Disusun Oleh :
2. Hormon
1) Testosteron
Testosteron disekresinoleh sel-sel leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel untuk
membentuk sperma, terutama pemelahan meiosis untuk membentuk
sprematosit sekunder.
2) LH (Luteinizing Hormone)
Disekresi oleh kelenjar hopofisis interior, LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron.
3) FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Di sekresi oleh sel-sel kelenjar hiposfisis, anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini. Pengubahan spermatid menjadi sperma
(spremiasi) tidak akan terjadi.
4) Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-
sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke
dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia
untuk pematangan sperma.
5) Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
metabolism testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
3. Kesehatan Reproduksi
Menjaga kesehatan repduksi sangatlah penting, karena bila tidak dijaga bisa
menimbulkan berbagai penyakit seperti : hipogonadisme, kriptorkidisme, uretritis,
protatitis, epididimitis, anorkidisme, hyperthropic prostat, herngia inguinalis,
kanker testis, impotensi, gonorhoe, infertilitas, sifilis, kanker prostat, dan
HIV/AIDS.
Untuk menghindari semua penyakit tersebut maka kita harus menjaga
kesehatan reproduksi, seperti :
1. Melakukan pemeriksaan reproduksi secara rutin agar kelainan dapat
ditangani segera lebih awal.
2. Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian yang terlalu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
3. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang sejuk
diperlukan untuk perkembangan sperma.
4. Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan yang
bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual dan
menciptakan ketenangan psikis, menghindari minuman beralkohol dan rokok.
2. Genetalia Internal
1) Vagina; Vagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Vagina terletak antara kandung kemih
dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam
susu dengan pH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vigina yaitu :
a. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
b. Alat hubungan seks.
c. Jalan lahir pada waktu persalinan.
2) Uterus; merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor
diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian
atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan
dengankandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
a. Korpus uteri : berbentuk segitiga
b. Serviks uteri : berbentuk silinder
c. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu Peritonium, lapisan otot dan
endometrium.
3) Tuba vallopii; merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. Fungsi tuba sangat penting, yaitu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai salurandari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap melakukan implantasi. Tuba ini dibagi 4 bagian yaitu :
a. Pars interstisialis (intramuralis )
b. Pars ismika
c. Pars ampullaris
d. Infundibulum
4) Ovarium; Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan
kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uterus. Sedangkan Ovulasi adalah pematangan folikel de
graaf dan mengeluarkan ovum.Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi yakni:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan
tanda seks sekunder pada wanita (pembesaran payudara, pertumbuhan rambut
pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan terjadi pengeluaran darah menstruasi
pertama yang disebut menarche).
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belu melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan
pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18
tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung
kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ
reproduksi wanita
3. Panggul
Setiap wanita mempunyai anatomi panggul yang unik dan berbeda satu sama
lain. Panggul terdiri atas bagian keras panggul (dibentuk oleh tulang) dan bagian
lunak panggul (dibentuk otot, jaringan dan ligamen). Panggul terdiri dari bagian
yang keras dibentuk oleh tulang dan bagian yang lunak dibentuk oleh otot-otot dan
ligament. Fungsi bagian keras panggul wanita adalah sebagai berikut:
1) Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
2) Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat
3) alat genetalia
Sedangkan fungsi bagian lunak panggul wanita adalah sebagai berikut:
1) Membentuk lapisan dalan jalan lahir
2) Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi normal saat hamil
maupun nifas
3) Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran
Ruang panggul terbagi menjadi dua yaitu:
1) Panggul besar (pelvis mayor)
a. Tulang pangkal paha (os coccae); terdiri dari tulang usus (os ilium), tulang
duduk (os ischium), dan tulang kemaluan (os pubis).
b. Tulang kelangkang (os sacrum); Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang
kelangkang merupakan tulang yang berbentuk segitiga yang melebar di atas
dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak di sebelah belakang
antara kedua tulang pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5 ruas
tulang senyawa.
c. Tulang tungging (os coxcigis); Tulang tungging ada 1 buah. Tulang
tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5 ruas, tulang yang bersatu.
Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke
belakang, sehingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.
2) Panggul kecil (pelvis minor)
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena
merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan
lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbedabeda sehingga dapat
menentukan posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu. Ada
ciri khas jalan lahir yakni:
a. Pintu atas panggul
b. Bidang terluas panggul
c. Bidang sempit panggul dan
d. Pintu bawah panggul
Berikut ukuran-ukuran panggul :
a. Distantia spinarum
b. Distantia kistarum
c. Konjugata eksterna (boudeloque)
d. Ukuran lingkar panggul
Selain itu ada pula yang disebut inclinatio pelvis dan sumbu panggul.
Pada bagian panggul lunak terdiri dari otot-otot dan ligamen menutupi panggul
sebelah bawah. Bagian yang membentuk dasar panggul disebut diafragma
pelvis, dimana bagian diagrama pelvis terdiri dari : pars muskularis, pars
membranosa dan regio perineum.
Bentuk Panggul: Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang
didasarkan pada bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
gynaecoid, anthropoid, android dan platypeloid.
4. Siklus
Siklus yang dimaksud adalah siklus hormonal dan siklus menstruasi.
1) Hormon-hormon reproduksi
a. Estrogen; Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah stradiol
Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada
wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
b. Progesteron; Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester
awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
c. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH); merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus di otak. GnRH akan merangsang pelepasan
FSH (folikel stimulating hormone ) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi,
maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga
kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
d. FSH (folikel stimulating hormone ) & LH (luteinizing Hormone ); Kedua
hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh sel-sel
kromofob hipofisis anterior akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan
menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan
dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
e. LH (Luteinizing Hormone )/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone);
Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (selsel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge ). Selama fase luteal siklus, LH
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pasca ovulasi
dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik/pulsatif,
kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh
eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin ); Mulai diproduksi sejak usia
kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal.
Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau
urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes
Galli Mainini, tes Pack, dsb).
g. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin; Diproduksi di hipofisis anterior,
memiliki aktifitas memicu/ meningkatkan produksi dan sekresi air susu
oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human
Placental Lactogen). Fungsi laktogenik/laktotropik prolaktin tampak
terutama pada masa laktasi/pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek
inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia ) dapat terjadi gangguan pematangan follikel,
gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.
2) Siklus Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan mengeluarkan darah dari
alat kandungannya. Siklus menstruasi terbagi menjadi 4, antara lain :
a. Stadium menstruasi (desquamasi ) = sekitar hari ke 1-4
b. Stadium intermenstruum (proliferasi ) = sekitar hari ke 5-14
c. Stadium praemenstruum (sekresi ) = sekitar hari ke 14-28
d. Regresi (kurang lebih 3 hari)
Berikut tentang Diafragma Pelvis:
1. Pars Muskularis; Pars muskularis yaitu muskulus levator ani. Muskulus levator ani
terletak agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rektum.
Muskulus levator anikiri dan kanan terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Muskulus pubokogsigis dari os pubis ke septum anokogsigeum
2) Muskulus illio kogsigeus dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os
kogsigis dan septum anokogsigeum
3) Musculus ischio coccygis dari spina ischiadika ke pinggir os sacrum dan
oscoccygis
2. Pars Membranosa; Pars membranosa yaitu diafragma urogenital. Antara muskulus
pubio kogsigeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus
urigenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragmaurogenitalis. Sekat ini
menutupi pintu bawah panggul disebelah depan dan ditembus oleh uretra
danvagina.
3. Regio Perineum; Regio perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah
panggul. Daerah ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Regio analis disebelah belakang – Pada regio analis terdapat muskulus
spinter eksternus yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah
2) Regio urogenitalis – Pada regio urogenitalis terdapat muskulus
ischiokavernosus dan muskulustransversus perinei superfisialis
Sedangkan penyakit reproduksi yang paling sering terjadi pada pria adalah:
1. Prostatitis; Penyakit reproduksi pria yang umumnya sering terjadi adalah prostatitis.
Prostatitis adalah penyakit reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami
infeksi. Penyebab dari prostatitis adalah bakteri.
2. Epididimitis; Selain prostatitis, ada lagi penyakit reproduksi pria yang disebabkan
karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Penyakit tersebut adalah
epididimitis. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami
peradangan.
3. Sifilis; Penyakit reproduksi pria lainnya adalah sifilis. Penyakit sifilis juga biasa
disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga
karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema
Pallium .
4. Gonorhea; Gonorhea atau kencing nanah juga merupakan penyakit reproduksi pria
yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteNrie isseria Gonorrheae.
Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.
5. Hipogonadisme; Penyakit sistem reproduksi lainnya pada pria adalah
hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat
memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin
berkembang di perut.