Anda di halaman 1dari 26

• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)

Pajak Pertambahan Nilai

Dipresentasikan oleh Didik Susanto

1
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Fasilitas PPN 7

Penjualan yang mendapatkan Fasilitas perlakuan PPN, Pajak Masukannya :

PPN Dibebaskan - PM tidak dapat dikreditkan


PPN tidak dipungut - PM dapat dikreditkan
PPN dengan 0 % - PM dapat dikreditkan
PPN dikecualikan - PM tidak dapat dikreditkan
Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak selain melakukan penyerahan yang
terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak terutang pajak, sepanjang bagian
penyerahan yang terutang pajak dapat diketahui dengan pasti dari pembukuannya, jumlah Pajak
Masukan yang dapat dikreditkan adalah Pajak Masukan yang berkenaan dengan penyerahan yang
terutang pajak.

PM dilakukan penghitungan Kembali


• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Kawasan Berikat VS Kawasan Bebas 7

Kawasan Bebas, adalah suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari Daerah Pabean
sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, dan cukai. di kawasan bebas, hasilnya tidak
harus untuk ekspor.
Contoh : Batam, Bintan dan Karimun

Kawasan Berikat (KB) adalah suatu bangunan, tempat, atau kawasan


dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha
industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan rancangbangun,
perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir, dan
pengepakan atas barang dan bahan asal impor atau barang dan bahan dari
dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya yang hasilnya terutama untuk
tujuan ekspor tidak di pungut PPN, Cukai dsb.
Contoh :Ngoro Industri Persada (NIP)
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Ilustrasi fasilitas PPN 5

1 5

Kawasan Bebas/Kawasan Berikat


3
4 2

Penangguhan BM, Cukai dan 3 Penangguhan PPN


1
PDRI(Pajak Dalam Rangka Impor)
4 Terutan PPN
2 Penangguhan PPN
5 Terutang PPN dengan tarif 0%
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) 6

Pajak Pertambahan Nilai

6
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Kawasan Berikat 7

1. Kawasan Berikat adalah Tempat Penimbunan Berikat untuk


menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari
tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan,
yang hasilnya terutama untuk diekspor.
2. Tempat Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat, atau
kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan
untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan
mendapatkan penangguhan Bea Masuk.
3. Kawasan Bebas adalah suatu kawasan yang berada dalam
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terpisah dari Daerah Pabean sehingga bebas dari pengenaan
bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, dan cukai.
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penangguhan BM, Cukai dan PDRI 8
Penangguhan Bea Masuk, pembebasan Cukai,
dan tidak dipungut Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI)
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong asal luar daerah pabean untuk diolah lebih lanjut;
2. Barang Modal asal luar daerah pabean dan Barang Modal dari Kawasan Berikat lain yang dipergunakan di
Kawasan Berikat;
3. peralatan perkantoran asal luar daerah pabean yang dipergunakan oleh Pengusaha Kawasan Berikat dan/atau
PDKB;
4. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat lain untuk diolah lebih lanjut atau dijadikan Barang Modal untuk proses
produksi;
5. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat yang dimasukkan kembali dari luar daerah pabean ke Kawasan Berikat;
6. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat yang dimasukkan kembali dari Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat
(TPPB) ke Kawasan Berikat;
7. barang jadi asal luar daerah pabean yang dimasukkan ke Kawasan Berikat untuk digabungkan dengan barang Hasil
Produksi Kawasan Berikat yang semata-mata untuk diekspor; dan/atau
8. pengemas dan alat bantu pengemas asal luar daerah pabean dan/atau Kawasan Berikat lainnya yang dimasukkan
ke Kawasan Berikat untuk menjadi satu kesatuan dengan barang Hasil Produksi Kawasan Berikat.
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Fasilitas PPN 9
Penangguhan PPN dalam rangka
Pemasukan barang hasil produksi ke kawasan berikat
1. pemasukan barang dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat untuk diolah lebih lanjut (bahan baku);
2. pemasukan kembali barang dan Hasil Produksi Kawasan Berikat dalam rangka subkontrak dari Kawasan Berikat lain
atau perusahaan industri di tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
3. pemasukan kembali mesin dan/atau cetakan (moulding) dalam rangka peminjaman dari Kawasan Berikat lain atau
perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
4. pemasukan Hasil Produksi Kawasan Berikat lain, atau perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean yang Bahan
Baku untuk menghasilkan hasil produksi berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, untuk diolah lebih lanjut oleh
Kawasan Berikat;
5. pemasukan hasil produksi yang berasal dari Kawasan Berikat lain, atau perusahaan di tempat lain dalam daerah
pabean yang Bahan Baku untuk menghasilkan hasil produksi tersebut berasal dari tempat lain dalam daerah pabean,
yang semata-mata akan digabungkan dengan barang Hasil Produksi Kawasan Berikat untuk diekspor; atau
6. pemasukan pengemas dan alat bantu pengemas dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat untuk
menjadi satu kesatuan dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat.
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Fasilitas PPN 10

Penangguhan PPN dalam rangka Pengeluaran Barang dari Kawasan Berikat

1. pengeluaran Hasil Produksi Kawasan Berikat yang Bahan Baku untuk menghasilkan hasil produksi berasal
dari tempat lain dalam daerah pabean, ke Kawasan Berikat lainnya;
2. pengeluaran Bahan Baku dan Bahan Penolong, cetakan (moulding), dan/atau mesin, dalam rangka
subkontrak dari Kawasan Berikat kepada Kawasan Berikat lainnya atau perusahaan industri di tempat lain
dalam daerah pabean;
3. pengeluaran barang yang rusak dan/atau apkir (reject) asal tempat lain dalam daerah pabean yang sama
sekali tidak diproses di Kawasan Berikat ke tempat lain dalam daerah pabean, sepanjang barang tersebut
dikembalikan ke perusahaan tempat asal barang; dan
4. pengeluaran mesin dan/atau cetakan (moulding) dalam rangka peminjaman ke perusahaan industri di
tempat lain dalam daerah pabean dan Kawasan Berikat lainnya, sepanjang mesin dan/atau cetakan
(moulding) tersebut digunakan untuk memproduksi barang hasil produksi yang akan diserahkan kepada
pemberi pinjaman dari Kawasan Berikat asal.
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Fasilitas PPN 11

Penangguhan PPN dalam Penyerahan antar kawasan berikat

Terkait dengan pemasukan barang , hasil produksi ke kawasan berikat pemasukan barang dari tempat lain dalam daerah pabean ke
Kawasan Berikat untuk diolah lebih lanjut;
a. pemasukan kembali barang dan Hasil Produksi Kawasan Berikat dalam rangka subkontrak dari Kawasan Berikat lain atau perusahaan
industri di tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
b. pemasukan kembali mesin dan/atau cetakan (moulding) dalam rangka peminjaman dari Kawasan Berikat lain atau perusahaan di
tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
c. pemasukan Hasil Produksi Kawasan Berikat lain, atau perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean yang Bahan Baku untuk
menghasilkan hasil produksi berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, untuk diolah lebih lanjut oleh Kawasan Berikat;
d. pemasukan hasil produksi yang berasal dari Kawasan Berikat lain, atau perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean yang Bahan
Baku untuk menghasilkan hasil produksi tersebut berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, yang semata-mata akan
digabungkan dengan barang Hasil Produksi Kawasan Berikat untuk diekspor; atau
e. pemasukan pengemas dan alat bantu pengemas dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat untuk menjadi satu
kesatuan dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat.
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Fasilitas PPN 12

Penangguhan PPN dalam Penyerahan ke kawasan berikat

Bahan
Baku

Mendapat
Bahan
fasilitas
Pembantu
penangguhan
PPN

Alat Bantu
Pengemas
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)

Pajak Pertambahan Nilai

13
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Skema Fasilitas PPN 13

Penyerahan Pembelian BKP Penyerahan Jasa


Barang ke Impor/Penyerahan oleh perwakilan kebandar udaraan
Kawasan Bebas BKP Strategis negara asing tertentu

Pasal 4 ayat (2) PP Barang Modal Rusunami BKP/JKP tertentu


10 Tahun 2012
Kode faktur 07

Kode faktur 07 Kode faktur 08


• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Penyerahan ke Kawasan Bebas 7
• IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI) Pembelian oleh Perwakilan Asing 18

Pembelian Barang yang dilakukan oleh Perwakilan Negara Asing


Kawasan Bebas
-Kode Faktur Pajak FP=07 dibubuhi cap PPN TIDAK
DIPUNGUT BERDASARKAN PP Nomor 2 TAHUN 2009 stdd
PP Nomor 10 tahun 2012

Kawasan Bebas
-Atas penyerahan BKP Strategi ke Kawasan Bebas diperlukan
Dokomen Surat Keterangan Bebas (skb)

Kawasan Berikat
-Kode Faktur Pajak FP=07 dibubuhi cap PPN/PPnBM tidak
dipungut eks PP Nomor 32 Tahun 2009 stdd PP Nomor 85
tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai