Anda di halaman 1dari 6

BAB

PEMBANGUNAN EKONOMI
1
DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Konsep Pembangunan Ekonomi

Pembangunan khususnya dalam bidang ekonomi di tempatkan pada urutan pertama dari
seluruh aktivitas pembangunan. Dalam rangka pembangunan ekonomi sekaligus terkait
usaha-usaha pemerataan kembali hasil-hasil pembangunan yang merata keseluruh daerah,
maupun berupa peningkatan pendapatan masyarakat . Secara bertahap diusahakan
mengurangi kemiskinan dan keterbelakangan.

Secara umum pembangunan ekonomi di defenisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam
periode waktu yang panjang. Oleh sebab itu pembangunan ekonomi memiliki tiga sifat
penting yaitu :
Suatu proses yang berarti terjadinya perubahan terus menerus, adanya usaha untuk menearik
pendapatan per kapita masyarakat. Dan kenaikan pendapatan per kapita masyarakat yang
terjadi dalam jangka panjang.

Pembangunan menurut Michael Todaro didefenisikan sebagai berikut:“pembangunan


ekonomi telah digariskan kembali dengan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan,
ketimpangan, dan pengangguran dalam dalam konteks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi
sedang berkembang.

Pembangunan ekonomi dipandang sebagai kenaikan dalam pendapatan per kapita dan
lajunya pembangunan ekonomi ditujukan dengan menggunakan tingkat petambahan PDB
(Produk Domestik Bruto) untuk tingkat nasional dan PDB untuk tingkat wilayah atau
regional. Tingkat PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) ini juga ditentukan oleh
lajunya pertumbuhan penduduk lebih dari PDRB, maka ini mengalami perubahan terhadap
pendapatan per kapita, oleh sebab itu pertambahan PDRB tidak memperbaiki tingkat
kesejateraan ekonomi masyarakat karena terdapat kemungkinan timbulnya keadaan tersebut
maka pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dan pembangunan ekonomi harus
dibedakan.

Dalam pembangunan, Rodinelli (1961) menyatakan bahwa kebijaksanaan pemerintah


dutujukan untuk mengubah cara berfikir, selalu memikirkan perlunya ivestasi pembangunan.
Dengan adanya pembangunan akan terjadilah peningkatan nilai – nilai budaya bangsa, yaitu
terciptanya taraf hidup yang lebih baik, seling harga menghargai sesamanya, serta terhindar
dari tindakan sewenang – wenang.

Adapun tujuan pembangunan menurut Gant (1971) ada dua tahap. Tahap pertama, pada
hakikatnya pembangunan bertujuan untukmenghapuskan kemiskinan. Apabila tujuan ini
sidah mulai dirasakan hasilnya maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan –
kesempatan bagi warganya utnuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan, maka perlu dipikirkan komponen - komponen
pembangunan yang terdiri atas sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan
tehnologi.
Secara skematis uraian tentang pembangunan oleh Heidemann (1990) dapat dilihat pada
bagan berikut ini.
Gambar 1.1 : DEVELOPMENT : Conceptual Clarifications

CHANGE

QUANTITY
(Size) QUALITY
(Composition)

Enlargement
Advancement

Individual Population
Individual
Population

GROWTH
DEVELOPMENT EVALUATION

Acquisition Assimilation & Variation


& Accommodation &
Accretion Selection

Replication Rearrangement Replacement

SWEL SPREAD TRANSITION SUCCESSION


L

Repetition Revision Innovation

Rules Things Organisms

ENHANCEMENT ENABLEMENT MODERNIZATION PROGRESS SPECIATION

fitter than
fitter than
before
before

EXPANSION IMPROVEMENT
Pembangunan menyangkut perubahan mendasar dari seluruh struktur ekonomi dan ini
menyangkaut perubahan – perubahan dalam produksi dan permintaan maupun peningkatan
dalam distribusi pendapatan dan pekerjaan. Konsekuensinya adalah perlu diciptakannya suatu
perekonomian yang lebih beragam, dengan bebrapa sektor utama yang saling berkait, untuk
mengadakan input dan memperluas pasaran hasil.

Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan ekonomi yang diwujudkan dalam berbagai
kebijaksanaan, secara umum disimpulkan sebagai berikut :
1. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pertumbuhan produksi nasional
yang cepat.
2. Mencapai tingkat kesetabilan harga dengan kata lain mengendalikan tingkat inflansi
yang terjadi di perekonomian.
3. Mengatasi masalah pengangguran dan perluasan kesempatan kerja bagi seluruh
angkatan kerja.
4. Distribusian pendapatan yang lebih adil dan merata.

2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan


pemerintah yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang
secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi
daerah, indicator ini penting utnuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan
datang.

Pertumbuhan merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan, dan hasil pertumbuhan


ekonomi akan dapat pula dinikmati masyarakat sampai dilapisan paling bawah, baik dengan
sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah.

Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana, mengupayakan terciptanya


pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil pembangunan dengan lebih merata.
Dengan demikian maka daerah yang miskin, tertinggal tidak produktif akan menjadi
produktif, yang akhirnya akan mempercepat pertumbuhan itu sendiri. Srategi ini di kenal
dengan istilah “Redistribution With Growth”.

Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonimi tersebut secara riil dari tahun ke tahun
tergambar melalui penyajian PDRB atas harga konsumen secara berkala, yaitu pertumbuhan
yang positif menunjukkan adanya peningkataan perekonimian, sebaliknya apabila negatif
menunjukkan terjadi nya penurunan. Pertumbuhan biasanya di sertai dengan proses sumber
daya dan dana negara.

Selain itu pertumbuhan ekonomi umumnya juga disertai dengan terjadinya pergeseran
pekerjaan dari kegiatan yang relatif rendah produktifitasnya kegiatan yang lebih tinggi.
Dengan perkataan lain pertumbuhan ekonomi secara potensial cenderung meningkatkan
produktifitas pekerja, dan meningkatkan skala unit usaha.

Simon Kuznets (1966) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “Kenaikan jangka


panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menayediakan semakin banyak barang ke
pada penduduknya, kemampuan ini bertambah sesuai dengan kemajuan tehnologi dan
penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang di perlukan”.
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) juga merupakan perubahan nilai kegiatan
ekonomi dari tahun ke tahun untuk satu priode ke priode yang lain dengan mengambil rata-
ratanya dalam waktu sama, maka untuk mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi harus di
bandingkan dengan tingkat pedapatan nasional dari tahun ke tahun atau dapat di formulasikan
sebagai berikut :
 GNP
gt =
GNP

atau :

GNPt – GNPt-1
gt =
GNPt-1

dimana :
gt : pertumbuhan ekonomi
GNP : Gross National Product
(nilai GNP yang dimaksud adalah nilai rielnya)
 : perubahan

Oleh karena itu ada beberapa komponen penting yang perlu dianalisa pada pertumbuhan
ekonomi , yaitu:

1. Akumulasi modal.
Akumulasi modal meliputi semua investasi baru pada tanah, peralatan fisik dan sumber
daya manusia. Akumulasi modal terjadi apa bila sebagian dari pendapatan masyarakat
di investasikan dengan tujuan memperbesar output. Pabrik baru, mesin perlatan, dan
material meningkatakan stok modal secara fisik suatu negara dan memungkinkan
tercapaian peningkatan output.

Investasi produktif ini juga harus di lengkapi dengan infrastuktur sosial ekonomi yaitu:
Jalan, Listrik, Air, Sanitasi, komunikasi dan sebagainya guna menunjang aktivitas
perekonomian secara terpadu.

2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja.


Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja, secara tradisional, di anggap sebagai faktor
positif dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih beras
berarti akan meningkatkan luasnya pasar domestik .

3. Kemajuan teknologi.
Dalam pengertian yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi Karena di
temukannya cara baru atau perbaikan cara penyelesaian tugas tradisional. Kemajuan
teknologi yang netral terjadi apabila penggunan teknologi berhasil mencapai tingkat
produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input
yang sama.
Kemajuan teknologi hemat pekerja terjadi apabila dengan mengunanakan jumlah input
pekerja dan modal akan di capai input yang lebih tinggi. Sedangkan kemajuan teknologi
hemat modal akan menghasilkan metode produksi padat karya yang lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai