NAMA KELOMPOK:
1. Endah Juniarti
2. Fani Fandini
3. Hetty Monalisa M
4. Legita Fajrin O.
5. M. Rizki Muzaqi
6. Nyoman Ayu Kristinawati
7. Rupina Nurlesna
8. Yuni Rahma S
KELAS : XI MIPA 3
SMAN 1 KLAPANUNGGAL
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui suatu larutan asam/basa
2. Untuk mengetahui indikator alami apa saja yang dapat digunakan
sebagai indikator asam dan basa
3. Untuk mengetahui PH suatu larutan
B. Dasar Teori
Larutan
Adalah campuran homogen 2 zat/lebih
Larutan Asam dan Basa
Asam dan Basa merupakan suatu senyawa kimia yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Asam dan Basa terdapat dalam
makanan, minuman, obat-obatan, dan bahkan makhluk hidup. Asam
dan basa banyak memberikan manfaat bagi kita.
Asam = Senyawa
Basa = Ion
Secara umum, zat-zat yang bersifat masam mengandung senyawa
asam, misal asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makan, serta
asam benzoat yang digunakan untuk pengawet makanan. Sedangkan,
basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat licin, easa pahit, dan
jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar, misalnya natrium
hidroksida atau soda api.
Mesikipun asam dan basa dapat dibedakan dari rasanya, tetapi
tidak disarankan (dilarang) untuk mencicipi asam atau basa yang ada
di laboratorium. Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat
tertentu yang disebut indikator atau dengan menggunakan alat
khusus.
Ciri-ciri asam dan basa
Asam Basa Netral
Rasa asam Rasa Pahit Rasa bervariasi
PH<7 PH>7 PH=7
Korosif terhadap logam Licin Tidak bersifat
korosif
Lakmus biru jadi Lakmus merah jadi Tidak
merah biru mengubah
lakmus
Lakmus merah jadi Lakmus biru jadi biru [H+] = [OH-]
merah
Cara mendapatkan larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa dapat diperoleh dengan melarutkan asam
atau basa secara langsung ke dalam air. Selain itu, larutan ini juga
dapat diperoleh melalui reaksi antara senyawa oksida dengan air.
Reaksi antara oksida asam dengan air akan menghasilkan larutan
asam, sedangkan reaksi antara oksida basa dengan air akan
menghasilkan larutan basa. Larutan basa juga dapat dihasilkan dari
reaksi antara logam reaktif dengan air.
Oksida adalah senyawa antara unsur tertentu dengan oksigen.
Oksida asam merupakan oksida yang berasal dari unsur nonlogam
dengan oksigen, misalnya CO2; SO2; P2O5; CL2O7. Sedangkan
Oksida basa merupakan oksida yang berasal dari unsur logam
dengan oksigen, misalnya Na2O; CaO; Fe2O3.
Di antara senyawa oksida, ada yang disebut dengan oksida
indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat membentuk asam maupun
basa, misalnya CO dan NO. Selain itu, ada yang disebut oksida
amfoter. Yaitu oksida yang dapat membentuk asam maupun basa
tergantung lingkungannya. Pada saat lingkungan asam, akan bersifat
basa, tetapi pada saat lingkungan basa, akan bersifat asam, misalnya
Al2O3 dan ZnO.
Teori asam-basa
1. Teori asam-basa Arrhenius (1887)
Asam adalah zat elektrolit yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+
Satu molekul asam dapat melepaskan satu, dua atau tiga
ion H+
Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+ disebut
sebagai asam monoprotik atau asamberbasa satu, dan
asam yang dapat menghasilkan dua ion H+ setiap
molekulnya disebut asam diprotik atau asam berbasa dua.
Reaksi yang terjadi:
Contoh:
HCl(Aq) + H2O(l) Cl- + H3O
Asam 1 Basa 2 Basa 1 Asam 2
Penjelasan:
HCl adalah asam karena memberikan ion H+ (donor
proton) kepada molekul H2O untuk berubah menjadi
H3O. H2O adalah basa karena menerima ion H+
(Akseptor proton) dari molekul H2O.
Contoh:
BF3 + NH3
Asam + basa
F H
F B + N H
F H
Menjadi,
F H
F B N H
F H
K = ¿¿
10-14 = [H+]
[H+] = √ 10-14
= 10-7mol/L
Dan [OH-] = 10-7 mol/L
Keterangan:
[H+] = (n x a)mol/L
a = kemolaran asam (mol/L)
n = Jumlah ion yang di hasilkan dari ionisasi asam
2) Basa kuat
o Yaitu, basa yang didalam larutannya dianggap
terionisasi sempurna yang dapat mengganggu
kesetimbangan air.
o Misal di dalam air terlarut NaOH 0,1 M; maka
terdapat reaksi kesetimbangan:
Keterangan:
[OH-] = (n x b) mol/L
b = kemolaran basa (mol/L)
n = jumlah ion OH- yang dihasilkan dalam ionisasi basa
3) Asam lemah
o Yaitu asam yang didalam larutannya hanya
sedikit terionisasi atau mempunyai derajat
ionisasi yang kecil. Reaksi ionisasi pada asam
lemah merupakan reaksi kesetimbangan ionisasi,
misalnya untuk asam HA:
HA(aq) H+ (aq) + A-(aq)
Ka = ¿ ¿
Ka = ¿ ¿
Atau
[H+]2 = Ka[HA]
[H+] = √ K a[HA ]
Dengan,
Ka = tetapan ionisasi asam
[HA] = konsentrasi asam
o Semakin besar nila Ka berarti semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, atau semakin kuat
asam tersebut. Selain Ka, besaran lain yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan
asam adalah derajat ionisasi (α).
Ka
α=
√ [HA ]
4) Basa lemah
o Adalah basa yang didalam larutannya hanya
sedikit terionisasi atau mempunyai derajat ionisasi
yang kecil.
o Rumus menghitung konsentrasi ion OH- :
[OH-] = √ K b[BOH]
o
Kb Derajat
α=
√ [BOH ]
ionisasinya
Kb
α=
√
[BOH ]
dapat
ditentukan
dengan
rumus:
Indikator asam-basa
1) Indikator buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah
dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh
indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus
merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa.
Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
2) Indikator universal
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari
beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan
warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk
menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Meskipun
secara komersial tersedia beeberapa indikator universal,
sebagian besar variasi formula dipatenkan oleh Yamada pada
tahun 1933. Perincian paten dapat ditemukan pada Chemical
Abstracts.
3) Indikator alami
a) Bunga sepatu (Warna merah)
Bunga sepatu dapat dijadikan indikator karena
mempunyai zat warna yang disebut antosianin dan mampu
memberikan perubahan warna baik pada senyawa asam
maupun senyawa basa. Ketika di dalam larutan asam akan
memberikan warna merah, sedangkan di dalam larutan basa
akan memberikan warna hijau, dan di dalam larutan netral
tidak berwarna.
Kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga
ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Zat warna
tumbuhan menunjukan warna yang berbeda dalam kondisi
pH yang berbeda-beda.
Hasil pengujian warna terhadap larutan baku yang
memiliki pH tertentu, menunjukan pH dimana indikator
alami tersebut bekerja. Warna ini dapat digunakan sebagai
standar dalam pengukuran pH dari larutan yang belum
diketahui pH-nya.
Asam kuat dan basa kuat akan terurai sempurna dalam
air dan pada titik ekivalen memiliki pH sama dengan 7.
Indikator alami dapat dipakai sebagai penentuan konsentrasi
dalam titrasi asam basa.
Di samping menggunakan indikator buatan, seperti
lakmus, fenolftalen,metil merah dan brom timol biru, kita
juga dapat mengenali senyawaasam atau basa dengan
menggunakan indikator alami, seperti bungasepatu, bunga
hidrangea, kol merah, kunyit dan beberapa jenis tumbuhan
lainnya. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna
yang memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan
basa.
b) Bunga Telang
Bunga telang di pilih karena merupakan tumbuhan liar
yang sering banyak di jumpai di sawah dan ladang, selain itu
bunga telang mengandung ekstrak antosianin yang bisa
digunakan untuk mengukur asam dan basa suatu larutan.
Ekstrak antosianin dibuat dengan menggunakan 2 gram
bunga telang dan 50 aquades atau air kran yang ditumbuk
menggunakan mortar dan pestle. Selanjutnya, campuran
tersebut disaring sehingga terbentuk ekstrak antosianin dari
kulit bunga telang
c) Kunyit
Indikator asam-basa dari kunyit, akan memberikan
warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam,
memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan
memberikan warna kuning terang pada larutan netral.
d) Kulit manggis
Ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan
campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu
(dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua
dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka
dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu
menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan
akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
BAB II
ISI
Alat:
1. Gelas pelastik
2. Pipet tetes
3. Plat porselen
4. Kamera ponsel (untuk dokumentasi)
5. Tisu
HASIL PENGAMATAN
Lakmu
N Lakmu Kemban Kembang Kulit P Kesimpula
Bahan s Kunyit
o s biru g sepatu Teleng manggis H n
merah
Kuning
Gula Merah- Biru- Merah- Kuning-
1. Biru-biru kecokelatan 5 Netral
pasir merah biru merah kuning
-orange
Merah- Kuning- Kuning
Merah- Biru-
2. Sunlight hijau Biru-biru kuning kecokelatan Basa
merah biru
kebiruan kehijauan -kuning
Kuning
Merah- Biru- Merah- Kuning-
3. Wipol Biru-hijau kecokelatan 8 Basa
biru biru kuning orange
-kuning
Merah- Kuning
Jeruk Merah- Biru- Kuning-
4. kuning Biru-biru kecokelatan 4 Asam
peras merah merah kuning
kebiruan -kuning
Kuning
Merah- Biru- Merah- Biru- Kuning-
5. Aki kecokelatan Asam
merah merah merah merah kuning
-kuning
Kuning-
Kuning
Deterge Merah- Biru- Merah- kuning
6. Biru-hijau kecoklatan- Basa
n biru biru hijau kemeraha
kuning
n
Kuning
Garam Merah- Biru- Merah- Kuning-
7. Biru-biru kecokelatan Netral
dapur merah biru merah kuning
-kuning
Kuning
Sabun Merah- Biru- Merah- Kuning-
8. Biru-biru kecoklatan- Basa
cair biru biru biru kuning
orange
Kuning
Merah- biru- Merah- Biru- Kuning-
9. Sprite kecoklatan- Asam
merah merah merah merah kuning
kuning
Kuning
10 Merah- Biru- Merah- Kuning-
Susu Biru-biru kecoklatan- Netral
. merah biru putih kuning
kuning
Biru-biru Kuning
11 Merah- Biru- Merah- Kuning-
Teh kecokelata kecoklatan- Netral
. merah biru merah kuning
n kuning
Kuning
12 Jeruk Merah- Biru- Merah- Biru- Kuning-
kecoklatan- Asam
. nipis merah merah merah merah kuning
orange
Kuning
13 Merah- Biru- Merah- Kuning-
Kopi Biru-hijau kecoklatan- Asam
. merah merah merah kuning
cokelat
Kuning
14 Pemutih Merah- Biru- Merah- Kuning- kecoklatan-
Biru-putih Basa
. pakaian putih putih putih putih kuning
bening
Kuning
15 Merah- Biru- Merah- Biru- Kuning-
WPC kecoklatan- Asam
. merah merah merah merah kuning
kuning
Kuning
16 Merah- biru- Merah- Biru- Kuning- Asam
Cuka kecoklatan-
. merah merah merah merah kuning lemah
kuning
Kuning
17 Soda Merah- Biru- Merah- Kuning-
Biru-biru kecoklatan- Basa
. kue biru biru merah kuning
cokelat
18 Merah- Biru- Merah- Kuning- Kuning-
Soda Biru-biru Netral
. merah biru merah kuning cokelat
BAB IV
PEMBAHASAN
Wipol
- Pada kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru
- Pada kertas lakmus biru tetap menjadi warna biru
- Pada saat menggunakan indikator alami ekstrak bunga sepatu
berubah dari merah menjadi kuning agak kehijauhan
- Lalu, pada ekstrak bunga telang yang berwarna asli biru
menjadi hijau
- Selanjutnya, pada saat menggunakan ektrak kunyit yang
berwarna asal kuning berubah menjadi orange
- Terakhir menggunakan ekstrak kulit manggis yang berwarna
asli kuning kecoklatan berubah menjadi kuning
- Lalu kami menggunakan Ph indikator universal dan
mendapatkan hasil ph 8
- Larutan ini bersifat basa. Kenapa? Karena penggunaan
indikator buatan (Lakmus merah dan biru) dan indikator alami
semua data menunjukan bahwa wipol bersifat basa. Pada dasar
teori, kertas lakmus merah berubah menjadi biru apabila
larutan bersifat basa. Dan ekstrak bunga sepatu berubah
menjadi kuning kehijauan yang berarti wipol bersifat basa,
bunga telang, kunyit dan kulit manggis juga demikian
menunjukkan bahwa larutan wipol bersifat basa. Didukung
oleh indikator ph universal yang menunjukan ph 8 yang berarti
>7 pada dasar teori telah di tunjukan bahwa ph yang >7 berarti
dia basa. Basa juga memiliki rasa pahit.
Aki
- Pada kertas lakmus merah tetap berwarna merah
- Pada kertas lakmus berwarna biru berubah menjadi merah
- Pada air ekstrak bunga sepatu yang berwarna merah telah
diteteskan pada larutan aki tetap menjadi warna merah
- Ditetesi ekstrak bunga telang yang berwarna biru menjadi
warna merah
- Pada air ektrak kunyit dari warna kuning tetap menjadi kuning
- Yang terakhir pada air ekstrak kulit manggis dari warna
kuning kecoklatan berubah menjadi kuning
- Dapat disumpulkan bahwa larutan aki adalah asam. Karena
pada dasar teori telah dijelaskan bahwa asam dapat mengubah
lakmus biru menjadi merah.
Larutan detergen
- Pada kertas lakmus merah berubah menjadi biru
- Pada kertas lakmus biru tetap menjadi biru
- pada saat larutan detergen di tetesi air ektrak bunga sepatu
yang berwarna asli merah berubah menjadi hijau
- begitu juga pada air ekstrak bunga telang yang memiliki warna
asli biru berubah menjadi hijau
- saat ditetesi air kunyit yang berwarna asli kuning berubah
menjadi kuning kemrahan
- yang terakhir adalah air ekstrak kulit manggis yang berwarna
asli kuning kecoklatan menjadi kuning
- Dapat disumpulkan bahwa larutan detergen adalah basa karena
telah dibuktikan dengan lakmus merah yang berubah menjadi
biru seperti yang telah di katakan pada dasar teori bahwa basa
dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Dan pada
dasar teori juga disebutkan bahwa basa memiliki rasa pahit
dan larutan detergen memiliki rasa pahit dan pada basa juga
memiliki sifat licin, begitupun pada detergen yang menjadi
licin ketika sudah terlarut dalam air.
Sprite
- Pada kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan, tetap
berwarna merah
- Pada kertas lakmus biru berubah menjadi merah
- Saat ditetesi ekstrak bunga sepatu yang mempunyai asli merah
tetap merah
- Sebaliknya, pada air ekstrak bunga teleng yang memiliki
warna asli biru berubah menjadi merah
- Pada kunyit tetap berwarna kuning menjadi kuning
- Sedangkan yang terakhir, pada air ekstrak kulit manggis yang
memiliki warna kuning kecokelatan berubah menjadi kuning
- Larutan ini membuktikan larutan asam karena pada indikator
lakmus biru berubah menjadi merah dan pada bunga telang
yang berwarna biru juga menjadi merah.
Larutan susu (C12H22O11)
- Pada kertas lakmus merah tetap menjadi merah
- Pada kertas lakmus biru tetap menjadi warna biru
- Pada ekstak air bunga sepatu, yang aslinya berwarna merah
tetap menjadi putih
- Begitupun pada ekstrak bunga telang yang berwarna asli biru
tetap menjadi biru
- Pada kunyit juga begitu, warna aslinya kuning tetap menjadi
kuning
- Dan pada indikator terakhir, ekstrak kulit manggis yang
berwarna asli kuning kecokelatan tetap.
- Larutan ini bersifat netral. Karena telah dijelaskan pada dasar
teori bahwa larutan netral tidak akan mengubah lakmus dan
rasa juga bervariasi.
- Susu merupakan campuran dari basa dan asam
Larutan teh
- Pada kertas lakmus merah tetap menjadi merah
- Pada kertas lakmus biru tetap menjadi warna biru
- Pada ekstak air bunga sepatu, yang aslinya berwarna merah
tetap menjadi putih
- Begitupun pada ekstrak bunga telang yang berwarna asli biru
tetap menjadi biru
- Pada kunyit juga begitu, warna aslinya kuning tetap menjadi
kuning
- Dan pada indikator terakhir, ekstrak kulit manggis yang
berwarna asli kuning kecokelatan tetap.
- Larutan ini bersifat netral. Karena telah dijelaskan pada dasar
teori bahwa larutan netral tidak akan mengubah lakmus dan
rasa juga bervariasi.
Pemutih pakaian
- Larutan ini mengubah kertas lakmus merah menjadi putih
- Lalu, larutan ini juga mengubah kertas lakmus biru menjadi
putih
- Pada air ekstrak bunga sepatu yang awalnya berwarna merah
juga menjadi putih
- Begitu juga pada indikator alami lainnya pada bunga teleng,
kunyit, dan kulit manggis juga berubah menjadi putih
- Larutan ini bersifat basa. Karena pada sifat basa adalah pahit
dan licin, pada larutan pemutih pakaian memiliki sifat seperti
ini.
WPC
- Pada kertas lakmus merah tetap berwarna merah
- Pada kertas lakmus berwarna biru berubah menjadi merah
- Pada air ekstrak bunga sepatu yang berwarna merah telah
diteteskan pada WPC tetap menjadi warna merah
- Ditetesi ekstrak bunga telang yang berwarna biru menjadi
warna merah
- Pada air ektrak kunyit dari warna kuning tetap menjadi kuning
- Yang terakhir pada air ekstrak kulit manggis dari warna
kuning kecoklatan berubah menjadi kuning
- Dapat disumpulkan bahwa WPC adalah asam. Karena pada
dasar teori telah dijelaskan bahwa asam dapat mengubah
lakmus biru menjadi merah.
Cuka (CH3COOH)
- Pada kertas lakmus merah tetap berwarna merah
- Pada kertas lakmus biru berubah menjadi merah
- Pada saat larutan ditetesi ektrak bunga sepatu berubah dari
berwarna merah menjadi kuning kebiruan
- Lain halnya dengan pada saat larutan ditetesi ekstrak bunga
telang yang berwarna asli biru tetap menjadi biru
- Pada air ektrak kunyit warna tetap dari kuning menjadi kuning
- Yang terkahir pada saat ditetesi air ekstrak kulit manggis yang
berwarna asli kuning kecolatan tetap menjadi kuning
- Dari semua indikator baik buatan maupun alami, kami
menyimpulkan bahwa larutan ini bersifat asam. Karena
terlihat jelas pada dasar teori disebutkan bahwa asam dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Larutan asam
juga memiliki rasa masam dan jeruk peras memiliki rasa
masam.
- Termasuk asam lemah
Soda
- Pada kertas lakmus merah tetap menjadi merah
- Pada kertas lakmus biru tetap menjadi warna biru
- Pada ekstak air bunga sepatu, yang aslinya berwarna merah
tetap menjadi merah
- Begitupun pada ekstrak bunga telang yang berwarna asli biru
tetap menjadi biru
- Pada kunyit juga begitu, warna aslinya kuning tetap menjadi
kuning
- Dan pada indikator terakhir, ekstrak kulit manggis yang
berwarna asli kuning kecokelatan tetap.
- Larutan ini bersifat netral. Karena telah dijelaskan pada dasar
teori bahwa larutan netral tidak akan mengubah lakmus dan
rasa juga bervariasi.
BAB V
KESIMPULAN
Aki
b) Indikator asam-basa
Ekstrak kulit manggis, kunyit, bunga taleng dan bunga sepatu