Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ananda Biagi Armadhony

NIM : 4441180080
Kelas : 5D Komunikasi Pembangunan Pertanian

Era Baru Pertanian

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang


berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Steers (1985) mengemukakan bahwa
pembangunan sebagai upaya membangkitkan masyarakat di Negara-negara sedang
berkembang mengatasi masalah kemiskinan, tingkat melek huruf yang rendah, pengangguran
dan ketidakadilan. Rogers (1976) mengartikan pembangunan sebagai proses-proses yang
terjadi pada tingkat sistem sosial dan modernisasi yang terjadi pada tingkat individu termasuk
istilah difusi inovasi, adopsi inovasi, akulturasi, belajar atau sosialisasi. Dissayanake (1981)
menggambarkan bahwa pembangunan ialah proses perubahan yang bertujuan meningkatkan
kualitas hidup dari seluruh masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan kultural tempat
mereka berada dan berusaha, serta melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dan
menjadikan mereka penentu dari tujuan mereka sendiri.

Untuk percepatan modernisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan nilai


tambah ekonomi perlu paradigma baru yang dikaitkan dengan pemanfaatan informasi melalui
komunikasi pembangunan pertanian berbasis koperasi yang profesional berdasarkan prinsip-
prinsip perkoperasian. Modernisasi pertanian harus mampu menghindari kerusakan-
kerusakan struktur tanah, polusi air, pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk dan
pestisida serta penggunaan alsintan yang tidak ramah lingkungan. Pertanian lestari menjadi
pilihan utama yang telah muncul sebagai gerakan pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture) pada awal 1990-an. Munculnya gerakan ini semula dipelopori oleh para pecinta
lingkungan yang khawatir terjadi kerusakan alam secara terus menerus akibat penggunaan
bahan-bahan kimia, juga punahnya berbagai keanekaragaman hayati di muka bumi. Gerakan
ini mendorong perubahan dalam praktek-praktek usaha tani. Penggunaan bahan-bahan kimia
(pupuk dan pestisida) dikurangi, kembali ke cara-cara tradisional yang menghargai potensi
lokal, menempatkan petani sebagai subyek pertanian, mengelola usaha tani sesuai dengan
budaya dan lingkungan setempat, serta mengupayakan perdagangan yang adil (fair trade).
Pendekatan dan strategi yang dikembangkan dalam model pertanian berkelanjutan ini
dilakukan dengan cara mendorong tumbuhnya sumber-sumber pendapatan keluarga petani di
pedesaan dengan pendekatan agribisnis dan agroindustri.. Strategi agribisnis yang telah
dikembangkan mencakup dua aspek yakni kegiatan pada on farm (di lahan pertanian) dan
kegiatan pada off farm (di luar lahan pertanian). Model on farm yang dikembangkan tidak
harus kembali pada model tradisional yang sudah ada sejak dulu, namun perlu disesuaikan
dengan situasi lingkungan yang sudah berubah, juga kebutuhan (pangan dan ekonomi) yang
semakin besar. Prinsip pengelolaan pertanian berkelanjutan adalah multikultur, menghargai
keanekaragaman hayati, menghargai kearifan lokal, memanfaatkan bahan-bahan lokal, tidak
bergantung bahan luar, tidak mengekploitasi alam serta sesuai budaya dan pilihan serta
kemampuan petani. Prinsip-prinsip tersebut menumbuhkan beragam model pertanian
berkelanjutan di berbagai belahan dunia.

Konsep pembangunan pertanian semakin berkembang menuju pertanian modern


seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam bidang
teknologi dan manajemen pertanian yang didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi
yang sangat cepat. Sejarah perekonomian dunia telah menunjukkan bahwa peran pertanian
semakin penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan nasionalnya. Upaya
pemberdayaan petani dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuannya agar mempunyai
kemandirian dan dan daya saing dengan posisi tawar yang seimbang melalui sistem
kemitraan usaha. Perkembangan globalisasi perdagangan yang cepat memberi dampak
terhadap peran komunikasi dalam pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas
dan kualitas produksi yang berdaya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Suksesnya petani Indonesia memasuki pertanian pada Era Industri 4.0, bisa terwujud
apabila didukung oleh peran penyuluh pertanian (PPL) yang terbuka dengan perkembangan
teknologi era ini. Penyuluh pertanian pada masa revolusi industri 4.0 di antaranya dituntut
dapat mengusai teknologi sehingga diharapkan transfer teknologi dan fasilitasi kepada petani
lebih mudah dan lebih efisien.

Penyuluh Pertanian yang handal dan profesional pada era itu harus dapat
melaksanakan fungsi penyuluh pertanian terutama untuk: (1). transfer teknologi (technology
transfer), yaitu berperan utama dalam mentranformasikan inovasi-inbovasi baru dalam bidang
pertanian baik itu di bidang teknis, sosial maupun ekonomi kepada petani ataupun sesama
profesi dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan unggul. Dalam hal ini penyuluh
harus bisa menjadi sumber informasi bagi petani tentang pembangunan pertanian di
Indonesia baik itu makro maupun mikro (2.), fasilitasi (facilitation) yaitu dapat memfasilitasi
informasi yang dibutuhkan oleh petani sehingga pengetahuan keterampilan dan kemampuan
petani meningkat sesuai keperluan mereka , (3) penasehat (advisor work) dapat mengarahkan
dinamika perorangan atau kelompok sehingga tercapai perubahan Perilaku, Sikap dan
Keterampilan (PSK) petani menuju kemampuan petani dan kelompok tani yang lebih baik
yaitu better farming, better business, better income, better living and better environmental.

Penyuluh Pertanian di situ berperan sebagai jembatan untuk mentransfer teknologi


dan inovasi baru di bidang pertanian kepada petani baik itu dibidang teknis, sosial dan
ekonomi. Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan berbagai media baik itu media
cetak , media elektronik maupun media online. Dalam mendukung fungsi tersebut penyuluh
pertanian lapangan dituntut untuk dapat menguasai teknologi dan informasi. Informasi yang
diperoleh penyuluh pertanian harus dengan cepat, tepat, benar dan dapat diterapkan atau
dilaksanakan oleh petani.

Dengan kata lain dapat dikatakan keberhasilan penyuluh pertanian yakni apabila dapat
menyebarkan informasi dengan cepat dengan ketepatan informasi yang sampai kepada petani
dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh petani secara tepat sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan petani melalui peningkatan teknologi yang didapat dari proses penyuluhan
tersebut.

Selama ini, proses penyebaran informasi yang dilakukan penyuluh lebih banyak
bersifat konvensional, sebagian besar media penyuluhan masih menggunakan media cetak
(Leaflet, Brosur, Poster, Surat kabar dll) disamping memerlukan waktu penyebaran informasi
yang panjang juga membutuhkan biaya yang mahal untuk mencetak itu semua, Dengan
media online penyuluh pertanian dapat melakukan penyuluhan dengan lebih mudah, murah
dan cepat, Penyuluhan saat ini sudah saatnya dibarengi dengan penyuluhan berbasis
internet. Penyuluh pertanian pada era ini 4.0 ini sudah seharusnya tidak gagap pada
teknologi berbasis internet dan mampu mengimbangi perkembangan zaman yang ada. Mau
tidak mau , suka tidak suka seorang penyuluh pertanian jaman Now harus bisa
menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan atau berita ataupun tehnik komunikasi
lainnya melalui media teknologi informasi internet. Semakin canggihnya teknologi informasi
menjadikan dunia semakin sempit, sehingga apabila kita tidak bisa mengikutinya maka akan
tertinggal.
Begitu derasnya informasi teknologi melalui internet atau dunia maya sehingga semua
orang dapat mencari dan mendapatkan informasi apapun sesuai yang diinginkannya, dan
Kondisi ini harus lah dapat dimanfaatkan oleh penyuluh pertanian yang ada di tempat mereka
bekerja, penyuluh pada Era industri 4.0 ini haruslah mempunyai kemampuan mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan kemampuan mencari sumber informasi dan
menggunakannya secara efektif dan kemampuan mentransfer informasi inovasi –inovasi baru
terutama sistem agribisnis secara cepat dengan bahasa yang mudah dipahami petani.

NEXUS 1

How is agricultural communications similar to and different from other social


science in agricultur, such as agricultural education, extension education, rural
sociology, and agricultural economic?

Jawab :

Karena komunikasi pertanian merupakan pernyataan antar manusia, baik


kelompok maupun perorangan, yang sifatnya umum dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu seperti sering dijumpai pada metode penyuluhan.
Jadi berbeda dengan teori pertanian biasanya, karena ini menggabungkan semua
aspek baik dari segi teori, ekonomi, sosial, dan kegiatan pertanian menjadi suatu
komunikasi atau pengantar antara beberapa orang di dalam lingkup pertanian.

NEXUS 2

Untuk berbagai alasan, banyak orang tidak memiliki akses teknologi informasi.
Bagaimana nasib mereka yang tidak dapat memperoleh informasi melalui media
elektronik seperti internet atau CD-ROM (misalnya)? Sebagai komunikator
pertanian, bagaimana saudara dapat merencanakan penyebaran informasi yang
mencakup semua orang?
Jawab :

Nasib yang tidak memiliki perangkat maupun media elektronik ataupun yang
tidak dapat memiliki internet dapat didukung sarana prasana lewat penyuluh
pertanian yang telah disebar ke berbagai pelosok daerah. Karena dengan adanya
penyuluh pertanian, masyarakat yang tidak memiliki akses modern dapat
dibantu dengan si penyuluh pertanian tersebut untuk memberikan informasi dan
strategi pertanian yang baik dan benar. Dengan demikian, masyarakat yang
tadinya buta atau tidak tau tentang sistem pertanian modern dapat dipandu dan
dibimbing oleh para penyuluh yang kompeten, sehingga kegiatan pertanian di
daerah tersebut dapat terus berjalan dan akan terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai