Anda di halaman 1dari 3

Agama Islam V (Senin 18.20-20.

00)

Kelompok 5

Abdullah Fariq Murzaki (21801051231)


Daffa Maulana Ghifari (21801051198)
Nur Izzaty Hanieza (21921051206)
Anosa Firas Rasyid (21801051197)
Defri Saputra (21801051218)

PERTANYAAN

1. Beberapa konsepsi Aswaja yg dikembangkan oleh Asy'ari dan Maturidi berdasarkan proses
dialektika tsb, sebagai contoh: pendapat Asy'ari tentang kasab adalah hasil dari proses
dialektika dari pendapat jabariah dan mu'tazilah tentang kehendak manusia. Uraikan dan
jelaskan.
2. Siapa yg dimaksud dg kelompok salaf oleh Asy'ari dan Maturidi.
3. Apakah salaf dan salafi memiliki pengertian yg sama? Uraikan jawaban saudara
4. Jelaskan pengertian tentang assawaadzul a'dzom

PENYELESAIAN

1. Kosep akidah dari Asy’ari adalah sebagai berikut :


a. Tentang sifat Tuhan, baginya Tuhan punya sifat. Karena mustahil Tuhan bisa mengetahui
tanpa pengetahuan, dan pengetahuan itu adalah sifat Tuhan.
b. Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala pada hari akhirat, karena tidak ada halangan
untuk itu.
c. Al-Qur’an bersifat qadim, bukan diciptakan. Karena proses penciptaan memerlukan
proses kun, yang tidak berkesudahan, sedang al-Qur’an tidak mengalami hal tersebut.
d. Teori kasab, bahwa perbuatan manusia diciptakan oleh Tuhan (jabariyah). Manusia tidak
punya kemampuan untuk berbuat.
e. Berkaitan dengan keadilan Tuhan, baginya Tuhan berkuasa mutlak, dan tidak ada yang
bisa mewajibkan sesuatu pada Tuhan. Persoalan masuk sorga atau neraka adalah atas
kekuasaan Tuhan semata.
f. Manzilah baina manzilatain juga ditolak oleh
g. Asy-ari, karena mustahil terjadi seseorang tidak mukmin dan tidak kafir, seperti posisi
antara teman dan musuh.
h. Tidak ada larangan untuk mengatakan bahwa Tuhan punya mata, telinga, tangan dan
lainnya. Yang dilarang adalah menanyakan mengapa dan bentuknya bagaimana.

Konsep akidah dari Maturidi


a. Menurutnya manusia berkuasa atas perbuatannya (qadariyah), bukan diciptakan oleh
Tuhan. Hal ini sama dengan Mu’tazilah.
b. Tuhan wajib memenuhi janji-Nya kelak di akhirat, tentang balasan kebaikan dan
kemaksiatan.
c. Menolak antropomorfisme dengan mengguna kan ta’wil
d. Tentang posisi akal, menurutnya:
- akal dapat mengetahui kewajiban mengenal Tuhan, namun tidak dapat mengetahui
hukum syara’.
- akal dapat mengetahui kebaikan dan keburukan, namun tidak dapat mengetahui
kewajiban melakukan yang baik dan menjauhi yang buruk.
- secara akal, setiap perbuatan Tuhan pasti mengandung hikmah, namun adanya
hikmah tersebut bukanlah suatu kewajiban Tuhan, karena adanya kewajiban Tuhan
bertentang dengan iradah Tuhan.

2. Pengertian Salaf yang sebenarnya adalah orang-orang terdahulu, yakni generasi awal
kaum Muslim pada masa sahabat Nabi Muhammad Saw dan dua generasi sesudahnya
yang mengikuti cara hidup Islami mereka (tabi'in dan tabi'it ta'bi'in). Salaf menurut para
ulama adalah sahabat, tabi’in (orang-orang yang mengikuti sahabat) dan tabi’ut
tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga generasi awal inilah yang disebut
dengan salafush shalih (orang-orang terdahulu yang shalih).

Merekalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat ini, sebagaimana sabda Rasulullah
Saw:
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian
generasi sesudahnya lagi.” (HR. Ahmad, Ibnu Abi ‘Ashim, Bukhari dan Tirmidzi).

Kata Salafi berasal dari bahasa Arab, Salafa Yaslufu Salfan yang artinya "telah berlalu".
Dari arti tersebut kita dapati kalimat Al-Qoum As-Sallaaf yaitu orang-orang yang
terdahulu.

3. Menurut kami salaf dan salafi memiliki pengertian yang sama, karena salafi dari
kata Salaf (Arab: ‫ال ل ال س لف‬, Salaf aṣ-Ṣālih)-- adalah tiga generasi Muslim awal, yaitu
para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Istilah salaf lalu dijadikan rujukan pada upaya
mengajarkan dan mengamalkan Islam secara murni, tanpa adanya tambahan dan
pengurangan, yaitu Salafiyah. Seseorang yang mengikuti tiga generasi tersebut diatas, ini
disebut Salafy (as-Salafy), jamaknya adalah Salafiyyun (as-Salafiyyun).

4. Ahlussunnah wal jama’ah juga disebut Assawadul A’dzom yakni golongan terbesar umat
islam yang di dalamnya terhimpun para ulama ahlul haq dari berbagai keahlian bidang
ilmu. Menurut istilah artinya ajaran islam yang murni sebagaimana yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Bersama para sahabat-sahabatnya pada zaman itu.

Anda mungkin juga menyukai