Anda di halaman 1dari 6

Latihan Struktur Hewan

Sistem Saraf ( Nervius System ) pada Vertebrata

Dosen Pembina : Dra Helendra, M.S.

Silvani Mustika Putri

19031107

Prodi Pendidikan Biologi

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Univeristas Negeri Padang

2020
SISTEM SARAF (NERVOUS SYSTEM) SOAL LATIHAN
Soal:
1. Buatlah skema pembagian sistem saraf pada hewan vertebrata.
2. Jelaskan perbedaan antara kerja sistem saraf simpatik dengan parasimpatik dengan memberikan tiga contoh.
3. Apakah yang Saudara ketahui tentang substansia grisea dan subtansia alba? Struktur apa saja yang terdapat
pada masing-masingnya?
4. Apa yang dimaksud dengan saraf kranial? Berapa jumlahnya pada mammalia? Jelaskan peran masing-
masing saraf kranial.
5. Apa yang dimaksud dengan ganglion? Apakah peranannya dalam sistem saraf?
Jawab :
1. Skema pembagian sistem saraf pada hewan vertebrata.

Sistem Saraf Pusat ( Nervous System ) pada Vertebrata

Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi ( Perifer )

Saraf Rami dan Sistem


Otak Sumsum Tulang Kranial Spinal Pleksus Saraf
Belakang (Nervi Autonom
Sistem Saraf Pusat Cranialis )

Otak Otak
Tengah Depan Otak
Belakang

2. Perbedaan antara kerja sistem saraf simpatik dengan parasimpatik dengan memberikan tiga contoh.

a. Sistem saraf simpatik


Umumnya saraf simpatik bekerja dengan mendorong atau memacu kinerja organ tubuh,
walaupun terdapat juga sejumlah aktivitas yang tujuannya untuk menghambat aktivitas pada organ yang
dilakukannya Saraf simpatik adalah susunan pangkal yang terletak di bagian sum sum tulang belakang.
Hal ini menjadikan saraf simpatik melewati neuron preganglionic. Maka, saraf simpatik bermula dari
sistem saraf yang bersifat cranial ke ganglion tubuh. 
Contoh :

 Dapat mempercepat denyut jantung pada tubuh


 Dapat meningkatkan tekanan darah pada tubuh
 Dapat meningkatkan aliran darah dengan denyut jantung
 Dapat menghambat pembentukan urine pada tubuh
 Dapat menghambat kontraksi pada kandung kemih

b. Saraf Simpatik
Saraf parasimpatik memiliki cara kerja yang berlawanan dengan saraf simpatik.. Saraf ini
adalah bentuk sekaligus sebagai kelanjutan dari sum sum tulang belakang dan disebut sebagai saraf
craniocascal. Hal ini dikarenakan saraf ini posisinya saling berhubungan dengan ganglian yang ada di
dalam tubuh.
Contoh :

 Dapat memperlambat denyut jantung


 Dapat menurunkan tekanan darah
 Dapat menurunkan sekresi adrenalin pada tubuh
 Dapat memperkecil bronkus pada saat tubuh dalam keadaan istirahat
 Dapat mempercepat kontraksi dengan kandung kemih

3. Subtansia grisea dan subtansia alba dan strukturnya

Potongan melintang saraf tunjang memperlihatkan dua wilayah , yang berwarna abu-abu pada
bagian tengah membentuk struktur yang mirip sayap kupu-kupu, daerah ini disebut substansia grisea (gray
matter). Sedangkan pada daerah pinggir atau bagian luar (korteks) berwarna putih, disebut subtansia alba
(white matter).

a. Bagian putih (substansia alba)


Bagian putih (substansia alba) ini terdiri dari serabut saraf yang disebut dengan akson, yang
memanjang naik sertaa turun di sepanjang medula spinalis. Tiap-tiap kelompok akson itu membawa
informasi tertentu yang perlu dikomunikasikan. Cara kerjanya, Saluran akson yang naik akan
berkomunikasi dengan otak, sementara yang turun akan membawa sinyal dari otak ke berbagai otot dan
kelenjar di seluruh tubuh.
b. Bagian abu-abu (substansia grisea).
Sedangkan untuk bagian abu-abu (substansia grisea) pada sumsum tulang belakang itu terbagi
lagi dalam beberapa fungsi khusus. Apabila bagian abu-abu dibagi menjadi dua bagian, tiap-tiap
bagiannya memiliki bagian yang disebut dengan sebutan tanduk dorsal, tanduk ventral, dan tanduk
lateral. Tanduk dorsal dan ventral itu terhubung dengan otot rangka, sedangkan untuk tanduk lateral itu
terhubung dengan otot jantung dan otot polos.
Pada tanduk dorsal itu terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori serta akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
itu terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf tersebut membentuk saraf (urat saraf). Urat
saraf yang membawa impuls ke otak adalah sebuah saluran asenden dan juga yang membawa impuls
yang berupa perintah dari otak itu merupakan saluran desenden.
4. Saraf kranial dan peran masing-masing saraf kranial

Saraf kranial merupakan simpul-simpul saraf yang berada di kepala (cranium = kepala) dalam
bahasa latin dikenal dengan Nervus Craniales. Saraf kranial adalah serabut saraf perifer yang membentuk
hubungan dengan otak dan juga terhubung ke organ-organ tubuh manusia, seperti mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Saraf-saraf ini lebih terspesialisasi
daripada saraf spinal, dimana masing-masing pasang memiliki fungsi sendiri sendiri. Saraf kranial memiliki
fungsi dalam mengumpulkan dan menghubungkan informasi dari otak ke bagian tubuh lain, terutama kepala
dan leher.
Pada mamalia . Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan
otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip,
mendenger dan lain-lain.
Pasangan saraf kranial ditandai nomor sesuai dengan posisinya dari depan sampai belakang. Dari 12
pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI,
XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan
dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi Saraf kranial sendiri merupakan bagian
dari sistem saraf tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf pusat yakni kranium/tengkorak. Sehingga sering
kali mereka disalah klasifikasikan.Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada
di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat
dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.
Peran masing-masing saraf kranial.
I. Nervus olfactorius; bersifat sensoris, menuju ke organ penciuman.
Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut mengirim
informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika Anda tidak sengaja mencium
aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.

II. Nervus opticus; bersifat sensoris, menuju ke organ penglihatan.


Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf inilah yang
berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar, bersama dengan bagian-bagian
mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa
mengenali objek yang dilihat.

III.Nervus occulomotorius; bersifat sensoris, menuju ke otot-otot mata.


Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil di
mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar mata Anda. Otot-otot
tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf okulomotor juga
membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang diterima mata.

IV.Nervus trochlearis; bersifat motoris, menuju ke otot-otot mata.


Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke
bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula

V. Nervus trigeminus; bersifat motoris, menuju ke kulit di sekitar lubang hidung dan mukosa
dalam rongga hidung.
Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik maupun
sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Saraf optalmikus
Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas, seperti dahi,
kulit kepala, dan kelopak mata.
b. Saraf maksilaris
Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah seperti
pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang ada di rahang atas.
c. Saraf mandibular
Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim
informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot rahang dan
telinga. Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.

VI.Nervus abducens; bersifat motoris, menuju ke otot-otot mata dan mulut.


Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini
fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat mata
melotot atau melirik.

VII. Nervus facialis; bersifat motoris, menuju ke otot-otot muka dan lidah.
Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf fasialis
terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:
a. Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah
b. Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular
c. Merasakan sensasi di telinga luar
d. Kemampuan merasakan makanan

VIII. Nervus vestibulo-cochlearis (nervus auditivus); bersifat sensoris, menuju ke organ-organ


pendengaran dan keseimbangan.
Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia. Saraf
ini mengandung dua komponen, yaitu:
a. Saraf vestibular, yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat gaya
gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi seimbang.
b. Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.

IX.Nervus glossopharyngeus; bersifat somatosensoris, menuju ke lidah bagian belakang.


Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini penjelasannya:
a. Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan, tonsil, telinga
tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan sensasi di lidah bagian
belakang.
b. Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus yang
memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

X. Nervus vagus; bersifat sensomotoris, menuju ke organ-organ dalam.


Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga
parasimpatik.
a. Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar, tenggorokan, jantung,
dan organ-organ yang terdapat di perut.
b. Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit mulut bagian
lunak.
c. Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi otot halus di
saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

XI.Nervus accessorius; bersifat motoris, menuju ke otot-otot tengkuk.


Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot inilah
yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai keinginan.

XII. Nervus hypoglossus; bersifat motoris, menuju ke otot-otot lidah


Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas motorik. Sebab,
saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

5. Ganglion dan peranannya dalam sistem saraf


Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar system saraf pusat dalam
saraf perifer.  kumpulan sel-sel saraf yang terdapat di luar sistem saraf pusat. Apabila kumpulan sel-sel saraf
terdapat dalam sistem saraf pusat maka dinamakan Nukleus. Biasanya ganglion berbentuk ovoid kecil yang
dibungkus oleh jaringan pengikat padat. Berdasarkan struktur dan fungsinya dibedakan 2 jenis ganglion
saraf :

a. Ganglion Kraniospinal, terdapat pada radix dorsalis N. Spinalis dan N. Cranialis.


Ganglion kraniospinal mempunyai sel ganglion yang termasuk tipe pseudounipoler yang
mempunyai tonjolan yang berbentuk huruf T. dua percabangan dari tonjolan tersebut disebut axon dan
yang lainnya berfungsi sebagai dendrite. Walaupun berfungsi sebagai dendrit namun strukturnya adalah
axon., karena diluar ganglion memiliki selubung mielin.
b. Ganglion Otonom, yang merukan bagian dari sistem saraf otonom.
Ganglion otonom biasanya berbentuk sebagai pembesaran pada serabut otonom. Beberapa dari
ganglion otonom ini terdapat dalam dinding saluran pencernaan. Ukuran sel saraf dalam ganglion
otonom hampir sama sekitar 20-45 mm mempunyai inti relatif besar sebagai gelembung yang terletak
eksentrik. Secara faali ganglion otonom dibedakan dalam ganglion simpatik dan ganglion parasimpatik
yang tidak dapat dibedakan secara makrofag.

Peranan ganglion dalam sistem saraf


Ganglion memiliki peran penting dalam fungsi motoric terutama pencernaan dan modulasi jalur
gerakan serta kognisi dan emosi

Anda mungkin juga menyukai