SURAT EDARAN
TENTANG
2. Dasar:
(2) apabila alarm indikator pada peralatan pendeteksi metal dan non-
metal yang menggunakan teknologi milimeter wave {body inspection
machine) memberlkan tanda maksimal 2 (dua) titik maka harus
dilakukan pemeriksaan penyebab alarm pada titik tersebut untuk
memastikan bukan barang dilarang;
(3) apabila alarm indikator pada peralatan pendeteksi metal dan non-
metal yang menggunakan teknologi milimeter wave {body inspection
machine) memberikan tanda 3 (tiga) titik atau lebih maka penumpang
diminta mengeluarkan benda-benda yang masih terdapat pada
pakaian dan mengulang kembali pemeriksaan.
i) apabila diperlukan pemeriksaan manual, maka personel keamanan
penerbangan harus menyesuatkan metode pemeriksaan untuk
menghindarl tatap muka dengan penumpang atau orang yang sedang
diperiksa;
Catt: teknis pemeriksaannya seperti apa? Sebaiknya langsung diperjelas
teknis pemeriksaan menghindari tatap muka yang seperti apa?
j) personel keamanan penerbangan harus mengganti sarung tangan
setelah melakukan pemeriksaan manual terhadap penumpang. bagasi
kabin dan bagasi tercatat serta pemeriksaan keamanan terhadap orang
selain penumpang dan barang bawaan;
k) pemeriksaan bagasi kabin, bagasi tercatat dan barang bawaan yang
dicurigai dari hasil pemeriksaan mesin x-ray diprioritaskan dengan
menggunakan peralatan pendeteksi bahan peledak {Explosive Trace
Detector/ETD) atau pemeriksaan manual, jlka diperlukan;
I) Meningkatkan penyemprotan disinfektan secara teratur pada wadah (tray)
yang digunakan untuk menaruh barang, sesuai protokol kesehatan;
m) apabila pada saat pemeriksaan keamanan ditemukan penumpang dan
orang selain penumpang dengan gejala covid-19 maka harus ditangani
sesuai protokol kesehatan.
5) pengangkutan hand sanitizer berbahan dasar alkohol yang dibawa
penumpang dalam penerbangan internaslonal dapat dikecuallkan dari
ketentuan LAGs dengan tetap memperhatikan ketentuan penanganan barang
berbahaya; dan
6) penyemprotan disinfektan pada Tempat Pemeriksaan Keamanan (Security
Check Point/SCP) mengacu pada protokol kesehatan.
5. Panduan bagi Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara
Asing dalam pengamanan Angkutan Udara sebagaimana dimaksud butir 3 huruf b,
dengan ketentuan sebagai berikut;
a. pengoperaslan Angkutan Udara, meliputi:
7) penerapan langkah mitigasi terhadap kerawanan yang ditimbulkan akibat
penyesuaian prosedur keamanan pada masa kegiatan masyarakat produktif
dan aman dari Corona Virus Disease 2019(COVID-19);
1) penggunaan alat pelindung diri oleh personel keamanan penerbangan yang
sedang bertugas, berupa : masker penutup mulut dan hidung, sarung tangan
sekali pakai (disposable gloves) dan pelindung wajah transparan (face shield),
serta direkomendasikan menggunakan baju lengan panjang;
2) pengaturan sistem kerja personel keamanan penerbangan untuk selalu
bekerja dalam kelompok dan/atau jadwal (shift) yang sama guna
memudahkan pelacakan kontak erat apabila ada kasus Covid-19 pada saat
bekerja; dan
3) penerapan jaga jarak (physical distancing) oleh personel keamanan
penerbangan yang bertugas sesual protokol kesehatan.
b. pelaksanaan kegiatan lapor diri, meliputi:
1) Petugas lapor diri yang sedang bertugas harus menggunakan alat pelindung
diri, berupa : masker penutup mulut dan hidung, pelindung wajah transparan
(face shield), serta direkomendasikan menggunakan baju lengan panjang;
2) Petugas lapor diri diperbolehkan untuk tidak menggunakan pelindung wajah
transparan (face shield) apabila telah tersedia pembatas transparan di meja
lapor diri; dan
3) Petugas lapor diri harus tetap menerapkan jaga jarak aman (physical
distancing) sesuai protokol kesehatan.
c. pelaksanaan kegiatan boarding, meliputi:
1) penumpang harus melepas sementara masker saat dilakukan pemeriksaan
boarding pass yang dicocokkan dengan identitas diri dan wajah dengan tetap
memperhatlkan jarak aman;
2) petugas mengatur antrian penumpang yang akan naik ke pesawat udara
sesuai protokol kesehatan untuk mengurangi potensi keramaian dan
kepadatan antrian; dan
3) petugas mengatur jumlah penumpang dalam appron passanger bus yang
digunakan menuju ke pesawat udara untuk tetap menerapkan jaga jarak
(phisical distancing) sesuai protokol kesehatan.
d. pelaksanaan kegiatan pemeriksan keamanan (aircraft security check) dan
penyisiran keamanan pesawat udara (aircraft security search) dengan ketentuan:
1) Petugas yang melakukan pemeriksan keamanan pesawat udara (aircraft
security check) dan penyisiran keamanan pesawat udara (aircraft security
search) harus menggunakan alat pelindung diri, berupa : masker penutup
mulut dan hidung, pelindung wajah transparan (face shield) dan sarung
tangan, serta direkomendasikan menggunakan baju lengan panjang; dan
2) Pelaksanaan pemeriksan keamanan dan penyisiran keamanan pesawat udara
dilakukan setelah kegiatan pembersihan pesawat udara dan penyemprotan
disinfektan.
6. Panduan bagi Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara,
Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing, Regulated
Agent dan Pengirlm Pabrikan (Known Consignoi) dalam melakukan pemeriksaan
keamanan terhadap kargo dan pos sebagaimana dimaksud butir 3 huruf c, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. melaksanakan operasional pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan pos
sesuai protokol kesehatan dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19
di tempat dan fasilitas umum;
b. menyediakan informasi terkait protokol kesehatan di area penanganan kargo dan
pos;
7. Panduan bagi Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara,
Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing, Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Keamanan
Penerbangan, Regulated Agent dan Pengirlm Pabrikan (Known Consignor) dalam
melakukan pelatihan kepedulian keamanan penerbangan (avsec aivareness) dan
pelatihan kepedulian keamanan penerbangan terkait tugas dan tanggungjawab (duty
security training), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pelaksanaan pelatihan kepedulian keamanan penerbangan (avsec awareness)
dan pelatihan kepedulian keamanan penerbangan terkait tugas dan
tanggungjawab (duty security training) mengikuti protokol kesehatan dalam
pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat dan fasilitas umum;
b. apabila pelatihan kepedulian keamanan penerbangan (avsec awareness) dan
pelatihan kepedulian keamanan penerbangan terkait tugas dan tanggungjawab
{duty security training) dilaksanakan di dalam kelas maka harus tetap
memperhatikan jaga jarak (physical distancing) sesuai protokol kesehatan; dan
c. apabila pelatihan kepedulian keamanan penerbangan {avsec awareness) dan
pelatihan kepedulian keamanan penerbangan terkalt tugas dan tanggungjawab
{duty security training) dilaksanakan dengan cars e-leaming, Computer Based
Training(CBT), atau daring {online), yang dapat diakses dari manapun harus ;
1) memperhatikan efektifitas pelatihan antara lain: kehadiran peserta dan
evaluasi pelatihan {post test); dan
2) melindungi kerahasiaan {confidential) mated yang disampaikan.
8. Panduan bagi Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara,
Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing, Penyelenggara
Pelayanan NavigasI Penerbangan, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Keamanan
Penerbangan, Regulated Agent dan Pengirim Pabrikan {Known Consignor) dalam
meiakukan pengawasan internal keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud
butir 3 huruf e, dengan ketentuan sebagai berlkut:
a. meiakukan revisi program pengawasan Internal untuk menyesuaikan
pelaksanaan langkah-langkah keamanan dl masa kegiatan masyarakat produktif
dan aman dad Corona Virus Disease 2019(COVID-IQ);
b. melaksanakan pengawasan Internal dengan menerapkan protokol kesehatan;
c. inspektur internal yang meiakukan observasi lapangan dliengkapi dengan alat
pellndung did, berupa : masker, sarung tangan sekali pakal {disposable gloves)
dan pellndung wajah transparan {face shield), serta direkomendasikan
menggunakan baju lengan panjang;
d. meiakukan pemeriksaan implementasi lapangan dengan cara :
1) pengamatan secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,
atau
11. Direktur Keamanan Penerbangan dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
melakukan pengawasan terhadap tindak lanjut Surat Edaran ini.
12. Surat Edaran ini beriaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan ditetapkannya
Keputusan Presiden yang mengakhiri Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease
2019(COVID-19)dan dapat dievaluasi kembali.
13. Demikian Surat Edaran ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
<c<