Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

PROGRAM PELATIHAN : PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


(PKP)
ANGKATAN : II (KEDUA)
NAMA MATA PELATIHAN: ETIKA DAN INTEGRITAS KEPEMIMPINAN
PANCASILA
NAMA PESERTA : DARMA GUMAWANG S,Sos
NOMOR DAFTAR HADIR : 10 (Sepuluh)
LEMBAGA PENYELENGGARA
PELATIHAN : BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
A. POKOK PIKIRAN

Etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaaan baik
atau buruk yang diterima umum mengenai sikap, perbuatan dan kewajiban. 1) Moralitas
adalah gagasan bahwa beberapa bentuk perilaku benar, pantas, dapat diterima, dan bahwa
bentuk - bentuk perilaku lainnya adalah benar / buruk atau salah, baik menurut pendapat
Anda atau masyarakat; 2) Moralitas adalah kualitas atau keadaan yang benar, pantas, atau
dapat diterima pada khususnya situasi. Collins Cobuild Dictionary (1990: 987). secara umum
integritas dapat didefinisikan sebagai kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan, atau dalam
bahasa agama lebih dikenal dengan istilah munafik bagi orang yang tidak sesuai antara kata
dan perbuatan. Integritas juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk senantiasa
memegang teguh prinsip – prinsip moral dan menolak untuk mengubahnya walaupun kondisi
dan situasi yang dihadapi sangat sulit, serta banyak tantangan yang berupaya untuk
melemahkan prinsip - prinsip moral dan etika yang dipegang teguhnya.

Beberapa poin penting dari penyampaian ceramah Materi Etika dan Integritas
Kepemimpinan Pancasila yang disampaikan oleh Widyawasra Bapak IMBRAN, M.Si.
yaitu sebagai berikut :

1. Etika dalam bahasa Yunani “Ethos” yang berarti kebiasaan atau watak. Dalam bahasa
Prancis “Etiquette” berarti kebiasaan atau cara bergaul dan berperilaku yang baik. etika,
yaitu suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan serta kesanggupan seseorang
untuk menaati ketentuan, norma atau nilai kehidupan yang berlaku di suatu organisasi
dan atau masyarakat.

2. Apa pentingnya etika, yaitu

a. Tercipta kehidupan sosial yang tertib dan sopan

b. Memperlancar interaksi antar manusia

c. Mendorong tumbuhnya nilai yang hakiki

d. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

3. Definisi moral menurut pendapat ahli, yaitu

a. Menurut Dian Ibung : moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial
dan mengatur tingkah laku manusia
b. Menurut Sonny Keraf : moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk
menentukan baik buruknya tindakan manusia, sebagai anggota masyarakat atau
anggota tertentu

4. UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan
etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan


jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri /
orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
serta

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang – undangan mengenai disiplin


pegawai ASN.

5. Integritas berasal dari kata “integraty” yang artinya komplit atau tanpa cacat, sempurna
atau tanpa kedok. Atau apa yang ada di hati sama dengan apa yang di pikiran, diucapkan
maupun dilakukan.

Ciri-ciri integritas adalah konsisten, patuh pada kode etik, berani dan tidak tergoda
berdasarkan kata hati.

Kredibiltas adalah kepercayaan yang diberikan oleh orang terhadap kemampuan orang
dalam pengetahuan

Hiprokrit adalah orang yang tidak melaksanakan sesuai dengan hati dan tidak berani
mengatakan tidak pada suatu pekerjaan yang melanggar hukum.
Korupsi adalah perbuatan yang tidak baik (busuk, jahat, rusak, curang)

Perbuatan melawan hukum sesuai No. 31 tahun 1999 junto No. 20 tahun 2001 tentang
pemberantaan korupsi, yaitu tindakan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat
merugikan negara.

Strategi pemberantasan korupsi :

1. perbaikan sistem, salah satunya perubahan SDM dan aturannya.

2. Edukasi, melalui dunia pendidikan yaitu ditanamkan kejujuran

3. Represif, melakukan penangkapan seperti OTT

B. PENERAPAN
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan oleh pemateri baik melalui
paparan dan tayangan maka hal – hal yang mungkin dapat diterapkan dan
diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam lingkungan kerja, yaitu
dalam sisi positif, yaitu
a. Penegakan Tata Tertib pelaksanaan aturan atau hukum harus dilaksanakan dan di taati
(integritas).
b. Sesuai UU No 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sudah dilaksanakan
sehingga masyarakat bisa mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh DPR pusat secara
langsung
c. Kerja sama dalam hal menuju kesepakatan atas dasar musyawarah bermufakat
berdasarkan itikad baik dan rasa tanggung jawab untuk menerima hasil keputusan
musyawarah (sebagaimana berdasarkan dalam butir-butir pancasila dalam Sila Ke-4)

Anda mungkin juga menyukai