiarkan
lebih leluasa untuk pindah ke kursi roda dan ke luar dari kursi
roda
• Kunci mengerem ketika tidak sedang bergerak
• Kunci rem-rem sebelum bangun ke luar dari kursiroda
• Kunci rem-rem sebelum duduk di kursiroda.

Anda mungkin juga menyukai