Askeb Per
Askeb Per
PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
wanita usia subur disebabkan hal yang beraitan dengan kehamian dan persalinan.
Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita usia
perdarahan (42%), eklamsia (13%), dan infeksi (10%). Penyakit hipertensi pada
Dari seluruh ibu yang mengalami hipertensi selama masa hamil, setengah sampai dua
Berdasarkan hal diatas , penulis tertarik untuk mengambil kasus Ibu Hamil
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ibu hamil dengan Pre Eklamsia
Ringan
· Mahasiswa mampu membuat intervensi sesuai dengan masalah dan kebutuhan
klien
kebutuhan klien
1.3.1 Wawancara
dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar
1.3.2 Pemeriksaan
1.3.3 Observasi
Membaca buku sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan kebidanan dan
Bab I Pendahuluan
1.2 Tujuan
2.1.6 Penanganan
2.2 Konsep Manejemen Kebidanan pada Ny.”..” dengan Pre Eklamsia Ringan di
A. Data Subyektif
1. Biodata
4. Riwayat Keluarga
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
BAB II
TINJAUAN TEORI
(Bobak,2004:629)
Pre Eklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, yang ditandai dengan
Pre Eklampsia adalah ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) pada 2
interval yang terpisah 6 jam dengan sistolik ≥ 140 mmHg,dan diastolik ≥ 90 mmHg.
(C Scoot Taylor,2004:35)
Pre Eklampsia adalah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan
manusia, tanda dan gejalanya timbul hanya selama masa hamil dan menghilang
dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang
mengidentifikasi wanita yang menderita pre eklamsia ada beberapa faktor resiko
multipara, janin besar, kehamilan dengan janin yang lebih dari satu dan morbid
a. Pre-eklamsia ringan : kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90
mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai
mencapai 140 mmHg.Protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan
kesadaran(http://firmanpharos.wordpress.com,2010
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu,
yang meninggal. Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal
ternyata bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak
banyak berbeda dari pada ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini
bahwa tidak ada perubahan histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi.
Perdarahan, infark, nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut
(http://firmanpharos.wordpress.com,2010)
Pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal palsenta dan invasi dangkal
Patologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero plasenta dengan gangguan aliran
darah intervilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama
Gambaran serupa mengenai invasi tromboblastik yang tidak adekuat tampak pada
kehamilan dengan komplikasai restriksi pertumbuhan janin pada ibu tanpa pre
eklamsia. Oleh karena itu, sindrom maternal pre eklamsia pasti berhubungan dengan
· Tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran
berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg. Tekanan darah sistolik 30
Edema disebabkan ada penumpukan cairan yang berlebihan disela- sela jaringan
tubuh.
Bila keracunan kehamilan tidak mendapat perawatan/ pengobatan dari dokter
Puskesmas Rawat Inap, akan menjadi lebih berat disebut Pre Eklamsi Berat dan
1. Memberikan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan bayi lahir
lebih kecil
penelitian menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein,
2.1.7 Penanganan
Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu
sebelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di
luar uterus.
- tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastol 90
- Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi untuk penanganan pre-
darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada
ekstermitas bawah turun dan resobsi aliran darah tersebut bertambah. Selain itu juga
mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan istirahat
biasanya tekanan darah turun dan adema berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg
sehari akan meningkatkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Pada umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia ringan
tidak dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses penyakit dan
juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-obatan tersebut
Setelah keadaan normal, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih
sering. Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi
menetap, penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin mengizinkan,
tunggu dengan melakukan induksi persalinan, sampai persalinan cukup bulan atau >
37 minggu.
walaupun penderita istirahat dengan pengobatan medik. Dalam hal ini pengakhiran
2.2 Konsep Manajemen Kebidanan pada Ny.”..” dengan Pre Eklampsia Ringan di
2.2.1 Pengkajian
1.Biodata
penanganan segera.
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini serta riwayat yang ada hubungannya
Untuk mengetahui saat ini kehamilan ke berapa, berapa jumlah anak baik yang hidup,
4. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui di dalam keluarga ibu maupun suami ada penyakit menurun atau
hepatitis, malaria, PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), serta riwayat operasi.
1. Pemeriksaan Umum
· TB : Sebagai deteksi dini resti, karena jika TB ≤ 145 cm maka
· Inspeksi
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak/ada striae albican serta ada/tidak
linea nigra
· Palpasi
Payudara : Teraba/ tidak benjolan abnormal, ada/ tidak nyeri tekan, dan
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah masuk PAP
· Perkusi : Jika hasil reflek patella -/- maka kemungkinan px kekurangan B1
· USG
Masalah:
1. Cemas
Ds : Ibu mengatakan belum tahu secara benar bagaimana keadaan kehamilannya
sekarang
Do : Ibu banyak bertanya kepada dokter tentang kehamilannya saat ini
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami bengkak
2.2.3. Intervensi
2.2.4. Implementasi
2.2.5. Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Pre Eklamsia Ringan di Rumah Sakit
A. Data Subyektif
1. Biodata:
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Pendidikan : S1
Tumpang
· HPHT : 23- 10- 2009 TP : 30 - 07- 2010
· Ibu merasa senang dengan kehamilannya saat ini karena sudah lama dinanti.
· Makan 3x sehari, porsi sepiring nasi,lauk pauk, sayur, buah dan susu 1 gelas
dan jamu.
· BAB sehari 1x. BAK dan BAB tidak ada gangguan
· Tidak ada gangguan dan masalah pada pola seksual, 2-3 x seminggu.
· Sudah melakukan imunisasi TT 6 kali ( SD 2x, CPW 1x, Hamil pertama dan
kedua)
· Anak ke 2 : usia 7 tahun, normal partus, pertolongan bidan, BBL : 3100 gr,
· Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat penyakit menular seperti
TBC, PMS, hepatitis, malaria maupun penyakit menurun seperti kencing manis,
· Di dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular (TBC,
hepatitis, malaria , PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), ibu juga tidak pernah
Ibu mengatakan:
· Status pernikahan: menikah 1 kali, usia pertama menikah 23 tahun, lama
menikah 13 tahun,
· Riwayat KB: ibu pernah mengikuti program KB suntik 3 bulanan selama 4
Kesadaran : Composmentis
TB : 156 cm
Suhu : 36,8° C
RR : 20x/menit
· Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak kuning dan tidak pucat, tidak tampak
Ekstremitas : Atas kanan dan kiri tidak ada oedem pada jari tangan
Bawah kanan dan kiri ada oedem pada tibia dan jari kaki
· Palpasi
Leher : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis
Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat (32 cm), pada atas fundus teraba
bagian yang bulat agak lunak dan tidak melenting (bokong)
· USG :
Janin Intra Uteri, Letak Kepala, belum masuk PAP, U , Air Ketuban cukup, plasenta
berada di fundus.
Dx : Ny.”I” GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki
Ds :
Do :
(32cm),puka,letak
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami bengkak
Tujuan : Keadaan ibu dan janin sehat tanpa adanya komplikasi lanjut hingga
persalinan nanti
- Suhu : (36,5-37,5)°C
- Nadi : (80-90)x/menit
- RR : (16-20)x/menit
Intervensi :
R) Komunikasi terapiutik dapat membuat klien menjadi nyaman dengan tindakan
R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya menjadi lebih
tenang.
R) Dengan diet makanan yang baik bisa meningkatkan stamina tubuh juga dapat
janin.
5. Ingatkan ibu untuk meminum vitamin yang telah diberikan secara teratur.
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum terapi yang diberikan secara teratur
sesuai aturan
R) Jika ada kelainan atau masalah dapat dikatahui secara dini juga sebagai kontrol
1. Beritahu ibu untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala
R) Selain dapat mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat
R) Sepatu hak tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada
3.4.Implementasi
Dx : Ny.”I” GIII P1001 Ab100 UK 30 - 32 minggu T/H/I, letak kepala, puki
bahasa yang dimengerti oleh ibu, menggunakan pertanyaan terbuka sehingga apa
kehamilan yang beresiko karena usia ibu yang sudah melewati batas kategori usia
yang aman untuk hamil yaitu >35 tahun, pernah gagal hamil atau keguguran pada
kehamilan terdahulu, juga ibu mengalami PER yaitu adanya tekanan darah tinggi,
bengkak pada kaki juga terdapat protein pada air kencing ibu. Namun ibu tidak perlu
menghindarkan dari keadaan yang tidak diinginkan seperti berlanjut pada Pre
3. Memberitahu ibu untuk diit makanan rendah garam, hindari makanan yang
berlemak, sayuran yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti bayam, daun
singkong, daun pepaya. Lebih baik perbanyak sayuran lainnya yang berserat dan
bervitamin tinggi seperti wortel, kacang- kacangan, dll. Juga buah- buahan dan
4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi berupa vitamin C 1x1,
pesan dokter atau segera periksa kapan saja jika ada masalah dan keluhan yang
terjadi.
agar selain dapat mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat. Karena
sepatu hak tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada kaki
karena dapat menghambat peredaran darah sehingga kurang lancar. Gunakan sepatu
sandal atau sendal yang tidak berhak tinggi dan nyaman dikaki dan sebaiknya
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan saat ini dan berkata akan menjaga
2. Ibu berjanji untuk memeriksakan kehamilannya lagi 1 bulan berikutnya dan
PEMBAHASAN
kesamaan yang terjadi antara teori dengan kasus yang ditemukan. Namun dalam
kasus yang diambil oleh penulis tidak terdapat kesenjangan antarateori dan fakta
dilapangan.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan lanjut 1 pada Ny. “I” di Rumah
Sakit Sumber Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka dapat dikatakan bahwa Ny.
“I” mengalami Pre Eklamsia Ringan (PER) dan ibu merasa terganggu dengan
bengkak pada kaki yang dialaminya. Kedua masalah ini merupakan masalah yang
Berdasarkan kasus PER diatas tenaga kesehatan telah melakukan kolaborasi dengan
sehingga ibu dan janin dapat tumbuh sehat tanpa adanya komplikasi yang
berkelanjutan. Selain itu juga memberikan KIE yang dibutuhkan ibu untuk mengatasi
PER juga bengkak yang dialami agar gangguan yang dirasakan ibu tidak
berkelanjutan. Dengan asuhan yang telah diberikan , maka tidak terdapat suatu
implementasinya.
Implementasi dan Evaluasi) diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dan
memberikan kontribusi yang baik dalam mengurangi masalah yang dialami ibu yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam menghadapi masa kehamilan setiap individu memiliki masalah yang
bervariasi. Hal ini bergantung pada pengetahuan, persepsi dan wawasan ibu tentang
masa persalinan. Selain itu setiap ibu hamil memilki penyakit penyerta atau bawaan
yang berbeda-beda.
Setelah penulis melakukan pengkajian pada Ny. “I” di Rumah Sakit Sumber
Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka didapat Ny. “I” mengalami Pre Eklamsia
Ringan (PER) serta merasa terganggu dengan bengkak pada kaki yang dialami ibu.
(intervensi) yang akan dilakukan antara lain melakukan kolaborasi dengan dr.SpOG
sehingga didapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan optimal sehingga ibu
dan janin dapat lahir dengan selamat tanpa adanya komplikasi yang berkelanjutan.
Selain itu juga memberikan motivasi serta dukungan dan semangat kepada ibu dan
keluarga.
5.2 Saran
kehamilan (ANC= Antenatal Care) dilakukan secara rutin dan seksama (minimal 7T),
sehingga data yang diperoleh valid. Data tersebut dapat sebagai deteksi dini resiko