Anda di halaman 1dari 37

KEPUTUSAN

DIREKTUR RS.PURI ASIH KARAWANG


NOMOR : 188.4 / / 301/ 2013

TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN PELAYANAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
RS.Puri Asih Karawang

DIREKTUR RS.PURI ASIH KARAWANG

Menimbang : a. Bahwa RS.Puri Asih Karawang merupakan Rumah


Sakit Kelas C, Rumah Sakit rujukan bagi sarana
kesehatan di kabupaten arawang Bagian Timur
dipandang perlu adanya pedoman sebagai petunjuk
pelaksanaan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit (K3RS) RS.Puri Asih Karawang;

b. Bahwa agar supaya pedoman tersebut dapat


dilaksanakan dengan baik dan optimal perlu diatur
dalam keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Undang-Undang RI Nomor : 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;

5. Peraturan Pemerintah Nomor : 50 Tahun 2012 tentang


Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

1
374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (SKN);
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
PER.05/MEN/1996 tanggal 12 Desember 1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MEMUTUSKAN

Menetapka :
n

Pertama : Pemberlakuan Buku Pedoman Pelayanan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) sebagai
petunjuk pelaksanaan program pada RS.Puri Asih
Karawang;

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan tanggal


ditetapkan dan diadakan peninjauan kembali setelah 3
(tiga) tahun;

Ketiga : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan


kekurangan akan diadakan perbaikan dan perubahan
sebagaimana mestinya ;

DITETAPKAN DI : Karawang
PADA TANGGAL :

DIREKTUR RS.PURI ASIH

Dr Arif Mulyono,MARS

TEMBUSAN :
Keputusan ini disampaikan kepada :
Yth. : 1. Para Wakil Direktur
2. Ketua Komite K3RS
3. Para Kepala Bidang/Bagian/Instalasi
4. Para Ketua SMF
5. Para Ketua Komite

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu tempat pelayanan masyarakat, di


Bidang kesehatan adalah rawan terhadap kejadian gangguan kesehatan,
terjadinya kecelakaan waktu bekerja, gangguan dari lingkungan dan
terjadinya bermacam-macam bencana karena api, listrik, gas, air, ledakan,
kimia maupun rusaknya bangunan.
Hal ini mudah terjadi karena rumah sakit mempunyai sarana dan
prasarana yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan
gangguan lingkungan maupun bencana terhadap orang-orang yang ada di
dalam maupun sekitarnya. Demikian pula sistem dan fungsi rumah sakit serta
produk dan limbahnya bila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat buruk
bagi manusia yang ada di sekitarnya.
Penghuni rumah sakit, selain manusia (penderita, keluarganya,
petugas medis dan non medis serta tamu) juga mungkin terdapat
hewan~hewan seperti kucing, tikus, kecoak, lalat dan nyamuk dapat juga
berupa hewan bakteri, virus yang berasal dari penderita.
Interaksi antar bangunan, penghuni, sarana prasarana, fungsi, sistem
dan limbanhnya mempunyai potensi terjadinya bahaya~bahaya dari segi
biologi, kimia, fisika (panas, radiasi, suara), ergometri dan psikososial. Pada
akhirnya akan mengurangi produktivitas, kinerja dan efektifitas pelayanan
akibat penurunan mutu sumberdaya manusia beserta alatnya.
Oleh karena itu perlu selalu diupayakan sejak dari perencanaan
sampai pelaksanaan pelayanan ini agar selalu dicegah dan ditekan potensi
risiko terjadinya bahaya-bahaya yang disebut di atas serta kita terjadi agar
ditanggunhkan dengan cepat dan tepat sehingga deampaknya tidak terlalu
merugikan bagi semua pihak.

3
1.2. Tujuan dan Manfaat Pelayanan K3RS
 Tujuan

Terciptanya lingkungan kerja dan cara kerja yang aman, sehat,


nyaman dan sesuai dengan standar kesehatan kerja

 Manfaat

1. Bagi Rumah sakit

a. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan standard


akreditasi RS

b. Meningkatkan Citra RS

2. Bagi Karyawan RS

a. Melindungi karyawan daripenyakit akibat kerja (PAK)

b. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK)

c. Menciptakan kenyamanan dalam bekerja

3. Bagi pasien dan pengunjung

a. Mutu layanan yang baik

b. Kepuasan pasien dan pengunjung

c. Melindungi pasien dari penyakit nosokomial dan kecelakaan

1.3 Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup K3RS RS.Puri Asih Karawang mencakup kegiatan-
kegiatan dibidang :
a. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah
radioaktif.
b. Pengamanan peralatan berat non medik, pengamanan dan
keselamatan bangunan.
c. Pengamanan sanitasi sarana kesehatan kerja dan pencegahan
penyakit akibat kerja.
d. Pengembangan manajemen tanggap darurat
e. Pelayanan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja.
f. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan
kegiatan K3RS
g. Bidang satuan tugas fungsional.

4
1.4 Batasan Operasional
A. Pengertian K3 menurut WHO / ILO (1995)
Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan
serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya, secara
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja atau buruh dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian
bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan
rehabilitasi.

Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan
untuk membudayakan K3 di RS

B. Upaya K3 di RS
Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara atau metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja
setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante
dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja, yang dimaksud dengan :

5
1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seseorang pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat
kerja dalam waktu tertentu.
2. Beban kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik
secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan
pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi
lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan tenpat kerja yang
meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang
mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

C. Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial yang mungkin terjadi di RS dan dapat
menyebabkan kecelakaan, diantaranya adalah mikrobiologik,
desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan
risiko hukum atau keamanan, yang dapat mengakibatkan penyakit
dan kecelakaan akibat kerja. Hal tersebut disebabkan oleh faktor
biologi (virus, bakteri, jamur dan hewan pengerat), faktor kimia
(antiseptik, gas anestesi dan bahan desinfektan), faktor ergonomi
(tata cara kerja yang salah), faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik,
getaran dan radiasi), faktor psikososial (hubungan antar
karyawan/atasan)
Bahaya potensial lainnya yang dapat menyebabkan penyakit akibat
kerja (PAK) yang terjadi di RS, umunya berkaitan dengan faktor
biologik (kuman pathogen yang berasal umumnya dari pasien),
faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus
seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada hati), faktor ergonomi
(tata cara duduk, tata cara mengangkat pasien), faktor fisik dalam
dosis kecil yang terus menerus (suhu udara panas, listrik tegangan
tinggi, dan radiasi), faktor psikologis (hubungan kerja antar
karyawan atau atasan serta tata cara kerja di kamar bedah, dibagian
penerimaan pasien, di unit gawat darurat dan ruang perawatan).

D. Respon Kegawatdaruratan di RS

6
Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat
menimbulkan keracunan, kematian, luka serius bagi pekerja,
pengunjung ataupun masyarakat, sehingga dapat mengganggu
operasional yang berakibat kegiatan usaha berhenti sebagian atau
seluruhnya. Hal lain akibat dari kegawatdaruratan adalah kerusakan
fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra, sehingga
muntal mempunyai sistem tanggap darurat sebagai bagian dari
Manajemen K3RS

1.5 Landasan Hukum


Landasan hukum dalam implementasi K3RS di RS.Puri Asih Karawang
adalah sebagai berikut :

DASAR HUKUM TENTANG

A. Undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 tahun 2003 Ketenagakerjaan
3. UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
4. UU No. 44 tahun 2009 Rumah sakit
B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah RI No.11 Persyaratan Kesehatan Konstruksi ruang di RS,
Tahun 1975 Persyaratan & Petunjuk Teknis tata cara
penyehatan lingkungan RS
2. Peraturan Pemerintah RI No.12 Keselamatan kerja terhadap radiasi
Tahun 1975
3. Peraturan Pemerintah RI No.13 Ijin pemakaian zat radioaktif dan atau sumber
Tahun 1975 radiasi lainnya.
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Tahun 2012 Kesehatan Kerja

C. Menakertran
1. Permenaker RI No. Per Syarat-syarat K3 dalam pemakaian lift listrik untuk
05/Men/1978 pengangkutan orang & barang
2. Permenaker RI No. Per Keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi
01/Men/1980 bangunan
3. Permenaker RI No. Per Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
02/Men/1980 penyelenggraan keselamatan kerja
4. Permenaker RI No. Per 04/Men Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat
1980 pemadam api ringan
5. Permenaker RI No. Per Kewajiban melapor penyakit akibat kerja
02/Men/1983

7
DASAR HUKUM TENTANG

6. Permenaker RI No. Per Instalasi kebakaran Automatik


02/Men/1983
7. Permenaker RI No. Per 03/Men/! Pelayanan Kesehatan tenaga kerja
983
8. Permenaker RI No. Per Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
02/Men/1989
9. Permenaker RI No. Per Sistim Manajemen keselamatan dan kesehatan
05/Men/1996 kerja (SMK3)
10.Permenaker RI No. 18 Tahun Alat Pelindung Diri
2010 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia
11. Permenaker RI No.13 Tahun di Tempat Kerja
2011 Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja

12. Kepmenaker RI No. 186 Tahun


1999
C. Menteri Kesehatan
1. SK Menkes RI Komite K3
No.852 /Menkes/SK/X/1993
2. Per Menkes RI Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
No.1204/ Menkes/Per/XI/2004
3. Kep. Menkes RI Pedoman Keamanan Laboratorium~Mikrobiologi
No.1244 /Menkes/SK/XII/1994 dan Biomedis
4. Kep.Menkes RI
No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di
Rumah sakit
5. Direktorat Bina Kesehatan Kerja Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Kementrian Kesehatan RI Tahun Keselamatan Kerja (K3) di Rumah sakit
2012
6. Per Menkes RI Pengamanan bahan berbahaya bagi kesehatan
No.472/ Menkes/Per/V/1996
D. Keputusan Dirjen
1. Keputusan Dirjen P.PM & PLP Persyaratan Kesehatan lingkungan ruang &
No.HK 00.06.64.44 bangunan serta fasilitas sanitasi RS
2. Keputusan Dirjen Batan Pengangkutan Zat Radioaktif Ketentuan
No.03/160/DI/1989 Keselamatan kerja terhadap radiasi.

8
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Organisasi K3RS


Organisasi K3RS RS.Puri Asih Karawang di tetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Direktur No. 188.4/104/301/2013 tentang Komite Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit RS.Puri Asih Karawang. Organisasi ini
dibentuk sebagai upaya di dalam pengendalian dan pencegahan
terjadinya insiden di lingkungan RS.Puri Asih Karawang. Struktur
organisasi komite K3RS mengacu kepada struktur organisasi RS yng
dilengkapi dengan staf yang memenuhi syarat kualitas, jabatan dan
uraian tugas. Organisasi ini bertanggung jawab kepada direktur dan
terintegrasi dalam komite yang ada di RS
Susunan Komite K3RS terdiri dari :
a. Ketua Komite K3
 Membuat target keselamatan dan menjamin efektifitas
pencapaiannya
 Membuat rencana kerja Keselamatan.
 Memastikan semua karyawan, pasien, pengunjung dan pihak ketiga
memahami kebijakan terkait keselamatan
 Memastikan dilakukan identifikasi terhadap aspek keselamatan dan
memastikan penilaian tingkat pentingnya serta mekanisme
pengendaliannya
 Memastikan implementasi dari pengendalian aspek keselamatan di
RS.Puri Asih Karawang.
 Mampu memberikan contoh tindakan dan memberikan briefing
terkait keselamatan.

b. Sub. Komite Keselamatan Kerja


 Memberikan bimbingan dan pengawasan terkait keselamatan.

9
 Mendistribusikan tugas kepada satuan kerja terkait dalam hal
keselamatan
 Membuat evaluasi kinerja Bagian dan satuan kerja terkait
keselamatan.
 Mematuhi peraturan dan ketetapan Rumah Sakit terkait
keselamatan.
 Mengidentifikasi potensial bahaya
 Mampu memberikan briefing atau training terkait keselamatan di
Seluruh area rumah sakit
 Mampu melakukan investigasi insiden

c. Kepala Bidang/Bagian/Instalasi/ Unit Kerja Terkait


 Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan.
 Memastikan sarana, lingkungan dan aktifitas kerja dalam kondisi
aman .
 Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya disatuan
kerja terkait keselamatan.
 Mampu memberikan briefing atau training terkait dengan
keselamatan di satuan kerjanya

d. Semua Pegawai
 Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan seperti menyusun
manajemen risiko terkait dengan pekerjaan yang dilakukan
 Mematuhi peraturan dan ketetapan rumah sakit terkait keselamatan.
 Menjaga sarana, lingkungan dan aktifitas kerja yang aman dan
selamat serta menjaga kebersihan lingkungan
 Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di area
kerja dan area lain yang ditemuinya.

Distribusi ketenagaan kepengurusan K3RS RS.Puri Asih Karawang


meliputi :
a. Senior manajemen
b. Ketua (tenaga kesehatan atau medis senior yang memahami
permasalahan terkait dengan K3RS)
10
c. Ahli K3RS
d. Wakil Medis (Dokter)
e. Wakil dari keperawatan
f. Wakil Farmasi
g. Wakil Sanitasi
h. Wakil IPSM
Susunan pengurus dan anggota K3RS RS.Puri Asih Karawang terlampir.

2.2 Tugas dan Fungsi Komite K3RS


Tugas dan fungsi Komite K3RS RS.Puri Asih Karawangadalah sebagai
berikut :
a. Tugas pokok
 Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan
dan prosedur
 Menyusun program K3RS
 Menyusun rekomendasi untuk bahan pertimbangan direktur RS
yang berkaitan dengan K3RS
 Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait kebijakan,
pedoman, panduan dan standar prosedur operasional keselamatan
dan kesehatan kerja RS.Puri Asih Karawang
 Melaporkan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi tiap
kejadian, maupun berkala tiap bulan dan tahunan kepada direktur
rumah sakit Dr. Soetomo
 Komite bertanggung jawab kepada Direktur RS.Puri Asih Karawang
b. Fungsi
 Pengolahan data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS
 Membantu direktur dalam upaya manajemen K3, promosi K3,
pelatihan dan penelitian K3 di RS
 Pengawasan pelaksanaan program kerja K3RS
 Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan
korektif
 Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS
 Investigator dalam kejadian PAK dan KAK

11
BAB III
STANDAR FASILITAS

12
3.2 Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang terkait dengan K3RS di RS.Puri Asih Karawang
adalah sebagai berikut :
a. Standar penggunaan APD
Standar penggunaan APD di masing-masing unit kerja sebagai berikut:

13
b. Standard Pengamanan dari Kebakaran
RS.Puri Asih Karawangtelah memiliki fasilitas untuk pengamanan dari
bahaya kebakaran dengan melengkapi hydran dan APAR. Lokasi
Hydran dan APAR di RS.Puri Asih Karawangsebagai berikut :
Lokasi Hydran dan Jumlahhya di RS.Puri Asih KarawangSurabaya

14
Lokasi APAR dan Jumlahnya di RS.Puri Asih KarawangSurabaya

15
16
17
18
Lokasi Smoke Detektor, Springkel, Fire Alarm dan Jumlahnya
Di RS.Puri Asih KarawangSurabaya

19
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 Logistik K3

Logistik yang dimiliki oleh RS.Puri Asih Karawang terkait dengan upaya
peningkatan kinerja K3RS dalam mencegah terjadinya kebakaran yaitu :
1. Hydran
Hydran yang dimiliki oleh RS.Puri Asih Karawang sebayak 26 titik
dalam kondisi baik atau masih berfungsi
2. APAR
Alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki oleh RS.Puri Asih
Karawangsebayak 349 buah
3. Smoke Detektor
Smoke detektor yang dimiliki RS.Puri Asih KarawangSebanyak 643
buah
4. Springkel
Springkel yang dimiliki RS.Puri Asih Karawangsebanyak 791 buah
5. Fire Alarm
Fire alarm yang dimiliki RSUD Dr. Soetromo sebanyak 33 buah
Upaya penyediaan peralatan keselamatan kerja di RS.Puri Asih
Karawangyang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan
kerja yaitu dengan penggunaan alat pelindung diri, dengan jenis APD
sebagai berikut :

1. Sarung tangan (hand gloves)

2. Masker

3. Google

4. Aprron

5. Earmuff

6. Safety shoes

7. Helmet

8. Face shiled

20
4.2 Keselamatan Kerja

Untuk memudahkan penyelenggaraan K3RS di RS.Puri Asih Karawang,


maka langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan sistem
manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 yaitu sebagai berikut :

Gambar 1 Sistem Manajemen K3RS RS.Puri Asih Karawang

4.2.1 Tahap Persiapan


a. Penetapan komitmen
Komitmen dimulai dari direktur. Pernyataan komitmen di susun
dalam bentuk dokumen tertulis yang dinyatakan dalam tindakan
nyata, agar dapat diketahui, dipelajari, di hayati dan
dilaksanakan oleh seluruh staf dan petugas rumah sakit.
b. Penetapan SK organisasi K3RS
c. Pembentukan organisasi/unit pelaksana K3RS
d. Penetapan sumberdaya

4.2.2 Tahap Pelaksanaan


a. Penyuluhan K3 untuk petugas rumah sakit
b. Pelatihan K3RS yang disesuiakan dengan kebutuhan individu
dan kelompok di dalam organisasi rumah sakit. Fungsinya
memproses individu dengan perilaku tertentu agar berperilaku
sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya sebagai
produk akhir dari pelatihan

21
c. Melaksanakan program K3RS sesuai dengan peraturan yang
berlaku diantaranya :
- Pemeriksaan kesehatan petugas (berkala dan khusus)
- Penyediaan APD
- Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
- Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi
kesehatannya
- Pengobatan pekerja yang menderita sakit
- Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur,
melalui monitoring lingkungan kerja dari hazard yang ada
- Melaksanakan biological monitoring

4.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi K3RS di Rumah Sakit Puri Asih
merupakan salah satu fungsi manajemen K3 untuk menilai proses
kegiatan K3RS di RS.Puri Asih Karawang, serta menilai efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang diterapkan.
Pemantauan dan evaluasi meliputi :
a. Pencatatan dan pelaporan K3 yang terintegrasi ke dalam sistem
pelaporan rumah sakit
b. Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3RS merupakan suatu kegiatan untuk menilai
keadaan K3RS secara umum dan tidak terlalu mendalam.
Inspeksi K3 di lingkungan rumah sakit dilakukan secara berkala,
sehingga kejadian penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan
akibat kerja (KAK) dapat dicegah sedini mungkin. Kegiatan lain
yang dilakukan yaitu pengujian baik terhadap lingkungan
maupun pemeriksaan terhadap pekerja yang beresiko.
c. Pelaksanaan Audit K3RS
Audit K3RS meluputi falsafah dan tujuan, administrasi dan
pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan,
kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan program
pendidikan, evaluasi dan pengendalian

22
Tujuan audit K3RS yaitu :
- Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan
keselamatan
- Memastikan dan menilai pelaksanaan pengelolaan K3RS
sesuai ketentuan
- Menentukan langkah pengendalian bahaya potensial serta
pengembangan mutu.
d. Perbaikan dan pencegahan hasil temuan audit diidentifikasi dan
dinilai resikonya untuk direkomendasikan kepada manajemen
e. Secara berkesinambungan manajemen melakukan tinjauan
ulang dan peningkatan perencanaan untuk menjamin
kesesuaian serta efektifitas pencapaian kebijakan dan tujuan K3

4.3. Penutup
Pelaksanaan panduan K3RS RS.Puri Asih Karawang adalah seluruh
jajaran di lingkungan kerja RS.Puri Asih Karawang. Penanggung jawab di
tingkat unit kerja adalah Kepala Instansi pada Kepala Bagian yang
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik dan selanjutnya
kepada Direktur RS.Puri Asih Karawang. Komite K3RS RS.Puri Asih
Karawang membuat perencanaan, koordinasi pelaksanaan, membantu
pengawasan, melaksanakan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk
tindak lanjut program berikutnya.

23
LAMPIRAN : RAMBU-RAMBU K3

24
25
26
27
STANDARD RAMBU K3 LISTRIK DAN INSTALASI LISTRIK

28
29
STANDARD PENEMPATAN BOTOL OXYGEN

TABUNG WAJIB
DIIKAT RANTAI

30
SIMBOL-SIMBOL B3

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata


Cara pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya & Beracun

31
32
33
SIMBOL LIMBAH B3 (Standard Kep Bapedal No. 5 Tahun 1995)

34
35
36
37

Anda mungkin juga menyukai