Aloysius Richard Baraga Ngo - A1011181128 - Tugas Analisis Hukum & Etika Profesi
Aloysius Richard Baraga Ngo - A1011181128 - Tugas Analisis Hukum & Etika Profesi
NIM : A1011181128
Kelas : B
Tugas Analisis :
Mengapa Etika Hakim dibuat atas keputusan bersama antara Mahkamah Agung dan
Komisi Yudisial
1. Rangkuman
Seperti yang kita ketahui, Peradilan adalah merupakan proses penegakkan hukum demi
keadilan dengan bukti yang nyata dan sama rata dan Pengadilan adalah suatu tempat dimana
orang mencari keadilan atas suatu ketidak adilan yang dialami nya agar tercapai suatu
kesamarataan yang sesuai di mata hukum dan peraturan yang ada.
Pengadilan adalah suatu tempat yang harus mampu menegakkan hukum, mempunyai sifat
integritas yang tinggi, kompeten, dan netral (tidak memihak pihak manapun). Pengadilan
adalah suatu tempat yang sangat penting karena merupakan salah satu unsur dalam dunia
penegakkan hukum karena di pengadilan lah terjadi nya suatu penegakkan hukum akan suatu
ketidak adilan yang terjadi dimasyarakat tanpa memandang dan membeda-bedakan siapapun
yang diadili. Sehingga masyarakat dapat merasakan keamanan dan kesejahteraan jauh dari
gangguan hal hal seperti itu.
Dan ditengah-tengah proses itu ada Hakim sebagai Unsur atau kepala yang paling utama
di dalam proses peradilan dan ditempat pengadilan, oleh karena itu maka Hakim harus
mempunyai Integritas dan profesionalisme yang tinggi dan kepekaan moral dan nurani yang
tajam dalam penegakkan hukum dan keadilan di masyarakat.
Dalam penegakkan hukum nya, Hakim tidak boleh memandang dan membedakan siapapun
orang yang diadilinya karena yang ada dimata hukum hanyalah tegaknya suatu hukum dan
keadilan yang sudah terbukti dan diverifikasi nyata.
Jadi, mengapa Etika Hakim dibuat atas Keputusan bersama diantara Mahkamah
Agung dengan Komisi Yudisial?
Dimana Mahkamah Agung sebagai Pengawas jalannya disemua lingkup peradilan agar
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan asas Hukum yang berlaku dan sekaligus menjadi
badan yang memproses dan mengadili hakim-hakim yang dianggap tidak sesuai dengan kode
etik nya dan Komisi Yudisial sebagai Pengawas Hakim dalam melaksanakan tugasnya, seperti
mengawasi etika dan perilaku Hakim di Pengadilan, menginvestigasi dan menverifikasi
laporan-laporan yang ada dari masyarakat terhadap hakim yang tertentu dan Menentukan
apakah Hakim yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran.
2. Kesimpulan
Jadi, menurut saya Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial bekerja sama dalam penentuan
kode etik hakim dikarenakan agar ada kemudahan dari badan pengawasan sehingga tidak
bergerak sendiri. Dengan ada nya kerja sama antara kedua Badan tersebut maka dalam
pengawasan hakim tidak akan ada kerepotan atau masalah masalah yang menganggu karena
masing masing badan sudah mempunyai tugas dan tujuan masing masing dalam badan
pengawas hakim tersebut. Terima Kasih.