NIM : 1701012075
1) Dalam proses industry nitrogen dipanaskan sampai 500 K dalam wadah bervolume
tetap. Jika gas tersebut memasuki wadah pada tekanan 100 atm dan temperature 300
K, berapa tekanan yang dilakukan nya pada temperature tinggi ?
Dit : P2 = ?
P 1V P2 V
= 1
, oleh karena V1 = V2 dan n1 = n2. Maka diperoleh bahwa :
2
n1T 1
n2 T 2
P 1 P2
=
T1 T 2
T2
P 2= x P1
T1
500 K
P 2= x 100 atm
300 K
P2=167 atm
2) Suatu silinder berisi gasN2 yang terkompresi pada 120 atm dan temperature 20 0C.
Apabila dibuka tutupnya N2 akan menempati suatu ruang dengan volume 200 dm3
pada 20 0C dan 1 atm. Berapakah volume silinder ?
P 1V P2 V
1
= , oleh karena n1 = n2 . maka diperoleh bahwa :
2
n1T1
n2 T 2
P 1V P2 V 1 2
=
T1 T2
V 1=1,67 dm3
NB : P1 < P2
V2 > V1
Karena P dan V berbanding terbalik.
3) Berapakah tekanan yang diperlukan untuk menekan 4,24 dm 3 gas pada 412 torr
menjadi 1,56 dm3 dalam keadaan isotermis ?
Dik : P1 = 412 torr = 0,5421 atm
1
1 torr = atm
760
1
412 torr = 412 x atm=0,5421 atm
760
V1 = 4,24dm3
V2 = 1,56 dm3
Dit : P2 = ?
Jb :
P1 V =P2 V1 2
P2=1,4734 atm
4) Sejumlah tertentu gas diekspansi dari tekanan 760 torr menjadi 250 torr pada
temperature tetap. Bila volume mula-mula adalah 10 dm3, hitunglah volume akhir.
Dit : V2 = ?
P1 V =P2 V
1 2
V 2=30,4 dm3
5) Gas sempurna 340 K dipanaskan pada tekanan tetap sampai volumenya bertambah 14
%. Berapa temperature akhir gas ?
Dik : T1 = 340 K
V1 = 100 %
V2 = V1 + 14 %
= 100 % + 14 % = 114 %
Dit : T2 = ?
V1 T1
=
V2 T2
100 % 340 K
=
114 % T2
340 K . 114 %
T 2=
100 %
T 2=387,6 K
6) Sampel 255 mg gas Neon menempati 3,00 L pada 122 K. Gunakan hukum gas
sempurna untuk menghitung tekanan gas.
Dit : P=?
PV =nRT
massa 0,255 gram
n= = =0,0255 mol
Mr 10 gr /mol
PV =nRT
P .3=0,0255 . 0,082. 122
P=0,085 atm
7) Rapatan suatu campuran gas adalah 1,23 gL-1 pada 330 K dan 150 torr. Berapa massa
molar campuran tersebut ?
Dit : Mr = ?
m massa
ρ= ; m=ρ v ; n=
v Mr
PV =nRT
massa
0,1973 . V = . 0,082 .330
Mr
ρV
0,1973 . V = . 0,082. 330
Mr
1,23V
0,1973 . V = .0,082 . 330
Mr
0,1973 . V . Mr=1,23V . 0,082 .330
Mr=168,63 gr /mol
8) Dalam suatu eksperimen untuk menghitung massa molar suatu gas, 250 cm 3 gas
ditempatkan dalam tabung gas. Tekanannya adalah 152 torr pada 298 K dan setelah
koreksi untuk efek daya apung massa gas adalah 33,5 mg. berapakah massa molar gas
?
250
Dik : V = 250 cm3 = dm 3=0,25 dm3
1000
T = 298 K
P = 152 torr = 0,2 atm
1
1 torr = atm
760
1
152 torr = 152 x atm=0,2 atm
760
R = 0,082 L atm/ mol K
33,5
Massa = 33,5 mg = gram=0,0335gram
1000
Dit : Mr = ?
massa
n=
Mr
PV =nRT
massa
0,2 . 0,25= . 0,082 .298
Mr
0,0335
0,2 . 0,25= . 0,082 .298
Mr
Mr=16,37 gr /mol
PERTEMUAN KELIMA
Menggunakan kurva kelarutan yang tersedia melengkung, mengklasifikasikan sebagai tak jenuh,
jenuh, dan sangat jenuh.
1. 80 g NaNO3 yang larut dalam 100 g H2O pada suhu 300C tergolong larutan tak jenuh
2. 45 g KCl yang larut dalam 100 g H2o pada suhu 600C tergolong larutan jenuh
3. 30 g KclO3 yang larut dalam 100 g H2O pada suhu 300C tergolong larutan sangat jenuh
4. 70 g (PbNO3)2 yang larut dalam 100 g H2O pada suhu 600C tergolong larutan tak jenuh
5. Per 100 g H2O. 100 g NaNO3 @ 500C tidak jenuh : semua zat terlarut larut dalam larutan
yang jelas.
Artinya : berdasarkan kurva kelarutan menunjukkan bahwa untuk 100 g NaNO 3 yang larut
dalam 100 g H2O pada suhu 500C termasuk larutan tidak jenuh yang merupakan larutan
dimana zat terlarut lainnya bisa larut karena mengandung jumlah solute lebih sedikit (encer)
daripada larutan jenuhnya sehingga larutannya masih terlihat jelas.
6. Larutan dingin (A) sangat perlahan sampai 10 0C, sangat jenuh, zat larut ekstra tetap dalam
larutan : masih jelas
Artinya : larutan (A) termasuk larutan sangat jenuh / lewat yang menunjukkan keadaan tidak
stabil, sebab larutan mengandung zat terlarut yang jumlahnya melebhi konsentrasi
kesetimbangannya. Diamana mengandung lebih banyak salut daripada yang diperlukan
larutan jenuh, untuk larutan ekstra masih tetap dalam larutan karena tidak dapat lagi
melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan, larutannya masih terlihat jelas.
7. Larutan (A) didalam es sampai 10 0C jenuh : zat terlarut ekstra (20 g) tidak bisa tetap dalam
larutan dan menjadi terlihat.
Artinya : lautan (A) termasuk larutan jenuh yang merupakan larutan yang telah mengandung
zat terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tidak dapat diambahkan lagi zat terlarut, atau
dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tetap habis bereaksi dengan pereaksi atau
pelarut. Untuk zat terlarut ekstra di dalam larutan tidak bisa ditambahakan lagi karena larutan
sudah mengandng sejumlah salut yang larut dan melakukan kesetimbangan dengan salut
padatnya, laruan masih terlihat.
Pemeriksaan belajar
12. Apa kandungan kelarutan 90 g / 100 cm3 dalam air pada suhu 250C ?
Adanya bahan sodium nitrat
13. Bahan apa yang memiliki kelarutan 200 g / 100 cm3 air pada suhu 900C ?
Adanya bahan potasium nitrat
14. Berapakah kelarutan potasium nitrat pada suhu 800C ?
Kelarutan potasium nitrat memiliki kelarutan adalah 180g/100 cm3
15. Pada suhu berapa sodium nitrat memiliki kelarutan 95 g/100 cm 3 ?
Sodium nitrat memiliki kelarutan 95 g/100 cm3 pada suhu 30oC
16. Pada suhu berapa potasium iodida memiliki kelarutan 230 g/100 cm 3 ?
Potasium iodida memiliki kelarutan 230 g/100 cm3 pada suhu 60oC
17. Pada suhu berapa potasium iodida memiliki kelarutan 130 g/100 cm 3 ?
Potasium iodida memiliki kelarutan 130 g/100 cm3 pada suhu 0oC
18. Berapakah kelarutan natrium klorida pada suhu 250C dalam cm3 air ?
Dari grafik kelarutan kita melihat bahwa kelarutan natrium klorida 36 g.
Kelarutan natrium klorida pada suhu 250C dalam cm3 air adalah 38 g
Asam – Basa
1. NH4+ ↔ 2H+ + NH2-
2. H2PO4- ↔ 2H+ + PO42-
3. NaOH ↔Na+ + OH-
4. Basa konjugat dari : HF, H2SO4, NH3 ?
HF ↔ H+ + F-
Basa konjugat = F-
H2SO4 ↔ 2H+ + SO42-
Basa konjugat = SO42-
NH3 ↔ H+ + NH2-
Basa konjugat = NH2-
5. Asam konjugat dari : O2-, SO42-, NH3 ?
O2- + H+ ↔ OH- (asam konjugat)
SO42- + H+ ↔ HSO4- (asam konjugat)
NH3 + H+ ↔ NH4+ (asam konjugat)
6. HSO4- (aq) + CN- (aq) ↔ SO42- (aq) + HCN (aq)
Asam konjugat : HCN
Basa konjugat : SO42-
7. ClO- (aq) + H2O ↔ HClO (aq) + OH- (aq)
Asam konjugat : HclO
Basa konjugat OH-
8. S2- (aq) + H2O (aq) ↔ HS- (aq) + OH- (aq)
Asam konjugat : HS-
Basa konjugat : OH-
9. HS- (aq) + H2O (aq) ↔ H2S (aq) + OH- (aq)
Asam konjugat : H2S
Basa konjugat : OH-
Buffer
10. Berapa pH dari larutan yang dibuat dengan menambahkan : 0,3 mol asam asetat dan 0,3 mol
natrium asetat untuk menghasilkan 1 l larutan.
Penyelesaian :
0,3 mol 1 L = 0,3 M
0,3 mol 1 L = 0,3 M
[basa][asam]
[0,3][0,3]
= log 1,4 x 10-6 + log
= log 1,4 x 10-5 + 0
= 5 – log 1,5
= 5 – 0,15
= 4,85
m n
V 2 k [ NO 2]2 [CO ]2
=
V 1 k [ NO 2]m1 [CO ]n1
0,080 k [0,40]m❑ [0,10]❑n
=
0,0050 k [0,10]m❑ [0,10]❑n
16 4 m
= =4m
1 1m
Mencari orde CO (cari NO2 yang sama) pada percobaan 1 dan 3 konsentrasi NO2 tetap
m n
V 2 k [ NO 2]3 [CO ]3
=
V 1 k [ NO 2]m1 [CO ]n1
0,0050 k [0,10]m❑ [0,20]❑n
=
0,0050 k [0,10]m❑ [0,10]❑n
2n
1=
1n
n=½
2. Penggabungan kembali atom-atom iodium dalam fase gas dan yang mengandung argon
mempunyai laju awal sbb :
[1]/105 M 1.0 2.0 4.0 6.0
a. 8,7 x 10-4 3,48 x 10-3 1,39 x 10-2 3,13 x 10-2
b. 4,35 x 1,57 x 10-1
Laju awal 1,74 x 10-2 6,96 x 10-2
10-3
m/detik
c. 8,69 x 3,13 x 10-1
3,47 x 10-2 1,38 x 10-1
10-3
k [2 x 10−5 ]❑ −3 ❑
3,48 x 10−3 ❑ [5,0 x 10 ]❑
= −5 ❑ −3 ❑
3,47 x 10−2 k [1 x 10 ]❑[1 x 10 ]❑
10 x 10−8
1 x 10−1 = 1 x 10−8
Y = 1/10
Orde reaksi = ¼ + 1/10 = 7/20
3. The initial rate of formation of a subtance g depended on consentration as following
[J]/10-3 M 5,0 8,2 17 30
-7 -1
Vj110/10 Ms 3,6 9,6 41 130
Find the orde of reaction and the rate constan
Jawab :
Orde Reaksi
Konstanta Reaksi
V1 = K1 [J]1
3,6 x 10-7 = K1 (5,01x10-5)
K1 = 3,6 x 10-7
5,0 x 10-3
= 0,72 x 10-1 5-1
V2 =K2[J]2
9,6 x 10-7 = K2(8,2 x 10-3)
9,6 x 10−7
K2 =
8,2 x 10−3
= 1,17 x 10-45-1
V3 =K3[J]3
41 x 10 = K3 (17 x 10-3)
-7
41 x 10−7
K3 =
17 x 10−3
= 4,3 x 10-45-1
4. Siklobutana (CuH8) terdekomposisi pada 1000oC menjadi 2 molekul etilen C2H4 dengan
konstanta laju reaksi orde 1 87 s-1
a. Jika konsentrasi siklobutana 2,00 M berapa konsentrasinya setelah 0,010 s?
b. Berapa fraksi siklobutana terdekomposisi pada waktu tersebut ?
Jawab
1 1
a. = + Kt
[ A ] A0
1 1
= + 875-1 (0,0105)
[ A ] 2,00 m
A = 0,75m
Konsentrasi setelah 0,0105 = 0,73m
b. X = 0,5 Kt
= 0,5 (87)(0,010)
= 0,435 Fraksi C4H8
5. Harga tetapan laju k dari suatu reaksi pada berbagai suhu diamati sbb:
T (k) 250 300 350 400 450 500
K 0,042 0,240 0,894 2,536 5,039 9,311
-ea/R7
Bila data tersebut diinterprestasikan berdasarkan hubungan arhenius k = A. E
Tentukan harga A dan energi pengaktifan Ea
K = A.C -€-IRT
Ea
Ink = in A
R7
-a ¿ ¿ = K[OH-][NH4+] = K[OH-]
-[OH-] a ¿ ¿ = ∫ K . dt
1 1
−¿ - = K.t
[OH ] [OH −¿ ]
1 1
−3 = −3 = 3,4 x 1010 L.mol-1s-1.t
[10 mol /L] [10 mol /2 L]
1 2L
−5 = −3 = 3,4 x 1010 L.mol-1s-1.t
[10 mol /1 L] [10 mol /2 L]
98.000 l .mol−1=3,4 x 1010 l . mol−1 s−1 t
98 x 10 3 L . mol−1
t=
3,4 x 10−10 L. mol−1 s−1
= 2,88 x 10-6
7. Reaksi 2 A → P mempunyai hukum laju orde ke dua dengan k = 3,50 x 10 -4. Hitunglah
waktu yang diperlukan agar konsentrasi a berubah dari 1,260 M menjadi 0,011 M.
Jawab:
1 1
= +K .t
A A0
1 [0,011] = 1 [1,1360] + 3,50 x 10-4 M-1S-1 .t
1 [0,011] = 14.41 x 10-4
4,41 x 10−4 t=0,011
0,011
t=
4,41 x 10−4
t=25 menit