OLEH: KELOMPOK 1
NAMA NIM
PADANGSIDIMPUAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari
pemahaman manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang
terkait disana seperti aspek ekonomi, teknologi, politik hukum dan sosial
budaya. Dimana kesemua aspek ini saling memiliki keterkaitan satu sama
lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat dari segi
mikro dan makro.
Masa ini dalam dunia bisnis, perusahaan semakin berlomba-lomba
dalam memproduksi suatu barang atau jasa, dengan meningkatkan kualitas
produksinya. Untuk mencapai kualitas yang tinggi supaya dipilih oleh
konsumen, otomatis tidak terlepas dari kebijakan suatu perusahaan untuk
mencapai target tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya keahlian
pihak manajemen dalam memperhatikan situasi dan kondisi saat ini, apa
yang paling dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu pemahaman akan studi
kelayakan bisnis sangat diperlukan dalam sebuah manajemen perusahaan.
Demi kelancaran sistem operasional perusahaan tersebut.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang
mampu mempengaruhi keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan
oleh Iman Soeharto (1999:76) bahwa pengkajian yang bersifat menyeluruh
dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek atau investasi
dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996:92)
mendefenisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan
usaha yang direncanakan sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang
yang tersedia dari berbagai aspek.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis?
b. Apa saja tujuan dari Studi Kelayakan Bisnis?
c. Siapa saja yang memerlukan Studi Kelayakan Bisnis?
d. Apa saja aspek-aspek yang terdapat dalam Studi Kelayakan Bisnis?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Studi Kelayakan Bisnis.
b. Untuk mengetahui tujuan dari Studi Kelayakan Bisnis.
c. Untuk mengetahui siapa saja yang memerlukan Studi Kelayakan
Bisnis.
d. Untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam Studi Kelayakan
Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 7
b. Memudahkan perencanaan
Perencanaan merupakan patokan kita untuk menjalankan atau
melaksanakan sesuatu, sebuah perencanaan sangat berguna untuk
keefektifan serta keefisienan suatu pekerjaan. Dengan adanya SKB kita
lebih mudah untuk mempersiapkan perencanaan mengenai usaha yang
akan kita jalankan.
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam
pelaksanaan usaha. Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan
dalam mengerjakan setiap tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat
dilakukan secara sistematis sehingga tujuan usaha dapat dicapai.
d. Memudahkan Pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang disusun.
e. Memudahkan Pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
mendeteksi terjadinya suatu penyimpangan, sehingga dapat melakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan dari pengendalian
ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang
melenceng, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.2
2
Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis, (Malang: Aditya Media, 2010), hlm. 5
a. Investor
b. Kreditur/Bank
c. Pemerintah
3
Lukas Ardianto Tanaka dan Maria Assumpta Evi Marlina, “Jurnal Manajemen dan
Start-Up Bisnis”, Volume 1, Nomor 6, Februari 2017
b. Aspek Teknis
Rangkuti mengatakan aspek teknis adalah hal-hal yang
berhubungan langsung dengan operasional perusahaan. Dalam aspek
teknis ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha baik kantor
pusat, cabang, pabrik, atau gudang. Kemudian penentuan layout
gedung, mesin, dan peralatan serta layout ruangan sampai kepada
usaha perluasan selanjutnya. Penelitian mengenai lokasi meliputi
berbagai pertimbangan, apakah lokasi dekat dengan pasar, dekan
dengan bahan baku, dengan tenaga kerja, dengan pemerintahan,
lembaga keuangan, pelabuhan atau pertimbangan lainnya. Kemudian
mengenai penggunaan teknologi yang akan digunakan dalam usaha
kita, apakah padat karya atau padat modal.
c. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha
sampai izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen
sangat penting , karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus
dipegang apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang
menerbitkan atau mengeluarkan surat izin tersebut. Aspek hukum
membahas mengenai ketentuan hukum apa saja harus dipenuhi
sebelum menjalankan sebuah usaha. Contohnya yang perlu
diperhatikan dalam bidang hukum mengenai perusahaan adalah akta
pendirian perusahaan dari notaries, Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan surat ijin tempat
usaha setempat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa
studi kelayakan bisnis merupakan suatu ilmu yang mempelajari layak atau
tidaknya sebuah usaha dijalankan. Tujuan dari adanya studi kelayakan
bisnis dalam menjalankan sebuah usaha adalah meminimalkan risiko
kerugian yang mungkin timbul, mempermudah perencanaan, memudahkan
sistem kerja perusahaan, memudahkan pengawasan, serta memudahkan
pengendalian demi tercapainya target perusahaan. Adapun dalam studi
kelayakan bisnis ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Dalam
makalah ini telah dijelaskan aspek pasar, aspek teknis, dan aspek hukum.
Yang mana antara ketiga aspek tersebut saling mendukung untuk
tercapainya tujuan studi kelayakan bisnis.
2. Saran
Dalam penulisan maupun penyusunan kalimat pada makalah ini,
kami selaku penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan atau bisa
dikatakan masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami berharap
kepada para pembaca, untuk memberikan kritikan dan sarannya agar kami
dapat memperbaikinya di kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA