Anda di halaman 1dari 27

BAB XII

MENGEMBANGKAN SOLUSI BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

A. Mengembangkan solusi bisnis


Fase Siklus Bisnis terdiri dari empat periode yakni:
 Fase Puncak
Fase ini bukan merupakan awal dari sebuah siklus bisnis, tetapi ketika berada di
puncak, ekonomi berjalan dalam kecepatan dan kekuatan penuh. Jumlah pekerja
berada di/dekat dengan level maksimal, output gross domestic bruto (GDP) dalam
batas atas dan tingkat pendapatan mengalami peningkatan. Pada fase ini, harga
cenderung bergerak naik karena inflasi.
 Fase Resesi
Fase ini merupakan penurunan, perusahaan berada dalam keadaan sulit untuk
merubah upah dan harga barang-barang pada sebuah ekonomi. Jika resesi ini
berlangsung lama maka akan mengakibatkan pertumbuhan negative bagi
perekonomian.
 Fase Depresi
Pada fase ini ekonomi digambarkan dengan total produksi dan jumlah pekerja,
sedang berada di dasar penurunan dan tetap berada dilevel tersebut menunggu siklus
bisnis selanjutnya untuk mulai bergulir.
 Fase Ekspansi/pulih
Ketika ekonomi sedang berusaha untuk pulih, ekonomi mulai tumbuh dan
bergerak kearah membaik. Jumlah pekerja, produksi dan pendapatan mengalami
peningkatan dan iklim bisnis mulai membaik.
Peran system informasi dalam mendukung solusi bisnis:
o Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
o Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
o Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing.

1. Daur Hidup Pengembangan System


Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Syarat
suatu system adalah sebagai berikut:
 Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
 Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
 Adanya hubungan diantara elemen sistem.
 Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.
 Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life sycle-SDLC)
adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus Perencanaan Strategi Sstem Informasi / Teknologi Informasi
 Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi
 Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi
 Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi/Teknologi
Informasi
 Membangun Rencana Implementasi

Ketika pengembangan sistem untuk penyelesaian masalah diterapkan untuk


pengembangan solusi sistem informasi terhadap masalah bisnis, maka hal ini disebut
Information Systems Development (pengembangan sistem informasi) atau Application
Development (pengembangan aplikasi).
System Approach digunakan dalam penyelesaian masalah dengan orientasi sistem
guna merumuskan masalah dan peluang serta mengembangkan solusi. Menganalisis
masalah dan memformulasikan solusi melibatkan aktivitas yang saling berhubungan di
bawah ini:
1) Kenali dan rumuskan Masalah atau Peluang dengan menggunakan pemikiran
sistem.
2) Kembangkan dan evaluasi alternatif solusi sistem.
3) Pilih solusi sistem yang memenuhi persyaratan anda.
4) Desain solusi sistem yang dipilih.
5) Implementasikan dan evaluasi kesuksesan sistem yang telah didesain.

Pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi/ Information


Systems Development Cycle (siklus pengembangan sistem informasi), yang juga dikenal
sebagai System Development Life Cycle-SDLC (siklus hidup pengembangan sistem)
terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
1) Investigasi
2) Analisis
3) Desain
4) Implementasi
5) Pemeliharaan

2. Mengawali proses pengembangan sistem


Proses pengembangan sistem sering kali melibatkan pembuatan prototipe.
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja, atau
prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa
digunakan oleh ahli system informasi dan praktisi bisnis. Pembuatan prototipe juga
membuka proses pengembangan aplikasi untuk pemakai akhir karena pembuatan
prototipe menyederhanakan dan mempercepat desain system serta memungkinkan untuk
mempercepat proses pengembangan yang lebih tanggap atau disebut juga agile systems
development.
Langkah-langkah dalam memulai proses mengembangkan system dengan
menggunakan teknologi informasi terdiri dari:
System Investigation Stage (tahap investigasi sistem).
Tahap ini melibatkan pertimbangan proposal yang dihasilkan dari proses
bisnis dan teknologi informasi. Tahap investigasi juga termasuk studi awal solusi
sistem informasi yang diusulkan untuk memenuhi prioritas bisnis perusahaan, apa
saja informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang merupakan functional
requirement untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem secara tradisional
melibatkan studi yang rinci mengenai:
• Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir seperti
anda sendiri.
• Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi
yang saat ini digunakan.
• Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan informasi anda, dan kepentingan pemilik bisnis lainnya yang
mungkin menggunakan sistem ini.

3. Analisis Sistem
Analisis system informasi adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Analisa dalam mengembangkan system baru terdiri dari:
a. Analisis Organisasional
Ditujukan untuk mengetahui organisasi, struktur manajemen, pengguna, aktivitas
bisnis, sistem lingkungan yang terkait, dan sistem informasi terbaru. Pemakai akhir
bisnis sering kali diikutsertakan dalam tim pengembangan sistem.
b. Analisis Sistem yang Ada
Ditujukan untuk mengetahui penggunaan hardware, software, jaringan, dan
sumber daya manusia dalam mengolah data menjadi informasi, seperti laporan dan
tampilan, serta pengendalian system yang sudah ada.
c. Analisis Persyaratan Fungsional
Ditujukan untuk menentukan kebutuhan jenis informasi oleh setiap aktiviats
bisnis, tipe formatnya, volume, dan frekuensi, serta waktu responsnya. Persyaratan
fungsional merupakan persyaratan informasi pemakai akhir yang tidak berkaitan
dengan hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia yang saat ini
digunakan oleh pemakai akhir atau akan digunakan dalam sistem yang baru.

4. Desain Sistem
Desain sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi
sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis
sistem.
Desain meliputi:
a. Desain Interface Pemakai
Memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input dan output
pemakai serta mudah digunakan.

b. Spesifikasi Sistem
System Spesification mengembangkan interface pemakai dan produk aplikasi,
struktur database, serta pemrosesan dan prosedur pengendalian dengan melibatkan
hardware, software, jaringan, data, dan spesifikasi personel untuk sistem yang
diusulkan.

B. Mengimplementasikan Sistem Baru


Pada tahap implementasi sistem melibatkan perolehan hardware, dan software,
pengembangan software, pengujian program dan prosedur, konversi sumber data, dan
berbagai alternatif konversi. Sering kali juga melibatkan pelatihan pemakai akhir dan para
ahli yang akan menjalankan sistem yang baru tersebut. Implemenatsi dapat menjadi proses
yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Implementasi merupakan hal yang sangat penting
untuk memastikan kesuksesan sistem yang baru dikembangkan, karena meskipun sistem
tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan
dengan baik.
Dalam proses implementasi terdapat beberapa metode konversi/ peralihan dari system
lama ke system baru yakni:
1. Implementasi Sistem Baru
Implementasi sistem baru secara langsung dan menghentikan segera pemakaian sistem
lama. Konversi ini dapat dilakukan apabila:
a. Telah dilakukan pengecekan secara sistem ekstensif sehingga menghindari
kemungkinan kesalahan sistem.
b. Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (Time Delay).
c. User dipaksa harus menggunakan sistem baru. Hal ini berkaitan dengan sifat dari
sistem baru yang akan diterapkan. Resiko yang mungkin terjadi pada konversi
dengan Direct Cut-Over
d. Delay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan.
e. User menggunakan sistem yang belum dikenal. Karena sifatnya memaksa user
untuk menggunakan, ada kemungkinan user tidak mengenali dengan baik mengenai
sistem baru tersebut.
f. User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem
baru. Hal ini terkait dengan sifat sistem yang memaksa sehingga user tidak punya
pilihan untuk membandingkannya dengan sistem yang lain.
2. Konversi Parallel
Adalah implementasi sistem baru secara bersamaan dengan pemakaian system lama
selama jangka waktu tertentu.

Keuntungan konversi parallel


 Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama, karena kedua sistem
dimungkinkan dilakukan secara bersamaan.
 Menambah rasa aman bagi user, karena proses pengalihan tidak berlangsung
seketika itu namun melalui proses peralihan paralel.
Kekurangan konversi paralel
 Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali lebih banyak untuk menangani sistem
lama dan sistem baru.
 Masalah biaya, hal ini terkait dengan penggunaan sumber daya yang lebih banyak
sehingga berimplikasi terhadap biaya yang relatif lebih mahal.
 Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru
terhadap sistem lama.

3. Konversi Modular
Sering disebut pendekatan pilot project, adalah implementasi sistem baru ke
dalam organisasi secara sebagian-sebagian. Penggunaan metode ini sedikit lebih berisiko
dibandingkan dengan metode langsung dan lebih murah dibandingkan dengan metode
paralel. Metode ini memungkinkan untuk melokalisir dan melakukan koreksi sebelum
konversi lebih jauh diimplementasikan. Metode pilot lebih cocok digunakan apabila
sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hal perangkat
lunaknya.
4. Konversi Phase-In
Adalah mirip dengan konversi modular. Beda yang ada diantara keduanya adalah
terletak pada konversi modular membagi organisasi untuk implementasi sistem baru,
sedangkan pada konversi phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.
Keuntungan menggunakan metode konversi phased in cut over
 User terlibat dalam konversi ini.
 Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data.
Kerugian menggunakan metode konversi phased in cut over:
 Membutuhkan waktu yang lebih lama.
 Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan.

C. Pemeliharaan system informasi


Setelah sistem diimplementasikan secara penuh dan digunakan dalam operasional bisnis,
fungsi pemeliharaan dimulai. System Maintenance (pemeliharaan sistem) adalah
pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan
perbaikan yang lebih diinginkan atau perlu. Pemeliharaan ditujukan untuk peningkatan
ssistem dalam hal kurva belajar, kegagalan dan masalah lainnya yang muncul selama
operasional sistem. Pemakai akhir dan personel sistem informasi kemudian melakukan fungsi
pemecahan masalah untuk menentukan penyebab dan solusi atas masalah-masalah tersebut.
Aktivitas pemeliharaan mencakup post implementation review (tinjuan
pascaimplementasi) untuk memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan
memenuhi tujuan bisnis yang ditetapkan. Kesalahan dalam pengembangan atau tinjauan
berkala atau audit sistem untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan benar dan
memenuhi tujuannya. Audit ini merupakan tambahan dari pengawasan terus menerus
terhadap sistem untuk melihat masalah potensial atau perubahan yang diperlukan.
Pemeliharaan juga mencakup modifikasi terhadap sistem yang telah dibentuk karena
perubahan dalam organisasi bisnis atau lingkungan bisnis.

1. Mengelola Perubahan Organisasional


Implementasi strategi bisnis dan teknologi informasi baru memerlukan
pengelolaan terhadap perubahan utama dalam dimensi organisasi kunci seperti proses
bisnis, struktur organisasi, peran manajerial, penugasan kerja karyawan, dan hubungan di
antara pemilik kepentingan yang muncul dari penyebaran sistem informasi bisnis yang
baru.
2. Keterlibatan dan Resistensi Pemakai Akhir
Salah satu kunci untuk menyelesaikan masalah end user resistance (resistensi
pemakai akhir) terhadap teknologi informasi yang baru adalah pendidikan dan pelatihan
yang memadai, keterlibatan pemakai akhir dalam perubahan organisasi dan dalam
pengembangan sistem informasi yang baru.
Supaya system baru yang dikembangkan mendapat sambutan yang baik, maka
diperlukan beberapa pendekatan seperti:
a. Libatkan sebanyak mungkin orang dalam perusahaan saat perencanaan bisnis dan
teknologi informasi untuk pengembangan aplikasi.
b. Buat perubahan konstan menjadi bagian yang diharapkan dari budaya.
c. Beritahukan ke setiap orang sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu sesering
mungkin, sebaiknya secara pribadi.
d. Berikan insentif keuangan dan pengakuan.
e. Bekerjalah di dalam budaya perusahan, bukan di sekitarnya.
BAB XIII

TANTANGAN-TANTANGAN KEAMANAN DAN ETIKA

A. Tantangan dan Keamanan dan Etika Teknologi Informasi

Tidak diragukan lagi bahwa penggunaan teknologi Informasi dalam bisnis menyajikan
tantangan-tantangan keamanan utama, menyebabkan pertanyaan-pertanyaan etika yang serius,
dan memengaruhi masyarakat secara signifikan. Penggunaan teknologi Informasi dalam bisnis
telah memberikan dampak utama dalam masyarakat sehingga meningkatkan masalah-masalah
etika dalam wilayah kesejahteraan, privasi, individualitas, pekerjaan, kesehataan, dan kondisi
kerja. Penting untuk memahami bahwa teknologi Informasi telah memberikan hasil
menguntungkan, sekaligus pengaruh buruk kepada masyarkat dan orang di masing-masing
wilayah ini. Sebagai contoh, mengomputerkan sebuah pengolahan publikasi dapat memberikan
hasil yang menguntungkan, memperbaiki kondisi, dan memacu produk dengan kualitas yang
lebih baik dengan biaya rendah, tetapi juga memiliki efek samping yaitu tugas orang.

1. Tanggung jawab Etika dari Profesional Bisnis

Banyaknya aplikasi TI dan peningkatan penggunaan teknologi informasi telah


menimbulkan berbagai isu etika. Sistem menejemen dan informasi mempunyai
tanggungjawab untuk penguasaan dari pembangunan dan operasi seluruh aktifitas organisasi.
Isu-isu etika dapat dikategorikan dalam 4 jenis, yaitu:

a. Isu Privasi, yaitu pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi mengenai


berbagai individu.

b. Isu Akurasi, yaitu autentikasi, kebenaran dan akurasi informasi yang telah dikumpulkan
serta diproses.

c. Isu properti, yaitu kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual)

d. Isu Aksesibilitas, yaitu hak untuk mengakses informasi dan pembayaran biaya untuk
mengaksesnya.

Sebagai seorang menejer atau praktisi bisnis, merupakan tanggung jawab anda untuk
membuat keputusan mengenai berbagai aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi,
yang mungkin memilki dimensi etika yang harus dipertimbangkan. Beberapa dasar etika dalam
bisnis dan teknologi informasi:
a. Etika Bisnis, berkaitan dengan berbagai pertanyaan etika yang harus dihadapi para
menejer dalam pengambilan keputusan bisnis mereka sehari-hari.
b. Etika Teknologi, dimensi etika penting lainnya berkaitan secara khusus dengan
penggunaan bentuk teknologi apapun yang beretika.

2. Kejahatan Komputer

Kejahatan terhadap komputer dan penjahat komputer merupakan tantangan utama


terhadap perkembangan sistem informasi. Kejahatan terhadap komputer dapat menimbulkan
ancaman karena merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap sekelompok
kecil pengguna komputer. Banyak cara yang dilakukan oleh penjahat komputer untuk
memenuhi keinginannya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut perlu ditingkatkan sistem
pengamanan.

a. Praktik Hacking, adalah penggunaan komputer yang obsesif, atau akses dan
penggunaan tidak sah dalam sistem jaringan komputer.

b. Pencurian di Dunia Maya. Banyak kejahatan computer yang melibatkan pencurian


uang. Dalam sebagian besar kasus, kejahatan ini adalah “pekerjaan orang dalam”
yang melibatkna akses jaringan secara tidak sah serta perubahan database computer
untuk penipuan agar dapat menutupi jejak para karyawan yang terlibat.

c. Penggunaan Yang Tidak Sah Ditempat Kerja. Penggunaan tidak sah atas system
computer dan jaringan dapat disebut pencurian waktu dan sumber daya. Hal ini
berkisar dari melakukan kegiatan konsultasi pribadi atau keuangan pribadi, atau
keuangan pribadi, atau memainkan video game, untuk menggunakan secara tidak sah
internet dijaringan perusahaan.

d. Pembajakan Software. Program computer adalah property berharga dan karenanya


merupakan subjek pencurian dari system computer. Akan tetapi, pembuatan kopi
software secara tidak sah, atau pembajakan software, juga merupakn bentuk umum
dari pencurian software.

e. Pelanggaran Hak Cipta Intelektual. Software bukanlah satu-satunya subjek hak cipta
intelektual dalam pembajakan berbasis computer. Versi yang digitalkan dapat dengan
mudah ditangkap oleh system computer serta disediakan untuk banyak orang agar
dapat diakses atau di download dalam situs web diinternet, atau dapat langsung
disebarkan melalui email sebagai file lampiran.
f. Virus Dan Worm Komputer. Virus adalah istilah yang lebih popular tetapi, secara
teknis, virus adalah kode program yang tidak dapat bekerja tanpa dimasukkan
kedalam program lain. Worm adalah program berbeda yang dapat jalan tanpa perlu
diarahkan.

3. Privacy Issue

Privacy issue adalah pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi mengenai


berbagai individu. Perkembangan internet sekarang sangatlah pesat dengan banyaknya
bermunculannya websites dan services. Sebagian besar dari website dan service yang
berkembang ini meminta pengguna untuk “memberikan” data pribadi. Isu mengenai privasi
yang penting sedang diperdebatkan dalam dunia bisnis dan pemerintah, karena teknologi
internet mempercepat semua keberadaan koneksi telekomunikasi global dalam bisnis dan
masyarakat.

a. Privasi Dalam Internet. Internet terkenal karena dapat memberikan anominitas bagi
para pemakainya, padahal sebenarnya mereka sangat mudah dilihatdan terbuka
terhadapa terjadinya pelanggaran atas privasi mereka.

b. Pencocokan Komputer. Pembuatan profil computer dan berbagai kesalahan dalam


pencocokan computer atas data adalah ancaman controversial lainya atas privasi. Para
induvidu telah ditangkap dan dipenjara walaupun tidak bersalah, dan orang-orang
telah ditolak pemberian kreditnya karena profil fisik mereka atau data personal
mereka telah digunakan oleh software pembuat profil untuk mencocokkan mereka
secara tidak benar atau tidak tepat denagn induvidu lain yang sah.

c. Hukum Privasi. Banyak hukum privasi pemerintah yang mencoba untuk menegakkan
privasi dari file dan komunikasi berbasisi computer. Contohnya U.S. Computer
Matching and Privacy Act, yang mengatur pencocokan data dalam file lembaga
federal agar dapat memverifikasi kesesuaian untuk program federal.

4. Current State of CyberLaw

Cyberlaw adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari CyberspaceLaw, yang ruang
lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subjek hukum
yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat ”online” dan
memasuki dunia cyber atau maya.

5. Tantangan-tantangan lain
a. Berbagai Tantangan Pemberian Kesempatan Kerja. Dampak dari teknologi informasi
pada pemberian kesempatan kerja adalah isu etika dan secara langsung berkaitan
denagn penggunaan computer untuk mencapai otomatis aktivitas pekerjaan.

b. Pemonitoran Komputer. Salah satu isu etika yang paling meledak berkaitan dengan
privasi ditempat kerja dan kualitas kondisi kerja dalam bisnis adalah pemonitoran
computer. Artinya computer digunkan untuk memonitor produktivitas dan prilaku dari
jutaan karyawan ketika mereka bekerja.

c. Berbagai Tantangan Dalam Kondisi Kerja. Teknologi informasi telah meniadakan


berbgai tugas monoton atau yang tidak diinginkan dalam kantor serta pabrik yang
dahulu harus dilakukan oleh orang-orang.

d. Berbagai Tantangan Individualitas. Kritik yang sering dilontarkan pada system


informasi berkaitan dengan pengaruh negatifnya atas induvidualitas orang-orang.

6. Issue Kesehatan

Penggunaan teknologi informasi ditempat kerja meningkatkan berbagai isu kesehatan.


Penggunaan yang intensif atas computer yang dilaporkan menyebabkan masalah kesehatan
seperti steres ditempat kerja, kerusakan otot tangan dan leher, kelelahan mata, ekspos
terhadap radiasi, dan dan bahkan oleh kecelakaan yang disebabkan oleh computer. Keluhan
kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan datang dari para pemakai laptop.

7. Solusi Sosial

Karena fungsi utama dari kepemimpinan adalah untuk memimpin, maka kemampuan
untuk mempengaruhi orang adalah hal yang penting. Kepemimpinan adalah suatu proses
perilaku atau hubungan yang menyebabkan suatu kelompok dapat bertindak secara bersama-
sama atau secara bekerja sama dengan aturan atau sesuai dengan tujuan bersama. Interaksi
dan Psikologi sosial dalam makna Teknologi informasi. Kita dapat menggunakan teknologi
informasi untuk menyelesaikan berbagai masalah manusia dan sosial melalui solusi sosial
seperti diagnosis medis, perintah yang dibantu oleh computer perencanaan program
pemerintah, pengendalian kualitas lingkungan, serta penegakan hukum.

B. Manajemen Keamanan Teknologi Informasi

Keamanan Informasi atau Information Security adalah proteksi peralatan computer,


fasilitas, data, dan informasi, baik computer maupun non-komputer dari penyalahgunaan oleh
pihak-pihak yang tidak terotorisasi/ tidak berwenang. Dengan akses Internet yang berkembang
dengan cepat, seseorang mungkin berpikir bahwa halangan terbesar bagi perdagangan elektronik
mungkin adalah luasnya bidang. Namun masalah utamanya terletak pada keamanan. Selain itu,
bagian dari masalah tersebut adalah Internet yang dibangun untuk Interoperabilitas, bukan
kekebalan.

C. Tools of Security Management

Tujuan dari manajemen keamanan adalah akurasi, integritas, serta keselamat dari seluruh
pengelolaan dan sumber daya sistem informasi. Oleh karena itu, manajemen keamanan yang
efektif akan meminimalkan kesalahan, penipuan, dan kerugian dalam sistem informasi yang saat
ini menginterkoneksikan perusahaan dan pelanggan mereka, serta pemasok dan pihak yang
berkepentingan lainnya. Keamanan Teknologi Informasi atau IT Security mengacu pada usaha-
usaha mengamankan infrastruktur teknologi informasi dari gangguan-gangguan berupa akses
terlarang serta utilisasi jaringan yang tidak diizinkan. Keamanan informasi terdiri dari
perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:

1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi,


memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan
menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak
yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan,
memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset
yang berhubungan bilamana diperlukan).

D. Internetworked Security Defenses

Keamanan dari jaringan perusahaan bisnis saat ini merupakan tantangan manajemen yang
paling utama. Banyak perusahaan yang masih dalam proses mendapatkan koneksi penuh ke situs
dan Internet untuk perdagangan elektronik, rekayasa ulang pengolahan bisnis internal mereka
dengan intranet, perangkat lunak bisnis elektronik, tautan ekstranet untuk pelanggan, pemasok,
dan bisnis mitra lainnya. Tautan jaringan penting dan aliran bisnis dilindungi dari serangan
eksternal oleh penjahat kriminal dan subversi oleh penjahat atau tindakan penyusup yang tidak
bertanggung jawab. Proteksi ini membutuhkan berbagai alat keamanan, ukuran ketahanan, dan
program manajemen keamanan yang terkoordinasi. Beberapa pertahanan keamanan yang penting,
meliputi enkripsi, firewall, serangan penolakan layanan, pengawasan surat elektronik, dan
pertahanan virus.

E. Other Security Measures

Terdapat beberapa ukuran keamanan yang biasa digunakan untuk melindungi sistem dan
jaringan bisnis. Hal tersebut memcakup baik perangkat keras maupun perangkat lunak, seperti
komputer yang toleran kepada kesalahan dan pengawasan keamanan, serta kebijakan prosedur
keamanan, seperti kata sandi dan arsip cadangan seluruhnya merapakan bagian dari sebuah
usahan manajemen keamanan terintegrasi dibanyak perusahaan saat ini, yaitu kode keamanan,
arsip cadangan, pengawasan keamanan, keamanan biometrik, pengendalian kegagalan komputer,
sistem toleransi kegagalan, dan pemulihan bencana.
BAB XIV

MANAJEMEN PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN GLOBAL TERKAIT


TEKNOLOGI INFORMASI

A. MengelolaTeknologi Informasi

1. Bisnis dan TI
Pentingnya strategi dan operasi teknologi informasi dalam bisnis tidak lagi
diragukan. Seperti yang tampak dalam abad ke-21, banyak perusahaan di seluruh dunia
berkeinginan untuk mengelola dirinya sendiri menjadi pembangkit daya (power-house)
bisnis global melalui berbagai investasi besar dalam e-business, e-commerce, dan usaha
TI lainnya yang global. Jadi, terdapat kebutuhan nyata bagi para manajer bisnis dan
praktisi bisnis untuk memahami bagaimana mengelola fungsi organisasi yang penting
ini.

2. MengelolaTeknologi Informasi

Teknologi informasi adalah komponen yang penting dalam keberhasilan


bisnis perusahaan saat ini akan tetapi teknologi informasi harus dikelola
dengan benar. Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam
memastikan keberhasilan atau yang memberi kontribusi pada kegagalan
usaha bisnis strategis perusahaan. Oleh karena itu, mengelola sistem dan
teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan
adalah tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI, serta praktisi
bisnis. Ilustrasi salah satu pendekatan untuk mengelola teknologi informasi
dalam perusahaan besar  Pendekatan manajerial yang memiliki tiga
komponen utama dari manajemen teknologi informasi adalah:
 Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis/TI
dipimpin oleh Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Information Officer
(CIO)
 Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI
baru hal ini menjadi tanggung jawab utama dari Chief Information Officer (CIO)
dan Chief Technology Officer (CTO)
 Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI . CIO dan para manajer TI berbagi
tanggung jawab untuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang biasanya diatur
dalam berbagai tim proyek serta subunit organisasi lainnya. Selain itu, mereka
bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software,
database, jaringan telekomunikasi, dan sumber daya TI lainnya, yang harus
diperoleh, dioperasikan, dimonitor, dan dipelihra.

3. Perencanaan Bisnis/TI

Manajemen TI Praktik Konvensional Bisnis/TI Avnet Marshall


Manajemen Teknologi Pendekatan ke infrastruktur Pendekatan infrastruktur TI
TI dan dapat mengorbankan yang terbaik dengan
kesesuaian dengan kesesuaian yang efektif atas
kebutuhan bisnis untuk kebutuhan bisnis menjadi
homogenitas penjual dan komitmen dalam pemilihan
pilihan standar teknologi standar teknologi dan
homogenitas penjual
Mengelola Organisasi • Mempekerjakan orang • Mempekerjakan pakar SI
TI untuk posisi terbaik yang yang merupakan atlet
dapat membawa keahlian terbaik yang dapat secara
tertentu TI fleksibel
• Berbagai departemen mengintegrasikan TI dan
diatur di sekitar para kompetensi bisnis baru
pakar TI dengan • Mengembangkan
perantara bisnis dan kelompok kerja yang
delegasi tugas yang diatur di sekitar usaha
eksplisit intensif atas TI yang baru
tumbuh dengan tugas
• Proyek TI memiliki pendelegasian yang
pertimbangan biaya/nilai sedikit eksplisit
yang dapat dipisahkan • Pendanaan TI biasanya
pendanaan biasanya berdasarkan pada
dialokasikan dalam proporsi nilai disekitar
batasan anggaran peluang bisnis yang
tahunan berhubungan dengan
untuk fungsi TI membangun layanan
untuk pelanggan proyek
TI bukan bagian yang
terpisah dari usaha
bisnis

Tabel 1. Pendekatan Manajemen antara konvensional dengan TI e-business

Perlu adanya perencanaan bisnis/TI baik CEO maupun CIO perusahaan harus
mengelola pengembangan strategi pelengkap dalam bisnis dan TI. Proses perencanaan
bisnis /TI berfokus pada penemuan pendekatan inovatif untuk memasukkan nilai pelanggan
perusahaan dan tujuan nilai bisnis perusahaan. Proses perencanaan ini mengarah pada
pengembangan model strategi dan bisnis untuk berbagai aplikasi, proses, produk dan layanan
baru. Kemudian perusahaan mengembangkan strategi TI dan arsitektur TI yang mendukung
pembangunan dan implementasi aplikasi bisnis yang direncanakan. Proses perencanaan
bisnis/ TI memiliki tiga komponen utama:

• Pengembangan Strategi yaitu mengembangkan berbagai strategi bisnis untuk


mendukung visi bisnis perusahaan
• Manajamen Sumber daya yaitu mengembangkan berbagai rencana strategi untuk
mengelola atau melakukan outsourcing atas sumber daya TI perusahaan
• Arsitektur Teknologi yaitu membuat pilihan TI strategis yang mencerminkan arsitektur
teknologi informasi yang didesain untuk mendukung usaha bisnis/TI perusahaan.
Arsitektur TI yang dibuat adalah desain konseptual atau cetak biru yang meliputi
komponen utama: Platform teknologi (internet, intranet, ekstranet), sumber daya data,
arsitektur aplikasi yang meliputi dukungan untuk ERP terintegrasi dan aplikasi CRM,
organisasi TI
Perencanaan TI Konvensional Perencanaan Bisnis/TI Avnet Marshall

• Penyesuaian strategi: jalur strategi TI • Improvisasi strategis: Strategi TI dan


menspesifikasikan strategi strategi perusahaan bisnis secara
perusahaan coadaptive dikembangkan
berdasarkan pada petunjuk jelas dari
• CEO mengesahkan visi TI yang
fokus pada nilai pelanggan
dibentuk melalui CIO
• CEO secara proaktif membentuk visi
• Proyek perkembangan aplikasi TI
TI secara bersama-sama dengan CIO
secara fungsional diatur sebagai
sebagai bagian dari strategi ebusiness
solusi teknologi atas berbagai isu
bisnis • Proyek pengembangan aplikasi TI
ditempatkan bersama dengan usaha
• Perkembangan aplikasi bertahap
e-business untuk membentuk pusat
berdasarkan pada pembelajaran dari
keahlian bisnis yang banyak
proyek awal
menggunakan TI

• Pengembangan aplikasi perpetual


berdasarkan pada pembelajaran terus
menerus dari penggunaan segera
serta pembuatan prototipe dengan
keterlibatan pemakai akhir
Tabel 2. Perencanaan Bisnis/TI yang Strategis dan Aplikasi

a. Arsitektur Teknologi Informasi


Arsitektur TI yang dibuat oleh proses perencanaan strategis bisnis/TI adalah
desain konseptual, atau cetak biru, yang meliputi komponen utama berikut ini :

 Platform teknologi. Internet, intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya, sistem


komputer, software sistem, serta software aplikasi perusahaan terintegrasi
memberikan infrastruktur, atau platform, untuk komputasi dan komunikasi yang
mendukung penggunaan strategis teknologi informasi bagi e-business, e-commerce,
dan aplikasi bisnis/TI lainnya.
 Sumber daya data. Banyak jenis database operasional dan khusus, termasuk gudang
data dan database internet/intranet yang menyimpan dan memberikan data serta
informasi untuk proses bisnis dan dukungan keputusan.
 Arsitektur aplikasi. Aplikasi bisnis dari teknologi informasi didesain sebagai
arsitektur terintegrasi atau portofolio dari sistem perusahaan yang mendukung usaha
bisnis strategis, serta proses lintas fungsi bisnis. Contohnya, arsitektur aplikasi harus
meliputi dukungan untuk ERP terintegrasi dan aplikasi CRM.
 Organisasi TI. Struktur organisasi dari fungsi SI dalam perusahaan dan penyebaran
para pakar SI didesain untuk memenuhi strategi yang berubah dari bisnis. Bentuk
dari organisasi TI bergantung pada filosofi manajerial dan strategi bisnis/TI yang
dibentuk selama proses perencanaan strategis.

4. Mengelola Fungsi SI
a. Mengatur SI
Pada awal-awal tahun komputasi, perkembangan komputer mainframe
besar dan jaringan serta terminal telekomunikasi
menyebabkan pemusatan (centralization) hardware, software, database, dan pakar
informasi di tingkat perusahaan dari suatu organisasi. Selanjutnya, perkembangan
minikomputer dan mikrokomputer mempercepat tren penyusutan (downsizing),
yang mengkonfirmasikan pergerakan kembali
menuju desentralisasi (decentralization) oleh banyak perusahaan. Jaringan
klien/server yang terdistribusi di perusahaan, departemen, kelompok kerja, dan
tingkat tim menjadi kenyataan. Hal ini mendorong pergeseran ahli database dan
informasi ke beberapa departemen, dan mendorong pembuatan pusat
informasi untuk mendukung komputasi oleh pemakai akhir dan kelompok kerja.
Akhir-akhir ini, trennya adalah membuat pengendalian yang lebih terpusat di
seluruh manajemen sumber daya TI perusahaan, sementara masih tetap melayani
kebutuhan strategis unit-unit bisnisnya, terutama usaha e-business dan e-
commerce mereka. Hal ini menghasilkan pengembangan struktur hybrid dengan
komponen terpusat dan terdesentralisasi. Beberapa perusahaan membentuk fungsi
sistem informasinya masuk ke dalam anak perusahaan  SI yang menawarkan
layanan SI ke organisasi eksternal serta induk perusahaan mereka sendiri.
Perusahaan lainnya membuat atau memebentuk unit bisnis e-commerce atau unit
bisnis yang berkaitan dengan internet, atau kelompok TI dalam perusahaan atau
unit bisnis terpisah. Perusahaan lainnya mengontrakkan keluar (outsourcing),
yaitu mengalihkan semua bagian dari operasi SI perusahaan ke kontraktor luar
yang disebut sebagai integrator system. Selain itu, beberapa perusahaan
melakukan outsourcing untuk mendapatkan software dan mencari dukungan
ke application service provider (ASP), yang akan menyediakan dan mendukung
aplikasi bisnis dan software lainnya melalui internet serta intranet ke semua
terminal kerja karyawan perushaan.
b. Mengelola Pengembangan Aplikasi
Mengelola Pengembangan Aplikasi (application development management)
melibatkan pengelolaan berbagai aktivitas seperti analisis dan desain sistem,
pembuatan prototipe, pemrograman aplikasi, manajemen proyek, jaminan kualitas,
dan pemeliharaan sistem untuk semua proyek pengembangan bisnis/TI yang besar.
Mengelola pengembangan aplikasi membutuhkan pengelolaan berbagai aktivitas
tim yang terdiri dari analis sistem, pengembang software, dan pakar SI lainnya
yang bekerja dalam berbagai proyek pengembangan sistem informasi. Jadi,
manajemen proyek adalah kunci tanggung jawab manajemen TI apabila
menginginkan proyek bisnis/TI diselesaikan tepat waktu, dalam batas anggaran
mereka, serta memenuhi tujuan desainnya. Selain itu, beberapa kelompok
pengembang sistem telah membuat pusat pengembangan  yang diisi dengan pakar
SI. Peran mereka adalah untuk mengevaluasi berbagai alat pengembangan aplikasi
baru dan membantu para pakar SI untuk menggunakannya agar dapat
meningkatkan usaha perkembangan aplikasi mereka.
c. Mengelola Aplikasi SI
Manajemen operasi SI (IS operations management) berkaitan dengan penggunaan
sumber daya hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia dalam
perusahaan atau pusat data (data centers) unit bisnis (pusat komputer) dari sebuah
organisasi. Aktivitas operasional yang harus dikelola meliputi operasi sistem
komputer, manajemen jaringan, pengendalian produksi, dandukungan
produksi. Sebagian besar aktivitas manajemen diotomatisasi melalui
penggunaan paket software untuk manajemen kinerja sistem komputer. Pemonitor
kerja sistem (system performance monitor) ini memonitor pemrosesan pekerjaan
komputer, memebantu mengembangkan jadwal terencana operasi komputer yang
dapat mengoptimalkan kinerja sistem komputer, serta menghasilkan statistik
terinci yang tidak ternilai harganya untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas
komputer yang efektif.
Pemonitor kinerja sistem juga memasok informasi yang dibutuhkan oleh sistem
pembebanan kembali (chargeback system) yang mengalokasikan biaya ke para
pemakai berdasarkan pada layanan informasi yang diberikan. Semua biaya yang
timbul dicatat, dilaporkan, dialokasikan, dan dibebankan kembali ke unit bisnis
tertentu yang merupakan pemakai akhir, tergantung pada penggunaan mereka atas
sumber daya sistem tersebut. Banyak pemonitor kinerja juga memiliki
kemampuan pengendalian proses (process control). Paket software semacam itu
tidak hanya memonitor tetapi juga secara otomatis mengendalikan operasi
komputer di pusat data yang besar. Beberapa menggunakan modul sistem pakar
(expert system) bawaan yang didasarkan pada pengetahuan yang dikumpulkan
dari para pakar dalam operasi sistem komputer serta sistem operasi teretntu.
Pemonitor kinerja ini memebrikan operasi komputer yang lebih efisien daripada
sistem yang dioperasikan oleh manusia. Mereka juga memungkinkan pusat data
yang “berjalan” di beberapa perusahaan, tempat sistem komputer dioperasikan
secara otomatis, khususnya setelah jam kerja normal.
d. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam TI
Keberhasilan atau kegagalan dari organisasi layanan informasi terutama terletak
pada kualitas orang-orangnya. Banyak perusahaan yang menggunakan computer
merekrut, melatih, dan melatih kembali persobel SI yang berkualifikasi sebagai
salah satu tantangan mereka. Mengelola fungsi layanan informasi melibatkan
manajemen dari personel manajerial, teknis, dan administratif. Salah satu
pekerjaan yang paling penting dari para manajer layanan informasi adalah untuk
merekrut personel yang berkualifikasi dan untuk mengembangkan,mengatur, serta
mengarahkan kemampuan kinerja yang ada saat ini. Para karyawan harus secara
terus-menerus dilatih untuk dapat mengejar perkembangan terakhir dalam bidang
yang bergerak cepat dan sangat berbau teknis.
e. CIO dan Eksekutif TI Lainnya
 Direktur TI  (Chief Information Officer - CIO) mengawasi semua penggunaan
teknologi informasi dalam banyak perusahaan, dan menyesuaikannya dengan
tujuan strategis bisnis. Jadi, semua layanan komputer tradisional, teknologi
internet, layanan jaringan telekomunikasi, dan teknologi SI lainnya yang
mendukung jasa adalah tanggung jawab CIO. Selain itu, CIO tidak mengarahkan
aktivitas layanan informasi rutin. Sebagai gantinya, CIO berkonsentrasi pada
perencanaan dan strategi bisnis/TI. Mereka juga bekerja denga CEO dan para
eksekutif puncak lainnya untuk mengembangkan penggunaan yang strategis atas
teknologi informasi dalam e-business dan e-commerce yang membantu membuat
perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam pasar.
f. Manajemen Teknologi
Perubahan dalam teknologi informasi, seperti kebangkitan PC, jaringan
klien/server, dan internet serta intranet, telah datang secara cepat dan secara
dramatis, serta diperkirakan akan berlanjut di masa mendatang. Perkembangan
dalam teknologi sistem informasi telah, dan akan terus memiliki dampak besar atas
operasi, biaya, lingkungan kerja manajemen, dan posisi bersaing banyak
organisasi. Jadi, semua teknologi informasi harus dikelola
sebagai platform teknologi karena melakukan integrasi secara internal berfokus
pada atau secara eksternal menghadapi berbagai aplikasi bisnis. Di banyak
perusahaan, manajemen teknologi merupakan tanggung jawab utama dari Chief
Technology Officer (CTO), yang bertanggung jawab atas semua perencanaan dan
penggunaan teknologi informasi.
g. Mengelola layanan Pemakai
Banyak perusahaan telah merespons dengan membuat fungsi-fungsi layanan
pemakai (user service), atau layanan klien, untuk mendukung serta mengelola
komputasi pemakai akhir dan kelompok kerja. Layanan pemakai akhir memberi
baik peluang maupun masalah bagi para manajer unit bisnis.
Kebanyakan organisasi masih membuat dan menegakkan kebijakan untuk
perolehan hardware serta software oleh para pemakai akhir dan unit bisnis. Hal ini
memastikan kesesuaian mereka dengan standar perusahaan untuk hardware,
software, dan konektivitas jaringan. Hal lain yang juga penting adalah
pengembangan aplikasi dengan keamanan dan pengendalian kualitas yang
memadai untuk menyebarkan kinerja yang benar dan menjaga integritas jaringan
serta database perusahaan dan departemen.
5. Kegagalan Dalam Manajemen TI
Mengelola teknologi informasi bukanlah tugas yang mudah. Fungsi sistem
informasi memiliki masalah kinerja dalam banyak organisasi. Manfaat yang dijanjikan
dalam teknologi informasi belum muncul dalam banyak kasus perusahaan. Dalam
banyak organisasi, teknologi informasi tidak digunakan secara efektif dan efisien.
Contohnya :
 Teknologi informasi tidak digunakan secara efektif oleh berbagai perusahaan yang
menggunakan TI terutama untuk mengkomputerisasikan proses bisnis tradisional
dan bukannya untuk mengembangkan proses e-business yang inovatif dengan
melibatkan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya, e-commerce, serta
pendukung keputusan yang dijalankan melalui Web.

 Teknologi informasi tidak digunakan secara efisien oleh sistem informasi yang


memebri waktu respons yang lama dan sering kali nanti, atau pakar dan konsultan
SI yang mengelola berbagai proyek pengembangan aplikasi dengan tidak benar.

B. Mengelola TI Global
1. Dimensi Internasional
Dimensi internasional telah menjadi bagian penting dalam mengelola perusahaan di
ekonomi global yang saling berhubungan dan pasar saat ini. Entah seorang manajer
dalam perusahaan besar atau pemilik usaha kecil, akan dipengaruhi oleh perkembangan
bisnis internasional, dan berhubungan dalam cara tertentu dengan berbagai orang,
produk, atau jasa yang asalnya bukan dari negara asal.
2. ManajemenTI Global
Pada Gambar. 4 mengilustrasikan berbagai dimensi dasar dari pekerjaan mengelola
teknologi informasi global. Semua aktivitas global harus disesuaikan untuk
memperhitungkan tantangan budaya, politik, dan geoekonomi yang ada dalam
masyarakat bisnis internasional. Mengembangkan strategi bisnis dan TI yang tepat
untuk pasar global harus merupakan langkah awal dalam manajemen teknologi
informasi global (global information technology management). Pemakai akhir dan para
manajer SI dapat berpindah ke pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang
dibutuhkan untuk mendukung strategi bisnis/TI; hardware, software, dan standar
teknologi berbasis internet untuk mendukung berbagai aplikasi; metode manajemen
sumber daya data untuk menyediakan database yang dibutuhkan; serta akhirnya proyek
pengembangan sistem yang akan menghasilkan sistem informasi global yang
diminta.
3. Tantangan Budaya, Politik, dan Geoekonomi
            Terdapat banyak kenyataan budaya, politik, dan geoekonomi (geografis dan
ekonomi) yang harus dihadapi agar dapat berhasil dalam pasar global. Manajemen
teknologi informasi global harus berfokus pada pengembangan strategi teknologi
informasi bisnis global dan mengelola portofolio apliaksi e-business global,
teknologi internet, standar, database, dan proyek pengembangan sistem. Akan tetapi
para manajer juga harus mencapai hal itu menggunakan perspektif dan metode yang
memperhitungkan perbedaan budaya, politik, dan geoekonomi yang ada ketika
melakukan bisnis secara internasional.
            Tantangan politik (political challenge) terbesar adalah banyaknya negara
mempunyai regulasi peraturan atau pelarangan transfer data seperti data personel dari
dan ke negaranya. Negara lainnya ada yang melarang impor hardware dan software.
Sedangkan negara lainnya menetapkan undang-undang menyangkut local content,
pengenaan pajak yang tinggi, atau melarang impor hardware dan software.
Tantangan geoekonomi (geoeconomics challenges) dalam bisnis global dan TI
merupakan pengaruh geografi terhadap realitas ekonomi dari aktfitas bisnis
internasional. Jauhnya jarak fisik yang terlibat masih merupakan masalah utama,
bahkan dalam era telekomunikasi internet dan perjalanan dengan pesawat jet.
Misalnya, perbedaan kualitas, telepon, perbedaan zona waktu, dan perbedaan biaya
tenaga kerja. Semua tantangan geoekonomi ini harus ditangani ketika
mengembangkan strategi bisnis/TI global.
Tantangan budaya (cultural challenges) menghadapi bisnis global adalah berbagai
perbedaan dalam bahasa, agama, cultural interests, adat, kebiasaaan, perilaku social
dan filosofi politik. Tentu saja, para manajer TI global harus dilatih dan
menajamkan pemahaman atas perbedaan budaya sebelum mereka dikirim ke luar
negari atau dibawa ke negara asal perusahaan. Tantangan budaya lainnya meliputi
berbagai perbedaan dalam gaya kerja dan hubungan bisnis.
4. Strategi Bisnis/TI Global
Banyak perusahaan bergeser menuju strategi lintas negara (transnational
strategies) yang mengintegrasikan aktivitas bisnis/TI global melalui kerja sama
dekat dan saling ketergantungan antara anak perusahaan di seluruh dunia dengan
kantor pusat perusahaan. Bisnis bergeser menjauh dari (1) strategi multinasional
dengan anak perusahaan di luar negeri beroperasi secara mandiri; (2) strategi
internasional dengan anak perusahaan mandiri tetapi bergantung pada kantor pusat
untuk berbagi proses, produk, dan ide baru; atau (3) strategi global, dengan operasi
perusahaan di seluruh dunia dikelola secara intensif oleh kantor pusat.
5. Aplikasi Bisnis/TI Global
Aplikasi teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan global bergantung pada
strategi bisnis TI serta keahlian dan pengalamannya dalam TI. Akan tetapi, aplikasi
TI juga bergantung pada berbagai jenis penggerak bisnis global (global business
drivers), yaitu permintaan bisnis yang disebabkan oleh sifat industry dan persaingan
atau tekanan lingkungannya. Skala ekonomi yang dihasilkan oleh operasi bisnis
secara global adalah penggerak bisnis lainnya yang membutuhkan dukungan
aplikasi TI global.
6. Standar TI Global
Manajemen atas standar teknologi (juga disebut sebagai infrastruktur teknologi)
adalah dimensi lain dari manajemen TI global – yaitu, mengelola hardware, software,
sumber daya data, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas komputasi yang mendukung
operasi bisnis global. Manajemen dari standar TI global bukan hanya secara teknis rumit,
tetapi juga memiliki implikasi besar atas politik dan budaya. Mengelola jaringan
komunikasi data internasional, termasuk internet, intranet, ekstranet, dan jaringan
lainnya, adalah tantangan utama TI global. Membuat fasilitas komputasi secara
internasional adalah tantangan global lainnya. Perusahaan dengan operasi bisnis global
biasanya membuat atau menyewa integrator sistem untuk pusat-pusat data tambahan
dalam anak-anak perusahaan di berbagai negara lain. Berbagai perusahaan global
berpaling pada penyedia jasa aplikasi atau integrator sistem seperti EDS atau IBM untuk
mengelola operasi di luar negeri.

a. Internet sebagai Standar TI Global


Dalam beberapa tahun, internet, dengan ribuan jaringan komputer dan database
yang saling terhubung, menjadi standar teknologi yang bebas dari halangan dan batas
internasional yang tradisional. Dengan menghubungkan bisnis ke infrastruktur
global online,  berbagai perusahaan dapat memperluas pasar, mengurangi biaya
komunikasi dan distribusi, serta meningkatkan margin laba tanpa pengeluaran besar biaya
untuk fasilitas telekomunikasi baru tersebut.
Internet bersama dengan teknologi intranet dan ekstranet yang terkait, memebri saluran
interaktif yang berbiaya rendah untuk komunikasi dan pertukaran data dengan para
karyawan, pelanggan, pemasok, distributor, produsen, pengembang produk, pendukung
keuangan, penyedia informasi, dan lain-lainnya. Bahkan, semua pihak yang terlibat dapat
menggunakan internet dan jaringan lainnya yang terkait untuk berkomunikasi dan bekerja
sama agar dapat membawa perusahaan mencapai keberhasilan.
7. Berbagai Isu Akses Data Global
Isu-isu akses data global (global data access) merupakan hambatan teknologi
dalam operasi bisnis global. Contoh utama adalah isu tentang aliran data lintas
negara (transborder data flow – TDF), yang memungkinkan aliran data melintasi batas
internasional mellaui jaringan telekomunikasi sistem informasi global. Banyak negara
memandang TDF melanggar status kemerdekaan mereka, melanggar peraturan hokum
karena melindungi industry TI local dari persaingan, atau melanggar peraturan tenaga
kerja untuk melindungi pekerjaan lokal. Dalam banyak kasus, isu bisnis aliran data yang
tampaknya sensitif dari segi politik adalah yang memepengaruhi pergerakan keluar dari
negara atas data personal e-commerce serta aplikasi sumber daya manusia.
8. Perkembangan Sistem Global
Seringkali terdapat konflik antara kebutuhan sistem lokal dengan sistem global
dan kesulitan dalam menyepakati fitur umum sistem yang dipakai bersama. Diperlukan
antara lima sampai 10 kali lebih lama untuk mencapai kesepakatan mengenai kebutuhan
sistem jika user dan developernya datang dari berbagai negara.
Strategi untuk mengatasai masalah pengembangan sistem dalam TI global adalah: :
 Mengubah aplikasi yang digunakan oleh kantor induk ke dalam aplikasi global.
 Membentuk tim pengembangan multinasional dengan orang-orang penting dari
beberapa anak perusahaan.
 Pengembangan paralel, dimana masing-masing anak perusahaan yang berbeda
mengerjakan bagian dari sistem dan kantor induk mengembangkan pada saat
yang bersamaan.
 Menunjuk center of execellence, dimana anak perusahaan tertentu yang lebih
berpengalaman ditunjuk untuk mengembangkan sistem.

Anda mungkin juga menyukai