MIKROTEKNIK
Oleh:
Dra. Sri Wahyuni, M.Kes
Dr. Elly Purwanti, MP
Penyusun
MModo
I
PENDAHULUAN
UNIT 1
SPESIMEN, ALAT DAN BAHAN
MIKROTEKNIK
6
1.1 Capaian Pembelajaran
1.1.1 Sub-CPMK
Mampu menjelaskan specimen, alat dan bahan mikroteknik
Hirarki kehidupan pada makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan dimulai
7
dari sel,-jaringan- organ -- organisme. Penjelasannya adalah suatu
organisme (individu) , baik tumbuhan maupun hewan, merupakan suatu unit
kehidupan yang lengkap. Organisme tersusun atas sistem organ. Sistem organ pada
tumbuhan: 1).Sistem pengangkutan, sistem organ tumbuhan ini meliputi pembuluh
kayu dan pembuluh tapis yang terdapat pada berkas pembuluh yang terletak di akar,
batang, dan daun. 2). Sistem pernapasan, meliputi organ stomata (mulut daun) dan
sistem pembuluh pengangkut.3).Sistem reproduksi (perkembangbiakan), meliputi
organ putik, benang sari, bakal buah dan bakal biji.
Sistem organ hewan dan manusia pada umumnya terdiri dari : 1) Sistem
pernapasan (respirasi) : Sistem organ ini berfungsi untuk memperoleh oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida melalui pertukaran gas. Organ-organ pernasapan
meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru. 2) Sistem
transportasi (pengangkutan) dan sirkulasi (peredaran darah), Sistem organ ini
berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan untuk kegiatan tubuh dan
mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh. Organ peredaran darah adalah
jantung dan pembuluh darah. 3) Sistem pengeluaran zat sisa (ekskresi), Sistem ini
berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolism yang bila tidak dikeluarkan
akan bisa meracuni tubuh. Organ pengeluaran utama dalam sistem ekskresi manusia
dan hewan antara lain adalah ginjal, kandung kemih, ureter, uretra, hati, kulit, dan
paru-paru. 4).Sistem pencernaan: Sistem pencernaan berfungsia mengubah makanan
dari bentuk kasar menjadi zat makanan yang dapat diserap oleh usus. Sistem
pencernaan meliputi organ mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
hati, dan pancreas. 5). Sistem koordinasi: Sistem ini berfungsi mengatur dan
mengoordinasikan segala aktivitas tubuh. Sistem koordinasi ada dua macam, yaitu
sistem saraf dan sistem hormone. Pada sistem saraf, reaksi terhadap rangsangan
relative cepat, sedangkan pada sistem hormon reaksinya lebih lambat tetapi
berurutan dalam waktu yang sama. Sistem saraf meliputi organ saraf dan otak.6).
Sistem gerak (otot), Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan
memiliki kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja
sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika
tidak digerakkan oleh otot. Otot mampu menggerakkan tulang karena mempunyai
kemampuan berkontraksi. 7). Sistem reproduksi Sistem ini berfungsi untuk
8
perkembangbiakan. Pada wanita terdiri atas organ ovarium yang menghasilkan ovum
atau sel telur, sedangkan pada laki-laki berupa testis sebagai organ yang
menghasilkans sperma. Ovarium dan testis juga menghasilkan hormone-hormon
yang berfungsi untuk menghasilkan hormon kelamin seperti progesterone,
testosterone, dan estrogen.
Dalam tingkatan organisasi kehidupan, sistem-sistem organ ini pada akhirnya
akan membentuk organisme/individu. Berdasarkan biologi dan ekologi, organisme
adalah tingkat organisasi kehidupan yang terakhir berupa kumpulan molekul-
molekul yang saling mempengaruhi sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki
sifat hidup. Sistem memiliki organ, jaringan dan sel yang fungsi dan hubungannya
merupakan ciri khas sesuatu individu maupun spesies. Dalam bentuk kehidupan
yang paling sederhana, suatu organisme dapat terdiri dari satu sel.
Organ adalah susunan bagian dari suatu organisme, tugas dan prosesnya
melakukan fungsi tertentu ataupun kesatuan fungsi yang erat kaitannya. Misal,
pembuluh darah adalah organ yang fungsinya membawa atau mengalirkan darah.
Kemudain hati adalah organ yang mempunyai banyak fungsi, hati memiliki berbagai
fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari
menghancurkan racun didalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu
proses pencernaan. Organ pada tumbuhan, misal daun adalah organ dengan fungsi
yang paling utama adalah sebagai tempat untuk mengolah zat makanan yang
dimiliki. Proses pengolahan inilah yang disebut dengan fotosintesis. Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang
dilakukan oleh tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai fungsi tertentu yang khas bagi
perkembangannya. Jaringan pada Hewan, sebagai contoh, jaringan epitelia dapat
terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel yang telah berkembang dan membentuk
lapisan penutup jenis jaringan lainnya. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang
mengkhususkan diri sebagai unit-unit kontraktil dan secara kesatuan mereka
membentuk otot. Otot sebagai suatu organ, terdiri dari sejumlah jaringan
penghubung yang berfungsi sebagai penunjang, saluran darah untuk mensuplai
makanan, urat saraf untuk menggerakannya, dengan demikian jaringan otot adalah
jenis jaringan yang secara khas mampu berkontraksi. Demikian pula berbagai jenis
kelenjer sebagai organ terdiri dari jaringan kelenjer yang fungsinya menghasilkan
9
getah kelenjer, yang ditunjang oleh saluran-saluran darah dan bagian-bagian saraf.
Jaringan tumbuhan adalah kumpulan sel-sel dengan tugas dan fungsi tertentu
pada tumbuhan. Berbeda dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan terdiri dari sel-
sel meristem. Meristem analog dengan sel-sel punca (stem cells) pada hewan.
Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki
perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur khas mirip
organ, seperti tubuh buah dan sporofor, pada tumbuhan lumut akan berbeda, lumut
dapat dikatakan telah memiliki jaringan tetapi lumut belum memiliki jaringan
pembuluh yang jelas.
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Suatu sel dapat merupakan
organisme yang lengkap, ataupun sejumlah sel dapat bergabung membentuk suatu
jaringan, kombinasi susunannya membentuk organ-organ. Bentuk-bentuk kehidupan
berderajat tinggi sekalipun dimulai dari satu sel. Pada hewan (walau tidak dijumpai
pada tumbuhan), terdapat beberapa jenis sel yang tidak bergabung membentuk
sesuatu jaringan, akan tetapi tetap sebagai sel-sel yang bebas melayang di dalam
darah ataupun pada jenis cairan tubuh lainnya.
Bila suatu organisme hanya terdiri dari satu sel, makan dinamakan organisme
uniseluler. Sedangkan yang terbentuk oleh kumpulan sel-sel yang berbeda fungsinya
dinamakan organisme multiseluler. Organisme multiseluler memiliki berbagai jenis
sel yang membentuk sejumlah jaringan yang berbeda, seperti misalnya jaringan
epitelia, otot saraf, kelenjer dan jaringan penghubung pada hewan, sedangkan pada
tumbuhan membentuk jaringan meristem, pelindung, dasar dan konduktif.
Organisme uniseluler, walau dalam jumlah yang besar sekalipun, tidak tepat untuk
disebut jaringan, tetapi diistilahkan koloni. Karena setiap sel tersebut dapat
berfungsi sebagai suatu unit kehidupan yang bebas, satu sel merupakan satu individu
dan tidak mempunyai perbedaan yang khas bagi jaringan sejati
10
lainnya dapat termasuk di dalamnya, karena organisme uniseluler sangat sering di
jumpai erat hubungannya baik dengan jenis jaringan yang masih hidup maupun yang
telah mati. Dalam arti luas, bahan yang hidup maupun yang pernah hidup, baik
sebagian maupun seluruhnya, dapat dijadikan bahan untuk pengamatan secara
mikroskopis dan dapat dianggap sebagai suatu spesimen mikroteknik.
Klasifikasi praktis bahan sediaan mikroteknik, adalah bahan yang berasal dari
hewan atau tumbuhan dapat dibedakan sebagai bahan yang lunak dan keras, normal
atau yang bersifat patologis. Suatu spesimen mungkin saja berisi campuran jaringan
lunak dan keras, sedang bagian lainnya dapat normal atau justru patologis sifatnya,
seperti adanya tumor pada tulang. Pada umumnya, suatu jaringan lunak dapat
diproses untuk pembuatan sayatan tanpa perlakuan khusus guna mengeluarkan atau
melunakkan bagian-bagian yang keras. Dari sekian banyak jaringan hewan, maka
kelenjar, tulang rawan yang tidak berkalsium, kulit, otot, saraf dan saluran darah
adalah contoh-contoh jaringan lunak, sedang tulang, gigi, tulang rawan berkalsium,
kitin (pada serangga dan arachnidea) dan berbagai struktur pada kulit seperti sisik,
tangkai bulu dan lempeng-lempeng berkapur termasuk jaringan keras. Jenis-jenis
jaringan keras tersebut biasanya memerlukan perlakuan tertentu, seperti misalnya
dekalsifikasi tulang, sehingga memungkinkan pemotongan dengan mikrotom biasa.
Pada bahan yang berasal dari tumbuhan, tingkat kekerasan jaringan tumbuhan
pada umumnya ditentukan oleh tingkat pertumbuhannya, dalam hal ini berkaitan
dengan derajat pengayuan (lignifikasi)nya. Beberapa varietas tumbuhan, terutama
jenis musiman dan jenis tumbuhan tahunan tropis tertentu, hanya membentuk sedikit
jaringan kayu, dan jenis tumbuhan tahunan tropis tertentu, hanya membentuk sedikit
atau tidak berkayu sama sekali. Jenis pohon dan semak membentuk batang dan
cabang berkayu, secara histologi dikategorikan sebagai jaringan keras, namun
demikian species –species tumbuhan tersebut mempunyai jaringan lunak yang
terdapat pada ujung-ujung ranting dan akar pada periode musim pertumbuhan
mereka.
Embrio tumbuhan merupakan bagaian yang hidup dari biji. Embrio dalam akan
tetap dalam keadaan tidak aktif sampai tiba saatnya embryo tersebut dirangsang
untuk mulai tumbuh oleh rangsangan, kelembaban maupun suhu yang sesuai.
Banyak jenis biji yang berkulit keras, sehingga memerlukan cara yang tepat dalam
melepas kulit keras tersebut agar dapat mengeluarkan embrio yang akan difiksasi.
Embrio tumbuhan berasl dari jenis-jenis kacang-kacangan yang diambil dari kebun
akan merupakan bahan sediaan yang cocok bagi pemula. Biji kacang-kacangan
tersebut dapat dilunakkan terlebih dahulu dengan jalan melakukan peredaman dalam
air selama semalam. Embrio dikeluarkan setelah terlebih dahulu mengiris kulit
pembungkus, membuka keping (kontiledon) serta melepas bagian yang melekat pada
kedua kotiledon tersebut. Butir-butir jagung juga merupakan sumber siapan yang
baik untuk penelaahan embrio. Kecermatan juga diperlukan dalam melepas bagian
yang keras sebelum mengeluarkan embrio yang terkandung di dalamnya.
Kultur jaringan, baik yang berasal dari satu sel maupun bagian kecil hewan
ataupun tumbuhan, yang ditumbuhkan dan dipeihbj jihijjjjhara dalam sesuatu media
nutrisi, dapat pula dijadikan bahan sediaan mikroteknik.
15
f. Makhluk/jaringan yang hidup dan yang telah diawetkan.
Mikroskop.
Mikroskop merupakan sebuah alat untuk mengamati sediaan mikroskopik. Ada
beberapa macam tipe mikroskop yang umum digunakan yaitu mikroskop
monokuler, binokuler, dan stereomikroskop. Stereomikroskop ditujukan untuk
pengamatan mikro-anatomi. Mikroskop binokuler dan monokuler ditujukan untuk
pengamatan sediaan pada suatu slide. Perbedaan kedua mikroskop terletak pada
jumlah lensa okuler. Mikroskop monokuler memiliki lensa okuler tunggal.
Mikroskop ini lebih mudah untuk digunakan tetapi bidang pandangnya kurang jelas.
Mikroskop binokuler memiliki lensa okuler berjumlah 2 buah. Keistimewaan
mikroskop binokuler adalah hasil bidang pandang yang lebih dalam.
16
Stereomikroskop Mikroskop monokuler Mikroskop binokuler
Mikrotom. Mikrotom adalah alat untuk membuat irisan preparat atau sediaan.
Alat ini dilengkapi dengan pisau tajam yang terbuat dari baja murni. Beberapa bagian
penting pada mikrotom antara lain : kunci pengaman, tuas pemutar, tempat pisau,
ukuran irisan, dan tempat blok paraffin / preparat yang akan diiris. Pisau mikrotom
dapat diasah kembali jika tumpul. Setelah selesai dipakai pisau harus dibersihkan
dari sisa paraffin dengan menggunakan kapas yang dibasahi dengan xilol. Untuk
mengambil pita irisan preparat yang terbentuk pada permukaan pisau, harus
dilakukan dengan menggunakan kuas.
Mikrotom:
a. Tuas pemutar
b. Skala ukuran tebal tipis
irisan
c. Kunci pengaman
d. Tempat spesimen
e. Tempat pisau
Slide dan gelas penutup. Slide atau gelas preparat digunakan untuk
menempatkan irisan preparat, sedangkan gelas penutup digunakan untuk menutup
preparat sehingga dapat diamati dibawah mikroskop. Slide atau gelas benda terdiri
dari beberapa macam : slide biasa (polos), frosted slide (salah satu ujungnya
berwarna putih keruh, untuk menuliskan nama preparat), atau slide concave
(dibagian tengahnya cekung untuk membuat preparat utuh yang cukup tebal. Gelas
penutup / cover glass juga terdiri dari beberapa macam ukuran dan bentuk. Ada yang
berbentuk bulat, bujur sangkar atau persegipanjang.
17
Slide polos Frosted slide Slide concave
Oven, heater, dan water bath. Oven digunakan sebagai alat untuk mencairkan
paraffin. Selama proses infiltrasi atau pemasukkan paraffin ke dalam jaringan,
paraffin harus berada dalam kondisi cair. Suhu yang digunakan umumnya 60 – 70 ºC.
Heater atau pemanas digunakan untuk membantu mencairkan paraffin. Water bath
atau penangas air merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses penempelan
pita preparat ke atas slide. Suhu air yang hangat akan membantu meregangkan pita
preparat yang berkerut sehingga preparat akan menempel dengan sempurna.
Oven Heater
18
Penangas air Staining jar
Staining jar. Staining jar merupakan wadah berbentuk seperti stoples segi
empat yang berguna dalam proses pewarnaan. Dalam satu staining jar dapat berisi 10
buah slide. Selama proses pewarnaan umumnya slide akan dicelupkan beberapa saat
atau dalam waktu tertentu ke dalam zat pewarna, zat pencuci yang berupa alkohol,
atau cairan penjernih.
Peralatan lainnya.
Alat-alat lainnya yang digunakan selama proses pembuata sediaan adalah:
seperangkat alat untuk proses fiksasi, kuas, pinset, pipet, pisau, silet, sonde, kaca
benda dengan penutupnya, seperangkat alat untuk proses pewarnaan.
1.3.2 Khemikalia
Bahan-bahan yang digunakan dalam mikroteknik meliputi : aquadest, fiksatif,
dehindran, penjernih, pewarna paraffin, alkohol, fiksatif, aquadest, dan zat pewarna.
.
a. Fiksatif
Tujuan utama fiksasi adalah mem berikan perlakuan tertentu terhadap
elemen-elemen jaringan, terutama inti sel atau nukleinya, sehingga dapat diawetkan
dalam kondisi yang sedikit banyak mendekati keadaan aslinya. Selain itu, fiksasi
Mencegah autolisis
19
Menaikkan daya pewarnaan karena adanya bahan-bahan keras (mordant) yang
dikelompokkan menjadi:
- Formalin (HCHO)
- Alkohol
- Asam kromat (Chromic acid), Merupakan acidator kuat yang tidak boleh dicampur
Umumnya berupa campuran dari beberapa fiksatif tunggal,.disusun dalam formula agar
dapat diperolch yang sesuai keinginan dan tujuan. Biasanya fiksatif campuran ini
Larutan Bouin
Larutan Zenker
Larutan Helly
Larutan Flemming
Larutan FAA
b. Dehidran
20
Dehidrasi adalah "proses mengeluarkan air dari dalam jaringan/tisu dengan
menggunakan bahan-bahan kimia tertentu". Dehidrasi merupakan langkah penting yang
memerlukan perlakuan yang prosesnya tidak terputus-putus. Kesalahan yang terjadi akan
mengakibatkan terhalangnya proses penanaman dalam parafin (embedding) yang
merupakan proses lanjutan setelah proses dehidrasi tersebut, karena mungkin tisu akan
menjadi keras dan rapuh. Beberapa dehidrant yang biasa digunakan adalah :
Dehidran yang umum digunakan pada mikroteknik bagi metode paraffin adalah
Alkohol
Dioxan
N- Butil Alkohol
Minyak Anilin
Minyak Bergamot
Minyak Kayu Cedar
c.Penjernihan
Tujuan utama proses penjernihan ini adalah menggantikan tempat alkohhol
dalam tisu yang telah mengalami proses. dehidrasi dengan suatu solven atau, medium
penjernih menjelang proses penanaman sebelum dilakukan proses penyayatan. Memang
benar bahwa proses penjernihan ini erat kaitannya dengan tisu yang akan menjadi jernih
atau transparan.. Beberpa larutan penjernih yang sering digunakan adalah :
Minyak Anilin
Benzene
Karbon Tetraklorida
Karbon Bisulfida
Minyak Cedar
Kloroform
Minyak Cengkeh
Xylene ( Xelol)
d. Infiltrasi
Yang dimaksud dengan infiltrasi yaitu usaha menyusupkan media penanaman
(embedding media) ke dalarn tisu dengan jalan menggantikan kedudukan dehidran, dan
21
bahan penjernih (clearing agents).
Media penanaman/embedding yang umurn dipakai adalah parafin. Parafin dibedakan
berdasarkan titik didihnya, jadi ada yang bertitik didih 480C, 50C, 560C dan 580C. Untuk
jenis tisu hewan biasanya digunakan parafin bertitik didih 580C. Proses infiltrasi dilakukan
dalam oven
e. Zat Warna
Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen tisu,
terutama sel-seInya, sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop. Tanpa
pewarnaan, tisu akan transparan sehingga sukar untuk melakukan penelaahan melalui
mikroskop. Zat Warna yang sering digunakan dalam mikroteknik
Safranin
Hematoxillin
Basic Fuchin
Janus green
Neutral red
Malory Acid Fuchsin
Anilin blue
22
2 Proses membuat preparat mikroskopis, tergantung tujuan analisis, bagaiman kalo
jaringan yang akan dianalsis adalah jaringan pathogen? Jelaskan
3 Bagiamana pula bila ingin meenganalisis proses pertumbuhan suatu jaringan atau
organ? Preparat apa yang akan dijadikan bahan? Bagaimana cara mengambilanya
4 Preparat yang sudah menjadi fossil, bagaimana cara mengambil bahannya?
1.3.1.2 Tugas
Setelah membaca unit 1, tugas mandiri, carilah link video tentang proses-proses pembuatan
preparat awetan secara mikroskopis, terutama pada sesi cara mendapatkan bahan, alat
yang dibutuhkan dan dan khemikalia yang dibutuhkan untuk mengawetkan bahan
1. Analisis materi yang ada di video yang anda temukan
2. Unggah hasil pekerjaan sebagai Produk Unit 1 KB 1_Individu
1.3.1.3 Diskusi
Buatlah kelompok, perkelompok terdiri 4 mhs. Pembentukan kelompok terserah PJ yang
mengatur. Tugas perkelompok membahas dan menganalisis tujuan pembuatan preapart
mikroskopis, kegunaan membuat preparat mikroskopis, cara mendapatkan bahan dan
kesulitan/kendala yang mungkin akan didapatkan
Produk Unit 1 KB 1_Kelompok. Diunggah di laman LMS atau wa group klas
3.3.1.4 Refleksi
23
Setelah mahasiswa mempelajari unit 1, mengerjakan tugas dan berdiskusi, adakah kendala
kendala yang ditemui dalam materi unit 1. Tuliskan di laman LMS
1.3.2.2 Tugas
Setelah membaca modul 1, dari video di tugas 1, amati alat dan bahan yang dibutuhkan
unutk proses pengambilan bahan, analisis apa beda bila bahan dari tumbuhan, hewan,
jaringan patologis, embryo atau hasil kultur jaringan, analisis perbedaan dan persamaan
alat ataupun bahan yang digunakan
Produk Unit 1 KB 2_Individu, diunggah di LMS
1.3.2.2 Refleksi
Setelah mahasiswa mempelajari modul, mengerjakan tugas dan berdiskusi, adakah kendala
kendala yang ditemui dalam memahami materi alat dan bahan untuk membuata preparat
mikroskopis? Tuliskan di laman LMS
24
25