Abstrak
Stres pengasuhan adalah proses yang membawa pada kondisi psikologis yang tidak menyenangkan yang muncul dalam
upaya beradaptasi dengan tuntunan peran sebagai orang tua. Pengasuhan terhadap anak dengan tunagrahita bukan
merupakan hal yang mudah karena seringkali orangtua harus berhadapan dengan situasi yang penuh stres akibat tuntutan
dalam proses pengasuhan yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak tunagrahita.Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan September hingga Oktober 2015 di SLB
Dharma Bhakti Dharma Pertiwi. Pada penelitian ini digunakan kuesioner Parenting Stress Index untuk menilai tingkat stres
ibu dan kuesioner Supportive Environment Scale untuk menilai dukungan sosial yang diterima oleh ibu. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 88 orang ibu yang memiliki anak tunagrahita.Faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan
stres pengasuhan ibu adalah usia anak dan jenis kelamin anak. Sedangkan yang berhubungan dengan pengasuhan ibu
adalah taraf tunagrahita anak, usia ibu, pekerjaan, penghasilan, pendidikan dan dukungan sosial. Diantara faktor-faktor
tersebut didapatkan bahwa taraf tunagrahita anak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap stres pengasuhan
pada ibu.
harapan. Orang tua yang memiliki anak Populasi yang digunakan dalam
tunagrahita dipastikan lebih mudah penelitian ini adalah ibu dari siswa di Sekolah
mengalami stres psikologis dibandingkan Luar Biasa (SLB) Dharma Bhakti Dharma
dengan orang tua dari anak yang normal. Pertiwi yang mengalami tunagrahita sebanyak
Stres diakibatkan karena banyaknya beban 112 orang. Teknik sampling yang digunakan
yang ditanggung oleh orangtua dari anak dalam penelitian ini adalah simple random
tunagrahita baik beban secara fisik, psikis dan sampling.
sosial.4 Besar sampel yang dipakai pada
Pengasuhan terhadap anak dengan penelitian ini dihitung dengan menggunakan
tunagrahita bukan merupakan hal yang rumus Slovin. Rumus yang dipakai sebagai
mudah karena seringkali orangtua harus berikut:
berhadapan dengan situasi yang penuh stres N
n=
1 + Ne 2
akibat tuntutan dalam proses pengasuhan
yang lebih besar. Salah satu beban fisik
n : jumlah sampel
penyebab stres pada orang tua dari anak N : jumlah populasi
tunagrahita, berkaitan dengan e : batas toleransi kesalahan biasanya 0,05
ketidakmampuan anak dalam melakukan sehingga
aktivitas sehari-hari, membuat orang tua 112
khususnya ibu harus selalu membantu dan n =1 + ( 112 x 0,05) 2= 87,5 dibulatkan 88
mendampingi anaknya. Kriteria inklusi dalam penelitian ini
Hal itu tentu saja menyebabkan adalah ibu yang memiliki anak dengan
kelelahan fisik. Sedangkan beban psikis yang tunagrahita yang besekolah di SLB Dharma
dirasakan orang tua berkaitan dengan proses Bhakti Dharma Pertiwi. Sedangkan kriteria
penerimaan mulai dari rasa kaget, kecewa, eksklusinya adalah :
rasa bersalah atas kondisi anak, serta ada 1. Ibu yang memiliki anak dengan
tidaknya dukungan dari keluarga. Ditambah tunagrahita yang tidak mengembalikan
lagi dengan beban sosial di mana respon yang atau mengisi dengan lengkap kuesioner.
negatif dari masyarakat membuat orang tua 2. Ibu yang memiliki anak dengan
menjadi malu dan menarik diri dari tunagrahita yang menderita penyakit
kehidupan sosial.5 kronis.
Banyaknya beban yang dirasakan ibu 3. Ibu yang memiliki anak dengan
sebagai figur terdekat anak tunagrahita tunagrahita merupakan single parent/
dalam mengasuh anak akan menimbulkan tulang punggung keluarga.
stres pengasuhan. Stres pengasuhan akan 4. Ibu yang memiliki anak dengan
menimbulkan beban bagi pengasuh. Stres tunagrahita dan memiliki konflik internal
pengasuhan dapat mengubah sikap pengasuh keluarga.
terhadap anak, sehingga akan mempengaruhi 5. Ibu yang berusia di atas 56 tahun.
perilaku pengasuhannya, perilaku tersebut Variabel bebas dalam penelitian ini
mulai dari pengasuhan yang baik, pengabaian adalah usia anak, jenis kelamin anak, taraf
bahkan perilaku kasar.6 tunagrahita anak, usia ibu, pendidikan ibu,
pekerjaan ibu, penghasilan keluarga dan
Metode dukungan sosial. Variabel terikat dalam
Penelitian dan pengambilan data penelitian ini adalah stres pengasuhan.
dilakukan pada bulan September-Oktober
2015. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Hasil
Luar Biasa (SLB) B dan C Dharma Bhakti Karakteristik subyek penelitian dapat
Dharma Pertiwi. Desain penelitian yang dilihat pada tabel 1. Selanjutnya dilakukan uji
digunakan adalah analitik observasional bivariat dan multivariat untuk mengetahui
dengan pendekatan cross sectional yaitu hubungan antara variabel bebas dengan
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika variabel terikat dan variabel yang paling
korelasi dengan cara pendekatan observasi mempengaruhi. Jenis data pada penelitian ini
atau pegumpulan data sekaligus pada satu merupakan data kategorik.
saat (point, time and approach).7
ada hubungan yang signifikan antara usia Hasil analisis pekerjaan ibu
anak dengan stres keluarga.9 menunjukkan terdapat hubungan dengan
Hasil analisis jenis kelamin anak tingkat stress pengasuhan (p=0,001). Orang
menunjukkan tidak terdapat hubungan tua dengan latar pendidikan tinggi umumnya
dengan tingkat stress pengasuhan (p=0,189). mengetahui tahap penerapan pola asuh yang
Orang tua sebagai pengasuh anak akan lebih sesuai dengan tahap perkembangan anaknya,
cenderung menyoroti perilaku anak misalnya sedangkan orang tua dengan latar pendidikan
bagaimana anak ketika merasa marah atau rendah cenderung memiliki pengetahuan
sedih. Dimana emosi yang ditunjukkan anak yang terbatas tentang kebutuhan
laki-laki atau perempuan akan terlihat jelas perkembangan anak, kurang menunjukkan
sama walaupun adanya perbedaan jenis pengertian, dan mendominasi anak.11
kelamin.9 Hasil analisis penghasilan menunjukkan
Hasil analisis taraf tuna grahita terdapat hubungan dengan tingkat stres
menunjukkan terdapat hubungan dengan pengasuhan (p=0,011). Tingkat penghasilan
tingkat stress pengasuhan (p=0,001). Dapat rendah dapat memengaruhi fungsi keluarga.
dikatakan bahwa stres pengasuhan yang lebih Beban psikososial yang dirasakan keluarga
tinggi pada ibu yang memiliki anak dengan yang memiliki anak dengan tunagrahita
tunagrahita menengah dibandingkan dengan berkaitan pula dengan ketidakmampuan
tunagrahita ringan disebabkan oleh tingkat keluarga untuk memenuhi fungsi ekonomi
pengasuhan yang lebih intensif karena anak karena keluarga dipenuhi rasa cemas dan
tersebut masih memerlukan pendampingan khawatir tentang masa depan, biaya hidup,
yang lebih besar dalam melakukan kegiatan dan pengobatan anaknya.11
sehari-harinya.Tingkat tunagrahita anak Hasil analisis dukungan social
berdampak terhadap waktu yang dihabiskan menunjukkan terdapat hubungan dengan
orangtua untuk membantu mereka dan beban tingkat stress pengasuhan (p=0,001).
pengasuhan yang dirasakan orangtua. Baik ibu Dukungan sosial dan efikasi diri berpengaruh
maupun ayah menyediakan dukungan yang terhadap stres pengasuhan menyebutkan
lebih besar untuk anaknya yang memiliki bahwa memiliki jaringan sosial dapat
keterbelakangan mental cukup parah.9 membantu mengurangi sress dan
Hasil analisis usia ibu menunjukkan menghilangkan penyakit dan dapat memiliki
terdapat hubungan dengan tingkat stress pengaruh positif yang kuat pada kemampuan
pengasuhan (p=0,001). Orang tua tentunya individu melakukan koping serta adaptasi.12
memiliki beban dalam merawat anaknya yang Hasil analisis multivariat regresi logistik,
menderita tunagrahita, namun seiring menyimpulkan hanya ada 2 variabel yang
bertambahnya usia terjadi penurunan dominan berpengaruh terhadap kejadian
produktivitas kerja, sedangkan beban dan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki
kebutuhan perawatan bagi anak tetap. Beban anak tunagrahita yakni variabel pekerjaan ibu
orang tua dalam merawat anak dengan dan taraf tunagrahita anak. Ibu yang bekerja
tunagrahita berkurang saat umur mereka sebagai penyebab dominan terjadinya stres
bertambah sebab pengalaman dalam pengasuhan pada responden dengan p-
merawat anaknya sudah lebih baik.10 value=0,001 dan OR=22,077. Kemudian
Hasil analisis pekerjaan ibu semakin tinggi keparahan tunagrahita yang
menunjukkan terdapat hubungan dengan dialami oleh anak memiliki hubungan yang
tingkat stress pengasuhan (p=0,001). Hasil bermakna dengan terjadinya stres
penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa pengasuhan dengan p value=0,001 dan OR=
orangtua merasa kesulitan dalam 26,222.
menyeimbangkan kewajiban dalam Pekerjaan merupakan salah satu faktor
pengasuhan anak dengan tanggung jawab yangdominan yang berhubungan dengan
dalam pekerjaan. Hal tersebut disebabkan kejadian stres pengasuhan pada ibu yang
bahwa stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB. Ibu yang
bekerja sebagai lebih tinggi dibandingkan ibu bekerja menunjukkan level stres yang lebih
yang tidak bekerja, dikarenakan, pekerjaan di tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak
luar rumah membuat waktu yang dihabiskan bekerja, namun dari jenis pekerjaan yang
untuk pengasuhan anak menjadi terbagi.10 dilakukan ibu tidak terdapat perbedaan stres
11. Taylor S, Peplau L, Sears DO. Psikologi 13. Hassall R, Rose J, McDonald J. Parenting
sosial. Edisi ke-12. Jakarta: Kencana Media stres in mother of children with
Group; 2009. intellectual disability: the effect of
12. Videbeck, Sheila L. Buku ajar keperawatan parental cognition in relation to child
jiwa. Jakarta: EGC; 2008. characteristic and family support. J
Intellect Disabil Res. 2005;49(6):405−18.