Anda di halaman 1dari 10

Kategori-kategori DRP :

1. DRP Kategori A :
Masalah yang timbul karena efek samping obat
Contoh : Pemberian antibiotik kloramfenikol pada ibu hamil, yang bisa menyebabkan
grey baby sindrom
 Masalah yang timbul karena tidak tepat indikasi .
Contoh : Pasien sakit mata, namun diberikan tetes telinga.
 Masalah yang timbul karena interaksi obat
Contoh : Pemberian suplemen zat besi yang dikonsumsi bersamaan dengan teh, sehingga
dapat menurunkan absorpsi zat besi.
 Masalah yang timbul karena tidak tepat regimen
Contoh :Cara menggunakan obat meliputi : kekuatan obat, tidak tepat frekuensi, lama
penggunaan, rute pemberian dan cara pakai. Seperti kasus pasien meminum obat
melebihi dosis yang dianjurkan.
 Masalah yang timbul karena tidak tepat obat .
Contoh : Pasien alergi amoxicillin namun masih diberikan amoxicillin.
 Masalah yang timbul karena tidak mendapatkan obat
Contoh : Obat sulit didapatkan, karena obat tersebut mahal harganya.
2. DRP kategori B
 Indikasi
 Membutuhkan terapi obat tambahan :
Contoh :
 Pasien perlu kombinasi obat yang sinergis sehinggga dapat menghasilkan
efek yang lebih besar daripada yang diharapkan
 Terapi obat yang tidak perlu
Contoh :
 Pasien tidak perlu menggunakan obat apalagi obat tersebut tidak sesuai
dengan indikasi medis
 Pasien harus menghindari obat yang bisa menyebabkan ADR dan harus
menghindari duplikasi obat
 Efektivitas obat
 Obat salah
 Contoh : Pasien sudah resistensi terhadap amoxicillin namun masih
diberikan antibiotik itu.
 Dosis terlalu rendah
 Contoh : Pasien meminum obat dibawah dosis yang telah ditetapkan,
sehingga tidak mencapai efek terapi yang diinginkan
 Keamanan obat
Contoh : Pasien meminum dengan dosis terlalu tinggi, sehingga dapat menyebabkan over
dosis.
 Kepatuhan pasien
Contoh : Pasien tidak bisa menelan obat sehingga menyebabkan pasien tersebut tidak
patuh dalam meminum obat.

Alasan ADR tidak ditemukan pada uji klinik I,II,III:


1. Karena waktu pengujiannnya tidak terbatas, sedangkan pada uji klinik sebelumnya
pengujian dilakukan dengan waktu yang terbatas
2. Karena pada uji klinik sebelumnya pasien menggunakan obat tunggal, sedangkan pada uji
klinik IV pasien menggunakan dua obat atau lebih
3. Karena adanya komplikasi penyakit lain, yang tidak ditemukan pada uji klinik sebelum-
sebelumnya.
4. Karena adanya efek samping yang merugikan pada dosis lazim
5. Karena pada uji klinik IV pasien tidak memiliki kriteria seperti uji klinik sebelumnya, yang
memiliki kriteria berusia 20-40tahun
6. Karena umlah sukarelawan pada uji sebelumnya terbatas, sehingga ada genetic yang tidak
terlihat sebelumnya.

Tujuan PFT :
1. Penggunaan obat secara rasional , yaitu dengan meminimalkan DRP.
2. Meningkatkan efektivitas, keamanan, nilai ekonomis dari penggunaan obat di rumah sakit
Manfaat formularium di rumah sakit :
1. Teraupeutik, yakni dapat mempermudahkan dokter dan apoteker untuk memberikan obat
yang rasional
2. Ekonomi, yakni menghilangkan duplikasi obat dan memberikan harga terendah kepada
pasien
3. Edukasi, yakni formularium digunakan untuk kepentingan edukasi

Kategori obat di RS terkait PFT :


1. Obat formularium :
obat yang direkomendasikan sebagai obat essensial untuk perawatan pasien dan ada
dipasaran. Obat didalam formularium boleh direspkan.
2. Obat disetujui oleh periode percobaan :
Obat yang sudah beredar dipasaran, baru diusulkan masuk kedalam formularium dengan
SMF mengusulkan obat tersebut kemudian dilakukan rapat PFT, jika sudah disetujui maka
akan masuk kedalam formularium. Jika belum maka akan dilakukan percobaan selama 3
bulan sekali dan kemudian dievaluasi penggunaannya. Jika pada tahap evaluasi disetujui
maka obat tersebut di setujui untuk masuk kedalam formularium.
3. Obat uji klinik :
obat yang beredar dipasran, tetapi sudah ada izin dari BPOM. Obat ini harus dimonitoring.
4. Obat formularium khusus :
Obat yang hanya boleh diresepkan oleh dokter yang mengusulkan obat tersebut dan hanya
boleh digunakan pada pasien tertentu

Automatic stop order :


Ketentuan yang ditetapkan untuk obat-obat tertentu, seperti obat kuat atau poten dan obat-obat
yang memerlukan review regular seperti narkotika, kortikosteroid, antivirus dam antiviral.
Dimana, waktu pengobatan harus diresepkan dengan jangka waktu yang jelas, jika tidak maka
akan dikenai kebijakan automatic stop order.
Contohnya :
 Pada peresepan obat-obat narkotik dan psikotropika yang diresepkam tanggal 1
agustus 2020, resep tersebut hanya boleh berlaku pada tangggal itu saja, setelah
lewat dari tanggal itu pasien tidak dapat menebus.
 Pasien diresepkan obat ketorolac dengan jumlah 30tablet, namun obat hanya
diberikan untuk pemakaian 5hari saja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan .

Metode analisis ABC (Analisis pareto)


Metode yang digunakan untuk menetapkan prioritas pengawasan
Klasifikasi metode ABC ;
A : Nilai pemakaian tahunan tinggi, omset mencapai 80%, bisa dilihat dari harga atau jumlah
yang paling banyak
B : nilai omset 15%
C : Nilai omset 5%
Metode analisis VEN
V : Vital (menyangkut nyawa) menjadi prioritas utama
E : Essensial (yang banyak digunaka) menjadi prioritas kedua
N : Non essensial adalah obat yang jarang digunakan , ini menjadi prioritas kietiga
Kombinasi metode pareto dengan VEN :
1. Prioritas utama :
VA, VB, VC merupakan kategori obat prioritas utama yang digunakan untuk
menyelamatkan jiwa
NA, EA merupakan prioritas utama, karena menghasilkan omset yang paling besar.
2. Prioritas kedua :
EB, EC merupakan kategori obat prioritas kedua, karena obat tersebut banyak digunakan
NB merupakan kategori obat prioritas kedua, obat tersebut termasuk obat non essensial
namun nilai pemakaian dalam setahun bisa mencapai 15%
3. Prioritas ketiga :
NC merupakan kategori obat prioritas ketiga, karena obat ini termasuk obat non essensial
dan nilai pemakaian pertahun rendah, jadi kategori obat ini tidak diprioritaskan
Biaya tersembunyi:
Biaya yang terjadi karena kinerja pemasok yang buruk, sehingga menyebabkan adanya biaya
tambahan lainnya.

13 Prinsip cara pembelian barang farmasi yang baik :


1. Pengadaan terbatas untuk DOEN dan formularium rumah sakit :
Pemilihan obat berdasarkan DOEN dan formularium rumah sakit bertujuan agar efektif,
aman, dan biaya efisien
2. Pembayaran dan manajemen yang baik :
Dengan cara mengembangkan mekanisme pembayaran yang cepat, segera dp;at
menurunkan harga obat.
3. Pengadaan dengan nama obat generik :
Menggunakan nama obat generic untuk kompetensi yang adil, menetapkan kualitas standar
bukan merk dagang
4. Pengadaan kompetitif :
Menggunakan penawaran yang kompetitif untuk mendapatkan harga terbaik
5. Pengadaan dalam jumlah besar :
Harga ditentukan dari jumlah atau volume pengadaan.
6. Komitmen sumber tunggal :
Semua obat diperoleh dari pemasok yang menang.
7. Monitoring dan kualifikasi distributor resmi :
Menggunakan kualifikasi pemasok resmi berdasarkan kualitas produk, kehandalan layanan
dan kelayakan keuangan.
8. Jaminan mutu produk :
Memastikan bahwa obat-obatan yang dibeli dan didistribusikan dengan kualitas tinggi.
9. Pemisahan fungsi utama :
Membutuhkan tenaga ahli yang berbeda untuk mencegah terjadinya korupsi.
10. Transparansi dan prosedur tertulis :
Dengan mengembangkan dan mengikuti prosedur tertulis untuk semua tindakan pengadaan
11. Jumlah pesanan berdasarkan kebutuhan sebenarnya :
Mengembangkan catatan konsumsi yang dapat diandalkan dan data morbiditas sehingga
dapat menyesuaikan untuk bonus di masa lalu, dan kekurangan kehabisan stok.
12. Audit tahunan dengan hasil yang dipublikasi ;
Melakukan audit tahunann untuk menilai kepatuhan terhdap proses pengadaan
13. Pelaporan secara berkala terhadap kinerja pengadaan
Melaporkan indicator penting kinerja pengadaan terhadap target setiap tahun.

DOEN
Obat essensial adalah obat terpilih yang paling banyak dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
yang mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi, rehabilitasi yang diupayakan tersedia pada
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatannya.

Kriteria pemilihan DOEN :


1. Memiliki rasio manfaat yang paling banyak menguntungkan bagi penderita
2. Mutu terjamin termasuk bioavaibiltas dan stabilitas
3. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
4. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan disesuaikan dengan tenaga, sarana, dan fasilitas
kesehatan
5. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh penderita
6. Memiliki rasio-manfaat biaya tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung
7. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek yang sama, pilihan dijatuhkan pada:
 Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah
 Obat dengan sifat farmakokinetika yang diketahui paling menguntungkan
 Obat dengan stabilitas paling baik
 Mudah diperoleh
 Obat yang telah dikenal
8. Obat menjadi kombinasi tetap, harus dengan kriteria ;
 Obat hanya bermanfaat bagi penderita dengan kombinasi tetap.
 Kombinasi tetap harus menunjukan khasiat dan keamanan yang lebih tinggi dari
masing-masing komponen
 Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap merupakan perbandingan yang tepat
untuk sebagian besar penderita yang memerlukan kombinasi tersebut
 Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya
 Untuk antibiotic kombinasi tetap harus dapat mencegah atau mengurangi terjadinya
resistensi dan efek merugikan lainnya.

Antibiotik yang terus dipakai dalam jumlah banyak :


Metode yang digunakan tender terbatas karena metode ini dalam jumlah besar biasa
menghemat biaya, dapat mencegah terjadinya lead time .

Obat baru, hanya dipakai oleh dokter super spesialis :


Metode kompetitif negosisasi karena obat yang digunakan tidak dikonsumsi dalam jumlah
banyak dan harganya tergantung dari proses negosiasi.

Obat yang harganya mahal pemakaian terus menerus tetapi dalam jumlah sedikit :
metode pengadaan langsung karena metode tersebut dilakukan sesuai kebutuhan, dilakukan
untuk item obat sedikit dan harga relative mahal.

Konsumsi rata-rata perbulan :


CT
CA =
{¿ ¿
720.000
=
6−10 hari :30,5
720.000
=
6−1 :9,6
720.000
=
4,04
= 178,217,82

Alur perubahan yang diharapkan dalam pola konsumsi :


CP = CA + (CA x AU)
= 178,217,82 + (178,217,82 x 5%)
= 178,217,82 + 8910,89
= 187.128,71

Persyaratan safety stock :


CA x LT
= 178.217,82 X 0,67
= 119,405,93

Perkiraan banyaknya obat yang dibutuhkan dalam periode pengadaan selanjutnya


QO = CA x (LT + PP) + SS – (Sr-So)
= 178,217,82 x 0,67 +6 + 119.405,93 – (10.000 + 240.000)
=178,217,82 x 6,67 + 119.405,93 – 250.000
= 1.308118,78 – 250.000
= 1.058.118, 78 : 100
= 10,581,18 box
= 10.600 box
Sesuaikan kerugian
QA = Qo + (Qo x A1)
= 1.058.118,78 + (1.058.118,78 x 10%)
= 1.058.118,78 + 105.811,8
= 1.163.930,58

Mengapa obat dapat menyebabkan masalah nasional


1. Obat meningkatkan kesehatan bahkan menyelamatkan jiwa
Jika salah satu obat tidak ada, maka akan membuat resah.
2. Obat meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja kesehatan
Penilaian pasien terhadap keberhasilan dalam operasi
3. Obat mahal harganya
Ini disebabkan karena persentase keberhasilan sedikit dibanding dengan kegagalan
4. Obat bukan komuditas biasa (bebrbeda dengan produk konsumen lain)
Pembelian obat harus dengan persejuan ahli seperti antibiotic kloramfenikol yang diganti
dengan triamfenikol
5. Penelitian membuktikan bahwa dengan dukungan management perlu dikelola dengan baik.

Kelebihan dan kekurangan 4metode :


1. Menghitung kebutuhan anggaran :
metode yang dilakukan dengan cara memperkirakan biaya pengadaan obat perkunjungan
atau perhari untuk memprediksi biaya yang akan datang.
Kelebihan :
Data pengobatan berdasarkan biaya obat rata-rata perkunjungan atau perhari.
Kekurangan :
Adanya perbedaan variasi kunungan pasien, pola pengobatan dan efisiensi sistem supplai.
2. Metode konsumsi :
metode yang dilakukan dengan cara memperkirakan biaya pengobatan setahun sebelumnya
untuk memprediksi biaya yang akan datang.
Kelebihan :
Metode ini paling mudah digunakan, data persediaan akurat, catatan perkiraan atas waktu
penerimaan pesanan harus jelas.
Kekurangan :
Dara konsumsi tidak akurat dan penggunaan obat irrasional dapat terulang ditahun
depannya.
3. Metode morbiditas :
Metode yang dilakukan dengan cara membandingkan penggunaan obat dengan kebutuhan
teoritis, serta mengembangkan dan memebenarkaan anggaran
Kelebihan :
Metode ini lebih ideal dan mendekati kebenaran
Kekurangan :
standar terapi tidak diikuti dan data morbiditas tidak tersedia untuk semua jenis penyakit
4. Metode gabungan morbiditas dan konsumsi :
Metode yang dilakukan dengan cara mengunakan data tentang penggunaan obat
pengeluaran obat yang didasarkan pada cangkupan populasi dan tingkat layanan kesehatan
yang disediakan.
Kelebihan :
Jika tidak bisa menggunakan metode morbiditas dan konsumsi maka metode ini dapat
digunakan,
Kekurangan :
Tidak sebanding dalam hal jenis pasien, morbiditas, populasi masyarakatdan praktek
pengobatan tidak sebanding.

Kelompok persediaan berdasarkan fungsinya :


1. Anticipation stock : permintaan yang dapat diprediksi, contoh pada penyakit malaria
2. Fluduation stock : Kesalahan dalam perkiraan, dan pengiriman barang
3. Lot size inventory : potongan kualitas dalam pembelian obat dalam jumlah besar.
4. Pipe line inventory : barang belum ada digudang karena masih dalam proses
pengiriman.

Biaya dalam persediaan ;


1. Biaya item : biaya dari pembelian suatu item persediaan
2. Biaya penyimpanan : Biaya yang timbul akibat penyimpanan item dalam periode tertentu
3. Biaya stock out : Bila barang jumlahnya terlalu sesuai dengan yang ditentukan, maka akan
kekurangan persediaan, dan tidak dapat memenuhi permintaan.
4. Biaya pemesanan : biaya yang terjadi akibat adanya pemesanan jika item diproduksi sendri

Anda mungkin juga menyukai