Anda di halaman 1dari 4

7 Langkah Pencegahan Penularan Virus Corona di Lingkungan Sekolah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Langkah Pencegahan Penularan Virus
Corona di Lingkungan Sekolah", https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/03/12104981/7-langkah-
pencegahan-penularan-virus-corona-di-lingkungan-sekolah?page=2.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Yohanes Enggar Harususilo

Layaknya virus penyebab flu dan batuk, virus Corona dapat menyebar melalui udara sehingga
penularannya bisa terjadi dengan cepat. Penyebaran virus ini umumnya terjadi di lingkungan padat
orang, seperti pasar, mal, bandara, termasuk di sekolah. Lingkungan sekolah bisa menjadi lokasi
potensial penyebaran beragam virus, baik flu, batuk, cacar air, termasuk virus Corona. Walau
begitu, kepanikan bukanlah jalan keluar untuk "melawan" virus ini, melainkan melalui langkah-
langkah pencegahan dan penanganan tepat. Hal tersebut disampaikan oleh Pulmonologist Siloam
Hospital Yogyakarta Paulus Wisnu Kuncoromurti. Menurut dokter yang akrab disapa Wisnu ini, virus
Corona bisa dicegah dan disembuhkan bila setiap orang, khususnya guru dan orangtua, melakukan
langkah-langkah tepat dalam menghadapi serangan virus ini. Berikut langkah pencegahan
penularan virus Corona di lingkungan sekolah, tempat les dan lokasi keramaian yang kerap
didatangi oleh anak. Baca juga: Orangtua, Ini Panduan Gizi Anak Sekolah untuk Cegah Virus
Corona

1. CTPS Sederhana, namun inilah langkah pencegahan yang utama dalam menangkal penyebaran
beragam virus, termasuk virus Corona, yakni Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Guru dan orangtua
harus membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan saat: Akan memulai pelajaran di kelas. Saat
akan makan. Usai ke kamar mandi. Usai bermain dan berkegiatan. Saat tiba di rumah sepulang
sekolah. "Termasuk cuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan atau produk yang berkaitan
dengan hewan. Baiknya hindari kontak dengan hewan liar, hindari kontak dengan sampah atau
cairan kotor, apabila terpaksa kontak sebaiknya memakai sarung tangan," saran Wisnu. Untuk itu,
pihak sekolah maupun orangtua perlu menyediakan tempat cuci tangan yang layak, yaitu memiliki
akses air bersih dan sabun. Bila memungkinkan sediakan hand sanitizer, tisu basah, tisu kering dan
tempat sampah untuk membuangnya.

2. Aktifkan ruang UKS Gejala awal virus Corona tidak spesifik bahkan tidak ada perbedaan dengan
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti batuk dan pilek, ujar Wisnu. Bisa berupa demam,
batuk, sesak nafas, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot. Untuk
itu, guru dan orangtua disarankan untuk tidak salah prosedur seperti percaya pada cara-cara
pencegahan dan penanganan di media sosial yang tak jelas sumbernya. Langkah tepat ialah
mengajak anak yang alami demam, lemas, pucat untuk segera cek suhu di ruang unit kesehatan
siswa (UKS) dan orangtua perlu melanjutkan untuk periksa ke dokter. Apapun penyakitnya,
penanganan yang cepat dan tepat akan mencegah penyakit bertambah parah.

3. Disinfektan ruang kelas Membersihkan ruang kelas dengan disinfektan secara rutin perlu
dilakukan oleh pihak sekolah mengingat ruang kelas umumnya tertutup dan menjadi ruang potensial
penyebaran virus. Tak hanya ruang kelas, namun meja, buku-buku, dan mainan yang sering
disentuh banyak orang baiknya juga dibersihkan secara rutin untuk mengurangi berkembangbiaknya
virus maupun bakteri. Dalam hal ini, orangtua bersama dengan guru bisa bekerja sama dalam
menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Baca juga: Senin Masuk Sekolah, Waspada Dua
Penyakit Ini bila Anak Main Banjir

4. Ajak anak gunakan masker dengan benar "Masker merupakan komponen penting dalam
mencegah penularan virus Corona, karena virus tersebut di tularkan lewat udara, pemakaian
masker bisa mengurangi penularan sampai tingkat keberhasilan 80 persen," kata Wisnu. Wisnu
menerangkan bahwa masker yang dipakai bisa berupa masker bedah dan tidak harus masker N95.
Sebab masker N95 umumnya lebih mahal dan bisa membuat anak merasa tidak nyaman. "Untuk
pemakaian masker bedah seperti yang berwarna biru-putih, maka warna putih berada di dalam,
warna biru di luar, ini yang sering terbalik pada masyarakat. Dan jangan lupa mengganti masker
sesering mungkin," imbuhnya.

5. Ajari anak etika saat sakit Selain melakukan pencegahan, baiknya orangtua dan guru juga
memberi pemahaman pada anak tentang etika saat sedang sakit agar tidak menularkan virus pada
teman-temannya. Caranya, ajak anak yang sedang sakit batuk dan pilek untuk mengenakan
masker. Minta anak untuk menggunakan tisu saat bersin dan batuk, lalu membuangnya di tempat
sampah. Tak lupa, minta mereka untuk sering-sering mencuci tangan, hidung maupun mulut.
"Hindari dahulu bepergian jika sakit atau bepergian ke tempat yang sedang terdapat wabah
penyakit, selalu gunakan masker jika kita sakit flu," imbuh Wisnu. Bila memungkinkan, ganti kontak
fisik seperti salaman dengan ucapan salam untuk mengurangi risiko penyebaran.
6. Bekal dari rumah Virus bisa menyebar melalui makanan yang terkontaminasi, misalnya terkena
bersin atau tersentuh tangan orang yang sedang sakit. Untuk itu, ada baiknya bila orangtua
membekali anak makanan rumahan yang lebih terjamin kebersihannya. Wisnu menyarankan, olah
makanan dengan higienis dan masak hingga matang. Hindari dahulu makanan mentah atau
setengah matang demi mengurangi paparan bakteri maupun virus. 7. Bekal sehat imun kuat
Menurut Wisnu, ada sejumlah hal yang bisa memengaruhi kecepatan kesembuhan seseorang
terhadap virus, yakni kecepatan penanganan pasien, daya tahan tubuh pasien waktu terjangkit virus
dan apakah ada penyakit berat yang sedang dialami. Sehingga, selain melakukan langkah
pencegahan "eksternal", orangtua juga perlu memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang baik
sebagai pencegahan "internal". "Mengonsumsi vitamin dan imun booster bagus, sesuai dengan pola
hidup yaitu yaitu vitamin adalah bagian dari pola makan dengan gizi berimbang. Tetapi jangan
dilupakan bahwa makanan harus lengkap komponen gizinya yaitu karbohidrat, lemak, protein,
vitamin dan mineral," pungkas Wisnu. Untuk itu, pastikan anak-anak tak hanya dibekali makanan
yang bersih dan matang, namun juga bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari
dalam.

Wuhan Coronavirus
Sesuai dengan namanya, wabah virus Corona yang satu ini berasal dari kota Wuhan di
Provinsi Hubei, China.

Badan Kesehatan Dunia WHO selanjutnya memberi nama virus ini novel


Coronavirus (2019-nCoV). Tercatat sudah ada 18 orang meninggal dunia akibat
infeksi Wuhan Coronavirus. Wabah penyakit tersebut diperkirakan masih terus berlanjut
seiring temuan-temuan kasus baru yang bahkan sudah sampai ke negara-negara lain.

Kendati demikian, mengutip dari Sky News, WHO sendiri sampai saat ini belum
memberikan status penyakit global (pandemik) pada wabah tersebut.

Cara Penularan Virus Corona


Virus Corona dapat menular dari hewan ke manusia maupun antar manusia itu sendiri.
Berikut adalah cara penularan Coronavirus yang paling umum:

 Kontak langsung dengan penderita


 Terpapar liur penderita (ciuman, batuk, bersin)
 Menyentuh benda-benda yang terkontaminasi (kasur, bantal, guling, sofa, meja,
dsb.)

Faktor Risiko Virus Corona


Coronavirus bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin. Akan
tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus
ini, yaitu:

 Orang lanjut usia


 Anak-anak
 Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Ciri dan Gejala Virus Corona


Infeksi Coronavirus ditandai oleh gejala yang awalnya tampak seperti gejala flu pada
umumnya. Berikut adalah gejala virus Corona yang harus Anda waspadai:

 Demam
 Hidung tersumbat
 Batuk
 Sakit tenggorokan
Tidak adanya perbedaan gejala antara infeksi Coronavirus dengan infeksi virus flu
biasa (Rhinovirus) ini membuat Anda untuk sebaiknya segera memeriksakan diri ke
dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala sudah
berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak kunjung sembuh setelah diberikan
obat-obatan umum.

Diagnosis Virus Corona


Guna memastikan apakah keluhan yang Anda alami terkait dengan Coronavirus, dokter
perlu melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan, yang meliputi:

 Anamnesis, adalah tahapan di mana dokter akan mengajukan sejumlah


pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan
 Pemeriksaan fisik, adalah tahapan di mana dokter akan memeriksa kondisi fisik
pasien yang sekiranya dapat mengarah pada adanya infeksi. Di tahap ini, pasien
juga diperiksa tekanan darah, tinggi, dan berat badannya
 Pemeriksaan penunjang, adalah tahap lanjutan untuk menguatkan hasil
diagnosis. Jenis pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan seperti uji
sampel darah dan biopsi sampel liur

Pengobatan Infeksi Virus Corona


Khusus infeksi virus 2019-nCoV, para ilmuwan sampai saat ini belum menemukan
vaksin yang dapat melawan serangannya, mengingat wabahnya terbilang baru.

Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penanganan medis sedini
mungkin sebelum kondisi bertambah parah. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk
segera memeriksakan diri ke dokter jika merasa mengalami gejala infeksi seperti yang
sudah disebutkan di atas, terlebih jika Anda memiliki faktor risikonya.

Beberapa cara mengobati infeksi Wuhan Coronavirus adalah sebagai berikut:

 Pemberian obat-obatan khusus flu dan demam (aspirin, ibuprofen,


acetaminophen, dsb.)
 Perbanyak asupan cairan ke dalam tubuh
 Istirahat yang cukup

Guna menghindari penyebaran virus lebih luas, dokter mungkin saja akan menyarankan
pasien untuk diisolasi di ruangan khusus selama masa pengobatan.

Pencegahan Infeksi Virus Corona


Infeksi Coronavirus dapat dicegah dengan cara-cara seperti berikut ini:

 Menghindari kontak dengan penderita infeksi


 Gunakan masker penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar ruangan
 Cuci tangan dengan sabun dan air hangat secara rutin
 Batasi kontak antara tangan dengan mata, hidung, dan mulut
 Banyak minum air putih
 Banyak makan buah, sayuran, dan suplemen vitamin untuk meningkatkan
imunitas tubuh

Komplikasi Infeksi Virus Corona


Virus ini jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius berupa:

 Infeksi paru-paru (pneumonia)


 Kematian
Itu dia informasi mengenai Coronavirus yang perlu Anda ketahui. Jaga selalu
kesehatan dan tetap waspada, ya!

Anda mungkin juga menyukai