A. PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
PenyelenggaraanpenataanruangsebagaimanadiaturdalamUndang-
UndangNomor 26 Tahun 2007tentangPenataanRuangmerupakansebuahlangkah
reformasi di bidang penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberikan
kewenangan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan peningkatan diri
sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik dan budaya (kearifan lokal)
masing-masing. Undang-Undang ini mengamanatkan pentingnya penerapan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan, pertimbangan untuk mitigasi bencana,
persyaratan minimal ruang terbuka hijau 30% di kawasanperkotaan,
danpengenaansanksi yang tegas di bidang Penataan Ruang. Selainitu, Undang-
Undanginijugamemerlukan dukungan pemerintah daerah dalam implementasi dan
perundang-undangan di tingkat yang lebihrendah.
SedangkansesuaiketentuanPasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
2010 tentang PenyelenggaraanPenataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota
harus menetapkan bagian dariwilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-
nya. Bagian dari wilayah yangakan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan
perkotaan atau kawasanstrategis kabupaten/kota. Kawasan strategis
kabupaten/kota dapat disusun RDTRapabila merupakan: (i) kawasan yang
mempunyai ciri perkotaan ataudirencanakan menjadi kawasan perkotaan; dan (ii)
memenuhi kriteria lingkupwilayahperencanaan RDTR.
KabupatenDonggala, telahmemilki Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2013,
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Kabupaten Donggala, dengan
maksud mewujudkan ruang Kabupaten Donggala yang aman, nyaman, produktif
dan berkelanjutan dengan tujuan terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam
dan lingkungan buatan, terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya
alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang. RTRW Kabupaten Donggala, menjelaskan
Perkotaan Donggala sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan wilayah
pelayanan Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Banawa
Selatan Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Riopakava.
Kecamatan Banawa sebagai pusat Kota Donggala
mempunyaifungsiutamasebagaipusatpemerintahan, pusatpariwisata,
danpusatperdagangan/jasa.Setelah pemindahan aktivitas pemerintahan dari Palu ke
Kota Donggala tahun 2000, Kota Donggalatelah mengalami peningkatan
penggunaan lahan, khususnya di pusat kota yang terdiri dari Kelurahan Boya dan
Kelurahan Ganti sebagai kawasanperdagangan, permukiman, perkantoran;
KelurahanBoneogedan Kelurahan Labuan Bajo sebagai
kawasanpariwisatadanpermukiman; KelurahanGunung Baledan Kelurahan Tanjung
Batu, sebagai kawasan perkantoran, perdagangan,pariwisata; Kelurahan Kabongga
Besar danKelurahanKabongga Kecilsebagaikawasanperumahan, pariwisata.
Permasalahan saat ini dari setiap kelurahan tersebut adalah belum jelas peruntukan
ruang kawasan, mendirikan bangunan tidak sesuai dengan garis sempadan
bangunan, masih terjadi pelanggaran pemanfaatan ruang, seperti mendirikan
bangunan dan melakukan reklamasi dipesisir pantai. DengandisusunnyaRencana
Detail Tata RuangKawasanPerkotaanDonggaladiharapkandapat ditentukan pusat
Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan fungsi ruang dan merupakan alat
pengendali pembangunan kota dalam pemanfaatan ruang mulai dari izin mendirikan
bangunan di Kota Donggala agar menjadi kota yang teraturdanindah.
2. MaksuddanTujuan
MaksuddantujuanPenyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR)KawasanPerkotaanDonggala, yaitu :
a. Mencapai keseimbangan dan keserasian yang pada prinsipnya merupakan
upaya keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan ruang
bagian-bagian wilayah kota.
b. Mencapai kelestarian lingkungan pemukiman dan kegiatan kota yang
merupakan usaha hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungannya,
yang tercermin dari pola intensitas penggunaan ruang bagian wilayah kota.
c. Meningkatkan daya guna dan hasil pelayanan yang merupakan upaya
pemanfaatan secara optimal yang tercermin dalam penetapan sistem kota
dengan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-masing
bagian wilayah kota secara terukur baik kualitas maupun kuantitas.
d. Mengarahkan pembangunan kota yang lebih tegas dalam rangka upaya
pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-
masing bagian wilayah kota secara terukur baikkualitasmaupunkuantitas.
3. Sasaran
a. Mewujudkan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan
permukiman dalam kawasan.
b. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun
dalam kawasan.
c. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsi kota, baik yang
dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta.
d. Mendorong investasi masyarakat di dalam kawasan.
e. Terkoordinasinya
pembangunankawasanantarapemerintah,masyarakatdanswasta.
4. LokasiKegiatan
Pekerjaan berlokasi di Wilayah Kota Donggala, KecamatanBanawa,
KabupatenDonggala.
5. SumberPendanaan
Kegiataninidibiayaidari sumber pendanaan: APBD Kabupaten Donggala
Tahun anggaran 2014pada SKPD Dinas PU Bidang Tata Ruang dengan pagu dana
sebesar Rp. 275.000.000,00 (DuaRatusTujuhPuluhLima Juta Rupiah).
B. RuangLingkupPekerjaan
PekerjaanPenyusunanRencanaDetil Tata
RuangKawasanPerkotaanDonggalamerupakanpenjabaran dari RTRW Kabupaten
Donggala.Adapunmuatan RDTR kawasan meliputi struktur dan sistematika tujuan
dan sasaran pembangunan kawasan perencanaan, perumusan kebijakan dan
strategi pengembangan kawasan, identifikasi potensi dan masalah kawasan, analisis
ruang makro dan mikro kawasan, perumusan kebutuhan pengembangan dan
penataan ruang kawasan, perumusan rencana detail tata ruang kawasan,
perumusan konsep rencana RDTR, sebagai mana digambarkan dalam uraian
berikut;
I. Persiapanpenyusunan RDTR;
Persiapan awal yaitu upaya pemahaman terhadap KAK/TOR penyiapan
anggaran biaya;
Kajian awal sekunder, yaitu review RDTR sebelum dan kajiain awal RTRW
kabupaten/kota dan kebijakan lainnya;
Persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan metodologi/metode
dan teknik analisis rinci,serta penyiapan rencana survey.
VI. JangkaWaktuPenyelesaianKegiatan
Jangkawaktupenyelesaianseluruhkegiatan ini adalah 150 (seratus lima
puluh) hari kalender terhitungsejakpenandatanganan SPMK.
VII. Personil
a) TenagaAhli
1. Tema Leader/Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (S1/S2/S3
Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota), pengalaman minimal 5 tahun,
memiliki SKA Ahli Madya Perencanaan Wilayah dan kota dan memiliki
pengalaman pekerjaan tata ruang
2. Ahli Pemetaan (S1/S2 Argis) memiliki pengalaman pekerjaan tata ruang
minimal 4 tahun,
3. Ahli Design Bangunan (S1/S2arsitektur), memilkipengalaman pekerjaan
tata ruang minimal 4 tahun
4. Ahli transportasi (S1/S2 Teknik Sipil), memilki pengalaman pekerjaan tata
ruang minimal 4 tahun
5. Ahli Geologi (S1/S2 Teknik Geologi),memilki pengalaman pekerjaan tata
ruang minimal 4 tahun
6. Ahli Lingkungan (S1/S2 Teknik Lingkungan), memilki pengalaman
pekerjaan tata ruang minimal 4 tahun
7. Ahli Ekonomi Pembangunan (S1/S2 Ekonomi Pembangunanan) memilki
pengalaman pekerjaan tata ruang minimal 3 tahun
b) Tenaga Pendukung
Beberapa staf pendukung yang diperlukan dalam pekerjaan ini mencakup
antara lain :
Surveyor (4 orang)dengankualifikasipendidikan minimum S-1 dengan
pengalaman kerjadi bidang terkaitpendataan survey lapangan.
1 (satu) orang operator komputer, berpendidikan serendah-rendahnya
lulusan D3 atau sederajat pada bidang komputer.
1 (satu) orang tenaga administrasi/sekretaris, berpendidikan serendah-
rendahnya lulusan SLTA atau sederajat.
VIII. Laporan
1) LaporanPendahuluan
Laporan Pendahuluan yang isinyamengenaigambaranumumlokasi, jadwal
rencana kerja, tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan
terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil
pendukung .Laporan harusdiserahkansebanyak5 (lima) bukulaporan.
2) LaporanFaktadanAnalisis
Laporan Fakta dan Analisis. Berisi realisasi dari rencana kerja, antara lain;
hasil pengumpulan data dan informasi hasil survey, identifikasi
permasalahan dan arahan kebijakan pengembangan perkotaan serta hasil
analisis. Pada tahap ini Tim Konsultan melakukan pengkajian terhadap
kebijakan kota mengenai peran dan fungsi kota, rencana pembangunan,
indikator kecenderungan perkembangan kota, kajian terhadap potensi
bencana alam, pengembangan infrastruktur dan permasalahannya.
Laporanharusdiserahkansebanyak 15 (lima belas) buku laporan.
3) Laporan Draft Rencana
Laporan Draft Rencana memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan,
memperlihatkan hasil sementara laporan akhir, yang akan menjadi bahan
bagi tim pembahas. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90
(sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkansebanyak10
(sepuluh) bukulaporan.
4) LaporanRencana
Laporan Akhir merupakan penyempurnaan laporan draft konsep laporan
akhir dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang
dibentuk oleh pihak kegiatan.Laporan harusdiserahkansebanyak20
(duapuluh) bukulaporan.
Hasillaporanpenyedia jasa harus mengadakan diskusi terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan
kepadapenggunajasabesertaaparatdinasterkaitdanjugamelakukaandiskusi
kepadamasyarakatdalamketerlibatanpenyusunanrencana detail tataruang.
5) Album Peta
Album Peta ukuran A-1 (full color), dengan ketentuan skala gambar sesuai
dengan Pedoman Rencana Detil Tata Ruang Kota yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.
Album petakansebanyak3 (tiga) album peta.
6) Compact Disc
Compact Disk (CD) berisi Laporan Akhir dalam bentuk format word
document dan pdf., Album Peta dalam bentuk grafis dan pdf.
CD/DVDharusdiserahkansebanyak5 (lima) keping.
7) Format Laporandan Album Peta
Format Rencana Detail Tata Ruang Kota mempertimbangkan faktor
ekonomis dan kebutuhan pembangunan daerah, untuk itu pengaturan
skala perencanaan adalah:
Format laporan disajikan dalam buku berukuran A-4, dengan spasi 1,5
margin atas 3 cm, margin kiri 3 cm, margin bawah 2,5 cm, margin kanan
2,5 cm dan format album peta A-1 (full color).
ANASUSANTI ADAMA, ST
Nip.19760411 200604 2 018