Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

FISIOLOGI TUMBUHAN

“Sifat-Sifat Air dan Larutan serta Hubungan Air dan Tumbuhan”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

Disusun Oleh:
Haniyatul Huda (1910422038)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Haniyatul Huda
1910422038
Sifat-Sifat Air dan Larutan serta Hubungan Air dengan Tumbuhan
September, 31st 2020
KBI

1. SIFAT-SIFAT AIR DAN LARUTAN

1.1 Sifat Fisik dan Kimia Air


1.1.1 Sifat Fisik Air
Air adalah senyawa utama yang penting dalam proses kehidupan. Air dapat berfungsi sebagai media
pelarut pada pigmen, mineral, vitamin, garam, dan sebagainya, dan media yang data menstabilkan
pembentukan reaksi bipolimer. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivtas
metabolisme, aktivitas anzim, minkro, dan lain sebagainya. Air memililki tiga bentuk keseimbangan
yaitu cair-padat-uap, namun dalam keadaan normal air data berupa cairan. Volume air mengalami
penyusutan dan kerapatan meningkat saat didinginkan hanya terjadi sampai suhu 4oC dan akan
mengembang sampai suhu titik beku air 0oC, kemudian untuk penuruan suhu selanjutnya volume es
akan tetap.
Air memilki kalor jenis dan kalor laten yang relatif besar dibandingkan dengan benda
lainnya. Kalor jenisnya 0,50 kal/goC, sedangkan panas jenis air, yaitu 1.0 kal/goC, yang berarti
untuk menaikkan suhu 1oC sebanyak 1 g air dibutuhkan 1,0 kal. air murni sansat sulit untuk
didapatkan meskipun disuling berkali-kali karena air memiliki nilai konstanta dielektrik yang lebih
besar dari benda lain, dengan kata lain daya ikat suatu zat semakin besar jika konstanta
dielektriknya semakin besar. Air tidak mempunyai rasa, warna, dan bau, ketiga hal tersebut
dipengaruhi oleh adanya zat-zat yang terlarut di dalam air.
1.1.2 Sifat Kimia Air
Air memiliki sifat yang sangat spesifik, seperti es yang memiliki titik leleh dan titik titik tinggi,
panas laten yang tinggi untuk menguapkan molekul air, berat jenis rendah, tetapan dielektrik lebih
tinggi, dan konduktivitas proton serta mobilitas yang lebih rendah dari pada air dalam bentuk
cairan. Oleh karena itu ikatan antar molekul air pada es lebih kuat daripada ikatan antar molekul air
dalam larutan. Molekul air memiliki persebaran elektron yang tidak merata. Air dalam bentuk cair,
memiliki tendensi seperti bentuk tetrahedral. Pada sistem larutan terjadi kompetisi ikatan H antar
molekul air-air dengan air-solutes. Zat hidrofilik biasanya higroskopis, molekul polar bermuatan
maupun tidak bermuatan biasanya hidrofilik.
Air memiliki rumus molekul H2O, oleh karenanya air memiliki 2 ikatan yaitu ikatan kovalen
(2 buah atom hidrogen berikatan dengan 1 atom oksigen) dan skatan hidrogen yang terjadi akibat
daya tarik menarik antara kutub positif sebuah molekul air dengan kutub negatif molekul air lainnya
sehingga menyebabkan terjadinya penggabungan molekul- molekul air. Ikatan hidrogen jauh lebih
lemah dibandingkan ikatan kovalen. Ikatan O-H adalah polar dan molekul air memiliki gugus

1
dipole. Tiap molekul air dapat berpartisipasi terhadap 4 tipe ikatan hidrogen dengan molekul air
lainnya, 2 tipe ikatan H antar molekul air dan 2 tipe ikatan H dengan elektron atom O.

1.2 Proses Difusi dan Aliran Massa


1.2.1 Proses Difusi
Difusi adalah perpindahan senyawa kimia tertentu secara spontan dari daerah yang memiliki
konsentrasi tinggi ke yang rendah (perbedaan potensial). Proses ini disebabkan karena mobilitas dan
energi kinetik dari molekul atau ion yang berdifusi. Arah gerakan menyebar yang disebabkan
adanya hantaman antar molekul. Perpindahan difusi disebut transpor dan kecepatannya dihitung
dålam flux (besarnya massa yang melewati satu luas permukaan tertentu pada satuan waktu
tertentu). Difusi memiliki 2 tipe, difusi tanpa membran (ex: proses pertukaran gas di dalam daun)
dan difusi melalui membran. Difusi melalui membran terjadi karena 2 hal yaitu gradien konsentrasi
dan gradien listrik. Kemudian, difusi ini dibagi menjadi 2 berdasarkan ada (difusi terikat) tidak
(difusi bebas)-nya pembawa pada membran. Suhu, besar massa, kelarutan medium, dan beda
potential Kimia dapat mempengaruhi difusi.

1.2.2 Proses Aliran Massa


Aliran massa merupakan gerakan larutan hara ke permukaan akar yang digerakkan oleh transpirasi
tanaman yang dilalui oleh lepasnya molekul air karena adanya gaya tarik menarik antar molekyl air.
Setiap ada molekul air yang menguap posisinya akan diisi oleh molekul air yang berada di
bawahnya dan terus berulang sampai molekul air yang berada di luar sel epidermis bulu akar masuk
ke dalam sel.

2
1.3 Sistem Osmosis
Osmosis adalah difusi yang melalui membran semipermiabel (selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus bleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya). Berdasarkan prinsip osmosis data
dikatakan bahwa jika hipertonik diberi tekanan tertentu, maka osmosis dapat berhenti, atau akan
berbalik arah, besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai
osmotik press. Pada proses osmosis dapat terjadi 3 tipe keadaan larutan yaitu plasmolisis
(hipertonik), turgid (hipotonik), dan flasid (isotonik). Arah osmosis ditentukan hanya oleh
perbedaan konstrenstrasi zat terlarut toal, sedangkan air akan tetap berpindah dari hipo ke hiper
meski hipo memiliki lebih banyak jenis zat terlarut.

1.4 Potensial Air


Potensial air adalah keadaan dimana air akan bergerak melalui membran dari larutan yang potential
tinggi ke rendah. Komponen potensial air terdiri dari pengaruh konsentrasi zat terlarut dan tekanan.
Potensial air dilambangkan 𝚿 dalar satuan megapascal (MPa). Persamaan potensial air,

𝚿 = 𝚿s + 𝚿p

Ket:
𝚿s = potensial larutan

𝚿p = potential tekanan/fisik
Tekanan pada suatu larutan bisa berupa bilangan positif atau negatif. Sebaliknya potensial zat
terlarut suatu larutan selalu negatif, dan semakin besar konsentrasi zat terlarut semakin negatif nilai
𝚿s

3
2. HUBUNGAN AIR DAN TUMBUHAN

2.1 Fungsi Air Bagi Tumbuhan


1. Pelarut komponen-komponen reaktif pada reaksi metabolisme di protoplasma yang kerjanya
dikontrol oleh enzim;
2. Keberadaan air membantu enzim dalam mengkatalis proses pembentukan koloid protoplasma
yang terdiri dari protein dan asam nukleat dan pembentukan koloid pati dan pektin terjadi
karena air berasosiasi dengan pati dan pektin;
3. Memberi sokongan pada tumbuhan yang tidak berkayu dengan memberi tekanan hidrolik pada
sel sehingga menimbulkan turgor;
4. Alat transport untuk mengangkut bahan-bahan dari satu tempat ke tempat lain;
5. Mengatur suhu tubuh tumbuhan, buffer, dan menyerap panas karena air memiliki kalor jenis
yang tinggi;
6. Menyusun 90-95% tubuh tumbuhan;
7. Aktivator enzim;
8. Sumber H dalam fotosintesis;
9. Penghasil O2 dalam fotosintesis;
10. Mengatur pemanjangan sel, pertumbuhan, dll

2.2 Transpirasi
Transpirasi adalah penguapan dalam bentuk uap air. Beda jenis tanaman beda pula jumlah air yang
akan ditranspirasikan, sehingga ini bersifar khusus untuk tanaman. Transpirasi dapat dilakukan
melaui stomata (transpirasi stomata), kutikula (transpirasi kutikula), dan lentisel (transpirasi
lentisel). Faktor external yang mempengaruhi transpirasi yaitu suhu, kelembaban, radiasi sinar
matahari, keadaan air tanah, dan angin. Transpirasi berperan dalam mengatur suhu tubuh tanaman,
turgor optimum dalam sel, dan membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral. Saat
terjadi proses transpires diharuskan adana penguapan di dalam sel dan terbukanya stomata.
Mekanisme tranpirasi melklui daun,
1. Penguapan oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel (terutama yang mempunyai jaringan spon)
2. Penguapan akan berhenti jika rongga antar sel sudah jenuh dengan uap air
3. Uap air di dalam rongga antar sel akan tetap, sampai dengan stomata membuka
4. Stomata yang terbuka merupaka penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer

Pengukuran transpirasi,
𝑻 = 𝑷𝒈 − 𝑹 − 𝑰𝒕 − ∆𝑺
Ket:
𝑻s. = transpirasi (cm/th)
𝑷𝒈s= curah hujan (cm/th)
𝑹 = air larian (cm/th)
𝑰𝒕 = total intersepsi (cm/th)
∆𝑺 = keseimbangan air (biasanya Sudan ditentukan)

4
2.3 Stomata
Stomata membuka karena air dari sel tetangga mengalir ke sel penutup yang menyebabkan tugor
naik dan akan menutup saat air dari sel penutup kembali ke sel tetangga. Tugor naik dapat
menyebabkan sel tetangga kekurangan air dan selnya mengerut dan tertariknya sel penutup ke
belakang sehingga stomata terbuka. Kembalinya air ke sel tetangga menyebabkan sel tetangga
mengembang dan mendorong sel penutup ke muka dan meyebebkan celah stomata tertutup. CO2,
cahaya, suhu, air, dan angin dapat mempengaruhi buka/tutupnya stomata.

2.4 Translokasi
Translokasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Pada spermatophyta proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh angkut yaitu
xylem dan floem. Berdasarkan jalur yang ditempuh oleh air dan garam mineral yang masuk ke akar
dibedakan menjadi simplas dan apoplas. Simplas adalah bergeraknya air dan garam mineral dengan
menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma.
Sedangkan asoplas menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian
tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. Terdapat 2 macam cara
pengangkutan air dan garam mineral yaitu ekstravaskuler (tumbuhan mengangkut air dari tanah ke
dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal) dan intravaskuler (tumbuhan
mengangkut air dan zat terlarut yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara
vertikal).

2.4.1Mekanisme Translokasi Melalui Xylem


Mekanisme transloksi melalui xylem memiliki beberapa teori, diantaranya:
1. Teori Kapilaritas
Air akan memiliki bentuk mengikuti wadahnya, maka semakin kecil diameter tabung maka akan
semakin tinggi kenaikannya, hal ini yang disebut dengan kapilaritas. Xylem tersusun seperti
rankaian pipa kapiler, yang berarti pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas.

2. Teori Tekanan Akar


Tekanan akar terjadi karena tekanan hidrostatistik yang timbul dalam sistem perakaran. Tekanan
hidrostatistik yang timbul didalam akar karena akumulasi air yang diserap. Tekanan akar terjadi
karena adanya perbedaan konsentrasi air tanah dan cairan di dalam xylem. Cairan dalam xylem
bersifat hipertonik terhadap air tanah, karena adanya sedikit gula yang terlarut didalamnya,
peristiwa ini disebut osmosis.

5
3. Teori Daxon-Joly
Teori ini disebabkan karena adanya tarikan dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi.
Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan
segera diisi oleh molekul air dibawahnya. Dengan demikian terjadi gerakan molekul air dan akar ke
daun.

Anda mungkin juga menyukai