Anda di halaman 1dari 8

1

Konsep Marketing Mix 4Ps

A. Pendahuluan
Dalam upaya mengembangkan produk suatu perusahaan, selain
melakukan pembenahan dari faktor-faktor produksi, tindakan pemasaran yang
lebih luas juga sangat diperlukan dan sangat berperan di dalamnya, sehingga
melalui penerapan model pemasaran yang tepat dan pengembangan produk yang
maksimal, tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Adapun produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan harga atau
kualitas yang ditetapkan dapat memenuhi harapan konsumen, sehingga
memungkinkan konsumen untuk melipatgandakan pembeliannya terhadap suatu
produk yang ditawarkan, yang nantinya mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan itu sendiri. Keberhasilan memasarkan produk, dengan sendirinya
diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga kestabilan kegiatan-
kegiatan operasional perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mengadakan hubungan dengan
pembeli (konsumen) sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha-usaha di bidang
pemasarannya. Keberhasilan tersebut juga dapat ditentukan oleh ketetapan
produk yang dapat memenuhi selera konsumen yang biasanya ditentukan lewat
penelitian (research) sebelum produk tersebut dipasarkan.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu
produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-
sia.
Mulanya, pada tahun 1965, Borden pertama kali mendirikan konsep
bauran pemasaran dengan serangkaian 12 elemen, yaitu: perencanaan produk,
penetapan harga, branding, saluran distribusi, penjualan pribadi, iklan, promosi,
pengemasan, tampilan, servis, penanganan fisik, dan pencarian fakta dan
analisis. Kemudian Borden mengelompokkan kembali 12 elemen ini menjadi
2

empat elemen, atau 4Ps, yaitu produk, harga, tempat (distribusi), dan promosi
untuk memenuhi target pasar (Goi, 2009).
Menurut Kotler (2009, p.101) bahwa Marketing Mix merupakan
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran. Pada sisi lainnya terdapat
penyesuaian pada marketing mix, di mana produsen tersebut menyesuikan
elemen-elemen marketing mix untuk masing-masing pasar sasaran.
Variabelvariabel yang ada di dalam marketing mix ini bisa digunakan secara
efektif apabila disusun sesuai dengan keadaan dan situasi yang sedang dialami
dalam suatu perusahaan.
Melihat situasi tersebut, memunculkan kesadaran akan pentingnya
sebuah metode pemasaran yang sesuai. Marketing Mix 4Ps menjadi sebuah
strategi jitu yang dapat diterapkan dalam melakukan upaya pemasaran yang
kompleks. Dalam hal ini tercatat pentingnya memahami tentang bagaimana
konsep serta fungsi dari Marketing Mix 4Ps itu sendiri.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Penyusunan makalah ini bertujuan agar dapat mengetahui dan
memahami secara jelas mengenai konsep marketing mix yang mencakup 4Ps
(Product,Price, Place, Promotion) beserta fungsinya.
C. Pembahasan
Konsep pemasaran konvensional, seperti yang banyak penulis coba
definisikan, dapat dijelaskan dengan berbagai cara. Hal ini pertama kali
didefinisikan pada tahun 1948 oleh American Marketing Association (AMA),
Amerika Serikat, sebagai "kinerja kegiatan bisnis yang diarahkan, serta adanya
insiden, aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pengguna"
(Kotler dan Armstrong, 2004). Pada tahun 1985, AMA mengubah definisi ini
dan mendefinisikan konsep pemasaran sebagai "proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan layanan
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi"
(Kotler dan Armstrong , 2004). Pada tahun 2004, Philip Kotler mendefinisikan
pemasaran modern sebagai "proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
menciptakan dan menukar produk dan nilai dengan orang lain" (Alom dan
Haque, 2011).
3

Bauran pemasaran berasal dari single P (Price) dari teori ekonomi mikro
(Chong, 2003). McCarthy (1964) menawarkan "bauran pemasaran", yang sering
disebut sebagai "4Ps", sebagai sarana menerjemahkan perencanaan pemasaran
ke dalam praktik (Bennett, 1997). Bauran pemasaran bukanlah teori ilmiah,
tetapi hanya kerangka kerja konseptual yang mengidentifikasi manajer pembuat
keputusan utama dalam mengonfigurasi penawaran mereka agar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Alat tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi jangka panjang dan program taktis jangka pendek (Palmer, 2004).
Konsep dan Fungsi Bauran Pemasaran
Seperti banyak konsep, konsep bauran pemasaran tampak relatif
sederhana, begitu diungkapkan. Telah diketahui bahwa sebelum para ahli
menandai dengan istilah "konsep," ide-ide yang terlibat dipahami secara luas di
kalangan pemasar sebagai hasil dari pengetahuan yang berkembang tentang
pemasaran dan prosedur pemasaran yang datang selama setengah abad yang
lalu. Begitu ide-ide direduksi menjadi keadaan formal dengan presentasi visual
yang menyertainya, konsep campuran ini telah terbukti bermanfaat dalam
pengajaran, dalam pemecahan masalah bisnis, dan, secara umum, sebagai
bantuan untuk berpikir tentang pemasaran. Pertama-tama, akan sangat
membantu dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan
tentang "apa itu pemasaran?" Sebuah bagan yang menunjukkan unsur-unsur
campuran dan kekuatan-kekuatan yang mendukung campuran membantu
memunculkan pemahaman tentang apa itu pemasaran. Hal ini membantu
menjelaskan mengapa di dunia kita yang dinamis, pemikiran manajemen dalam
semua bidang fungsionalnya harus diarahkan ke pasar (Borden, 1964).
Product
Suatu produk adalah apa yang ditawarkan perusahaan, apakah itu sesuatu
yang nyata, seperti ponsel, atau layanan, seperti perawatan kesehatan. Ini adalah
apa pun yang dapat ditawarkan untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan
pasar. Perusahaan yang sukses mempertimbangkan bentuk produk, fungsi, fitur,
dan manfaat dari sudut pandang konsumen. Selain itu, setiap produk harus
memenuhi kebutuhan target pasar tertentu (harapan konsumen). Misalnya,
produk mewah harus menciptakan citra yang tepat untuk "pelanggan yang
memiliki segalanya" (Goi, 2009). Banyak peneliti berpendapat bahwa produk
dasar harus diposisikan untuk konsumen yang lebih berkualitas dan sadar harga.
4

Aspek penting lainnya dari produk dapat meliputi: rangkaian produk yang
sesuai, desain, jaminan, atau nama merek. Setiap orang membeli produk untuk
keuntungan pribadi mereka sendiri, dan mereka membeli produk dengan
harapan. Misalnya, konsumen membeli buku dengan harapan kesenangan dan
pengetahuan. Ada empat jenis produk. Ini adalah sebagai berikut:
 Produk formal: Produk ini mengacu pada barang fisik yang dibeli oleh
konsumen untuk keuntungan mereka sendiri; misalnya, ponsel, komputer,
dan lain-lain
 Produk inti: Manfaat inti dikaitkan dengan penggunaan produk formal; apa
yang sebenarnya dibeli pelanggan dari perusahaan; misalnya pengetahuan
atau status.
 Produk augmented: Totalitas manfaat yang diterima pelanggan dari produk
formal; misalnya, waktu yang dihemat atau akses cepat ke informasi.
 Produk sistem: Produk ini mengacu pada perluasan produk yang ditambah
dan tambahan yang menyertai produk formal. (Kotler et al., 2009)

Price
Harga adalah salah satu keputusan penting yang perlu dibuat oleh
perusahaan yang akan mempengaruhi pendapatan dan profitabilitasnya. Dalam
menentukan harga suatu produk, perusahaan atau manajer pemasaran perlu
mempertimbangkan tidak hanya biaya yang diperlukan untuk memproduksi
barang, tetapi juga persepsi pelanggan tentang nilai produk (Hanna dan Dodge,
1995). Selain itu, perusahaan berusaha untuk mendapatkan margin maksimum
dengan melihat berbagai kemungkinan untuk menetapkan harga yang tepat
untuk jenis pelanggan tertentu.

Dalam bidang ekonomi, Adam Smith memberikan pengertian harga


sebagai "nilai tukar". Selain itu, harga ditentukan oleh perpotongan penawaran
dan permintaan di pasar, atau yang disebut mekanisme pasar (Stiglitz & Walsh,
2006). Sedangkan dari perspektif pemasaran, harga didefinisikan sebagai
“Jumlah uang yang dibebankan untuk suatu produk atau layanan, atau jumlah
nilai yang ditukar konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan
produk atau layanan” (Kotler dan Armstrong, 2004) .
5

Sehubungan dengan jenis pasar, perusahaan menghadapi kondisi yang


berbeda untuk menetapkan harga untuk produk-produknya. Dalam pasar
persaingan yang sempurna, perusahaan hanya menjadi pengambil harga, yang
berarti bahwa ia tidak dapat (secara bebas) menetapkan harganya sendiri.
Sebaliknya harus mengikuti harga pasar. Dengan banyaknya penjual dan tidak
ada asimetri informasi, pasar persaingan yang sempurna akan berarti bahwa
tidak akan ada ruang bagi setiap penjual untuk mendapatkan jumlah laba yang
tidak normal, dan sebaliknya, setiap perusahaan berhak mendapatkan laba
normal atau setara saja. Suka atau tidak suka, perusahaan harus menetapkan
harga sama dengan harga pasar. Jika lebih dari harga pasar, konsumen tidak
akan membeli dari mereka dan mencari penjual lain sebagai gantinya.
Sementara itu, jika kurang dari harga pasar, perusahaan akan menerima banyak
permintaan dan tidak akan dapat memenuhi harapan ini karena stok mereka
akan terbatas. Fitur lain dari pasar persaingan sempurna adalah bahwa tidak
akan ada diferensiasi produk, karena semua penjual akan memasok barang
generik, atau substitusi sempurna,.

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2004), harga adalah salah satu elemen
penting dari bauran pemasaran. Dalam menentukan harga, perusahaan harus
mempertimbangkan elemen bauran pemasaran lainnya, karena setiap keputusan
yang dibuat berkaitan dengan elemen-elemen tersebut akan mempengaruhi
harga juga. Dengan demikian, perusahaan harus berpikir secara komprehensif
berkaitan dengan strategi bauran pemasaran, terutama ketika
mempertimbangkan harga. Pada tahap pengembangan produk, alih-alih
menganalisis fitur produk terlebih dahulu, perusahaan dapat menetapkan harga
jual ideal terlebih dahulu untuk pelanggan tertentu, kemudian mengembangkan
produk agar sesuai dengan harga itu. Teknik ini disebut 'target costing' (Kotler
dan Armstrong, 2004).

Place (Distribution)
Tempat atau saluran distribusi adalah cara mengangkut produk ke
pelanggan dan tingkat aksesibilitas produk ke pelanggan. Elemen bauran
pemasaran ini seperti kendaraan untuk elemen pemasaran lainnya (produk,
harga, dan promosi). Tanpa tempat, pelanggan tidak akan memiliki akses ke
produk. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai "jalur di mana barang dan
6

jasa mengalir dalam satu arah (dari vendor ke konsumen) dan pembayaran yang
dihasilkan oleh mereka yang mengalir dalam arah yang berlawanan (dari
konsumen ke vendor)".

Ada beberapa keputusan dasar saluran yang harus dibuat pemasar


sebelum bertualang untuk membuat produk dapat diakses oleh pelanggan.
Keputusan ini bersifat langsung atau tidak langsung, tunggal atau ganda,
panjang kumulatif dari beberapa saluran, jenis perantara dan jumlah perantara
di setiap tingkat. Saluran dikatakan langsung ketika distribusi dari perusahaan
ke pelanggan dan pembayaran dibayarkan langsung ke perusahaan. Ketika
saluran tidak langsung, perusahaan mengirim produk ke pusat distribusi dan
pusat distribusi mendistribusikan ke distributor utama mereka dan setiap
distributor akan mengirimkan produk ke pengecer yang akan dapat diakses oleh
pelanggan lokal atau global tergantung pada seberapa besar perusahaan. Dua
jenis saluran distribusi yang dibahas di atas adalah untuk produk fisik dan
nyata. Untuk layanan, saluran layanan akan memastikan aksesibilitas layanan
ke pelanggan (Ahmed dan Rahman, 2015)

Promotion
Menurut definisi dari Chartered Institute of Marketing (2004), "bauran
promosi" adalah "istilah yang digunakan untuk menggambarkan seperangkat
alat yang dapat digunakan bisnis untuk mengomunikasikan secara efektif
manfaat produk atau layanannya kepada pelanggan". Dengan demikian, bauran
promosi dikatakan mencakup alat-alat seperti periklanan, hubungan
masyarakat, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi.
Bisnis perlu memberi tahu pelanggan tentang produk dan layanan yang mereka
berikan untuk memfasilitasi kelangsungan hidup perusahaan di lingkungan
bisnis yang sangat kompetitif. Selain itu, "komunikasi yang efektif dengan
pelanggan Anda sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis Anda
menghasilkan penjualan dan keuntungan".

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,


yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
7

loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Media


promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain periklanan, promosi
penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan
bentuk produk itu sendiri. Promosi dapat diukur secara garis besar melalui
(Tjiptono, 2005, h.22):

 Tingkat kemenarikan iklan


 Publisitas pesaing
D. Penutup
Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Dapat disimpulkan, segala kegiatan dalam hubungannya
dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dari
konsep pemasaran. Bauran pemasaran menjadi salah satu strategi pemasaran
yang efektif untuk menyampaikan informasi secara luas, memperkenalkan suatu
produk barang dan jasa, merangsang konsumen untuk membeli bahkan
menciptakan preferensi pribadi terhadap image suatu produk. Oleh karena itu
bauran pemasaran dianggap sebagai salah satum unsur strategi yang paling
potensial di dalam memasarkan produk.
8

Daftar Pustaka

Ahmed, Selim, and Md Rahman. "The effects of marketing mix on consumer


satisfaction: A literature review from Islamic perspective." Turkish Journal of
Islamic Economics 2.1 (2015): 17-30.
Alom, M. M., & Haque, M. S. (2011). Marketing: an Islamic perspective. World
Journal of Social Sciences, 1(3), 71-81.
Bennett, A. R. (1997). The Five Vs - A Buyer’s Perspective of the Marketing Mix.
Marketing Intelligence & Planning,15(3), 151-156.
Borden, Neil H. "The concept of the marketing mix." Journal of advertising research
4.2 (1964): 2-7.
Chartered Institute of Marketing (2004). 10 Minute Guide, (n.d.) Promotional Mix.
Available at: http://www.cim.co.uk
Chong, K. W. (2003). The Role of Pricing in Relationship Marketing - A Study of the
Singapore Heavy Equipment Spare Parts Industry, PhD Dissertation,
International Graduate School of Management, University of South Australia.
Goi, Chai Lee. "A review of marketing mix: 4Ps or more?." International journal of
marketing studies 1.1 (2009): 2.
Hanna, M., & Dodge H. R. (1995). Pricing: Policies and procedures. Hampshire
andLondon: Macmillan press LTD.
Kotler, Philip. and Keller, K.L. (2009). Marketing Management: 13th Edition.New
Jersey: Upper Saddle River.
Kotler., P., & Armstrong, G. (2004). Principles of Marketing. New Jersey:
PearsonEducation Inc.
McCarthy, E. J. (1964). Basic Marketing, IL: Richard D. Irwin.
Palmer, A. (2004). Introduction to Marketing - Theory and Practice, UK: Oxford
University Press.
Tjiptono, Fandy. (2005) Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit :
Bayumedia Publishing, Malang.

Anda mungkin juga menyukai