Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
perkenan-Nya sehingga Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan.
Buku pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sehingga menjadi
pedoman penulisan bagi mahasiswa Akademi Farmasi Kaltara khususnya dalam
menyiapkan usulan penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Bagian utama
dari buku yang merupakan edisi revisi ini, memuat tata cara penyusunan
proposal/usulan Karya Tulis Ilmiah dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah setelah
penelitian selesai dilaksanakan. Sebagian besar isi buku ini masih mengacu edisi
sebelumnya, namun dalam buku ini ditambahkan beberapa lampiran berupa
contoh-contoh penulisan dan kelengkapan Karya Tulis Ilmiah.
Penyusun sangat berterimakasih atas masukan-masukan dari seluruh staf
pengajar Akademi Farmasi kaltara dan dengan senang hati akan menampung
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan buku pedoman ini. Semoga buku
ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Tim Penyusun
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Umum ..................................................................................... 1
B. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ...................................................... 1
C. Pemilihan Problem Penelitian ................................................................... 2
M. Lampiran ........................................................................................................ 25
N. Jumlah Halaman Karya Tulis Ilmiah ............................................................. 25
BAB IV TATA CARA PENULISAN
A. Tata Cara Penulisan ....................................................................................... 26
B. Jenis Huruf ..................................................................................................... 26
C. Bilangan dan Satuan ...................................................................................... 26
D. Bilangan Desimal ........................................................................................... 26
E. Satuan............................................................................................................. 26
F. Batas Pinggir .................................................................................................. 27
G. Penomoran Halaman ...................................................................................... 27
H. Penomoran Tabel ........................................................................................... 28
A. Buku ............................................................................................................... 43
1. Buku yang Dikarang oleh Satu Orang....................................................... 43
2. Buku yang Dikarang oleh Lebih Dari Satu Orang .................................... 43
3. Buku yang Disunting oleh Satu Orang...................................................... 43
4. Buku yang Disunting oleh Lebih Dari Satu Orang ................................... 43
5. Buku Risalah ............................................................................................. 43
6. Buku Terjemahan ...................................................................................... 43
B. Majalah/Jurnal Ilmiah .................................................................................... 43
C. Anonim .......................................................................................................... 44
Pedoman Penyusunan KTI v
D. Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi ................................................. 44
E. Karangan dalam Surat Kabar ......................................................................... 44
F. Laporan .......................................................................................................... 45
G. Sumber Tak Tertulis ...................................................................................... 45
H. Dua atau Lebih Sumber Pustaka dengan Pengarang yang Sama ................... 45
A. Pengertian Umum
Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah laporan tertulis hasil penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan pembimbing untuk dipertahankan di
hadapan Panitia Penguji Karya Tulis Ilmiah, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi. Penelitian dapat berupa penelitian di
lapangan maupun penelitian di laboratorium. Karya Tulis Ilmiah merupakan karya
asli dari mahasiswa pembuat Karya Tulis Ilmiah yang telah sepenuhnya
menerapkan metode ilmiah dan memenuhi kode etik penulis ilmiah.
Ruang lingkup penelitian adalah yang berkaitan dengan Teknologi Farmasi,
baik farmasi modern maupun tradisional, Mikrobiologi, dan ilmu yang berkaitan
dengan kefarmasian, Kimia Farmasi, Biologi Farmasi, Farmakologi dan
Toksikologi sesuai dengan Program Studi D-III Farmasi.
5. Ketentuan lain
Laporan KTI yang sudah jadi dibuat rangkap dua dengan hard cover
warna sesuai dengan ketentuan (biru kehijauan), contoh warna dapat dilihat di
lampiran. Laporan KTI juga dibuat dalam bentuk softcopy berupa dua buah
CD yang diserahkan kepada institusi.
1. Kimia Farmasi
Bidang ini mencakup: perbandingan metode, perbaikan metode yang sudah
ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada dan atau
metode baru untuk analisis obat dalam berbagai formulasi (lama atau baru),
identifikasi kualitatif dan kuantitatif hasil isolasi dan sediaan obat yang beredar di
pasaran.
Usulan penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah terdiri atas halaman judul,
halaman persetujuan, abstrak usulan Karya Tulis Ilmiah, bagian utama usulan
Karya Tulis Ilmiah dan daftar pustaka.
A. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul usulan KTI, lambang Akademi Farmasi Kaltara,
nama dan nomor mahasiswa, institusi yang dituju, dan waktu pengajuan.
1. Judul
Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam. Penulisan judul dengan menggunakan huruf
besar (kapital). Sebaiknya dihindari penggunaan lambang, rumus, ataupun
istilah yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Judul KTI memberi gambaran kepada pembaca tentang masalah yang
dibahas, objek penelitian, wilayah, dan metode yang dipergunakan. Pemilihan
judul KTI perlu diperhatikan kesesuaian antara judul dengan isi disertai
metode yang digunakan. Judul harus jelas dan terbatas dalam arti jelas ide
sentralnya, jelas perinciannya, jelas strukturnya dan tertuang dalam kalimat-
kalimat yang gramatikal dan efektif.
2. Lambang Akademi Farmasi dengan diameter 6,5 cm.
3. Identitas penulis yang berisi nama penulis dan nomor mahasiswa penulis KTI,
nama ditulis lengkap tidak boleh disingkat.
4. Institusi yang dituju adalah Program Studi D-III Farmasi Akademi Farmasi
Kaltara.
5. Waktu pengajuan KTI dengan menuliskan bulan dan tahun dibuatnya usulan
KTI di bawah nama kota (Tarakan).
Oleh:
NAMA MAHASISWA
NIM MAHASISWA
HALAMAN PERSETUJUAN
NAMA : ABCDEFGHIJK
NIM : 1234567890
Tarakan, …………………....
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
D. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat nomor dan judul dari bagian awal, bagian inti dan
bagian akhir KTI serta nomor halaman tempat pemuatannya. Judul dari bagian
awal Karya Tulis Ilmiah (HALAMAN JUDUL dan lain-lain), bab (BAB I
PENDAHULUAN dan lain-lain) serta bagian akhir Karya Tulis Ilmiah
(DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN) ditulis dengan huruf kapital semua
dan dicetak tebal. Jarak penulisan 1,5 spasi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Hipotesis .................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
E. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor dan judul tabel dan halaman tempat
pemuatannya. Kata ”Tabel” diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan
kata ”Halaman”.
Nomor tabel ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata ”Tabel”. Nomor tabel
ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, dimana angka
menunjukkan nomor urut tabel dalam KTI. Nomor tabel diikuti dengan judul
tabel, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik. Contoh daftar tabel:
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Keseragaman bobot tablet ............................................................................. 17
2. Rancangan percoban faktorial desain ............................................................ 26
3. Formula tablet teofilin ................................................................................... 30
4. Perbandingan hasil evaluasi material co-processed excipients dengan
nilai teoritis .................................................................................................... 34
5. Sifat campuran massa tablet .......................................................................... 36
F. Daftar Gambar
Halaman daftar gambar memuat nomor dan judul gambar serta halaman
tempat pemuatannya. Kata ”Gambar” diketik rata dengan margin kiri dan sejajar
dengan kata ”Halaman”.
Nomor gambar ditulis diketik 1,5 spasi dibawah kata ”Gambar”. Nomor
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Molekul Teofilin.............................................................................. 17
2. Struktur Molekul Eksplotab........................................................................... 26
3. Model Grafik Pengaruh Eksplotab Dan Magnesium Stearat Terhadap
Kekerasan Tablet ........................................................................................... 30
G. Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor dan judul lampiran serta nomor
halaman tempat pemuatannya. Kata ”Lampiran” diketik rata dengan margin kiri
dan sejajar dengan kata ”Halaman”.
Nomor lampiran ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata ”Lampiran”. Nomor
lampiran ditulis dengan angka Arab (1, 2, .... dan seterusnya). Nomor lampiran
diikuti dengan judul lampiran, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik. Contoh daftar
lampiran:
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Sifat Fisik Material .................................................................................. 17
2. Uji Campuran Massa Tablet Teofilin ............................................................ 26
3. Data Uji Sifat Fisik dan Disolusi ................................................................... 30
H. Bagian Utama
1. Pendahuluan
Bagian ini adalah bab pertama usulan KTI yang mengantarkan pembaca
untuk mengetahui apa yang akan diteliti, mengapa dan untuk apa penelitian itu
dilakukan. Dalam pendahuluan harus dipaparkan latar belakang penelitian yang
akan dilakukan. Selanjutnya ada uraian yang dapat menuntun pembaca menuju
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah memberi informasi tentang adanya kesenjangan atau
masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah dapat dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya atau narasi yang menunjukkan kesenjangan yang akan dijawab
melalui penelitian agar pembaca memperoleh perspektif dan pengertian yang
tepat. Agar peneliti dapat menggalli masalah dengan baik, maka peneliti harus
menguasai teori dengan membaca berbagai referensi. Selanjutnya agar masalah
dapat dijawab dengan baik, maka masalah tersebut harus dirumuskan secara
spesifik (Lindsay, 1988; Brotowijoyo, 1988; Pemegar dan Hudelson, 2004).
c. Hipotesis
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori
atau tinjauan pustaka merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Dengan kata lain hipotesis
adalah pernyataan yang didukung data yang telah ada tetapi masih memerlukan
pembuktian melalui penelitian (Brotowijoyo, 1988; Lindsy, 1998; Sevilla, dkk.,
1993).
d. Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan masalah dan hipotesis yang sudah jelas maka akan
mudah menyatakan tujuan penelitian. Tujuan penelitian memberi informasi
tentang tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan masalah penelitian yang hendak
dijawab.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian yang
diharapkan baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian singkat dan jelas atas pustaka yang
menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian. Bagian ini memuat cuplikan
bahan pustaka meliputi dasar teori dan data yang tersedia dari hasil penelitian
sebelumnya yang berkaitan erat dengan masalah yang diajukan. Tinjauan pustaka
mengandung penelaahan pustaka tentang penelitian yang pernah dilakukan,
mempunyai kaitan dengan usulan KTI yang diajukan, dan teori-teori yang
3. Metode Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu
diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan peneliti. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih
adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel lain
yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat. Pemilihan rancangan
penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang
akan diuji.
Pada penelitian non eksperimental, bahasa dalam subbab rancangan penelitian
berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan
sifatnya, apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei atau
penelitian historis, korelasional dan komparasi kausal. Dalam bagian ini
dijelaskan pula variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan
antara beberapa variabel tersebut.
b. Objek Penelitian
Bagian ini menjelaskan apa objek yang diteliti. Objek penelitian adalah sifat
keadaan (attribute) dari sesuatu benda, orang, atau keadaan yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas (benda, orang lembaga), bisa berupa perilaku, kegiatan,
pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpati-antipati, keadaan
batin, dan bisa pula berupa proses.
Jika hasil penelitian akan dirampatkan ke objek yang lebih luas, peneliti
berbicara tentang populasi. Dalam hal ini perlu dijelaskan ciri-ciri populasi, dan
batasan objek/populasi yang diteliti. Jika objek yang diteliti adalah kadar
parasetamol dalam obat tertentu, apakah hal itu berlaku untuk semua produk obat
atau hanya produk dari pabrik farmasi tertentu, hanya produksi tahun tertentu dsb,
hal itu perlu penjelasan.
Pedoman Penyusunan KTI 13
Contoh:
”Penentuan kadar parasetamol dalam sediaan tablet”
Objek penelitiannya adalah: kadar parasetamol
Sampel penelitiannya adalah: sediaan tablet
Contoh lainnya seperti:
Topiknya mengenai “Kepemimpinan Kepala Sekolah Sekolah Dasar di
Kabupaten Situsini.” Hal (objek) yang akan diteliti (objek penelitian) adalah
“kepemimpinan kepala sekolah” (yang konkrit atau “operasionalnya” adalah
apakah kepemimpinan kepala sekolah atau kasek tersebut efektif/baik ataukah
tidak). Jadi, sampel atau subjek penelitian (yang mempunyai sifat, karakteristik,
keadaan yang akan diteliti itu adalah si empunya objek penelitian, dalam hal ini
efektivitas kepemimpinan) adalah kepala sekolah.
d. Variabel Penelitian
Sub bab ini menjelaskan jenis variabel yang diteliti (variabel bebas dan
variabel terikat) dan variabel kontrol yang harus dikendalikan serta cara
pengendaliannya (jika penelitiannya dengan eksperimen).
e. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan rumusan secara operasional tentang variabel
penelitian. Mulai dari pengertian variabel yang akan diteliti, sampai kepada
keterukuran variabel penelitian itu.
g. Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
statistik nonparametrik.
Disamping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang
lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering
digunakan, maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci.
Apabila dalam analisis menggunakan komputer perlu disebutkan programnya,
misalnya SPSS for Windows.
4. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini hendaknya ditunjukkan tahap penelitian yang dilakukan,
perkiraan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap
dengan menyebutkan bulan serta perincian kegiatan untuk masing-masing tahap.
Bagian ini memuat garis besar kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan-
Pedoman Penyusunan KTI 15
kegiatan tersebut merupakan pentahapan penelitian dan dibuat dalam bentuk
daftar. Contoh:
No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pembuatan Proposal X X X
2 Perijinan X
3 Penelitian X X X
4 Pembuatan KTI X X X
5 Dst
5. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan, dapat dilihat di Bab V.
A. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi:
1. Judul
Judul KTI dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan
tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam. Penulisan dengan huruf besar semuanya. Judul KTI
tidak harus tepat benar dengan judul usulan KTI, karena dalam pelaksanaan
mungkin timbul perubahan dari rencana semula.
2. Maksud KTI yaitu:
Disini dituliskan maksud penyusunan KTI, dalam hal ini hendaknya ditulis:
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada
program D-III Farmasi pada Akademi Farmasi Kaltara.
3. Lambang D-III Farmasi Akademi Farmasi Kaltara
Berbentuk bundar dengan diameter 6,5 cm.
4. Nama penulis
Memuat nama dan nomor mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak
boleh disingkat.
5. Institusi yang dituju
Ditulis: Akademi Farmasi Kaltara.
6. Waktu
Ditunjukkan dengan menuliskan tahun ujian KTI di bawah nama kota.
Oleh:
NAMA MAHASISWA
NIM MAHASISWA
Oleh:
NAMA MAHASISWA
NIM MAHASISWA
NAMA MAHASISWA
NIM MAHASISWA
Pembimbing I
Mengetahui:
Nurwahida, M.Farm.,Apt
NIDN. …………………
Tim Penguji:
Ketua: Sari Wijayanti, M.Farm.Apt ………………
Anggota:
1. Sari Wijayanti, M.Farm.,Apt ………………
2. Chairul, M.Farm.,Apt ………………
Sesuatu yang baik ialah apabila anda masih punya harapan, tetapi
yang buruk ialah apabila anda selalu menggantungkan diri pada
harapan (Hikmah Bijak).
Dan sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang berakal (Ali `Imran:190).
Manusia paling lemah ialah yang tidak mampu menyembunyikan
(menyimpan) rahasia. Manusia terkuat ialah yang mampu menahan
amarahnya (Hikmah Bijak).
E. Kata Pengantar
Kata Pengantar ialah untuk mengantarkan pembaca agar lebih memahami
maksud dan manfaat yang dikemukakan dalam uraian selanjutnya. Kata Pengantar
hendaknya dapat memberikan gambaran umum seluruh tulisan. Dalam Kata
Pengantar juga dituliskan hal-hal yang tidak berkaitan dengan ilmu pengetahuan
seperti ucapan terima kasih atau perubahan-perubahan yang terjadi dari rencana
semula.
F. Abstrak
Abstrak memuat uraian ringkas dan jelas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, cara (metode) penelitian, hasil dan serta kesimpulan
yang disusun dalam empat alinea, ditulis singkat 150-200 kata, dan diketik satu
spasi. Di dalam abstrak hendaknya tidak terdapat daftar (tabel), gambar, dan
daftar pustaka serta informasi yang tidak terdapat pada induk karangan. Di bawah
abstrak dituliskan kata kunci, dicetak tebal, maksimum 5 kata.
G. Daftar Isi
Halaman daftar isi memuat nomor dan judul dari bagian awal, bagian inti dan
H. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor dan judul tabel dan halaman tempat
pemuatannya. Kata ”Tabel” diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan
kata ”Halaman”.
Nomor tabel ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata ”Tabel”. Nomor tabel
ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, dimana angka
menunjukkan nomor urut tabel dalam KTI. Nomor tabel diikuti dengan judul
tabel, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
I. Daftar Gambar
Halaman daftar gambar memuat nomor dan judul gambar serta halaman tempat
pemuatannya. Kata ”Gambar” diketik rata dengan margin kiri dan sejajar dengan
kata ”Halaman”.Nomor gambar ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata ”Gambar”.
Nomor gambar ditulis dengan angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik.
Nomor gambar diikuti dengan judul gambar, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
J. Daftar Lampiran
Halaman daftar lampiran memuat nomor dan judul lampiran serta nomor
halaman tempat pemuatannya. Kata ”Lampiran” diketik rata dengan margin kiri
dan sejajar dengan kata ”Halaman”.
Nomor lampiran ditulis diketik 1,5 spasi di bawah kata ”Lampiran”. Nomor
lampiran ditulis dengan angka Arab (1, 2, .... dan seterusnya). Nomor lampiran
diikuti dengan judul lampiran, dengan jarak 0,5 cm dari tanda titik.
K. Bagian Utama
1. Pendahuluan
Pendahuluan hampir sama dengan yang terdapat pada usulan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) dan mungkin sudah diperluas.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam Karya Tulis Ilmiah dapat merupakan penjelasan
metode penelitian yang lebih lengkap dari usulan KTI.
5. Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan mengandung uraian singkat tetapi tepat tentang hasil penelitian.
Jika digunakan hipotesis maka harus ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan
hipotesis tersebut. Jadi apakah hipotesis tersebut terbukti atau tidak.
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dapat dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Pedoman Penyusunan KTI 24
b. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan mahasiswa selama
melakukan penelitian. Saran ditujukan kepada peneliti dalam bidang yang sejenis,
yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
Saran tidak merupakan keharusan.
L. Daftar Pustaka
Bagian ini menyajikan daftar semua literatur yang menjadi sumber informasi
yang digunakan dalam penelitian. Daftar pustaka yang disusun harus jelas dan dapat
dicari dengan mudah oleh pembaca atau peneliti-peneliti lain jika peneliti tersebut
ingin membaca keseluruhan isinya. Karena itu, daftar bacaan tersebut harus berisi
hal-hal berikut:
1. Nama atau nama-nama pengarang buku, artikel, monograf dan lain-lain.
2. Tahun penerbitan.
3. Judul, baik dari buku, monograf dan artikel yang digunakan.
4. Edisi.
5. Volume atau nomor dari majalah, buletin dan sebagainya.
6. Halaman yang dikutip ataupun jumlah halaman dari artikel atau buku.
Daftar pustaka disusun seperti pada bab V, minimal dari 10 pustaka.
M. Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi KTI. Kalau
lampiran dihilangkan maka KTI tidak akan terganggu, tetapi kurang lengkap.
Lampiran biasanya memuat kompilasi data, peta, hasil perhitungan, gambar,
daftar, dan lain-lain yang bersifat melengkapi KTI.
N. Jumlah Halaman Karya Tulis Ilmiah
Jumlah halaman KTI memberi informasi kedalaman kajian pustaka maupun
kejelasan pembahasan. Jika kajian pustaka tidak komprehensif maka kejelasan
pembahasan akan menjadi dangkal sehingga kurang mampu menjelaskan
“mengapa demikian”. Untuk itu perlu batasan minimal jumlah halaman bagian
utama (isi) KTI, yaitu 25 halaman.
B. Jenis Huruf
Jenis huruf (font) yang digunakan sebagai huruf bacaan (teks) adalah Times
New Roman, dengan ukuran ”12”. Ukuran huruf untuk Judul adalah 14-16, Bab
dan nama Bab dengan ukuran ”14” menggunakan huruf besar dicetak tebal (bold).
Simbol-simbol yang dipergunakan dalam perhitungan matematis, penjumlahan,
notasi dan perhitungan lainnya harus tercetak dengan jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Lambang atau tanda khusus yang tidak dijumpai pada
mesin ketik atau pada komputer, harus ditulis dengan alat mekanis menggunakan
tinta cina hitam atau tinta yang sejenis.
D. Bilangan Desimal
Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya: berat
sampel 10,5 g.
E. Satuan
Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya (jika
tidak tercetak pada akhir kalimat), misalnya: m, cm, kg, mg, mcg, mm, °C, L, mL.
Pedoman Penyusunan KTI 26
F. Baris Pinggir
Baris pinggir (margin) untuk semua teks KTI ditetapkan sebagai berikut:
1. pinggir sebelah atas : 4 cm
2. pinggir sebelah bawah : 3 cm
3. pinggir sebelah kiri : 4 cm
4. pinggir sebelah kanan : 3 cm
Selain yang disebut di atas, pedoman berikut harus dipatuhi:
1. Jangan mengetik lebih dari satu baris di bawah baris pinggir. Seandainya yang
sebaris perlu juga diketik, ini diperkenankan hanya untuk melengkapkan
catatan kaki atau baris terakhir sesuatu bab, sub-sub atau keterangan gambar.
2. Paragraf pada bagian bawah dari suatu halaman harus terdiri dari sekurang-
kurangnya dua baris ketikan lengkap, jika tidak dapat dibuat demikian, harus
dimulai pada halaman yang baru. Paragraf yang terletak di bagian atas
halaman dimulai dengan jarak 1 cm dari batas pinggir kiri dengan jarak tetap
dua spasi dan harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh.
Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila
ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut
harus diletakan di halaman berikutnya.
Penggandaan atau proses fotokopi harus dilakukan dengan cermat untuk
memastikan ketepatan dan konsistensi baris pinggir.
3. Bilangan dan lambang yang memulai suatu kalimat harus ditulis dalam bentuk
kalimat, misalnya: sepuluh ekor mencit disuntik secara......
G. Penomoran Halaman
Seluruh halaman pada naskah harus diberi nomor halaman, kecuali halaman
sampul dan halaman judul. Nomor halaman huruf Romawi kecil (ii, iii, iv, v, dst.)
digunakan pada halaman-halaman seperti halaman pengesahan, halaman
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan
daftar lampiran. Halaman judul pada halaman depan KTI dianggap sebagai
halaman i, tetapi nomornya tidak diketik. Huruf kecil ii terletak pada halaman
pertama sesudah halaman judul.
Nomor halaman naskah diberi nomor angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, dst), dicetak
tanpa tanda bacaan kira-kira 1,5 cm dari batas bawah dan batas atas. Untuk
halaman permulaan bab nomor halaman dicetak pada bagian bawah tengah, untuk
halaman sesudahnya pada pojok kanan atas. Untuk lampiran nomor halaman
Pedoman Penyusunan KTI 27
dicetak pada pojok kanan atas.
H. Penomoran Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka arab. Penomoran tabel dimulai dari
pemunculan tabel pertama kali. Judul tabel ditempatkan secara simetris di atas
tabel tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel harus singkat. Jika tabel diambil dari
sumber, maka sumber harus dicantumkan. Apabila suatu tabel harus bersambung
pada halaman berikutnya, maka pada baris atas halaman baru harus berbunyi
(sebagai contoh: Tabel 1, sambungan). Keterangan tabel tidak perlu diulang,
tetapi setiap kolom tabel diberi nomor unit. Apabila ada keterangan tentang tabel,
dituliskan di bawah tabel. Judul, isi dan keterangan tabel ditulis dalam satu spasi.
Posisi tabel berada di tengah (center) halaman naskah.
Tabel 1. Data kekerasan, friabilitas, waktu hancur, kadar zat berkhasiat, dan
keseragaman kandungan
Hasil uji
Tablet Waktu Kadar zat Keseragaman
Kekerasan Friabilitas
hancur berkhasiat Kandungan
(Kg) (%)
(menit) (%) (%)
A 7,17 ± 0,717 0,0209 3,79 ± 0,328 98,77 ± 1,049 98,75 ±0,913*)
B 5,91 ± 0,366 0.0006 2,71 ± 0,478 99,21 ± 1,406 99,55 ± 0,593
C 8,03 ± 0,568 0,0016 6,59 ± 0,435 100,90±1,308 100,99 ± 1,035
D 5,90 ± 0,460 0,0029 1,03 ± 0,307 100,45±1,543 100,03 ± 1,443
Keterangan :
A = Generik (Landson)
B = Generik (Indofarma)
C = Isoric®
D = Zyloric®
*) = SD (n=6)
Tampilan 2 (dua) tabel atau lebih pada satu halaman diperbolehkan, selama
tidak merubah jarak ukuran halaman (margin), demikian juga dengan tabel yang
melebar dengan posisi landscape. Setiap nomor tabel, harus tercantum dalam
DAFTAR TABEL.
I. Penomoran Gambar
Gambar adalah gambar foto, skema, ilustrasi, atau grafik yang dilekatkan pada
halaman naskah. Penomoran gambar harus berturutan dengan nomor urut angka
Arab. Penomoran harus diawali dengan pemunculan gambar pertama kali.
J. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku (ada subjek dan
predikat, serta supaya lebih sempurna ditambah dengan objek dan keterangan).
Untuk jelasnya mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Untuk mengetahui dan memastikan apakah kata yang digunakan (terutama yang
berasal dari bahasa asing) sudah resmi atau belum pemakaiannya di dalam bahasa
Indonesia maka kita harus merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).
1. Bentuk Kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, aku,
kami, kita, dan engkau), tetapi harus dalam bentuk pasif dan titik pandang ketiga.
Kata-kata saya pada ucapan terima kasih dalam kata pengantar, diganti dengan
kata penulis.
K. Kutipan
1. Kutipan Langsung
Mengutip secara langsung dilakukan dengan cara menyalin kata demi kata
yang sama bunyinya dan ejaannya. Kutipan pendek, yaitu kutipan yang tidak lebih
dari lima baris, maka dapat ditulis langsung pada teks dengan tanda kutip di antara
bagian yang dikutip.
Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 3,
menyebutkan "Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku".
Kutipan panjang (lebih dari lima baris), ditulis tanpa tanda kutip.
Contoh:
Permenkes No. 168 tahun 2005 tentang prekursor farmasi pasal 1 butir 2,
menyebutkan: Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang atau
yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
Pedoman Penyusunan KTI 30
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dibuat bila penulis mengutip
karangan yang diolah memakai bahasa sendiri (tanpa memasukkan kalimat
pribadi penulis). Ditulis tanpa menggunakan tanda kutip. Pernyataan tentang suatu
masalah yang sama dapat mengacu dari beberapa sumber, sepanjang isi, maksud
dan jiwa yang dikutip sama. Setiap kutipan harus disebut sumbernya.
Contoh:
Inhibitor kompetitif nitric oxidesynthase (NOS) telah diidentifikasi yakni derivat
arginin seperti N-monometil-L-arginin, dimetil arginin, merupakan bahan dan
alat yang penting dalam meneliti peran nitrogen oksida dalam sistem biologis
(Moncada, 2002; Ruscittz, dkk., 2000; Adachi dan Belardinelli, 1997).
L. Tanda Baca
Tanda baca yang umum dipakai adalah titik (.), koma (,), titik koma (;), titik
dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda hubung (-), dan tanda pisah (–)
(Djuharie, 2001).
1. Titik (.)
Titik hendaklah selalu digunakan pada:
a. Akhir suatu kalimat pernyataan.
b. Beberapa singkatan tertentu (M.Sc., gb., him.).
c. Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang
menunjukkan jumlah (7.000.000; 25.234).
2. Koma (,)
Koma digunakan pada:
a. Unsur-unsur sintaksis dalam kalimat.
b. Butir-butir dalam suatu deret (emas, tembaga, perak dll).
c. Perangkat angka yang letaknya berdekatan seperti "Pada tahun 1935, 178
percobaan telah dilakukan".
2. Tanda kutip ("...") dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata
atau frase yang diapit.
A.
1.
a.
1).
a).
(1).
(a).
Dst...
PENDAHULUAN
1 cm 3 spasi
A. Latar Belakang
………………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah
merah?
2 Spasi
C. Hipotesis
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
bawang merah.
E. Manfaat Penelitian
Contoh:
TINJAUAN PUSTAKA
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………
1. Taksonomi
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
a. Abcdef
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Ghijk
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Khasiat
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
B. Pembuatan Simplisia
1. Bahan Baku
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Objek Penelitian
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
3. Variabel Kontrol
E. Definisi Operasional
a. Alat
b. Bahan
2. Prosedur Penelitian
a. Pengambilan sampel
Dst…………………………….
G. Cara Analisis
Dst..........................................................
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan disusun menurut
abjad nama akhir penulis pertama, tanpa penomoran. Tata cara penulisan daftar
pustaka mengikuti Harvard Style.
A. Buku
1. Buku yang Dikarang oleh Satu Orang
Skoog, D.A. 1985. Principle of Instrumental Analysis. Third (atau 3rd) Ed. New
York: Saunders College Publishing. Hal:….
5. Buku Risalah
Soegihardjo, C.J. 1987. Mencari Kondisi Terbaik untuk Pertumbuhan Kalus pada
Kultur Jaringan Costus speciosus Smith. Dalam Risalah Seminar Nasional
Metabolit Sekunder 1987. Yogyakarta: PAU Bioteknologi UGM. Hal:….
6. Buku Terjemahan
Schunack, W., Mayer, K., dan Haake, M. 1990. Senyawa Obat. Diterjemahkan
oleh Wattimena. J.R., Soebito, S. Yogyakarta: UGM Press. Hal:….
B. Majalah/Jurnal Ilmiah
Dornbos, D.A. 1981. “Optimization in Pharmaceutical Science”. Pharm. Weekbl.
Sci.(3): 33-61.
C. Anonim
Sumber pustaka yang tidak jelas atau tidak disebutkan pengarangnya ditulis
anonim terus mengikuti ketentuan seperti penulisan daftar pustaka butir buku.
Perlu hati-hati jika penulis adalah lembaga, hal ini tidak boleh disebut anonim.
Contoh:
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. (salah)
Penulis buku ini Lembaga, maka seharusnya bukan ditulis anonim tetapi:
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes
RI. Hal:….
F. Laporan
Contoh:
Jennie, U.A., Sunarningsih, R, Gandjar, I.G. 1991. “Profil Optimasi Produksi
Eritromisin dan biakan Streptomyces erythreus dengan Zat Penginduksi
Asam Suksinat dan Asam Propionat-Biotin”. Laporan Penelitian.
Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Hal:….
Day, R.A. (1995). How to Write and Publish a Scientific Paper. 4th Ed.
Melbourne: Cambridge University Press.
Nana, S., Dharma, S., Achmadi, S., Sofro, AS., Aswindinnor, H dan Wijaya, H.
(2004). Kumpulan Materi. Penataran dan Lokakarya Training of Trainers
Metodologi Penelitian PTN dan PTS Tahun 2004. Diselengarakan oleh
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dirjen Dikti. Depdiknas. Jakarta, 26-30 April 2004.
Politeknik Harapan Bersama Tegal. 2012. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D III Farmasi.Program Studi D III Farmasi Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalam, T.G., Regala, B.P., dan Uriarte, G.G.
(1993). Pengantar Metode Penelitian. Penterjemah: Alimuddin Tuwu,
Jakarta: Ul-Press.