Anda di halaman 1dari 5

1.

Pola pembangunan di wilayah yang berbatasan dengan negara lain atau wilayah terluar
sangat penting untuk memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat di daerah
tersebut. Terlebih dahulu yang dipikirkan adalah integrasi dengan daerah atau wilayah
lain. Integrasi perlu dibangun di daerah terpencil dan terluar sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peningkatan ekonomi warganya. Pengembangan
wilayah yang berbatasan dengan negara lain merupakan tantangan nyata bagi Indonesia
yang harus segera terselesaikan oleh pemerintah guna memberikan pemerataan
pembangunan dan ekonomi di tiapa wilayah di Indonesia. Dengan banyaknya daerah
perbatasan yang ada dan sulitnya akses menyulitkan pemerintah dalam pemerataan
pembangunan wilayah dan ekonomi yang kemudian menjadikan negara tersebut kurang
mendapatkan pembangunan yang merata. Diperlukan terobosan-terobosan baru oleh
pemerintah dalam pembangunan wilayah perbatasan tersebut guna mempercepat akses
daerah atau wilayah tersebut dengan daerah lain atau pemerintah daerah atau
pemerintah pusat. Karena itu infrastruktur jalan sangat penting bagi pembangunan suatu
daerah atau wilayah. Dengan adanya akses jalan itu membuka akses daerah terserbut
dengan daerah lain atau pusat. Selain itu kendaraan-kendaraan akan dimudahkan untuk
menjangkau daerah atau wilayah tersebut. Seperti yang dijelaskan diatas, tantangan
pemerintah dalam pengembangan wilayah atau daerah tersebut, kendalanya utamanya
adalah transportasi, energi dan infrastruktur. Pemerintah harus memikirkan betul
bagaimana menanggulangi kendala tersebut agar wilayah atau daerah tersebut dapat
merasakan pemerataan pembangunan dan ekonomi seperti halnya di daerah atau
wilayah lain di Indonesia. Pemerintah setidaknya harus mengintegrasikan daerah atau
wilayah yang berbatasan dengan negara lain tersebut dengan wilayah atau pusat
pemerintahan daerah setempat terlebih dahulu. Jika daerah perbatasan tersebut di laut
maka yang harus dibangun adalah sebuah dermaga dan jika yang dibutuhkan untuk
mengakses wilayah tersebut bandara kecil maka pemerintah harus membangun bandara
untuk pesawat lokal dapat mencapai daerah tersebut. Dengan keberhasilan
diintegrasikannya daerah tersebut dengan wilayah pemerintahan daerah maka akan
mendorong penguatan pembangunan dan yang terpenting hubungan daerah tersebut
dengan daerah pusat pemerintahan daerahnya. Pembangunan infrastruktur juga harus
diutamakan karena infrastruktur merupakan modal sosial masyarakat, yaitu barang-
barang modal esensial sebagai tempat perkembangan ekonomi di daerah tersebut.
Infrastruktur merupakan syarat untuk berbagai kegiatan aktivitas masyarakat dapat
berjalan dengan semestinya dalam hal ini adalah kegiatan ekonomi masyarakat.
Infrastruktur di sini adalah proses produksi, pasar, dan lainnya. Keberadaan
infrastruktur sangat diperlukan untuk memberikan kesejahteraan masyarakatnya. Gerak
laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dalam sebuah negara tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan infrastruktur karena faktor infrastruktur merupakan suatu
pondasi yang amat penting untuk pengembangan wilayah di suatu daerah. Sebuah
contoh keseriusan pemerintah pusat dalam menangani pengembangan wilayah atau
daerah perbatasan dilakukan pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Ketersediaan infrastruktur akan menyelesaikan masalah-masalah dasar yang
berkaitan dengan kemiskinan dan kesenjangan yang selama ini membelenggu
sebagian penduduk Indonesia. Karena itu, pemerintah punya misi untuk menggenjot
pembangunan infrastruktur hingga pelosok negeri. Ketersediaan infrastruktur akan
menyelesaikan masalah-masalah dasar yang berkaitan dengan kemiskinan dan
kesenjangan yang selama ini membelenggu sebagian penduduk Indonesia. Karena
itu, pemerintah punya misi untuk menggenjot pembangunan infrastruktur hingga
daerah atau wilayah yang terpencil terluar dari bagian republik Idonesia.

2. Sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan nasional dalam menigkatkan
pertumbuhan ekonomi telah membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat.
Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan industri terhadap sosial ekonomi
masyarakat dan lingkungan sekitar industri. Dampak pembangunan industri terhadap
aspek sosial ekonomi meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian
menjadi sektor industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan kerja
yang lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang. Dampak
industri terhadap aspek sosial budaya antara lain berkurangnya kekuatan mengikat nilai
dan norma budaya yang ada karena masuknya nilai dan norma budaya baru yang
dibawa oleh masyarakat pendatang atau migran. Dampak pembangunan industri
terhadap linkungan dapat memberi pengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup
masyarakat. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan
tidak langsung, pengaruh langsungnya adalah berkurangnya lahan pertanian, sedangkan
pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata pencaharian penduduk setempat
ke bidang industri dan jasa/perdagangan. Pengaruh langsung dan tidak langsung
tersebut juga ada yang positif dan negatif. Pengaruh positifnya adalah menciptakan
keanekaragaman kehidupan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah
munculnya kecemburuan sosial dari pemuda setempat karena adanya persaingan dalam
mendapatkan pekerjaan. Pengaruh negatif lainnya adalah berkurangnya lahan pertanian
yang menyebabkan petani yang hanya memiliki sedikit lahan dan tidak memiliki
keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah menjadi tersingkir. Pendapat lain
mengenai dampak negatif dari pembangunan industri yaitu terjadinya pencemaran
lingkungan seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah dan lain-lain yang
membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk bumi. Pembangunan dan
perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek
sosial ekonomi masyarakat pedesaan, perubahan tersebut meliputi perubahan mata
pencaharian, perubahan jumlah kesempatan bekerja bagi warganya, perubahan tingkat
pendapatan, dan perubahan jumlah ketersediaan sarana dan prasarana di daerah
tersebut. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Dampak positif pembangunan industri merupakan kondisi perubahan
dalam masyarakat akibat adanya pembangunan industri yang memberikan keuntungan
meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya. Dampak
positifnya yang paling terlihat adalah terciptanya peluang usaha dan pekerjaan,
kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian penduduk, dimana
sebelum adanya industri sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani
dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata pencaharian tertentu saja seperti buruh
industri batu bara dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya industri
masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas. Sektor pekerjaan lain yang
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang, misalnya masyarakat
asli desa membangun warung-warung kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah untuk di jangkau. Bertambahnya jumlah
sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah memberikan kemudahan-
kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas
masyarakat sebelum berkembang industri lebih banyak dilakukan untuk pergi ke sawah,
atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya,
namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan
adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan
maupun pemerintah daerah. Pembangunan industri di satu sisi memberikan perubahan
yang berdampak positif namun di sisi lain juga membawa perubahan yang berdampak
negatif, dampak negatif tersebut antara lain terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
sekitar industri sepertipolusi air bersih, polusi kebisingan suara, dan polusi udara.
Selain pencemaran lingkungan dampak negatif yang terjadi antara lain adanya potensi
konflik akibat adanya kecemburuan sosial antara masyarakat asli desa dengan
masyarakat pendatang dalam hal kemudahan mengakses pekerjaan khususnya di sektor
industri. Dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan seperti polusi air, polusi
udara, polusi tanah, dan lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua
makhluk. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pihak perusahaan sendiri maupun
Pemerintah Daerah untuk memperkecil resiko pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh aktifitas industri. Perkembangan jumlah industri yang cukup pesat
secara langsung memberikan peluang kesempatan kerja yang lebih luas, hal ini yang
kemudian menarik pendatang untuk berusaha mendapatkan pekerjaan di sektor industri.
Seiring perkembangan industri jumlah pndatang yang berada di wilayah-wilayah
ndustri terus bertambah. Masalah sosial mulai muncul ketika penduduk asli kesulitan
memperoleh pekerjaan di sektor industri sehingga terjadi tuntutan-tuntutan warga asli
agar bisa mendapatkan pekerjaan
3. Indonesia perlu menerapkan sistem zonasi seperti kawasan industri, kawasan pertanian
dan kawasan perkantoran dikarenakan untuk memberikan penataan ruang yang se
efisien mungkin dalam pembangunan di Indonesia. Dalam kaitanya dengan zonasi
kawasan industri, pemerintah harus benar-benar memfikirkanya dengan matang agar
tidak mengganggu keanekaragaman hayati yang ada di sebuah daerah. Harus dibedakan
dengan jelas mana wilayah yang merupakan kawasan industri dan mana yang
merupakan kawasan peruntukan industri. Kawasan industri, merupakan kawasan
tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri.
Sementara itu, kawasan peruntukan industri merupakan bentang lahan yang
diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan rencana tata ruang wilayah, namun
tidak memiliki pengelola khusus dan masih bersinggungan dengan kawasan
permukiman. Pemerintah harus jeli dalam pemberikan kriteria-kriteria dan mana
wilayah yang cocok dijadikan kawasan industri dan mana yang dijadikan kawasan
peruntukan industri agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Pemerintah
daerah juga mempunyai kesempatan menyediakan lokasi industri yang dapat digunakan
sebagai sarana untuk memberikan kemudahan bagi investor yang akan menanamkan
modal di daerahnya. Langkah pemerintah daerah ini dimungkinkan, dengan berlakunya
Otonomi Daerah sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004. Di dalam pasal 176
undang-undang otonomi daerah tersebut dijelaskan bahwa pemerintah daerah dalam
meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan atau kemudahan
kepada masyarakat dan atau investor yang diatur dalam Peraturan Daerah dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Sedangkan hadirnya investor yang
menanamkan modalnya di daerah akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah. Berkaitan dengan kawasan pertanian, kawasan pertanian sangatlah penting
untuk menunjang ketersediaan bahan pangan yang ada di dalam negeri. Untuk kawasan
pertanian pemerintah harus melindungi wilayah-wilayah yang memang seharusnya
menjadi kawasan pertanian atau wilayah hijau agar tidak dijadikan wilayah industri.
Kawasan pertanian tersebut juga harus didukung penuh oleh pemerintah seperti
pemerataan bantuan pupuk atau bibit serta pendistribusian dari kawasan pertanian
tersebut menuju kota-kota atau wilayah lain yang menjadi market atau pembeli produk
dari kawasan pertanian tersebut. Sedangkan kawasan perkantoran atau bisnis di
Indonesia, Indonesia harus mencontoh negara maju yang berhasil memisahkan kawasan
perkantoran dan bisnis dengan kawasan kawasan lain. Dengan pemisahan kawasan
tersebut, kawasan perkantoran atau kawasan bisnis membutuhkan dukungan yang tidak
kalah besar dengan kawasan industri. Jika kawasan industri menghasilkan barang maka
kawasan bisnis adalah market atau pasarnya dan kawasan perkantoran adalah
marketingnya. Semua kawasan memiliki peran sentral masing-masing dan tidak dapat
dipisahkan satu per satu pengelolaannya. Ini merupakan tantangan besar pemerintah
Indonesia jika menerapkan zonasi kawasan seperti yang dijelaskan diatas. Kendala
tersebesar jika pemerintah Indonesia menerapkan zonasi kawasan tersebut adalah
pengelolaan dan kontrol dari tiap kawasan tersebut. Pemerintah harus terus memantau
kawasan-kasawan tersebut agar berjalan dengan sebagaimana mestinya. Jika kontrol
atau pengelolaan kawasan tersebut berjalan dengan maksimal maka pemerintah akan
mendapatkan benefit yang besar dari kawasan-kawasan tersebut terutama pertumbuhan
ekonomi yang akan meningkat pesat

Anda mungkin juga menyukai