Anda di halaman 1dari 4

MENGIDENTIFIKASI ANGGARAN DENGAN METODE TOP DOWN

DI SUSUN OLEH :

1. Dwi Surya Pristiana 16.12.2347


2. Firda Rahmawati 16.12.2363
3. Irva Oktaviana 16.12.2453
4. Gigih cahyo S 16.12.2367
5. Ayu Ratna Sari 16.12.2383
6. Darus Mursjid 16.12.2377
7. Tenesia Ika 16.12.2343
8. Nurmala Sholekhah 16.12.2341
9. Sri Untarni 16.12.2419
10. Dita Maya Sari 16.12.2357
11. Tri Debi Indrawati 16.12.2451
12. Intan Dwindra P 16.12.2431
13. Ahmad Renaldi 18.12.2627
1. PENGERTIAN TOP-DOWN

Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan


tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke
bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan
kepada para bawahannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk
menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas
ke bawah:

1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode di mana


perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan
operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method)
merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik
dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak
memiliki tujuan yang jelas, dan tidak
membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek
yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan
dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini
mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan
4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada
perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya Tiap
perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari
para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan
pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait
dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan
dan aktivitas promosi lainnya Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti
penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal
suatu hari

2.  Kelebihan dan Kekurangan Top Down

 Adapun kelemahan dari tipe “TOP DOWN ” adalah :

1. Bawahan tidak bisa berperan lebih aktif dikarenakan peran atasan yang
lebih dominan bila dibanding peran dari masyarakat itu sendiri.
2. Sebagai bawahan tidak bisa melihat sebarapa jauh suatu program telah
dilaksanakan.
3. Peran sebagai bawahan hanya sebagai penerima keputusan atau hasil dari
suatu program tanpa mengetahui jalannya proses pembentukan program
tersebut dari awal hingga akhir.
4. Tujuan utama dari program tersebut yang hendaknya akan dikirimkan
kepada bawahan tidak terwujud dikarenakan pihak atasan tidak begitu
memahami hal-hal yang diperlukan oleh bawahanya.
5. Sebagai bawahan akan merasa terabaikan karena suara mereka tidak begitu
diperhitungkan dalam proses berjalannya suatu proses.
6. Sebagai bawahan menjadi kurang kreatif dengan ide-ide mereka.

 Kelebihan dari sistem ini adalah:

1. Sebagai bawahan tidak perlu bekerja serta memberi masukan program


tersebut sudah dapat berjalan sendiri karena adanya peran atasan yang
optimal.
2. Hasil yang dikeluarkan bisa optimal dikarenakan biaya yang dikeluarkan
ditanggung oleh atasan
3. Mengoptimalkan kinerja para pekerja dalam menyelenggarakan suatu
program.
3. Contoh Anggaran

1. Pembayaran uang SPP di tentukan oleh Kepala Yayasan


2. Pemotongan gaji karyawan yang melakukan pelanggaran peraturan
perusahaan
3. Pembiyayaan rumah sakit di tentukan oleh pimpinan rumah sakit
4. Penambahan biaya parkir per jam yang di tentukan oleh pihak pengola
parkir
5. Penambahan biaya over time perjamnya
6. Penambahan uang tunjangan untuk karyawan
7. Nominal pembiyayaan biasiswa untuk siswa berprestasi atau siswa tidak
mampu

4. Saran

Sebaiknya sebagai atasan dalam menyusun anggaran lebih bijaksana dan benar-
benar tahu kebutuhan masing – masing departemen sampai tingkat paling bawah
agar tepat sasaran.Sebaiknya ada pengawasan yang ketat agar anggaran sampai ke
taingkat paling bawah sesuai penyusunan yang ditetapkan pihak atasan sehingga
benar- benar merata dan tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai