Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA

TANDA BACA
Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau
Oleh:

Osama Indriyani
NIM : 2002110052

Quinar Febriyani
NIM : 2002135916

Ulayya Rizqo
NIM : 2002135937

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap karya tulis ilmiah (makalah, skripsi, laporan penelitian)
menerapkan aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
(EYD). EYD memberikan salah satu dari beberapa pedoman yang ada,
yaitu penggunaan tanda baca. Pemakaian tanda baca menjadi bahasan
yang sangat penting, karena setiap karya tulis ilmiah membutuhkan
tanda baca.
Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam suatu karya tulis ilmiah
salah dalam memakai tanda baca.Masalah tersebut muncul akibat
kurangnya memahami tanda baca dengan baik dan benar. Namun
masalah tersebut dapat dikontrol agar tidak menjadi kesalahan yang
berkelanjutan. Perlu diketahui, bahwa tanda baca dalam EYD ada
beberapa macam, antara lain tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik
koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda kurung (( )), tanda garis miring (/), tanda petik (“…”),
dan sebagainya.
bahasa sebagai media penulisan mensyaratkan seorang penulis untuk
menguasai kaidah-kaidah bahasa, khususnya penggunaan EYD. Karena
dengan pengusaaan terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan
informasi yang disampaikan dalam tulisannya dapat dengan mudah
dipahami oleh pembacanya. Makalah ini membahas pengunaan tanda-
tanda baca yang akan memberikan pedoman dalam penulisan karya
tulis ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tanda baca ?
2. Apa saja tanda baca yang penting?

1
C. Tujuan
Agar pemmbaca dapat mengetahui apa saja tanda baca yang penting
untuk diketahui dan bagaimana penggunaan tanda baca tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem


(suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta
jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Bayangkan jika tulisan tanpa
tanda baca, pasti tulisan tersebut membingungkan bagi pembaca.. Aturan
tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang.
Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya
tergantung pada pilihan penulis. Ada beberapa jenis tanda baca yang
penting, yaitu :

A. Tanda Titik (.)


1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Contoh :
• Aku tinggal dipekanbaru.
• Tunggu saja sampai mereka datang.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar. Contoh :
• I. Pendahuluan
• II. Pembahasan
• III. Penutup
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu. Contoh :
• 7.30.20 jam (7jam, 30menit, 20 detik)
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit.

3
• Arifin, E.Zaenal dan S.Amran Tasai 2008.
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai untuk unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilang, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mendahului induk kalimat. Contoh :
• Tadi saya melihat Quin, Alya, dan Oca
• Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, atau
melainkan. Contoh :
• Saya tidak akan tidak masuk kelas, melainkan ada keperluan yang
sangat penting.
3. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya
oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh :
• Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti, ya, wah, aduh,
kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh :
• Ya, nanti akan saya kerjakan.
5. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya utnukmembedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga. Contoh :
• Ibu Dwi Viora, S.Pd., M.Pd
C. Tanda Seru (!)
1. Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Contoh :
• Jangan letakkan benda itu di depan saya!

4
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
Penjelasan. Contoh :
• Ketua : Sukma Rahayu
Sekretaris : Quinar Febriyani
2. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh :
• Oca : (meletakkan beberapa buku) “Bawa buku ini,alya!”
3. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyatan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan. Contoh :
• Fakultas Ekonomi UNRI memiliki tiga jurusan: Akuntansi,
Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
E. Tanda hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Contoh :
• Di samping cara-cara lama itu juga cara yang baru suku kata ya-
ng berupa satu vocal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
pangkal baris.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di
belakangnya atau akhirandengan bagian kata di depannya pada
pergantian baris. Contoh :
• Jika ada kekeliruan dalam hal ini saudara semua bisa meng-
Hubungi nomor berikut ini.
3. Tanda hubung meyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh :
• Anak – anak.
• Berulang – ulang.
• Kemerah – merahan.
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing. Contoh :
• di-smash
• pen-tackle-an

5
F. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.
• Hari makin malam; saya belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
• Ibu membeli Tomat, Cabe, dan Sayur; baju, celana, dan kaus.
G. Tanda Elipsis (…)
1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
• ..., lain lubuk lain ikannya.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
• “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan
dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa
mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
H. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
• Siapa yang jadi mau jadi Komting kelas D Bahasa Indonesia?
2. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan di dalam tanda kurung
menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang
dapat dibuktikan kebenarannya.
• Dikelas ini ada 30 (?) siswa.
I. Tanda Kurung (())
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
• Hari ini mahasiwa baru UNRI akan mendapatkan KTM (Kartu
Tanda Mahasiswa).
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian utama kalimat.

6
• keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukan mengenai tanda baca.
J. Tanda pisah (--)
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberikan penjelasan di luar bangun kalimat.
• Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan lain.
• Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom— telah mengubah persepsi kita tentang alam
semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti “sampai ke” atau “sampai dengan”.
• 2002 – Sekarang
• Tembilahan – Pekanbaru
K. Tanda Kurung Siku ([ ])
1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
• Sang sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
• Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan]
kaidah bahasa indonesia.
• Ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] republik indonesia
dirayakan secara khidmat.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
• Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam
bab ii [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
L. Tanda Petik (“”)
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
• "merdeka atau mati!" seru bung tomo dalam pidatonya.
• "Buatkan hidangan nasi goreng!" perintah atasannya. "Nanti
akan dihidangkan untuk para tamu.”

7
• Menurut pasal 31 undang-undang dasar negara republik indonesia
tahun 1945, "setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan.”
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
• Kata “Negaraku” terdapat pada halaman 900 buku itu.
• Ayo kita membaca puisi “Cintai Lingkungan”!
• Drama "Surga yang Tak di Rindukan" merupakan kisah nyata
yang diangkat dari sebuah novel.
• Saya sedang membaca "Penggunaan Bahasa Indonesia dalam
Kehidupan Sehari hari" dalam karya Moh. Thamrin
• Makalah "Pemanfaatan Limbah Pabrik Kaca" menarik perhatian
juri seminar.
• Perhatikan "pemakaian tanda baca" dalam buku pedoman umum
ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang
dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
• "tetikus" komputer ini sudah tidak berfungsi.
• Dilarang memberikan "amplop" kepada petugas!
M. Tanda Petik Tungggal (‘’)
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat
dalam petikan lain.
• “Kau dengar bunyi ‘kakuruyuuk’ tadi?, tanya sang Ayah
• "kudengar teriak anakku, 'ibu, bapak pulang!', dan rasa letihku
lenyap seketika,"ujar pak Adam.
• "Saya turut mengapresiasi lagu ‘Ibu Pertiwi’ dinyanyikan oleh
warga negara lain,” kata Duta Besar.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau
penjelasan kata atau ungkapan.
• Tergugat 'yang digugat'
• Retina 'dinding mata sebelah dalam'
• Noken 'tas khas papua'
• Tadulako 'panglima'
• Marsiadap ari 'saling bantu'
• Tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
• Policy 'kebijakan'
• Wisdom 'kebijaksanaan'

8
• Money politics 'politik uang'
N. Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
• Mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'
• Dikirimkan lewat darat/laut = 'dikirimkan lewat darat atau lewat
laut'
• Buku dan/atau majalah = 'buku dan majalah atau buku atau
majalah'
• Harganya rp1.500,00/lembar = 'harganya rp1.500,00 setiap
lembar'
2. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat,
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
• Nomor: 9/ABC/II2018
• Jalan Jatibening III/10
• Tahun ajaran 2013/2015
3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
• Buku pengantar ling/g/uistik karya verhaar dicetak beberapa
kali.
• Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya
jawa.
• Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
O. Tanda Penyingkat, Apostrof (‘)
1. Tanda penyingkat atau apostrof dipakai untuk menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks
tertentu.
• Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)
• Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)

9
• Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
• 5-2-'13 ('13 = 2013)

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan berikut.
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan
suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi
serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Tanda baca dalam
penggunaannya dapat dilihat pada bahasan di atas, bukan soal tahu saja
tapi harus dipahami lebih dalam tentang permasalahan yang seri muncul
(salah penggunaan tanda baca) dalam karya tulis ilmiah. Salah dalam
menggunakan tanda baca akan menyebabkan kesalahan yang sangat
fatal yang tanpa disadari kalaupun sebelumnya belum mengetahui hal
tersebut.

B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini
jadi penulis menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari
makalah ini maka saran – saran kritik dari pembaca adalah penutup dari
semua kekurangan kami dan menjadikan semua itu guna menjadi bahan
acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan makalah kami.

11
Daftar Pustaka
BAHASA INDONESIA MILLIK KITA. (2020, May 11). Dipetik Oktober 7,
2020, dari BL103-BAHASA INDONESIA.

Indonesia, B. P. (2015, November 30). Tanda Baca. Dipetik Oktober 7,


2020, dari PUEBI Daring: https://puebi.readthedocs.io/en/latest/

Suyatno, Pujiati, T., Nurhamidah, D., & Faznur, L. S. (2017). Bahasa


Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Bogor: In Media.

(Suyatno, Pujiati, Nurhamidah, & Faznur, 2017)


(BAHASA INDONESIA MILLIK KITA, 2020)
(Indonesia, 2015)

12

Anda mungkin juga menyukai