Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.

2 Tahun 2017

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA DAN BELANJA LANGSUNG TERHADAP KEMISKINAN
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAMBI
Muhammad Amali1
Abstract
The data in the research is the secondary data with quantitative method
namely, the total of poverty resident, economic growth, shopping data regency/city
in Jambi province in 2010-2013 by using panel data. The result of research
indicated that as parcial economic growth (PER) and index human building (IPM)
influence positive regarding poverty (Y) while direct shopping (BL) influence
positive regarding poverty (Y). this thing look like claimed statistic –t value for
variable PER (B1) which the value bigger from t-prob (-2,267347>0,0288), it
means H0 refused H1 accepted. This thing indicated that economic growth (PER)
as long period 2010-2013 influenced significant regarding poverty regency / city
in Jambi province. For statistic –t value for variable index human building IPM
(B2) claimed the value which bigger from T-prob (1,490156<0,1440), it means H0
accepted H1 refused. This indicated that IPM influence nothing significant
regarding development or rising poverty regency / city in Jambi province.
However, as simultaneous for economic growth (PER) and index human building
(IPM) and direct shopping (BL) influence significant poverty development (Y)
regency/city in Jambi province.
Keyword : total resident poverty, economic growth, direct shopping data and
data indeks human building

PENDAHULUAN yaitu. (1). Pendidikan, terutama


Salah satu sasaran pembangunan pendidikan dasar. (2). Pekerjaan,
nasional adalah menurunkan tingkat terutama pekerjaan di bidang
kemiskinan. Kemiskinan merupakan pertanian sangat terkait dengan
salah satu penyakit dalam ekonomi, kemiskinan. (3). Isu–isu gender,
sehingga harus disembuhkan atau perempuan sebagai kepala keluarga
paling tidak dikurangi. Menurut M. lebih rentan terhadap kemiskinan.
Nasir dalam (Ernawati, 2012), (4). Akses terhadap pelayanan dasar
permasalahan kemiskinan memang dan infrastruktur. (5). Lokasi
merupakan permasalahan yang geografis, lokasi yang kurang
kompleks dan bersifat multidimensi. strategis dan terpencil dapat
Oleh karena itu, upaya pengentasan menimmbulkan ketimpangan antar
kemiskinan harus dilakukan secara wilayah.
komprehensif, mencakup berbagai Arsyad (2010) menjelaskan
aspek kehidupan masyarakat, dan bahwa suatu negara akan tetap
dilaksanakan secara terpadu. miskin sehingga akan mengalami
Todaro dan Smith (2006) kesulitan untuk mencapai tingkat
berpendapat bahawa salah satu inti yang pembangunan yang tinggi
dari masalah pembangunan adalah disebabkan oleh lingkaran
penanggulangan kemiskinan. kemiskinan. Lingkaran kemiskinan
Penelitian oleh terjadi karena suatu kekuatan yang
World Bank (2006) menemukan saling mempengaruhi satu sama lain,
faktor–faktor penentu kemiskinan di intinya konsep lingkaran kemiskinan
Indonesia dari sisi non pendapatan mengasumsikan bahwa: (1)
ketidakmampuan untuk
1
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas mengerahkan tabungan yang cukup;
Batanghari
85
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

(2) kurangnya faktor pendorong untuk memenuhi kebutuhan


untuk kegiatan investasi modal; dan dasarnya. Pendapatan yang sangat
(3) tingkat pendidikan dan keahlian terbatas ini pada akhirnya membawa
masyarkat yang relatif masih rendah, dampak negatif seperti buruknya
merupakan tiga faktor utama yang derajat kesehatan dan gizi yang
menghambat proses pembentukan kemudian berpengaruh pada
modal dan pembangunan ekonomi di rendahnya daya tahan fisik dan daya
berbagai negara sedang berkembang pikir sehingga dapat mengurangi
(Arsyad, 2010). prakarsa dan inisiatif. Sulit bagi
Sejak pemerintahan orde baru mereka untuk dapat mengubah
sampai sekarang keberhasilan nasibnya dari kondisi miskin menuju
pembangunan ekonomi selalu kondisi yang lebih baik tanpa adanya
dikaitkan dengan kenaikan bantuan dari pihak lain. (Badan Pusat
perkembangan ekonomi. Hal ini di Statistik,2009).
sebabkan perkembangan ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang
mempunyai dampak multiplier yang tinggi menjadi salah satu prioritas
besar terhadap banyak aspek pembangunan suatu negara, yang
ekonomi dan sosial masyarakat, merupakan salah satu indikator
terutama terhadap beberapa keberhasilan
permasalahan ekonomi dan sosial pembangunan. Pertumbuhan
misalnya kemiskinan, ketimpangan ekonomi juga digunakan sebagai
pendapatan, pengangguran, inflasi, indikator untuk mengukur kinerja
pendidikan, kesehatan dan keamanan ekonomi suatu negara. Menurut
yang bersifat struktural dalam Mankiew (2007) pertumbuhan
perekonomian ( Tan, 2010). ekonomi yang dihitung dari
Kemiskinan merupakan persoalan pertumbuhan produk domestik bruto
yang kompleks karena banyak faktor adalah rangkuman aktivitas ekonomi
yang mempengaruhi terciptanya suatu masyarkat selama periode
kemiskinan. Sebagai masalah yang waktu tertentu. Dengan
bersifat multidimensi, kemiskinan meningkatnya aktivitas ekonomi
berkaitan dengan berbagai aspek masyarakat maka akan meningkatkan
kehidupan masyarakat sehingga jumlah nilai barang dan jasa yang
upaya untuk memecahkan masalah dihasilkan dari seluruh kegiatan
kemiskinan tidaklah mudah. Banyak perekonomian, sehingga akan
faktor yang ditenggarai berpengaruh meningkatkan pendapatan dan
besar terhadap kondisi kemiskinan. kesejahateraan dalam masyarakat
Tingkat pendidikan yang rendah yang akan diikuti dengan penurunan
(81,40 persen kepala rumah tangga tingkat kemiskinan.
miskin berpendidikan SD kebawah Salah satu indikator yang
pada tahun 2009) membuat membedakan antara negara maju
penduduk miskin mempunyai dengan negara berkembang adalah
keterbatasan untuk mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia
diri. Akibatnya mereka tidak mampu (IPM). Angka indeks Pembangunan
berkompetisi untuk memasuki Manusia (IPM), mencakup tiga
lapangan kerja yang semakin terbatas komponen dasar yang mengukur
dan membutuhkan kualifikasi yang kualitas hidup manusia yaitu
tinggi. Merekan terpaksa kesehatan, pendidikan, dan standar
menganggur atau bekerja dengan hidup layak di dalam masyarakat.
upah yang rendah sehingga Menurut beberapa penelitian Indeks
pendapatannya tidak cukup memadai Pembangunan Manusia (IPM)
86
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

mempunyai peranan dalam kemiskinan di Kabupten/Kota


mengurangi kemiskinan. Dengan Provinsi Jambi 2010-2013.
meningkatnya kualitas hidup Sedangkan tujuannya untuk
manusia yaitu peningkatan mengetahui kondisi dan pengaruh
kesehatan, pendidikan, dan standar pertumbuhan ekonomi, Indeks
hidup layak, yang ditandai dengan Pembangunan Manusia, dan belanja
meningkatnya angka Indeks langsung terhadap kemiskinan
Pembangunan Manusia (IPM), maka kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
akan meningkatkan produktifitas
masyarakat, sehingga pendapatan TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat akan meningkat, yang Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
pada akhirnya masyarakat tersebut Terhadap Kemiskinan
akan dapat keluar dari lingkaran Pertumbuhan ekonomi
kemiskinan. menunjukkan sejauh mana aktivitas
Indeks Pembangunan Manusia perekonomian akan menghasilkan
yang mencerminkan kualitas SDM tambahan pendapatan masyarakat
untuk kabupaten/kota provinsi jambi pada suatu periode tertentu.
mengalami peningkatan tertinggi di Perekonomian dianggap mengalami
kabupaten bungo selama periode pertumbuhan bila seluruh balas jasa
2010-2013 sebesar 0,79 persen riil terhadap penggunaan faktor
sedangkan Indeks Pembangunan produksi pada tahun tertentu lebih
Manusia terendah selama periode besar daripada pendapatan riil
2010-2013 adalah di kabupaten masyarakat pada tahun
kerinci sebesar 0,55. sebelumnya. Indikator yang
Belanja pemerintah dapat digunakan untuk mengukur
dibedakan antara belanja langsung pertumbuhan ekonomi adalah tingkat
dan belanja tidak langsung. pertumbuhan Produk Domestik
Diharapkan perkembangan belanja Bruto (PDB) riil.
langsung lebih cepat daripada Proses pembangunan
belanja tidak langsung. Namun memerlukan Gross National
sering dalam era otonomi justru Product (GNP) yang tinggi dan
sebaliknya dalam aspek belanja pertumbuhan ekonomi yang cepat.
pembangunan dialokasikan kepada Dibanyak negara syarat utama bagi
sektor ekonomi yang proporsional. terciptanya penurunan kemiskinan
Sementara anggaran belanja tidak yang tetap adalah pertumbuhan
langsung lebih banyak digunakan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
untuk kebutuhan yang tidak memang tidak cukup untuk
berdampak langsung kepada mengentaskan kemiskinan tetapi
perkembangan sektor riil, yang biasanya pertumbuhan ekonomi
berarti relatif kecil dampak merupakan sesuatu yang sangat
positifnya terhadap kemiskinan dan dibutuhkan, walaupun begitu
kesempatan kerja. pertumbuhan ekonomi yang
Untuk itu perlu dilakukan analisis baguspun menjadi tidak akan berarti
bagaimana pengaruh dari tiga bagi masyarakat miskin jika tidak
variabel yang menjadi indikator diiringi dengan penurunan yang
keberhasilan pembangunan yaitu, tajam dalam pendistribusian atau
pertumbuhan ekonomi, Indeks pemerataannya.
Pembangunan Manusia (IPM), dan Pengaruh Indeks Pembangunan
belanja langsung terhadap Manusia Terhadap Kemiskinan

87
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Indeks Pembangunan Manusia pilihan atas keputusan yang dibuat


terdiri dari tiga komponen yang oleh pemerintah.
berhubungan dengan tingkat Dalam kebijakan fiskal dikenal
produktifitas masyarakatnya. Dengan ada beberapa kebijakan anggaran
masyarakat yang sehat dan yaitu anggaran berimbang, anggaran
berpendidikan, produktifitas surplus dan anggaran defisit.
masyarakat akan meningkat dan akan Menurut Mangkoesoebroto (dalam
meningkatkan pula pengeluaran Abdul Aziz, 2010) anggaran surplus
untuk konsumsinya. Todaro (2004) digunakan jika pemerintah ingin
mengatakan bahwa pembangunan mengatasi masalah inflasi.
manusia merupakan tujuan Sedangkan anggaran defisit
pembangunan itu sendiri. Yang mana digunakan jika pemerintah ingin
pembangunan manusia memainkan mengatasi masalah pengangguran
peranan kunci dalam membentuk dan peningkatan pertumbuhan
kemampuan sebuah negara dalam ekonomi. Jika pemerintah
menyerap teknologi modern dan merencanakan peningkatan
untuk pertumbuhan ekonomi untuk
mengembangkan kapasitasnya agar mengurangi angka pengangguran
tercipta pertumbuhan serta maka pemerintah dapat
pembangunan yang berkelanjutan. meningkatkan pengeluarannya.
Menurut Napitupulu (2007) Hipotesis
indeks pembangunan manusia Diduga pengaruh pertumbuhan
memuat tiga dimensi penting dalam ekonomi, Indeks Pembangunan
pembangunan yaitu terkait dengan Manusia dan Belanja Langsung
aspek pemenuhan kebutuhanakan berpengaruh negatif terhadap
hidup panjang umur (Longevity) dan kemiskinan di kabupaten/kota
hidup sehat (healthy life),untuk Provinsi Jambi.
mendapatkan pengetahuan
(theknowledge) dan mempunyai METODE PENELITIAN
akses kepada sumberdaya yang bisa Jenis Data
memenuhi standar hidup. Artinya, Adapun data yang dibutuhkan dalam
tiga dimensi penting dalam penelitian ini antara lain :
pembangunan manusia tersebut a) Data jumlah penduduk miskin
sangat berpengaruh terhadap masing-masing di kabupaten/kota
kemiskinan. di Provinsi Jambi tahun 2010-
Pengaruh Belanja Langsung 2013.
Terhadap Kemiskinan b) Data pertumbuhan ekonomi
Dalam rangka mencapai kondisi masing-masing kabupaten/kota di
masyarakat yang sejahtera Provinsi Jambi tahun 2010-2013
pemerintah menjalankan berbagai c) Data belanja langsung masing-
macam program pembangunan masing kabupaten/kota di
ekonomi, aktivitas pemerintah Provinsi Jambi tahun 2010-2013
dalam melakukan pembangunan d) Data Indeks Pembangunan
membutuhkan dana yang cukup Manusia kabupaten/kota Provinsi
besar, pengeluaran pemerintah Jambi tahun 2010-2013
mencerminkan kombinasi produk Sumber Data
yang dihasilkan untuk menyediakan Data dalam penelitian ini adalah
barang publik dan pelayanan data kuantitatif.Lembaga pengumpul
kepada masyarakat yang memuat data dalam penelitian ini antara lain:
Badan Pusat Stastistik Provinsi
88
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Jambi dalam beberapa terbitan, Regresi Data Panel.


literatur-literatur serta informasi- Untuk mengetahui pengaruh
informasi tertulis baik yang berasal pertumbuhan ekonomi, Indeks
dari instansi terkait maupun internet, Pembangunan Manusia dan belanja
yang berhubungan dengan topik langsung terhadap kemiskinan di
penelitian untuk memperoleh data kabupaten/kota Provinsi Jambi dapat
sekunder. digambarkan dalam fungsi sebagai
Metode analisis data berikut :

𝒀 𝒊𝒕 = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝑷𝑬𝑹 𝒊𝒕 + 𝜷𝟐 𝑰𝑷𝑴 𝒊𝒕 + 𝜷𝟑 𝑳𝒐𝒈 𝑩𝑳 𝒊𝒕 + 𝜺𝒊𝒕 .........................(3.2)


Keterangan :
A = Intersep
β1, β2, β3 = Pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, Belanja
Langsung
𝜀 it = Error Term
i = Urutan Kabupaten/Kota (i = 1,2,..............11)
t = Series Tahun 2010-2013
Y = Kemiskinan
PER = Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota Provinsi Jambi
IPM = Indeks Pembangunan Manusia Kab/Kota Provinsi Jambi
BL = Belanja Langsung Kab/Kota Provinsi Jambi
Log = Logaritma

Ada tiga metode yang bisa Chow Test dimana beberapa buku
digunakan untuk bekerja dengan data menyebutnya sebagai pengujian F-
panel, sebagai berikut (Gujarati, statistik adalah pengujian untuk
2003): memilih apakah model yang
a. Metode Common-Constant digunakan Pooled Least Square atau
(Pooled Ordinary least Fixed Effect. Sebagaimana yang
square/PLS). diketahui bahwa terkadang asumsi
b. Metode Fixed effect (Fixed effect bahwa setiap unit cross section
Model/FEM). memiliki perilaku yang sama
c. Metode Random effect (Random cenderung tidak realistis mengingat
effect Model/REM). dimungkinkan setiap unit cross
Uji Kesesuaian Model. section memiliki perilaku yang
Untuk menguji kesesuaian atau berbeda. Dalam pengujian ini
kebaikan model dari ketiga metode dilakukan dengan hipotesa sebagai
pada teknik estimasi model dengan berikut :
data panel digunakan Chow Test dan H0 : Model Pooled Least Square
Hausman Test. Chow Test digunakan H1 : Model Fixed Effect
untuk menguji kesesuaian model Hausman Test.
antara model yang diperoleh dari Hausman Test adalah pengujian
pooled least square dengan model statistik sebagai dasar pertimbangan
yang diperoleh dari metode fixed dalam memilih apakah menggunakan
effect. Selanjutnya dilakukan model fixed effect atau model
Hausman Test terhadap model yang random effect. Seperti yang diketahui
terbaik yang diperoleh dari hasil bahwa penggunaan model fixed
Chow Test dengan model yang effect mengandung suatu unsur
diperoleh dari metode random effect. trade-off yaitu hilangnya derajat
Chow Test. bebas dengan memasukkan variabel
89
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

dummy. Namun, penggunaan metode Uji F digunakan untuk menguji


random effect juga harus signifikan koefisien regresi secara
memperhatikan ketiadaan bersamasama anatara variabel
pelanggaran asumsi dari setiap dependent dengan variabel
komponen galat. Hausman Test independent atau Variabel bebas
dilakukan dengan hipotesa sebagai secara bersama - sama terhadap
berikut : variabel terikat .
H0 : Model Random Effect Uji t ( t – test ).
H1 : Model Fixed Effect Uji t dilakukan untuk menguji
Pengujian Hipotesis. signifikansi yang ditaksir sebagai
Koefisien Determinasi (R pengaruh antara variabel bebas
squared). terhadap variabel terikat, digunakan
Analisis ini digunakan untuk uji t statistik (t- test)
mengetahui besarnya pengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel bebas1,2,3 yang model regresi data panel yang
diterangkan oleh variabel terikat
R2
terdiri atas tiga pendekatan, yaitu
yang dilihat dari nilai R² model Pooled Least Squares, model
koefisien determinasi fixed effect dan model random effect.
Uji F ( F- Test ). Adapun ringkasan hasil estimasi
untuk ketiga model diperlihatkan
pada tabel berikut ini.

Tabel.1
Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Pooled Least Squares
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled Least Squares
Date: 02/24/16 Time: 15:33
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 11
Total pool (balanced) observations: 44

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -197.6231 114.1971 -1.730543 0.0912


PER? 0.963333 1.968258 0.489434 0.6272
IPM? 0.318891 0.985711 0.323513 0.7480
LOG(BL?) 9.761946 4.420458 2.208356 0.0330

R-squared 0.119543 Mean dependent var 24.06364


Adjusted R-squared 0.053508 S.D. dependent var 11.69470
S.E. of regression 11.37752 Akaike info criterion 7.787664
Sum squared resid 5177.919 Schwarz criterion 7.949863
Log likelihood -167.3286 Hannan-Quinn criter. 7.847815
F-statistic 1.810310 Durbin-Watson stat 0.118520
Prob(F-statistic) 0.160802

Keterangan:*) Signifikan pada α = 5%

Dari tabel 1 diatas model Pooled tidak menunjukkan perbedaan antara


Least Squares yang dipilih saat ini diantara data matrix pada dimensi
90
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

cross section dalam hal ini daerah Dari tabel 2 dibawah dari
kabupaten/kota di Provinsi Jambi. penelitian ini dapat ditemukan bahwa
Model ini menunjukan konstanta β0 jumlah variabel individu atas uji t-
kabupaten/kota sama yaitu -197,6231 stat ada beberapa variabel yang
dan hasil output dengan signifikan yaitu variabel
menggunakan PLS juga Pertumbuhan Ekonomi (PER) dan
menunjukkan R-squared yang lebih Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
rendah dibandingkan fixed effect (R- dan Belanja Langsung (BL) dimana
squared PLS 0,119543 < R-squared tingkat signifikannya lebih kecil dari
fixed effect 0,990473) dan cenderung α = 5%. Namun nilai Adjusted R-
membatasi dan tidak menangkap squared 0,986344 memberikan nilai
keadaan yang sebenarnya atas yang tinggi dengan R-squared
hubungan antara variabel bebas 0,990473. Nilai probability F-stat
dengan variabel terikat, begitu juga senilai 0,000000 memberikan artian
hubungan diantara individu atau bahwa model tersebut highly
daerah cross section yang tidak ada. significant dengan nilai Durbin-
Model PLS begitu sederhana Watson stat sebesar 2,427791 yang
untuk mendiskripsikan fenomena melebihi pada range angka 2.
yang ada, maka data diolah dengan Melalui pengujian statistik,
model fixed effect. Hasil output dari pemilihan diantara kedua model ini
regresi panel data dengan metode dapat terselesaikan dengan pengujian
fixed effect dapat dilihat pada tabel 2. F-stat. Dengan demikian model yang
dipilih adalah model fixed effect.

Tabel 2
Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Fixed Effect
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled Least Squares
Date: 02/24/16 Time: 15:34
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 11
Total pool (balanced) observations: 44

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -72.49917 39.34301 -1.842746 0.0753


PER? -0.721699 0.317777 -2.271088 0.0305
IPM? 1.437655 0.841625 1.708189 0.0979
LOG(BL?) -0.237730 1.438781 -0.165230 0.8699
Fixed Effects
(Cross)
_BTH—C 1.410619
_BUNGO—C -4.799051
_KERINCI—C -8.494531
_KOJAM—C 23.77199
_KOSUNPEN—C -26.24920
_MERANGIN—C 6.497280
_MUAJAM—C -5.106018
_SRL—C 2.610333
_TANJABAR—C 9.018250
91
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

_TANJABTIM—C 3.825244
_TEBO—C -2.484910

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.990473 Mean dependent var 24.06364


Adjusted R-squared 0.986344 S.D. dependent var 11.69470
S.E. of regression 1.366616 Akaike info criterion 3.715924
Sum squared resid 56.02921 Schwarz criterion 4.283621
Log likelihood -67.75033 Hannan-Quinn criter. 3.926454
F-statistic 239.9124 Durbin-Watson stat 2.427791
Prob(F-statistic) 0.000000

Keterangan:*) Signifikan pada α = 5%

Berdasarkan hasil estimasi untuk 5%. Namun nilai Adjusted R-squared


model regresi data panel Fixed Effect 0,224280 (lebih rendah dari model
Model secara statistik variabel PER fixed effect yaitu 0,986344)
sebagai variabel independen sangat memberikan nilai rendah dengan R-
signifikan dengan nilai probabilitas squared 0,278400. Nilai probability
lebih kecil dari α = 5% atau 0,05. F-stat senilai 0,004207 memberikan
Dimana nilai probabilitas PER artian bahwa model tersebut highly
sebesar 0,0305 lebih kecil dari α = significant dengan nilai Durbin-
5% atau 0,05. Sedangkan variabel Watson stat sebesar 1,737920 yang
IPM dan BL tidak signifikan dengan belum mendekati pada range angka
nilai probabilitas 0,0979 dan 0,8699 2.
lebih besar dari α = 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil estimasi untuk
Maka diperlukan model lain yaitu model regresi data panel Random
model Random Effect yang dapat Effect Model secara statistik variabel
dilihat pada tabel 3 dibawah ini. PER sebagai variabel independen
Dari tabel 3 dari penelitian ini sangat signifikan dengan nilai
dapat ditemukan bahwa jumlah probabilitas lebih kecil dari α = 5%
variabel individu atas uji t-stat ada atau 0,05. Dimana nilai probabilitas
beberapa variabel yang tidak PER sebesar 0,0288 lebih kecil dari
signifikan yaitu variabel α = 5% atau 0,05. Sedangkan
Pertumbuhan Ekonomi (PER), variabel IPM dan BL tidak signifikan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan nilai probabilitas 0,1440 dan
dan Belanja Langsung (BL) dimana 0,8470 lebih besar dari α = 5% atau
tingkat signifikannya lebih dari α = 0,05.

92
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Tabel. 3
Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Random Effect
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 02/24/16 Time: 15:34
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 11
Total pool (balanced) observations: 44
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -60.64593 36.58016 -1.657891 0.1052


PER? -0.719144 0.317174 -2.267347 0.0288
IPM? 1.145250 0.768544 1.490156 0.1440
LOG(BL?) 0.259063 1.334364 0.194147 0.8470
Random Effects
(Cross)
_BTH—C 1.427690
_BUNGO—C -5.133580
_KERINCI—C -8.108277
_KOJAM—C 24.49786
_KOSUNPEN—C -24.94795
_MERANGIN—C 6.149457
_MUAJAM—C -5.255877
_SRL—C 2.418632
_TANJABAR—C 8.652191
_TANJABTIM—C 3.154931
_TEBO—C -2.855072

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 11.43531 0.9859


Idiosyncratic random 1.366616 0.0141

Weighted Statistics

R-squared 0.278400 Mean dependent var 1.435343


Adjusted R-squared 0.224280 S.D. dependent var 1.580365
S.E. of regression 1.391906 Sum squared resid 77.49615
F-statistic 5.144115 Durbin-Watson stat 1.737920
Prob(F-statistic) 0.004207

Unweighted Statistics

R-squared -0.024053 Mean dependent var 24.06364


Sum squared resid 6022.395 Durbin-Watson stat 0.022364

Keterangan:*) Signifikan pada α = 5%

93
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Uji Hausman dijadikan model penelitian, langsung


Untuk keperluan memilih model didasarkan pada uji Hausman berikut
yang terbaik di antara model fixed ini.
effect dan random effect yang akan

Tabel. 4
Hasil Estimasi Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: DAERAH
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.494147 3 0.2128

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

PER? -0.721699 -0.719144 0.000383 0.8961


IPM? 1.437655 1.145250 0.117674 0.3940
LOG(BL?) -0.237730 0.259063 0.289564 0.3559

Hasil Uji statistik Hausman diatas untuk tingkat signifikansi sebesar α


kemudian dibandingkan dengan Chi dan derajat kebebasan sebesar df
Square tabel dengan besarnya degree dituliskan:
of freedom sama dengan jumlah Hχ2df
variabel independen. Pada tingkat signifikansi (α)
Syarat : sebesar 5% dan derajat kebebasan
χstatistik > χtabel atau P-value < α (df) sebesar k-1 =4-1 = 3, maka
maka Ho ditolak dan model yang besarnya batas kritisnya adalah 7,81.
dipilih adalah Fixed Effect begitu Adapun hasil perbandingan
juga dengan sebaliknya. selengkapnya ditunjukkan oleh tabel
Batas kritis untuk menolak Ho di bawah ini:
didasarkan pada kriteria chi-square
Tabel. 5
Hasil Perbandingan Uji Hausman
Chi Square Hitung Sign Chi-Square Kesimpulan
(Hausman Test) Tabel
Ho diterima
4,494147 < 7,81 Dengan demikian
model yang
dipilih adalah
random effect
Atau sebagai alternatif digunakan perbandingan sebagai berikut :
P-value sign alpha kesimpulan
(Hausman test)
Ho diterima (dengan
0,2128 > 0,05 demikian
model yang dipilih
adalah random
effect)

94
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Pada akhhirnya, berdasarkan uji digunakan regresi linear berganda


statistik Hausman menunjukkan dengan model Random Effect Model
bahwa model yang tepat untuk (REM) yang merupakan data pooling
memodelkan data panel pada atau data panel. Dalam hal ini dapat
penelitian ini adalah pendekatan dilihat hasil perhitungan regresi
random effect. linear berganda antara PER
Sesuai dengan metode penelitian (Pertumbuhan Ekonomi), IPM
maka untuk menganalisis seberapa (Indeks Pembangunan Manusia), BL
besar pengaruh pertumbuhan (Belanja Langsung) terhadap Y
ekonomi, distribusi pendapatan, dan (Kemiskinan) dengan menggunakan
belanja langsung terhadap alat analisis Eviews seri 6.0
kemiskinan, dimana metode yang dijelaskan oleh persamaan berikut :

Yit = ‒60,646 ‒ 0,719 PERit + 1,145 IPMit + 0,259 LogBLit +µit,

Variabel t-Statistik Prob.


C -1,657891 0,1052
PER? -2,267347 0,0288
IPM? 1,490156 0,1440
LogBL? 0,194147 0,8470

t-tabel = 2,021
F-test = 5,144115 F-prob = 0,004207 F-tabel = 2,61
R2 = 0,278400
DW-test = 1,737920

Untuk menghitung intersep (β0) intersep individu kab/kota i =


koefisien pada masing-masing intersep ke i (β0i) + intersep
kabupaten/kota di Provinsi Jambi keseluruhan (β0)
dapat dirumsukan : Hasil perhitungan intersep belanja
operasional kabupaten/kota dapat
diperoleh sebagai berikut :

β0 untuk Kab. Batanghari (BTH) = 1,427690 ‒ 60,646 = -59,218


β0 untuk Kab. Bungo(Bungo) = -5,133580 ‒ 60,646 = -65,780
β0 untuk Kab. Kerinci (Kerinci) = -8,108277 ‒ 60,646 = -68,754
β0 untuk Kota Jambi(Kojam) = 24,49786 ‒ 60,646 = -36,148
β0 untuk Kota Sungai Penuh(Kosunpen)= -24,94795 ‒ 60,646 = -85,594
β0 untuk Kab. Merangin (Merangin) = 6,149457 ‒ 60,646 = -54,497
β0 untuk Kab. Muaro Jambi (MuaJam) = -5,255877 ‒ 60,646 = -65,902
β0 untuk Kab. Sarolangun (SRL) = 2,418632 ‒ 60,646 = -58,227
β0 untuk Kab. Tanjab Barat(Tanjabbar)= 8,652191 ‒ 60,646 = -51,994
β0 untuk Kab. Tanjab Timur(Tanjabtim)= 3,154931 ‒ 60,646 = -57,491
β0 untuk Kab. Tebo (Tebo) = -2,855072 ‒ 60,646 = -63,501

Dari hasil persamaan regresi 2013 tidak terjadi perubahan


diatas secara keseluruhan bahwa pertumbuhan ekonomi, indeks
nilai koefisien βo untuk pembangunan manusia, dan belanja
Kabupaten/Kota sebesar -60,646 langsung atau dengan asumsi
artinya, apabila pada periode 2010- konstan, maka kemiskinan untuk
95
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

seluruh kabupaten/kota adalah konstan. Hal ini membuktikan


mengalami penurunan sebesar terjadinya perbaikan IPM, namun
60,646 persen. Ini mengindikasikan demikian perbaikkan indeks
bahwa pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia belum dapat
pembangunan manusia dan belanja menurunkan angka kemiskinan di
langsung memicu daya tarik kabupaten/kota dalam Provinsi
kemiskinan dapat meningkat disuatu Jambi. Namun kenyataan mobilitas
tempat atau daerah. Penyebabnya perpindahan penduduk pada daerah
ketiga variabel tersebut menjadi yang laju IPM rendah ke daerah yang
mobilisasi perpindahan penduduk laju IPM yang tinggi semakin besar
yang akan menjadi beban daerah menyebabkan tingkat kemiskinan
sehingga memunculkan semakin tinggi. Penyebabnya IPM
permasalahan baru yaitu kemiskinan. yang tinggi tentu tidak terlepas dari
Sedangkan koefisien regresi variabel layanan pendidikan dan kesehatan
PER (β1) diperoleh nilai sebesar ‒ yang lebih baik menjadi pemicu
0,719, artinya apabila terjadi permasalahan baru yaitu perpindahan
kenaikan atau peningkatan penduduk dan akhirnya
pertumbuhan ekonomi sebesar 1 menyebabkan angka kemiskinan juga
persen, maka akan mengurangi meningkat.
kemiskinan sebesar 0,719 persen Untuk koefisien regresi variabel
dengan asumsi bahwa variabel lain BL (β3) diperoleh nilai sebesar 0,259,
tetap (Cateris paribus) atau tidak artinya apabila terjadi peningkatan
terjadi perubahan atau konstan. belanja langsung sebesar 1 persen,
Dalam hal ini sesuai dengan teori, maka akan meningkatkan
dimana pertumbuhan ekonomi dapat kemiskinan sebesar 0,259 persen
mampu mengurangi angka dengan asumsi bahwa variabel lain
kemiskinan pada kabupaten/kota di tetap (Cateris paribus) atau tidak
Provinsi Jambi. Pertumbuhan terjadi perubahan atau konstan. Ini
ekonomi yang sangat lambat dapat menunjukan bahwa peningkatan
membuat kemiskinan begitu lambat belanja langsung mengakibatkan
untuk dituntaskan. Sehingga hal ini terjadi peningkatan fasilitas umum
harus dilakukan dengan perencanaan yang berdampak langsung pada
yang terintegrasi dan terkordinir masyarakat seperti fasilitas
dengan baik dengan bermacam- pendidikan, pelayanan kesehatan,
macam kebijakan yang harus dan kemudahan-kemudahan lainnya
tercermin dalam setiap kebijakan yang tersedia. Namun demikian
pemerintah dan dilakukan secara alokasi belanja langsung terkadang
bersama-sama oleh pemerintah dan porsinya tidak sesuai dengan
masyarakat dalam waktu yang relatif keinginan masyarakat, tetapi sesuai
panjang dan berkelanjutan. dengan keinginan atau visi dan misi
Selanjutnya koefisien regresi dari pemerintah. Sehingga bisa saja
variabel IPM (β2) diperoleh nilai terjadi peningkatan kemiskinan
sebesar 1,145, artinya apabila terjadi akibat dari peningkatan belanja
kenaikan atau peningkatan indeks langsung.
pembangunan manusia (IPM) Dari hasil diatas terlihat
sebesar 1 persen, maka akan pemerintah daerah cenderung selama
meningkatkan kemiskinan sebesar ini melakukan upaya peningkatkan
1,145 persen dengan asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi saja, tetapi
variabel lain tetap (Cateris paribus) belum dapat mengatasi kemiskinan
atau tidak terjadi perubahan atau yang terjadi pada kabupaten/kota di
96
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan disebabkan Kota Jambi merupakan


pemerintah hanya meningkatkan pusat perekonomian sehingga
pertumbuhan ekonomi dalam bentuk menjadi magnet bagi daerah lain
peningkatan barang dan jasa yang dalam mobilitas perpindahan faktor
tidak diikuti pembangunan ekonomi produksi yang semakin tinggi.
yang berkelanjutan. Akibatnya Akibatnya Kota Jambi tidak mampu
terjadi kesenjangan ekonomi antar mengatasi kesenjangan ekonomi
daerah dimana masing-masing antar daerah, sehingga kemiskinan di
daerah meningkatkan pendapatan Kota Jambi tertinggi dibandingkan
daerahnya berdasarkan potensi yang kabupaten/kota lainnya di Provinsi
dimiliki. Sedangkan untuk Jambi. Sebaliknya Kota Sungai
memenuhi kebutuhan belanja Penuh memiliki β0 (intersep)
daerahnya masih bergantung pada terendah sebesar -85,594 bila mana
pusat. Alokasi belanja daerah ada perubahan pertumbuhan
didominasi untuk belanja tidak ekonomi, indeks pembangunan, dan
langsung, sehingga porsi belanja belanja langsung baik antar daerah
langsung semakin kecil dan tentu maupun antar waktu, maka Kota
berdampak kepada kurang Sungai Penuh mendapatkan
tersedianya fasilitas umum yang pengaruh individu terhadap
berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan
masyarakat seperti fasilitas tertinggi sebesar 85,594 persen.
pendidikan, pelayanan kesehatan, Rendahnya nilai intersep disebabkan
dan kemudahan-kemudahan lainnya total pertumbuhan ekonomi, indeks
yang tersedia. Hal ini dikarenakan pembangunan dan belanja langsung
pemerintah kabupaten/kota memiliki yang dikeluarkan pemerintah Kota
kebijakan untuk mengatasi Sungai Penuh relatif stabil dari
kemiskinan melalui belanja tidak kabupaten/kota lainnya. Hal ini
langsung berupa peningkatan belanja disebabkan Kota Sungai Penuh
bantuan sosial dalam bentuk program merupakan daerah hasil pemekaran
pemerintah seperti samisake dan dari Kabupaten Kerinci yang secara
bantuan langsung tunai. bertahap memulai pembangunan
Dengan teknik estimasi Random daerahnya. Maka secara bertahap
Effect dari data panel ini juga dapat Kota Sungai Penuh mulai melakukan
melihat perbedaan 11 kabupaten/kota pembangunan daerahnya lebih pesat
di Provinsi Jambi dalam mengatasi dibandingkan daerah lain baik
kemiskinan. Perbedaan itu dapat berupa infrastruktur, sehingga
dilihat dari perbedaan koefisien β0 menyebabkan terjadi peningkatan
(intersep) antar kabupaten/kota. investasi yang berdampak pada
Dalam hal ini Kota Jambi memiliki pengurangan angka pengangguran
β0 (intersep) tertinggi sebesar - dan kemiskinan. Rendahnya angka
36,148 artinya bila mana ada kemiskinan di Kota Sungai Penuh
perubahan pertumbuhan ekonomi, disebabkan oleh terbentuknya Kota
indeks pembangunan manusia, dan Sungai Penuh sebagai daerah otonom
belanja langsung baik antar daerah baru sejak 8 November 2008.
maupun antar waktu, maka Kota Dari penjelasan diatas dapat
Jambi mendapatkan pengaruh terilihat upaya penanggulangan
individu terhadap peningkatan kemiskinan pemerintah daerah Kota
penurunan angka kemiskinan Jambi belum optimal, akibat dari
terendaah sebesar 36,148 persen. pesatnya pertumbuhan ekonomi yang
Tingginya nilai intersep Kota Jambi tidak diikuti sistem pengendalian
97
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

lonjakan urbanisasi manusia terhadap lapangan pekerjaan yang memadai.


mobilitas faktor produksi. Sehingga Sedangkan nilai t-statistik untuk
potensi yang dimiliki Kota Jambi variabel belanja langsung BL (β3)
menjadi daya tarik bagi daerah diperoleh nilai yang lebih besar dari
sekitar. Hal ini menjadi bomerang t-prob (0,194147<0,8470), artinya H0
negatif terhadap penggentasan diterima H1 ditolak. Ini menunjukan
kemiskinan, sehingga pertumbuhan bahwa belanja langsung berpengaruh
ekonomi yang positif berdampak tidak signifikan terhadap
positif pada penurunan angka perkembangan atau peningkatan
kemiskinan di Kota Jambi. kemiskinan kabupaten/kota di
Sedangkan sebaliknya Kota Sungai Provinsi Jambi. Namun demikian
Penuh yang merupakan daerah yang alokasi belanja langsung terkadang
mulai berkembang memberikan trend porsinya tidak sesuai dengan
kontribusi yang positif terhadap keinginan masyarakat, tetapi sesuai
kemiskinan. Namun Kota Sungai dengan keinginan atau visi dan misi
Penuh mampu menekan angka dari pemerintah. Sehingga bisa saja
kemiskinan yang lebih rendah terjadi peningkatan kemiskinan
dibandingkan kabupaten/kota di akibat dari peningkatan belanja
Provinsi Jambi. langsung. Alokasi belanja daerah
Uji Hipotesis didominasi untuk belanja tidak
Uji Parsial (Uji t) langsung, sehingga porsi belanja
Berdasarkan uji statistik parsial langsung semakin kecil dan tentu
dengan tingkat keyakinan α= 5%, berdampak kepada kurang
diperoleh nilai t-statistik untuk tersedianya fasilitas umum yang
variabel PER (β1) yang nilainya lebih berdampak langsung pada
besar dari t-prob (- masyarakat seperti fasilitas
2,267347>0,0288), artinya H0 ditolak pendidikan, pelayanan kesehatan,
H1 diterima. Hal ini menunjukkan dan kemudahan-kemudahan lainnya
bahwa pertumbuhan ekonomi (PER) yang tersedia.
selama periode 2010-2013 Uji Simultan (Uji-F)
berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan persamaan diatas,
kemiskinan kabupaten/kota di diperoleh nilai F-hitungnya lebih besar
Provinsi Jambi. Untuk nilai t-statistik dari nilai F-prob (5,144115>0,004207)
untuk variabel indeks pembangunan pada tingkat keyakinan α = 5%. Artinya,
manusia IPM (β2) diperoleh nilai H0 ditolak dan H1 diterima. Ini
yang lebih besar dari t-prob menunjukan bahwa secara bersama-
sama PER, IPM dan BL berpengaruh
(1,490156<0,1440), artinya H0
signifikan terhadap perkembangan
diterima H1 ditolak. Ini menunjukan kemiskinan (Y) kabupaten/kota di
bahwa IPM berpengaruh tidak Provinsi Jambi.
signifikan terhadap perkembangan Uji Koefisien Determinasi (R2)
atau peningkatan kemiskinan Dari hasil perhitungan R- squared
kabupaten/kota di Provinsi Jambi. yang ditunjukkan pada persamaan
Hal ini disebabkan adanya diatas diperoleh nilai R2 sebesar
ketidaksamaan pola kepemilikan 0,278400. Hal ini menunjukan
sumber daya serta visi dan misi antar bahwa sekitar 27,84 persen naik
daerah kabupaten/kota. Selain itu turunnya kemiskinan (Y) dipengaruh
penyebab terjadinya peningkatan oleh perubahan PER, IPM dan BL.
penduduk miskin juga disebabkan sedangkan sisanya 72,16 persen,
oleh peningkatan jumlah penduduk dijelaskan oleh variabel lain yang
yang terlalu tinggi tanpa diimbangi
98
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

tidak dimasukkan kedalam multikolinearitas ini dapat dinyatakan


persamaan regresi. secara keseluruhan tidak terdapat
Uji Asumsi Klasik penyimpangan asumsi klasik dan
Uji Multikolinearitas dinyatakan lolos uji multikolinearitas.
Salah satu cara mendeteksi apakah Uji Autokorelasi
terjadi multikolinearitas atau tidak di Pengujian fenomena autokorelasi
dalam model, dapat dilihat R- Squared dalam penelitian ini menggunakan uji
yang dihasilkan oleh estimasi rendah Durbin-Watson. Berdasarkan pada
yaitu 0,278400, dan secara individu pengujian Durbin-Watson diketahui
salah satu variabel independen bahwa persamaan tersebut bebas dari
signifikan terhadap dependen maka autokorelasi. Dimana nilai DW hitung
kemungkinan terjadi multikolinearitas (1,737920) terletak diantara d U (1,666)
dalam persamaan ini. Cara lain yang dan 4-dU (2,334) yaitu di wilayah bebas
digunakan untuk mendeteksi ada atau autokorelasi. Pada hasil uji DW dapat
tidak multikolinearitas didalam model dikatakan bahwa persamaan regresi
adalah dengan melihat matriks koefisien diatas lolos uji asumsi klasik
korelasi dibawah ini. Jika terdapat autokorelasi.
variabel yang memiliki nilai korelasi Uji Heteroskedastisitas
mendekati 1, maka model teridentifikasi Uji Park dapat digunakan untuk
multikolinearitas sempurna, sedangkan menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
jika tidak terjadi multikolinearitas dalam model yang digunakan, hasil
sempurna, maka model bisa digunakan pengujian adalah sebagai berikut :
untuk estimasi. Hasil uji

Uji Heteroskedastisitas
Variabel t-Statistik Prob.
C -1,657891 0,1052
PER? -2,267347 0,0288
IPM? 1,490156 0,1440
LOG(BL?) 0,194147 0,8470

Berdasarkan pada uji Park, suatu 2. Secara parsial Pertumbuhan


model dianggap bebas Ekonomi (PER) berpengaruh
heteroskedastisitas jika nilai probabilitas negatif terhadap kemiskinan
t-statistik lebih besar dari α = (5%). sedangkan Indeks Pembangunan
Sehingga dapat dikatakan bahwa Manusia (IPM) dan Belanja
persamaan regresi ini tidak terindikasi
gejala heteroskedastisitas bila dilakukan
Langsung (BL) berpengaruh
secara simultan dimana F-hitungnya positif terhadap kemiskinan.
lebih besar dari F-prob. Sedangkan secara simultan untuk
Pertumbuhan Ekonomi (PER) dan
SIMPULAN DAN SARAN. Indeks Pembangunan Manusia
Simpulan (IPM) dan Belanja Langsung (BL)
1. Laju pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan
(PER), indeks pembangunan perkembangan kemiskinan (Y)
manusia (IPM), belanja langsung kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
(BL), dan kemiskinan (Y) pada Saran
periode 2010-2013 mengalami 1. Untuk mengatasi kemiskinan
peningkatan pada pemerintah pemerintah diharapkan
Kabupaten/Kota di Provinsi meningkatkan belanja langsung
Jambi. dengan dialokasi kesektor yang
menyangkut kebutuhan

99
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

masyarakat luas dan dilakukan Daerah di Indonesia, Penerbit


secara bersama-sama oleh Salemba Empat.
pemerintah dan masyarakat Boediono,1981. Teori Pertumbuhan
dalam waktu yang relatif panjang Ekonomi, BPFE UGM
dan berkelanjutan. Yogyakarta.
2. Pemerintah diharapkan Dornbush, Fisher & Startz. 2008.
memperbaiki infrastruktur yang Macroeconomics. Eight
telah rusak dan menambah Edition, International Edition.
infrastruktur, seperti jalan di New York : McGraw-Hill.
wilayah-wilayah terpencil agar Djoyohadikusumo, Sumitro,1994.
terjadi pemerataan indeks Perkembangan Pemikiran
pembangunan manusia dan Ekonomi (Dasar Teori
peningkatan pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan dan
ekonomi sehingga dapat Pembangunan) LP3es, Jakarta.
mengurangi kemiskinan daerah Ernawati . N. 2012. Pemetaan
kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Potensi Penduduk Miskin
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Bantul, Jogjakarta.
---------,1999, Indikator Ekonomi Jurnal Bumi Indonesia, Vol. 1,
Provinsi Jambi 1998, (No.03)
Kerjasama BAPPEDA dan Esmara, Hendra. 2001, Liku-liku
BPS Provinsi Jambi. Pembangunan, Penerbit UI
Adi, W.H., 2011. “Faktor-Faktor Press, Jakarta
yang Mempengaruhi Tingkat Ginting, Charisma Kuriata, 2008.
Kemiskinan Bakorwil III, Jawa Analisis Pembangunan
Tengah 2007 - 2009”, Tesis S- Manusia di Indonesia. Tesis
2 Program Pascasarjana UGM, Pasca Sarjana. USU Medan.
Yogyakarta. http://repository.usu.ac.id/bitstr
Aziz, Abdul,2010, Kapita selekta eam/123456789/7207/1/08E00
ekonomi islam kontemporer, 828.pdf.
Alfabeta, Bandung Hadi Sasana. 2009. Peran
Arsyad, Lincoln,2002, Ekonomi Desentralisasi Fiskal terhadap
Pembangunan Penerbit STIE- kinerja ekonomi di
YKP. Yogyakarta Kabupaten/Kota Propinsi Jawa
Arsyad, L., 2010, Ekonomi Tengah. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, Edisi kelima, Pembangunan Vol. 10.
STIE YKPN, Yogyakarta. Hakim, Abdul,2002. Ekonomi
Aima, Havidz,2003. An evaluation of pembangunan, PT Ekonesia,
poverty alleviation in sarko Jakarta.
distrik, central Luzon states Hariyati, Wuri, 2006. Pengaruh
university Pengeleuaran Pemerintah
Bappenas,2004, Rencana Strategik Provinsi Terhadap
Penanggulan Kemiskinan di Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia,Jakarta Regional Indonesia Selama
Badan Pusat Statistik, 2009. Analisis Tahun 1993-2005, Tesis
Kemiskinan, Ketenagakerjaan, Program Studi Ilmu Ekonomi
dan Distribusi Pendapatan. Program Pascasarjana
BPS Ekonomi Universitas
Bastian. 2006. Sistem Perencanaan Indonesia.
dan Penganggaran Pemerintah Hendarmin, 2012, “Pengaruh Belanja
Modal Pemerintah Daerah dan
100
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Investasi Swasta terhadap Reksohadiprojo, Prayitno, 2009,


Pertumbuhan Ekonomi, Ekonomi Makro, Analisa
Kesempatan Kerja dan Pendapatan Nasional, BP FE-
Kesejahteraan Masyarakat di UGM, Yogyakarta.
Kabupaten/Kota Provinsi Siregar, H dan D. Wahyuniarti. 2007.
Kalimantan Barat”, Jurnal Dampak Pertumbuhan
Eksos, Vol.8, No. 3, Ekonomi terhadap Penurunan
Jhingan, M.L,1993. Ekonomi Jumlah Penduduk Miskin. MB-
Pembangunan dan IPB. Bogor.
Perencanaan, PT. Raja Sirlinawati,2012. Analisis
Grafindo Persada, Jakarta. Determinan Pendapatan
Kamaluddin, Rustian, 2008. Majalah Penduduk Miskin Dan
Perencanaan Pembangunan, Hubungannya dengan Program
Edisi 04/th XIV/2008. Pengentasan Kemiskinan Di
Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Dusun Muara Buat Kecamatan
Pembangunan untuk rakyat Batin III Ulu Kabupaten
memadukan pertumbuhan dan Bungo.
pemerataan. CID. Jakarta. Singh, Ranbir., 2012, “Human
Kuncoro Mudrajat,2006. Ekonomika Development Index and
Pembangunan (Teori,Masalah Poverty Linkages”, The
dan Kebijakan), Edisi International Journal of
ketiga.UPP-AMP YKPN. Marketing and Technology,
Yogyakarta. ISSN 2249-1058, Vol. 2 Issue.
Lipsey, G,1991. Ilmu Ekonomi, 5, May 2012.
LPFE-UI, Jakarta. Sukirno, Sadono, 1994. Ekonomika
Mankiw, N.G., 2007, Pembangunan, LP-FE,
Makroekonomi, Edisi Keenam, Universitas Indonesia, Jakarta.
Terjemahan, Erlangga, Jakarta. Susiati, D., 2013. “Analisis Faktor–
Mangkoesobroto G.1999. Ekonomi Faktor yang mempengaruhi
Publik. BPFE, Yogyakarta. Tingkat Kemiskinan
Napitupulu, A.S. 2007. Pengaruh Kabupaten/Kota di Provinsi
Indikator Komposit IPM DIY Tahun 2004 - 2010 ”,
Terhadap Penurunan Jumlah Tesis S- 2 Program
Penduduk Miskin Di Sumatera Pascasarjana UGM,
Utara. Sumatera Utara: Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara. Suliswanto, M.S.W., 2010,
Putri, Jazzi Andhiny, Analisis “Pengaruh Produk Domestik
Pengaruh Pertumbuhan Bruto (PDB) dan Indeks
Ekonomi Pengangguran IPM Pembangunan Manusia
terhadap Kemiskinan di Jatim, (IPM)”, Jurnal Ekonomi
(http://alumni.unair.ac.id/kump Pembangunan, Vol. 8, No. 2
ulan file/5134829443_abs.pdf). Sianturi MRB, 2008. Skripsi :
Prayitno,2001. Pendidikan Karakter Kinerja Pembangunan Daerah
Dalam Pembangunan Bangsa. Kabupaten Bogor Sebelum
PT. Grafindo Persada. Jakarta. Dan Pada Masa Otonomi
Pracoyo, Tri Kunawangsih,2005, Daerah. Program Studi
Aspek Dasar Ekonomi Makro Ekonomi Pertanian Dan
Di Indonesia, Penerbit PT Sumber Daya Fakultas
Grasindo, Jakarta. Pertanian Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
101
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.17 No.2 Tahun 2017

Suparmoko, 2000. Keuangan Working Paper Series No. 267,


Negara, PT BPFE, Yogyakarta. ISSN 1655-5252.
Soemarjan, Selo 1981. Jurnal White,
Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Benjamin,Rudolf,Sinaga,1990.
Volume 1 No.1/1998, Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu
Program Pascasarjana Universitas Sosial, Volume
Brawijaya, Malang. 1 No.1/1998, Program Pascasarjana
Soekartawi, 2002. Prinsip-Prinsip Universitas Brawijaya,
dasar Ekonomi Pertanian: teori Malang.
dan Aplikas. Cetakan Wijaya,Faried 2009. Ekonomika
Keempat. Penerbit PT. Raja Makro, LP FE-UI, Jakarta.
Grafindo Persada, Jakarta. Yuhayani N, 2008. Tesis : Pengaruh
Tambunan, Tulus. 2001. Implementasi Desentralisasi
Perekonomian Indonesia : Fiskal Terhadap Kinerja
Teori, temuan dan empiris. Pemerintah Kabupaten Aceh
Ghalia. Jakarta. Tengah (Dengan Pendekatan
Tambunan, Tulus. 2003. Balanced Scorecard). Sekolah
Perekonomian Indonesia, Pascasarjana Universitas
Beberapa Masalah Penting. Sumatera Utara. Medan.
Jakarta: Ghalia. Indonesia.
Tan, Syamsurijal, 2010. Perencanaan
Pembangunan, Teori dan
Implementasi pada
Pembangunan Daerah. FE-
UNJA.
Todaro,MP. 1998. Economic
Development, Seven Edition,
Logman inc, England
Todaro P. Michael,2000,
Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Erlangga.
Jakarta
Todaro, Smith,2004. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ke Tiga,
Jilid 1. Airlangga. Jakarta.
Todaro, Michael P dan Smith,
Stephen C. (2006).
Pembangunan Ekonomi, Edisi
Ke Sembilan (diterjemahkan
oleh Haris Munandar dan Puji
A.L). Jakarta: Erlangga.
Usman, Sunyoto , 2004.
Pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat.
Yogyakarta : Pustaka pelajar
offset.
Wan, G.J. and Sebastian, I., 2011 ,
“Poverty in Asia and the
Pacific: An Update ”,Asian
Development Bank Economics
102
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Langsung terhadap
Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

Anda mungkin juga menyukai